Tolui: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(32 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 27:
| temple name = Ruizong ({{lang|zh-hans|{{linktext|睿|宗}}}}){{sfn|Moule|1957|p=102}}
| house = [[Borjigin]]
| father = [[
| mother = [[Börte Ujin]]
}}
'''Tolui''' ([[bahasa Mongol]]: ''Толуй; Tolui'') ({{circa|1191}}–1232) adalah putra bungsu
Tolui
Karena [[sistem
Tolui pun mendampingi Ögedei
==Masa hidup==
===Masa hidup di bawah
Tahun kelahiran Tolui
Tolui dianggap
====Kampanye Khorasan (1221)====
[[Berkas:Map of the Khwarazmian Empire.png|thumb|left|upright=1.5|Peta [[Kekaisaran
{{multiple image
| align = right
| perrow = 1
| total_width = 350
| image1 = Mausoleum of Sultan Sanjar with Camel (42400295421).jpg
| caption1 = Tembok kota [[Merv]], yang tidak pernah pulih dari penaklukan Mongol. [[Makam Ahmad Sanjar]] dapat dilihat melalui celah di reruntuhan benteng.
| image2 = آرامگاه شیخ فرید الدین عطار نیشابوری.jpg
| caption2 = [[Mausoleum Attar dari Nishapur|Mausoleum]] [[Attar dari Nishapur]], seorang penyair Persia yang gugur pada penjarahan Nishapur, dibangun selama [[Renaisans Timuriyah]] pada abad ke-15.{{sfn|Reinert|2011}}
}}
Pasukan Tolui terdiri dari sepersepuluh pasukan invasi Mongol dan ditambah dengan para [[wajib militer]] Khwarezmia. Sejarawan Carl Sverdrup memperkirakan bahwa jumlahnya sekitar 7.000 orang.{{sfnm|Manz|2010|1pp=134–135|Jackson|2017|2p=79|Sverdrup|2017|3pp=160–161}} Tolui bergerak ke arah barat dari Balkh ke [[Murichaq]], yang kini berada di [[perbatasan Afganistan–Turkmenistan]], dan kemudian melintasi [[Sungai Marghab]] dan anak sungainya [[Sungai Kushk|Kushk]] untuk mendekati kota [[Merv]] dari selatan. Ia lalu menyergap pasukan penyerbu [[orang Turkmen|Turkmen]] pada malam tanggal 24 Februari. Serangan mendadak tersebut pun membuat pasukan penyerbu kewalahan, sehingga prajurit yang tidak dibunuh oleh Mongol atau tidak tenggelam di sungai menjadi terpencar. Pasukan Mongol kemudian tiba di Merv keesokan harinya.{{sfn|Boyle|2007|p=313}} Setelah mengamati kota tersebut selama enam hari, Tolui menyimpulkan bahwa benteng dari kota tersebut dapat menahan pengepungan yang lama. Setelah menjadi target untuk serangan umum, pada hari ketujuh, penduduk kota, yang telah gagal melakukan serangan mendadak sebanyak dua kali, akhirnya menyerah kepada Mongol, yang berjanji akan memperlakukan mereka secara adil.{{sfnm|Man|2004|1pp=175–176|Boyle|2007|2p=313}} Namun, Tolui mengingkari janji tersebut, dan memerintahkan agar seluruh penduduk dibawa ke tanah datar dan dihadapkan pada pedang, kecuali sejumlah [[artisan]] dan anak-anak. Diberitakan bahwa tiap prajurit Mongol ditugaskan untuk membunuh antara 300 hingga 400 orang. Penulis sejarah kontemporer [[Ibnu al-Athir]] memperkirakan 700.000 orang tewas, sementara penulis sejarah [[Ata-Malik Juvayni]], yang menulis beberapa dekade kemudian, mencatat bahwa seorang rohaniwan menghabiskan tiga belas hari untuk menghitung jumlah korban tewas dan menghasilkan jumlah hitungan sebesar 1.300.000.{{sfnm|Boyle|2007|1pp=313–314|Man|2004|2pp=176–177}}
Sementara itu, Tolui telah bergerak ke arah barat daya menuju Nishapur, yang telah mengalami sejumlah peristiwa selama perang. [[Muhammad II dari Khwarazm|Muhammad II]], penguasa [[Kekaisaran Khwarezmia]], telah tiba nyaris setahun sebelumnya pada tanggal 18 April 1220, setelah kabur dari serangan Mongol di Transoxiana. Ia kembali berangkat pada pertengahan bulan Mei 1220, tepat sebelum pasukan Jebe dan Subutai tiba keesokan harinya.{{sfn|Boyle|2007|pp=306–307}} Kota tersebut pun menyerah kepada Jebe dan Subutai, yang kemudian meminta kota tersebut untuk mengurangi tembok mereka dan membantu Mongol yang melintas. Namun, kota tersebut tidak mengindahkan perintah tersebut dan malah mulai menyebabkan masalah untuk Mongol, dengan membunuh Toquchar saat ia berupaya untuk menegakkan aturan.{{sfnm|Biran|2012|1p=60|Boyle|2007|2pp=310, 314|Jackson|2017|3p=80}} [[Jalal al-Din Mangburni|Jalal al-Din]], putra sulung dan ahli waris dari Muhammad II yang saat itu telah meninggal, tiba di kota tersebut pada tanggal 10 Februari 1221, dalam upayanya untuk kabur dari [[Pengepungan Gurganj|pengepungan Mongol yang sedang berlangsung]] di [[Gurganj]], ibu kota dari kekaisaran. Ia tinggal di Nishapur hanya selama dua hari sebelum kembali berangkat ke arah [[Zozan]].{{sfn|Boyle|2007|p=317}}
Tolui tiba di kota tersebut pada tanggal 7 April. Sadar akan jumlah pasukan Tolui, penduduk dari kota tersebut pun langsung berupaya untuk menyerahkan diri. Namun, karena pembunuhan menantu khan merupakan penghinaan besar bagi Mongol, penyerahan diri pun ditolak. Serangan lalu dimulai sebelum hari itu berakhir, dengan tembok berhasil diterobos pada tanggal 9 April dan kota tersebut dapat ditaklukkan keesokan harinya.{{sfnm|Boyle|2007|1p=314|Sverdrup|2017|2p=161}} Menurut Juvayni, kota tersebut dihancurkan sebagai bentuk balas dendam. Istri Toquchar mengawasi pembantaian seluruh penduduk kota tersebut, kecuali 400 orang pengrajin. Tidak seperti di Merv, seluruh anak juga dibunuh, dan jenazah dari sekitar 1.747.000 korban, termasuk seluruh kucing dan anjing di kota tersebut, pun bertumpuk dalam jumlah besar.{{sfnm|Atwood|2004|1p=343|Boyle|2007|2pp=314–315|Morgan|1986|3p=74}} Tanahnya kemudian di[[bajak]].{{sfnm|Biran|2012|1p=60|Man|2004|2p=174}} Saat bergerak melewati wilayah tersebut, Tolui juga mengirim sejumlah detasemen untuk melawan kota-kota di sekitarnya seperti [[Abiward]], [[Nisa, Turkmenistan|Nasa]], [[Tus, Iran|Tus]], dan [[Jajarm]].{{sfn|Jackson|2017|p=80}}
Terdapat ketidakjelasan mengenai nasib dari [[Herat]], kota besar terakhir di Khorasan. Sejarawan awal abad ke-20 [[Vasily Bartold]], mengutip sejarah lokal dari dekade 1400-an, menyatakan bahwa tidak ada penduduk yang dibunuh, kecuali garnisun. Sementara itu, penulis sejarah [[Minhaj-i Siraj Juzjani]], yang berperang melawan Mongol di dekatnya, mencatat bahwa setelah pengepungan selama delapan bulan, kota tersebut direbut dan penduduknya dibantai.{{sfn|Boyle|2007|p=315}} Kini diketahui, berkat sebuah catatan sejarah yang ditemukan kembali pada tahun 1944, bahwa Herat mengalami dua kali pengepungan. Pengepungan pertama disebabkan oleh eksekusi mati terhadap seorang diplomat Mongol di kota tersebut. Tolui yang tersulut emosi lalu meluncurkan serangan selama delapan hari, yang berpuncak pada meninggalnya ''[[malik]]'' (gubernur) dari kota tersebut. Dari tepi parit kota tersebut, Tolui kemudian menyatakan bahwa para penduduk akan dibiarkan jika mereka menyerah. Tidak seperti di Merv, Mongol menghargai perkataan para penduduk, dengan hanya membantai 12.000 orang di garnisun kota tersebut. Setelah mengangkat seorang pengawas Mongol untuk memerintah kota tersebut, Tolui meninggalkan kota tersebut untuk bergabung kembali dengan ayahnya di Taliqan pada pertengahan tahun 1221.{{sfn|Boyle|2007|pp=315–317}} Para penduduk kota tersebut lalu memberontak dan dikepung selama berbulan-bulan oleh jenderal Mongol Eljigidei, yang dikatakan telah membunuh antara 1.600.000 hingga 2.400.000 orang saat ia mengepung kota tersebut, dalam sebuah pembantaian yang berlangsung selama tujuh hari pada bulan Juni 1222.{{sfn|Boyle|2007|p=316}}
Para sejarawan modern menganggap bahwa jumlah korban tewas yang biasanya dikaitkan dengan kampanye Tolui di Khorasan dilebih-lebihkan. Kota Merv, Nishapur, dan Herat hanya dapat menghidupi sebagian kecil dari jumlah penduduk yang diberitakan,{{sfnm|Atwood|2004|1p=344|Morgan|1986|2pp=74–77}} dan jumlah penduduk dari kota-kota yang dihancurkan diberitakan kembali ke jumlah semula secara ajaib. Putra angkat Jenghis Khan [[Shigi Qutuqu]] juga dikatakan memerintahkan pembantaian terhadap lebih dari 100.000 orang di Merv pada bulan November 1221, setelah pemberontakan lainnya.{{sfn|Man|2004|pp=178–179}} Namun, jumlah tersebut tetap menggambarkan bencana demografi yang sangat ekstrim sedemikian hingga penduduk asli kesulitan untuk menghitung kehancurannya.{{sfnm|Atwood|2004|1p=344|May|2018|2p=63|Morgan|1986|3p=78}} Sejarawan Michal Biran menyatakan bahwa kecepatan yang ditunjukkan oleh Mongol dalam melakukan peperangan pragmatis khas Asia Timur ke wilayah Muslim yang tidak terlalu kejam pun menjadi salah satu faktor penyebab [[keterkejutan budaya]] tersebut.{{sfn|Biran|2012|pp=64–65}}
===Masa kekuasaan dan suksesi (1227–1229)===
[[File:Genghis Khan with sons (Marco Polo, 1400s).jpg|thumb|Miniatur awal abad ke-15 dari Jenghis Khan menasehati para putranya menjelang kematiannya, diambil dari bagian [[Marco Polo]] dari [[Livre des merveilles (BNF Fr2810)|manuskrip Livre des merveilles]].{{sfn|May|2018|p=66}}]]
{{further|Jenghis Khan#Akhir hidup Jenghis Khan}}
Suku-suku padang rumput Mongol tidak memiliki sistem suksesi yang pasti, tetapi kerap menerapkan semacam [[ultimogenitur]] (suksesi oleh putra bungsu) atas dasar bahwa tidak seperti kakaknya, putra bungsu tidak akan memiliki cukup waktu untuk mengumpulkan pengikut untuk dirinya sendiri dan memerlukan bantuan dari [[pewarisan|warisan]] ayahnya.{{sfn|Fitzhugh|Rossabi|Honeychurch|2009|p=109}} Namun, hal tersebut hanya diterapkan pada harta benda, bukan gelar.{{sfnm|Togan|2016|1pp=408–409|May|2018|2p=68}} Melalui [[Appanage#Kekaisaran Mongol|sistem apanase Mongol]], Jenghis membagi wilayah dan penduduknya sebagai harta benda kepada tiap anggota keluarga dekatnya. Kakaknya [[Qasar]], [[Hachiun]], [[Temüge]], dan [[Belgutei]] diberi wilayah di sepanjang pegunungan [[Khingan Raya]] di timur,{{sfn|Atwood|2004|p=45}} dan wilayah dari tiga putra tertuanya berada di barat: untuk Jochi, di sepanjang [[Irtysh|sungai Irtysh]], membentang sampai [[Siberia]] dan wilayah [[orang Kipchak]]; untuk Chagatai, bekas wilayah [[Qara Khitai]] di sekitar [[Almaliq, Xinjiang|Almaligh]] di [[Turkestan]]; untuk Ögedei, wilayah di [[Dzungaria]];{{efn|Wilayah untuk Ögedei relatif sempit, karena ia juga akan mendapat lahan pribadi dalam jumlah besar saat menjadi khagan.{{sfn|Biran|2012|p=69}}}} dan untuk Tolui, wilayah Mongol di dekat [[Pegunungan Altai]].{{sfnm|Favereau|2021|1p=65|Atwood|2004|2p=18|Biran|2012|3p=69}}
''[[Sejarah Rahasia Bangsa Mongol]]'' mencatat bahwa ia memilih suksesornya atas perintah dari istrinya [[Yesui|Yisui]] sembari mempersiapkan kampanye Khwarezmia pada tahun 1219. Di sisi lain, Rashid al-Din menyatakan bahwa keputusan tersebut dibuat sebelum [[penaklukan Xia Barat oleh Mongol|kampanye akhir khan melawan dinasti Xia]].{{sfnm|Ratchnevsky|1991|1p=125|May|2018|2p=69}} Terlepas dari tanggalnya, terdapat lima orang calon suksesor potensial, yakni empat putra dari Jenghis Khan dan saudara bungsunya Temüge, yang memiliki klaim terlemah dan tidak pernah dipertimbangkan secara serius.{{sfn|May|2018|p=69}} Meskipun terdapat kemungkinan besar bahwa Jochi, yang lahir setelah Börte diculik dan dirudapaksa oleh anggota dari suku [[Merkit]], merupakan [[anak haram]], Jenghis tidak terlalu mengkhawatirkan hal tersebut.{{sfnm|Mote|1999|1p=434|May|2018|2p=69|Favereau|2021|3p=65}} Meskipun demikian, ia dan Jochi menjadi makin berjarak seiring berjalannya waktu. Hal tersebut disebabkan oleh keputusan Jochi untuk menetap dan mengembangkan apanasenya sendiri. Tindakannya pada [[Pengepungan Gurganj]], di mana ia enggan menghancurkan sebuah kota kaya yang kemudian menjadi bagian dari wilayahnya sehingga membuatnya gagal untuk memberikan sebagian pampasan perang kepada Jenghis, juga makin memperburuk ketegangan.{{sfnm|Barthold|1992|1pp=457–458|Favereau|2021|2pp=61–62}} Jenghis juga marah terhadap penolakan Jochi untuk menghadiri sebuah [[kurultai]] pada tahun 1223, diduga karena ia sibuk berburu, dan sempat mempertimbangkan untuk mengutus Ögedei dan Chagatai guna menjemputnya, sebelum datang kabar bahwa Jochi telah meninggal akibat sebuah penyakit serius.{{sfnm|Ratchnevsky|1991|1pp=136–137|Atwood|2004|2pp=278–279}}
Sikap Chagatai terhadap kemungkinan suksesi oleh Jochi—ia menjuluki kakaknya sebagai "bajingan Merkit" dan berkelahi dengannya di depan ayah mereka—membuat Jenghis memandang Chagatai sebagai sosok yang tidak kenal kompromi, arogan, dan berpikiran sempit, walaupun Chagatai sangat memahami [[Yassa|hukum adat Mongol]].{{sfnm|Atwood|2004|1p=81|May|2018|2p=69}} Penyingkiran Chagatai pun menyisakan Ögedei dan Tolui sebagai dua calon utama. Tolui sangat unggul dalam hal militer. Kampanye Tolui di Khorasan berhasil memecah Kekaisaran Khwarezmia, sementara Ögedei sangat kurang kapabel sebagai seorang komandan dan dikenal suka minum berlebihan bahkan menurut standar Mongol.{{sfnm|May|2018|1p=69–70|Barthold|1992|2p=463|Atwood|2004|3p=418}} Namun, Ögedei sangat disukai oleh semua warga di negaranya dan dikenal berkat kedermawanan, keberanian, dan kesediaannya untuk menjadi penengah dan berkompromi. Sadar akan kekurangannya di bidang militer, Ögedei pun menaruh kepercayaan pada para bawahannya yang handal. Ögedei juga lebih mungkin melestarikan tradisi Mongol dibandingkan Tolui, yang istrinya Sorghaghtani, yang menganut [[Kristen Nestorian]], menjadi pelindung dari sejumlah agama lain.{{sfnm|Ratchnevsky|1991|1pp=126–128|May|2018|2pp=69–70|Boyle|2007|3pp=540–541|Barthold|1992|4p=463}}
Tolui mendampingi ayahnya Jenghis Khan saat ayahnya gugur pada tahun 1227 selama kampanye melawan Xia. Sebagai putra bungsu, Tolui kemudian menjabat sebagai [[wali raja]] dan mengelola kekaisaran. Kemungkinan berdasarkan tradisi sebelumnya, Tolui juga merumuskan hal-hal yang harus dilakukan setelah khan meninggal. Hal tersebut meliputi penghentian semua tindakan militer ofensif yang melibatkan pasukan Mongol, penetapan masa berkabung yang panjang, yang akan diawasi oleh wali raja, dan penyelenggaraan kurultai untuk mencalonkan dan memilih suksesor.{{sfnm|Atwood|2004|1p=542|May|2018|2pp=68–69}} Tolui pun menganggap hal tersebut sebagai sebuah kesempatan, karena ia masih menjadi calon suksesor yang kuat dan mendapat dukungan dari keluarga Jochi. Tiap kurultai umum, yang dihadiri oleh para komandan yang diangkat dan dihargai oleh Jenghis, hampir pasti akan tetap menuruti keinginan dari khan yang meninggal dan menunjuk Ögedei sebagai suksesor. Ada pendapat yang menyatakan bahwa keengganan Tolui untuk menyelenggarakan kurultai didorong oleh pengetahuan akan ancaman yang ditimbulkan oleh kurultai tersebut terhadap ambisinya.{{sfnm|Barthold|1992|1p=463|May|2018|2pp=70–71, 94–95}} Pada akhirnya, Tolui harus dibujuk oleh birokrat [[Yelu Chucai]] untuk menyelenggarakan kurultai. Pada tahun 1229, Ögedei resmi dinobatkan sebagai khan, dengan Tolui tercatat sebagai orang pertama yang mengakui khan baru tersebut. ''Sejarah Rahasia'', yang ditulis oleh para penulis sejarah yang mendukung Tolui, kemungkinan melebih-lebihkan perannya.{{sfnm|Barthold|1992|1p=463|May|2018|2pp=94–95}}
===Masa hidup di bawah Ögedei dan kematian (1229–1232)===
{{multiple image
| align = right
| perrow = 1
| total_width = 200
| image1 = YuanEmperorAlbumOgedeiPortrait.jpg
| image2 = YuanEmperorAlbumKhubilaiPortrait.jpg
| footer = Kakak Tolui, Ögedei (atas) dan putra ketiga Kublai (bawah), digambarkan dalam lukisan akhir abad ke-13 ([[Museum Istana Nasional|Museum Istana Nasional, Taipei]])
}}
Sisa-sisa [[Dinasti Jin (1115–1234)|dinasti Jin]] di [[Shaanxi]] terbukti sulit untuk ditangani pada awal masa pemerintahan Ögedei, dengan jenderal terkemuka mereka berhasil mengalahkan seorang jenderal Mongol pada tahun 1230 di [[Perlintasan Tong|Perlintasan Tongguan]]. Ögedei kemudian turun langsung ke sana pada musim gugur, dengan didampingi oleh Tolui dan putranya Möngke, yang dibesarkan oleh istri ketiga Ögedei yang tidak memiliki anak, Angqui.{{sfn|Atwood|2004|pp=277, 362}} Banyak peristiwa dalam kampanye tersebut yang saling bertentangan dalam sumber-sumber yang tersedia, karena kesulitan kronologis dan penindasan terhadap informasi yang tabu. Informasi berikut ini adalah garis besar yang dituturkan oleh sejarawan Christopher Atwood. Kekalahan di Perlintasan Tongguan kemungkinan disusul oleh dua kekalahan lain, termasuk satu kekalahan di Subutai. Kekalahan tersebut pun mengancam stabilitas dari pemerintahan Ögedei, sehingga ia akhirnya turun langsung, dengan ditemani oleh keluarga dekatnya.{{sfn|Atwood|2015|pp=264–267}} Sejumlah sumber yang ditulis selama masa pemerintahan dari putra Tolui, Kublai, mengaitkan kekalahan tersebut dengan kepemimpinan Ögedei yang buruk dan memuji Tolui atas kemenangan berikutnya dan atas teguran bijak yang diberikan kepada saudaranya yang mengeluh.{{sfn|Atwood|2015|pp=268–269}}
Dengan Perlintasan Tongguan berhasil direbut oleh Jin dan pasukan Mongol mengalami bencana kelaparan di provinsi Shaanxi, Ögedei dan Tolui pun menarik diri ke [[Mongolia Dalam]] untuk menyusun rencana. Mereka kemudian memutuskan untuk mengadopsi salah satu ide dari ayah mereka, yakni dengan [[gerakan menjepit]] masif, Tolui, didampingi oleh Subutai dan Shigi Qutuqu, akan menghindari Tongguan dengan cara melewati [[dinasti Song Selatan|wilayah Song]] ke selatan dari Shaanxi, sementara Ogedei bergerak menuju ibu kota Jin [[Kaifeng]] melalui tepi [[Sungai Kuning]].{{sfnm|Atwood|2015|1pp=270–271|Sverdrup|2017|2pp=233–238}} Strategi berisiko tersebut pun membuahkan hasil—meskipun pasukannya diduga menderita kelaparan sehingga mereka terpaksa melakukan [[kanibalisme]]—Tolui berhasil mengumpulkan perbekalan dari wilayah Song yang belum tersentuh, menyeberang kembali ke provinsi Jin [[Henan]], dan menghadapi musuh [[Pertempuran Sanfengshan|di Gunung Sangfeng]] pada tanggal 9 Februari 1232. Karena jumlah pasukannya jauh lebih banyak daripada jumlah pasukan Tolui, Jin pun mengancam akan [[kekerasan seksual masa perang|merudapaksa seluruh prajurit wanita Mongol]]. Setelah berhasil meraih kemenangan, pasukan Tolui membalasnya dengan men[[sodomi]] seluruh pasukan Jin.{{sfnm|Atwood|2015|1pp=271–272|Sverdrup|2017|2pp=250–252}} Keberhasilan tersebut pun memperkuat posisi Tolui di istana Mongol, sementara performa militer Ogedei yang biasa-biasa saja makin memperlemah dirinya sendiri.{{sfn|Atwood|2015|pp=272–273}}
Tolui kemudian meninggal secara misterius di dekat [[Beijing]]. Ia pun telah bergerak ke utara bersama saudaranya saat Subutai [[Pengepungan Kaifeng oleh Mongol|mengepung Kaifeng]].{{sfnm|Man|2004|1pp=|Atwood|2004|p=418}} Menurut catatan resmi dalam ''Sejarah Rahasia'', Tolui mengorbankan nyawanya dalam sebuah [[shamanisme|ritual shamanik]] untuk menyelamatkan Ögedei, yang telah dikutuk oleh roh-roh jahat dari Tiongkok Jin. Meskipun para dukun telah berupaya untuk membujuk roh-roh tersebut dengan hadiah berupa pampasan perang, ternak atau rakyat jelata, roh-roh tersebut hanya bersedia menerima anggota keluarga kekaisaran.{{sfn|de Rachewiltz 2015|loc=§272}} Tolui dikatakan mengajukan diri untuk dikorbankan, sesuai dengan [[nubuat]] yang diduga dibuat olehnya saat ayahnya masih hidup, sebuah kisah aneh yang menimbulkan kecurigaan bahwa Ögedei telah membunuh Tolui.{{sfnm|Atwood|2004|1p=542|Atwood|2008|2p=193|May|2018|3pp=97–98}} Atwood berteori bahwa kecurigaan tersebut adalah tujuan dari ''Sejarah Rahasia'', yang ditulis di bawah perlindungan dari keturunan Tolui yang ingin menyudutkan keturunan Ögedei secara halus.{{sfn|Atwood|2008|pp=198–202}} Ia berpendapat bahwa pernyataan tentang kematian Tolui akibat alkoholisme, sesuai yang dituturkan oleh Juvayni, adalah yang paling masuk akal. Catatan resmi yang disebarkan oleh Sorghaghtani kemungkinan adalah untuk memperkuat posisi keluarganya di puncak istana Mongol.{{sfnm|Atwood|2008|1pp=199–202|Atwood|2015|2pp=273–274}}
Sorghaghtani mewarisi harta benda Tolui pasca kematiannya atas perintah dari Ögedei. Dengan dukungan dari perkebunannya yang luas di Mongolia, Sorghaghtani pun menjadi salah satu tokoh yang paling dihormati dan paling kuat di kekaisaran tersebut.{{sfn|Atwood|2004|pp=362, 512}} Ia memainkan peran penting dalam membangun aliansi dengan keturunan Jochi di [[Tanduk Emas]], yang berpuncak pada [[Mongke Khan|Revolusi Tolui]] tahun 1252, pengangkatan putra sulungnya Möngke, dan pembersihan terhadap hampir semua keturunan Ögedei dan Chagatai.{{sfnm|Atwood|2004|1p=512|Biran|2012|2p=78|May|2018|3pp=144–151}} Keturunan Tolui kemudian tetap menjadi pemegang gelar kekaisaran saat kekaisaran tersebut berevolusi menjadi [[dinasti Yuan]] di bawah putra kedua Kublai dan akhirnya runtuh, sementara putra ketiganya Hulagu menjadi pendiri dari [[Ilkhanat]] di Persia.{{sfnm|Morgan|1986|1p=117|Biran|2012|2pp=80–81}} Tolui kemudian diangkat menjadi khagan oleh Kublai, setelah ia mendirikan [[dinasti Yuan]] pada akhir abad ke-13, sementara ia dan Sorghaghtani juga menjadi tokoh besar dari kultus ''Delapan Yurt Putih'' di Mongolia, yang kini bermarkas di [[Mausoleum Jenghis Khan]].{{sfnm|Atwood|2004|1pp=161–165|Moule|1957|2p=102}}
== Keluarga ==
[[Khagan]] atau wali raja [[Kekaisaran Mongol]] '''ditulis tebal'''. Sumber:{{sfn|Mote|1999|p=415}}
{{Tree chart/start}}
{{Tree chart| HOE |~|~|~|~|~|~|y|~|~|~|~|~|~| YES |YES=[[Yesugei]]|HOE=[[Hoelun]]}}
{{Tree chart| | | | | |,|-|-|-|+|-|-|-|v|-|-|-|.| | | | | | }}
{{Tree chart| BOR |y| GEN | | JOC | | KHA | | TEM | | | | |JOC=[[Hasar]]|KHA=[[Hachiun]]|TEM=[[Temüge]]|GEN='''[[Jenghis Khan]]'''|BOR=[[Börte]]|}}
{{Tree chart| |,|-|^|-|v|-|-|-|v|-|-|-|-|-|-|-|.|}}
{{Tree chart| JOC | | CHA | | OGE | | | | | | TOL |y|SOR|CHA=[[Chagatai Khan|Chagatai]]|OGE='''[[Ögedei Khan|Ögedei]]'''|JOC=[[Jochi]]|TOL='''Tolui'''|SOR=[[Sorghaghtani Beki|Sorghaghtani<br>Beki]]}}
{{tree chart| | | | | | | | | |! | | | |,|-|-|-|v|-|^|-|v|-|-|.}}
{{tree chart| | | | | | | | |GUY | |MAN| |KUB| |HUL| |ARI| |GUY='''[[Güyük Khan|Güyük]]'''|MAN='''[[Möngke Khan|Möngke]]'''|KUB='''[[Kublai Khan|Kublai]]'''|HUL=[[Hulagu Khan|Hulagu]]|ARI=[[Ariq Böke|Ariq Böke]]}}
{{tree chart| | | | | | | | | | | | | | | | | |!|}}
{{tree chart| | | | | | | | | | | | | | | | |ZHE|ZHE=[[Zhenjin]]}}
{{tree chart| | | | | | | | | | | | | | | | | |!|}}
{{tree chart| | | | | | | | | | | | | | | | |TEM| | |TEM='''[[Temür Khan|Temür]]'''}}
{{Tree chart/end}}
== Referensi ==
Baris 60 ⟶ 125:
{{sfn whitelist|CITEREFReinert2011}}
{{refbegin|30em}}
* {{cite book |last=Atwood |first=Christopher P. |date=2004 |title=Encyclopedia of Mongolia and the Mongol Empire |publisher=Facts on File |location=New York |isbn=978-0-8160-4671-3 |url=https://www.academia.edu/8855875 |access-date=2
* {{cite journal |last=Atwood |first=Christopher P. |date=2008 |title=The Sacrificed Brother in the "Secret History of the Mongols" |journal=Mongolian Studies |volume=30/31 |pages=189–206 |jstor=43193541 |url=https://www.jstor.org/stable/43193541|ref=harv}}
* {{cite journal |last=Atwood |first=Christopher P. |date=2015 |title=Pu'a's Boast and Doqolqu's Death: Historiography of a Hidden Scandal in the Mongol Conquest of the Jin |journal=[[Journal of Song-Yuan Studies]] |volume=45 |pages=239–278 |doi=10.1353/sys.2015.0006 |jstor=44511263 |s2cid=164390721 |url=https://www.jstor.org/stable/44511263|ref=harv}}
* {{cite book |last=Barthold |first=Vasily |author-link=Vasily Bartold |editor-last=Bosworth |editor-first=Clifford E. |editor-link=Clifford Edmund Bosworth |date=1992 |orig-date=1900 |title=Turkestan Down To The Mongol Invasion |publisher=[[Munshiram Manoharlal]] |location=New Delhi |edition=Third |isbn=978-8-1215-0544-4 |url=https://www.fulcrum.org/concern/monographs/z316q171w|ref=harv}}
* {{cite book |last=Biran |first=Michal |title=Genghis Khan |year=2012 |series=Makers of the Muslim World |publisher=[[Oneworld Publications]] |location=London |url=https://www.academia.edu/32453356 |isbn=978-1-7807-4204-5|ref=harv}}
* {{cite book |last=Boyle |first=John Andrew |author-link=John Andrew Boyle |orig-date=1968 |date=2007 |title=[[The Cambridge History of Iran]] Volume 5: The Saljuq and Mongol Periods |doi=10.1017/CHOL9780521069366 |isbn=978-1-1390-5497-3 |location=Cambridge |publisher=[[Cambridge University Press]]|ref=harv}}
* {{cite book |last=Buniyatov |first=Z. M. |title=A History of the Khorezmian State Under the Anushteginids, 1097-1231 |trans-title=A History of the Khorezmian State under the Anushteginids, 1097-1231 |script-title=ru:Государство Хорезмшахов-Ануштегинидов: 1097-1231 |orig-date=1986 |date=2015 |location=Moscow |publisher=Nauka |isbn=978-9-9433-5721-1 |translator-last1=Mustafayev |translator-first1=Shahin |translator-last2=Welsford |translator-first2=Thomas |author-link=Ziya Bunyadov|ref=harv}}
* {{cite book |last=Favereau |first=Marie |date=2021 |title=The Horde: How the Mongols Changed the World |location=[[Cambridge, Massachusetts|Cambridge]] |publisher=[[Harvard University Press]] |doi=10.2307/j.ctv322v4qv |jstor=j.ctv322v4qv |url=https://www.jstor.org/stable/j.ctv322v4qv |isbn=978-0-6742-5999-7|ref=harv}}
* {{cite book |editor-last1=Fitzhugh |editor-first1=William W. |editor-link1=William W. Fitzhugh |editor-last2=Rossabi |editor-first2=Morris |editor-link2=Morris Rossabi |editor-last3=Honeychurch |editor-first3=William |year=2009 |title=Genghis Khan and the Mongolian Empire |publisher=Mongolian Preservation Foundation |location=Washington |isbn=978-0-2959-8957-0 |url=https://archive.org/details/genghiskhanmongo00medi |url-access=limited|ref=harv}}
* {{cite book |last=Jackson |first=Peter |author-link=Peter Jackson (
* {{cite book |last=Man |first=John |author-link=John Man (
* {{cite book |last=Manz |first=Beatrice Forbes |author-link=Beatrice Forbes Manz |date=2010 |chapter=The rule of the infidels: the Mongols and the Islamic world |title=The New Cambridge History of Islam Volume 3: The Eastern Islamic World, Eleventh to Eighteenth Centuries |series=[[The New Cambridge History of Islam]] |editor-last1=Morgan |editor-first1=David |editor-link1=David O. Morgan |editor-last2=Reid |editor-first2=Anthony |editor-link2=Anthony Reid (academic) |location=Cambridge |publisher=[[Cambridge University Press]] |edition=1st |isbn=978-0-5218-5031-5|ref=harv}}
* {{cite book |last=May |first=Timothy |date=2018 |title=The Mongol Empire |url=https://www.jstor.org/stable/10.3366/j.ctv1kz4g68 |location=Edinburgh |publisher=[[Edinburgh University Press]] |jstor=10.3366/j.ctv1kz4g68 |isbn=978-0-7486-4237-3|ref=harv}}
* {{cite book |last=Morgan |first=David |author-link=David O. Morgan |date=1986 |title=The Mongols |series=The Peoples of Europe |publisher=[[Blackwell Publishing]] |location=[[Oxford]] |isbn=978-0-6311-7563-6 |url-access=registration |url=https://archive.org/details/mongolspeoplesof00davi|ref=harv}}
* {{cite book |last=Mote |first=Frederick W. |author-link=Frederick W. Mote |date=1999 |title=Imperial China, 900-1800 |publisher=[[Harvard University Press]] |location= [[Cambridge, Massachusetts|Cambridge]] |url=https://books.google.com/books?id=SQWW7QgUH4gC |isbn=978-0-6740-1212-7|ref=harv}}
* {{cite book |last=Moule |first=Arthur C. |author-link=Arthur Christopher Moule |year=1957 |title=The Rulers of China, 221 BC-AD 1949 |publisher=[[Routledge]] |location=London |oclc=223359908 |url=https://archive.org/details/the-rulers-of-china |url-access=registration |ref=harv}}
* {{cite book |translator-last=de Rachewiltz |translator-first=Igor |translator-link=Igor de Rachewiltz |date=2015 |title=The Secret History of the Mongols: A Mongolian Epic Chronicle of the Thirteenth Century |url=https://cedar.wwu.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1003&context=cedarbooks |accessdate=22 November 2022 |type=Shorter Version; edited by John C. Street |publisher=[[Western Washington University]] |location=[[Bellingham, Washington|Bellingham]] |ref={{SfnRef|de Rachewiltz 2015}}}}
* {{cite book |last=Ratchnevsky |first=Paul |year=1991 |translator=Thomas Haining |translator-link=Thomas Haining |title=Genghis Khan: His Life and Legacy |publisher=[[Blackwell Publishing]] |location=Oxford |url=https://archive.org/details/genghiskhan00paul/ |url-access=registration |isbn=978-0-6311-6785-3|ref=harv}}
* {{cite book |last=Ratchnevsky |first=Paul |chapter=Sigi Qutuqu (c. 1180–c. 1260)|date=1993 |title=In the Service of the Khan: Eminent Personalities of the Early Mongol-Yüan Period (1200-1300) |publisher=[[Harrassowitz Verlag]] |location=[[Wiesbaden]] |isbn=978-3-4470-3339-8 |editor-last=de Rachewiltz |editor-first=Igor |editor-link=Igor de Rachewiltz |url=https://books.google.com/books?id=kG45gi7E3hsC|ref=harv}}
* {{Encyclopædia Iranica Online |last=Reinert |first=B. |year=2011 |url=https://iranicaonline.org/articles/attar-farid-al-din-poet |title=AṬṬĀR, FARĪD-AL-DĪN |access-date=15
* {{cite book |last=Sverdrup |first=Carl |date=2017 |title=The Mongol Conquests: The Military Campaigns of Genghis Khan and Sübe'etei |isbn=978-1-9133-3605-9 |publisher=Helion & Company |location=[[Solihull]] |url=https://archive.org/details/Book_1096 |url-access=registration|ref=harv}}
* {{cite book |last=Togan |first=Isenbike |date=2016 |chapter=Otchigin’s Place in the Transformation from Family to Dynasty |title= Central Asia in the Middle Ages: Studies in Honour of Peter B. Golden |series=Turcologica |volume=104 |pages=407–423 |editor-last1=Zimonyi |editor-first1=Istvan |editor-last2=Karatay |editor-first2=Osman |chapter-url=https://www.academia.edu/36081475 |publisher=[[Harrassowitz Verlag]] |location=[[Wiesbaden]] |isbn=978-3-4471-0664-1|ref=harv}}
{{refend}}
Baris 88 ⟶ 153:
{{s-hou|[[Borjigin|Wangsa Borjigin]] (1206–1635)||1192||1232}}
{{s-reg|}}
{{s-bef|before=[[
{{s-ttl|title=[[Regen]] [[Kekaisaran Mongol]]|years=1227–1229}}
{{s-aft|after=[[Ögedei Khan]]}}
Baris 100 ⟶ 165:
[[Kategori:Regen]]
[[Kategori:Borjigin]]
[[Kategori:Keturunan
|