Momparilangka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Donovanpalu (bicara | kontrib)
Upacara Adat: ==Lihat
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.05b - Perbaikan untuk PW:CW (Pranala sama dengan teksnya)
 
(8 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 5:
Dengan Momparilangka atau biasa juga disebut Pakawurake bisa diartikan bahwa seorang wanita belum lengkap menjadi wanita dari Suku Bare'e kalau belum pernah mengikuti Pesta Momparilangka minimal lebih dari sekali dalam seumur hidupnya.
 
Momparilangka adalah bagaimana para wanita dari Suku Bare'e yang bekerja sebagai Kepala Dukun wanita TadumWurake juga mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengayauan seperti halnya laki-laki dari Suku Bare'e yang menjadi [[Tadulako]] untuk mengambil roh dari dunia lain dengan memenggal kepala orang-orang penting dari suku lain selain wilayah Sub.suku [[Kerajaan Tojo|Poso-Tojo]], dalam hal ini keterlibatan Roh Tanoana yaitu Roh orang yang sudah meninggal amat sangat mendominasi, karena memang Suku Bare'e paling terkenal sebagai suku pengayau paling kejam didunia.<ref>BARE'E-STAMMEN, The king of Pengayauan, ''De Bare'e-Sprekende de Toradja in midden celebes jilid 1 halaman 119, ''[https://www.delpher.nl/nl/boeken/view?identifier=MMKB18A%3A025970000%3A00005&query=De%20toradja%20in%20midden&coll=boeken&fbclid=IwAR0btDEc-nfhXcnKUEPlg1yLbv6y1IjYSvjKygXULMLSyXkTVFvwEqVp918]", Diakses 11 Juli 2023.</ref>.
 
Paling penting untuk diingat pada zaman penjajah [[Hindia Belanda]] di [[Sulawesi Tengah]], Hindia Belanda melarang semua bentuk kepercayaan [[Lamoa]] yang bertuhan kepada puempalaburu, Roh-roh tanoana, Pengayauan, dan segala hal yang berhubungan dengan [[Rumah Adat Lobo|Lobo]]<ref>Sumber buku "POSSO" LIHAT & DOWNLOAD HALAMAN 151:
BELANDA MELARANG SEMUA BUDAYA BARE'E, dan menyatakan '' semua Toradja-stammen di poso-todjo harus ikut budaya luwu '', [https://www.delpher.nl/nl/boeken/view?identifier=MMKB24:072383000:00001&query=Posso&coll=boeken&rowid=1], Diakses 11 Juli 2023.</ref> dari Suku Bare'e (Bare'e-Stammen)<ref>BARE'E-STAMMEN, De Bare'e-Sprekende de Toradja in midden celebes jilid 1 halaman 119, ''[https://www.delpher.nl/nl/boeken/view?identifier=MMKB18A%3A025970000%3A00005&query=De%20toradja%20in%20midden&coll=boeken&fbclid=IwAR0btDEc-nfhXcnKUEPlg1yLbv6y1IjYSvjKygXULMLSyXkTVFvwEqVp918]", Diakses 11 Juli 2023.</ref> yang merupakan suku asli dari semua wilayah Sub-suku [[Kerajaan Tojo|Poso-Tojo]], dan mendukung Watu Mpoga'a yang ada di [[Tentena]], yang dijelaskan dalam buku "[[De Bare'e-sprekende Toradja's van Midden-Celebes]]" jilid 1 halaman 5, sub.bab Vairspriding Toradja poso-Todjo Groupen.<ref>PENYEBARAN WATU MPOGA'A, Vairspriding Toradja poso-Todjo Groupen ''[https://www.delpher.nl/nl/boeken/view?identifier=MMKB18A%3A025970000%3A00005&query=De%20toradja%20in%20midden&coll=boeken&fbclid=IwAR0btDEc-nfhXcnKUEPlg1yLbv6y1IjYSvjKygXULMLSyXkTVFvwEqVp918]", Diakses 11 Juli 2023.</ref>.
 
==Wurake dan Bayasa==
[[File:Barkcloth dress of Lore Bada, Central Sulawesi.jpg|thumb|Baju wurake (dukun wanita) suku bare'e yang berbeda motif dan warna dengan [[Inodo|inodo]]]]
 
Dukun pada [[Suku Bare'e]] berfungsi sebagai tolak bala jika seseorang atau suatu wilayah didalam atau diluar wilayah [[Kerajaan Tojo|TanaNto Bare'e]]<ref>Wurake and Bayasa bare'e-stammen, ''De Bare'e-Sprekende de Toradja van midden celebes jilid 1 halaman 119'', [https://www.delpher.nl/nl/boeken/view?identifier=MMKB18A%3A025970000%3A00005&query=De%20toradja%20in%20midden&coll=boeken&fbclid=IwAR0btDEc-nfhXcnKUEPlg1yLbv6y1IjYSvjKygXULMLSyXkTVFvwEqVp918], Diakses 12 Juli 2023.</ref> tertimpa bencana alam atau musibah penyakit, Dukun Wanita dari [[Suku Bare'e]] disebut Wurake (Vurake), dan Dukun Laki-laki disebut Bayasa.
Baris 26:
Momparilangka atau Pakawurake adalah sebuah pesta dari Para Dukun Wanita (Wurake/Vurake) yang dipimpin oleh seorang TaduMwurake yang mana kewajiban lebih dari sekali dalam hidupnya bagi seorang wanita dari [[Suku Bare'e]], yang mana dua atau tiga wurake yang berpengalaman membaca mantra untuk wanita dan Roh Tanoana yang menyatu didalam Seorang wanita dalam perjalanan mereka sebelum menuju dan melalui untuk tinggal di wilayah [[Kerajaan Tojo|TanaNto Bare'e]] (wilayah tempat tinggal dari [[Suku Bare'e]]). Jadi seorang wanita dari suku bare'e belum bisa tinggal menetap di wilayah suku bare'e kalau belum mengikuti acara pesta momparilangka ini lebih dari sekali.{{sfn|Adriani|Kruyt|1912|p=269}}
 
Sebelum Pesta Momparilangka ini dilakukan kepada seorang Wanita dari [[Suku Bare'e]] selama tiga hari, wanita tersebut tidak boleh menyentuh benda apapun seperti [[Inodo|inodo]] yang dicat khusus pada acara keagamaan seperti pada Festival Pengorbanan (Motompo Moraa), Festival Pesta Panen (Mopadoengkoe), Festival [[Rumah Adat Lobo|Lobo]] (Moncojo), dll, juga bukan benda-benda di [[Rumah Adat Lobo|Lobo]], semua hal yang menarik perhatian mahluk halus, dan juga dilarang menyentuh sarung guma, sarung taono, beberapa sarung peda (parang), dan juga sarung penai bagi wanita dan gadis ToLalaeyo.{{sfn|Adriani|Kruyt|1912|p=270}}
 
Selama tiga hari Festival Momparilangka dilakukan, peserta dari Suku Bare'e di bagi atas dua wilayah yaitu wilayah timur, dan wilayah barat, dimana semua peserta Momparilangka berada di wilayah timur, dan di wilayah barat adalah sebagai tempat dimana [[Rumah Adat Lobo|Lobo]] berada dan tempat tinggal dari gadis, wanita, dan anak wanita selama festival berlangsung, dan juga Rumah Tambi<ref>Tambi Bare'e-Stammen,[https://www.delpher.nl/nl/boeken/view?identifier=MMKB18A%3A025970000%3A00005&query=De%20toradja%20in%20midden&coll=boeken&fbclid=IwAR0btDEc-nfhXcnKUEPlg1yLbv6y1IjYSvjKygXULMLSyXkTVFvwEqVp918], Diakses 11 Juni 2023.</ref> yaitu salah satu bentuk rumah tempat tinggal dari penduduk di [[Kerajaan Tojo|Desa Tojo]].