Jalawuri pantai: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) k Bot: Merapikan artikel |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Taxobox|regnum=Plantae|subregnum=Viridiplantae|superdivisio=Embryophyta|divisio=Tracheophyta|subdivisio=Spermatophyta|classis=Magnoliopsida|superordo=Lilianae|ordo=Dioscoreales|familia=Taccaceae|genus=Tacca|species=T. leontopetaloides}}
'''
== Morfologi ==
[[Berkas:Tacca leontopetaloides (2641156299).jpg|jmpl|Bunga
Daunnya berjumlah 1–3 helai, berbentuk membundar telur sungsang melebar, membundar telur, melonjong-membundar telur, bertulang daun menjari, putih-kehijauan (varian hijau) atau keunguan (varian hitam). Setiap segmen bercuping menyirip, cupingnya membundar atau memita. Tangkai daun berlubang, berpelepah, beralur vertikal, berwarna hijau muda atau keunguan tua-kehitaman (varian hitam).<ref name=":0" />
Baris 13:
Di Yogyakarta, kajian ekologi dilakukan tepatnya di Kabupaten Gunungkidul, Kulon Progo, dan Bantul. Kerapatan populasi taka di Gunung Batur dipengaruhi oleh lokasi yang jauh dari permukiman. Selain itu, sering kali pada lokasi pengamatan dijumpai pengembangan tanaman budi daya, seperti singkong dan kacang-kacangan. Sementara itu, taka umumnya dimanfaatkan sebagai pakan ternak.<ref>Erlinawati, I. 2014. “Studi Populasi Tacca leontopetaloides (Mure) sebagai Pangan Alternatif di Kabupaten Gunung Kidul, Kulon Progo dan Bantul, Yogyakarta.” Prosiding Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi X: Presentasi dan Poster, 1539–1554. Jakarta: LIPI Press, 2014.</ref>
Di beberapa lokasi di Taman Nasional Karimunjawa,
Pengamatan
== Referensi ==
|