Kunang-kunang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Reproduksi: Bot: Merapikan artikel
Bee n cats (bicara | kontrib)
k kalimat pertama dan kedua
 
(19 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{rapikan}}
{{Automatic taxobox
{{Taxobox
| color = pink
| name = Kunang-kunang
| image = Photuris_lucicrescens.jpg
| image_width = 240px
| image_caption = Kunang-kunang ''[[Photuris lucicrescens]]'' dewasa.
| regnumtaxon = [[Animalia]]Lampyridae
| familia_authorityauthority = [[Pierre André Latreille|Latreille]], [[1817]]
| phylum = [[Arthropod]]a
| classis = [[Serangga|Insecta]]
| infraclassis = [[Neoptera]]
| superordo = [[Endopterygota]]
| ordo = [[Coleoptera]]
| subordo = [[Polyphaga]]
| infraordo = [[Elateriformia]]
| superfamilia = [[Elateroidea]]
| familia = '''Lampyridae'''
| familia_authority = [[Pierre André Latreille|Latreille]], [[1817]]
| subdivision_ranks = [[Subfamily|Subfamilies]]
| subdivision = [[Cyphonocerinae]]{{br}}
[[Cyphonocerinae]]{{br}}
[[Lampyrinae]]{{br}}
[[Luciolinae]]{{br}}
Baris 27 ⟶ 15:
[[Genus]] ''[[incertae sedis]]'':{{br}}
''[[Pterotus]]''
| color = pink
| image_width = 240px
| display_parents=4
}}
 
'''Kunang-kunang''', juga dikenal sebagai '''kumbang bercahaya''' atau cacing berpendar adalah sejenisjenis [[serangga]] yang dapat mengeluarkan [[cahaya]] yang jelas terlihat jelas saat malam hari. Akan tetapi, tidak semua kunang-kunang dapat mengeluarkan cahaya.<ref>{{Cite web|date=2021-11-17|title=About Fireflies|url=https://xerces.org/endangered-species/fireflies/about|website=Xerces Society|language=en|access-date=2024-08-16}}</ref> Cahaya inikunang-kunang dihasilkan oleh "sinar dingin" yang tidak mengandung [[ultraviolet]] maupun sinar [[inframerah]] dan memiliki panjang gelombang 510 sampai 670 [[nanometer]], dengan warna merah pucat, [[kuning]], atau [[hijau]], dengan [[efisiensi sinar]] sampai 96%.
 
Kunang-kunang termasukmerupakan dalamjenis golongan '''Lampyridae'''[[kumbang]] yang merupakantermaksud ke dalam [[familiFamili (biologi)|familiFamili]] dalam'''Lampyridae,''' [[ordoOrdo]] [[kumbangColeoptera]], Kelas [[ColeopteraInsecta]]. Ada lebih dari 2000 [[spesies]] kunang-kunang, yang dapat ditemukan di daerah empat musim dan [[tropis]] di seluruh dunia. Banyak sepesiesspesies ini yang ditemukan di [[rawa]] atau [[hutan]] yang basah di mana tersedia banyak persediaan makanan untuk [[larva]]nya.
 
Kunang-kunang yang memancarkan sinar untuk saling mengenali atau untuk memberi tanda kawin, menggunakan panjang gelombang sinar yang berbeda, tergantung pada spesiesnya. Selain itu, padakunang-kunang dapat berfungsi sebagai [[bioindikator]] lingkungan karena kehadiran atau tingkah lakunya sangat terkait dengan kondisi tertentu sehingga dapat dimanfaatkan sebagai panduan atau pengujian kuantitatif. (Ellenberg, 1991, sebagaimana dikutip dalam Kurniawan & Ahmad, 2024).<ref>{{Cite journal|title=Fireflies (Coleoptera: Lampyridae)|url=http://dx.doi.org/10.1007/springerreference_88957|journal=SpringerReference|location=Berlin/Heidelberg|publisher=Springer-Verlag}}</ref> Pada beberapa spesies, kunang-kunang jantan yang mula-mula menyorotkan sinar untuk menarik sang betina, sementara pada spesies lainnya, sang betina yang “memanggil”. Cahaya yang dimiliki kunang-kunang berperan pula sebagai tanda peringatan, untuk memperingatkan sesama jenisnya tentang adanya ancaman bahaya. Selain itu, sebagian kunang-kunang menggunakan cahaya mereka sebagai mekanisme pertahanan diri dari pemangsa dengan menandakan bahwa mereka memiliki rasa yang tidak lezat (lebih tepatnya, pahit) dikarenakan zat yang ada di perutnya.
 
Bagi kunang-kunang kelompok ''Photuris'', cahaya mereka berperan pula dalam perburuan. Betina jenis ini dapat meniru kerlipan sinyal cahaya yang dipancarkan betina jenis lain, misalnya ''Photinus''. Dengan sinyal cahaya palsu ini, kunang-kunang jantan jenis ''Photinus'' pun terjebak dan dimakan oleh ''Photuris'' betina.
 
== Jenis makanan ==
Makanan kunang-kunang adalah cairan tumbuhan, siput-siputan kecil, cacing, maupundan serangga lainlainnya.
 
== Cara pemeliharaan ==
Baris 50 ⟶ 41:
Kedipan cahaya suatu jenis kunang-kunang memiliki warna, intensitas dan kekuatan yang khas sehingga hanya kunang-kunang jenis yang sama yang mampu mengartikulasikan makna kedipan cahaya tersebut. Kekhasan cahaya pada saat mencari pasangan ini pulalah yang digunakan oleh para ahli untuk membedakan berbagai jenis kunang-kunang.
 
Kunang-kunang betina jarang terbang mencari pasangan hidup, ia hanya menunggu di atas tanah atau rerumputan sambil berharap ada isyarat dari kunang-kunang jantan yang bakal menjadi tambatan hatinya. Ketika melihat cahaya kunang-kunang jantan, sang betina akan memberikan respon dengan pancaran cahaya yang mengisyaratkan bahwa ia telah mengenali signalsinyal sang jantan.
 
Selanjutnya pejantan terbang menuju betina dambaan hidupnya. Setelah dekat, kunang-kunang jantan mengeluarkan cahaya terang berkali-kali, mungkin untuk meyakinkan bahwa cintanya tidak bertepuk sebelah tangan. Demikian juga si betina akan mengeluarkan sinar terang yang menandakan siap bercumbukawin, pejantan akan mendekati betina dan kemudian mereka kawin.
 
Proses perkawinan terjadi dengan saling menyentuhkan kedua alat kelaminnya yang berada di ujung perut dan dilanjutkan dengan transfer paket sperma dari pejantan ke tubuh betina. Paket sperma akan disimpan di dalam abdomen betina sampai ia siap bertelur. Proses perkawinan dapat berlanjut sepanjang malam, dan pada saat itu kunang-kunang tidak mengeluarkan cahaya.
 
Setelah proses perkawinan, betina langsung memakan sang kekasihnya yang telah membuahi sel telurnya. Serangga jenis tertentu juga ada yang mempunyai kebiasaan seperti ini seperti Blackblack widow, belalang sembah, dll. Dengan memakan lawan jenisnya, maka sang betina mendapatkan tambahan protein untuk membesarkan sel telur yang ada dalam tubuhnya.
 
Kunang-kunang bertelur pada saat hari gelap, telur-telurnya yang berjumlah antara 100 dan 500 butir diletakkan di tanah, ranting, rumput, di tempat berlumut atau di bawah dedaunan. Pekuburan yang tanahnya relatif gembur dan tidak banyak terganggu merupakan lokasi ideal perteluran kunang-kunang.
 
Setelah sekitar 30 hari, muncul larva kunang-kunang menyerupai cacing memancarkan cahaya, bentuknya pipih dengan kepala kecil dan rahang kuat. Fungsi cahaya pada larva hanya untuk memperingatkan pemangsa agar tidak mencoba mengganggunya. Aktivitas utama larva adalah makan makanan yang berupa cacing tanah, siput kecil atau serangga kecil lain. Masa [[larva]] merupakan masa paling lama yaitu sekitar1sekitar 1-2 tahun sebelum menjadi kepom-pongkepompong. Hanya sebagian kecil dari telur kunang-kunang yang menetas menjadi larva dan hanya sedikit larva yang sukses menjadi kepompong. Beberapa pemangsa memangsa telur maupun kunang-kunang yunior.
 
Sebelum menjadi kepompong, larva akan membuat liang di dalam tanah. Selanjutnya ia akan masuk dan melingkarkan tubuhnya di dakamdalam liang. Mulutnya akan mengeluarkan lendir lengket yang ditempelkan di dinding liang. Setelah sebulan [[larva]] beristirahat dalam bilik, ia menanggalkan kulit untuk terakhir kali dan memasuki masa kepompong[[pupa]]. Kepompong pada mulanya berwarna kuning pucat dan perlahan-lahan menjadi gelap, masa kepompong[[pupa]] berlangsung sekitar 10 hari.
 
Kunang-kunang dewasa keluar dari [[kepompong]] dengan tubuh pucat yang akhirnya berkembang menjadi lebih gelap. Kedua pasang sayap direntangkan agar mengembang dan kering. Kunang-kunang dewasa ini tinggal di dalam bilik selama beberapa hari sampai kedua sayap depannya benar-benar keras dan membentuk elitera, perisai yang melindungi kedua sayap belakangnya yang lunak.
 
Kunang-kunang dewasa hidup selama 2 - 3 minggu, untuk melakukan perkawinan. Selama itu aktivitas makan kunang-kunang sangat beragam, beberapa jenis hanya mengisap cairan tumbuhan sementara jenis lainnya meneruskan kebiasaan makan seperti ketika masih larva, sebagai pemakan serangga lain atau siput-siputan kecil.
 
= Referensi =
{{Taxonbar|from=Q25420}}
 
[[Kategori:Serangga]]
[[Kategori:Lampyridae]]
<references />{{Taxonbar|from=Q25420}}{{Serangga-stub}}
 
 
{{Serangga-stub}}