Alawiyyin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Menambah referensi penting
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(74 revisi perantara oleh 35 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Family|name=Bani 'Alawi|footnotes=Ketika masih di [[Basra]], leluhur mereka Imam [[Ahmad al-Muhajir]] merupakan kepala keluarga atau Naqib dari keluarga al-Uraidhi. Sehingga nama keluarga mereka sebelumnya adalah al-Uraidhi. Namun ketika mereka hijrah ke [[Hadramaut]], mereka kemudian membentuk keluarga sendiri berdasarkan nama tiga putra Ubaidillah bin [[Ahmad al-Muhajir]]. Yakni: Basry (Bernama asli Ismail), Jadid dan Alawi. Nama terakhir inilah yang menurunkan Bani Alawi|caption=Lambang Rabithah Alawiyah|early_forms=[[Ali bin Ja'far|al-Uraidhi]]|members=[[Basyeiban]], [[Azmatkhan]], [[al-Aydrus]]/Al-Aidrus, al-Muhdar, [[al-Attas]], [[Assegaf]], Albar (Albaar), [[Maula Aidid]], [[Bin Shahabuddin|Shahab]], [[al-Haddad]], Fad'aq, [[al-Habsyi Ba'Alawi|al-Habsyi]], Al-Hamid, al-Munaffar, [[Al Khered]], [[al-Kaff]], Bin Syechbubakar, Bafagih, Bilfaqih, Jamalullail/Dinasti Jamalullail Raja Perlis di Malaysia, dan sangat banyak lainnya|otherfamilies=Al Ahdal, Al Qudaimi, Al Jadid (Punah), Al Basri (Punah), Al Uraidhi|distinctions=(Sayyid'/Syed'), (Syarif'/Sharif'), (Syeikh'/Sheikh'), (Habib'), Gelaran Untuk lelaki.
 
{{Infobox Family|name=Alawiyyin|footnotes=Alawiyyin adalah sebutan bagi semua keturunan paternal (garis lurus laki) Imam Ali dengan Sayyidah Fatimah dari kedua anaknya yang bernama Imam Hasan dan Imam Husein . Keturunannya tersebar di seluruh dunia dan biasa dipanggil Sayyid dan Syarif. Alawiyyin berbeda dengan Ba 'Alwi , dimana jika klaim Ba'Alwi sebagai keturunan paternal Rasulullah benar , maka semua Ba'Alwi adalah Alawiyyin, tapi tidak semua Alawiyyin adalah Ba'Alwi .Keturunan dari jalur Ba 'Alwi biasa dipanggil dengan habib (pria) dan habibah (wanita) .|members=al Hasani , al Husaini|otherfamilies=Keturunan Imam Ali dari jalur istri selain Sayyidah Fatimah|meaning=Semua keturunan paternal (jalur lurus laki) dari Imam Hasan dan Imam Husein|ethnicity=Arab , Quraish, Hasyimi, Al Hasani , Al Husaini|region=Hampir seluruh dunia}}
(Sayyidah'/Sayyida'), (Sharifah'/Syarifah'), (Habibah/Habiba'), (Siti'), Gelaran Untuk Wanita.|traditions=[[Tarekat Alawiyyah]]|heirlooms=|estate=|meaning=Keluarga Alawi bin Ubaidillah bin [[Ahmad al-Muhajir]]|ethnicity=[[Arab]]|region=Hampir seluruh dunia|birth_place=}}
 
'''Alawiyyin''' ({{Lang-ar|العلويّينالعلويّن}}) adalah sebutan bagi kaumketurunan atau sekelompok orang yang memiliki pertalian darah dengan [[Nabi Muhammad]] melalui sayyidinaSayyidina [[Ali|Ali bin]] [[Abu Thalib|Abi Thalib]] yang telah di akui oleh ulama serta umat islam pada masanya. SebutanKeturunan bagiAli merekabin adalahAbi sayyidThalib ataumelalui syarif.[[Fatimah Sedangkanaz-Zahra]] Ba'binti AlawiMuhammad ialahdikenal namadengan keluarga bagi mereka yang memiliki nasab jalur laki-laki kepadasebutan [[Alawi bin Ubaidillah|AlawiSayyid]] binatau [[UbaidillahSyarif]]. binHarus Ahmad|diketahui, istilah '''Alawiyyin'''Ubaidillah]] atauberbeda abdullahdengan '''Ba'Alwi''' yang memilikimerupaka artiklan hambakeluarga Allahdari Yaman.
 
Istilah '''Alawiyyin''' seringkali disalahartikan dianggap sama dengan [[Ba 'Alwi|Ba'Alwi / Ba'Alawi]]. Padahal Ba 'Alwi merupakan keturunan jalur laki-laki dari [[Alawi bin Ubaidillah|Alwi bin Ubaidillah]], yang klaim ketersambungan nasabnya kepada Nabi Muhammad SAW masih menjadi kontroversi karena ketiadaan sumber kitab sejaman yang mencatat Ubaidillah sebagai anak [[Ahmad al-Muhajir|Ahmad bin Isa]]<ref>Tabaqat al-Khawass Ahl al-Sudur wa al-Albab oleh Ahmad bin Sulaiman Abu Bakrah al-Turbani</ref><ref>Nashab al-Qurasy wa al-Hashimi oleh Murad Syukri Suwaidan</ref><ref>Asbab al-Nuzul oleh Sheikh Muqbil al-Wada'i</ref><ref>{{Cite book|last=Utsman al bantani|first=Imaduddin|date=2024|url=https://www.nahdlatul-ulum.com/wp-content/uploads/pdfs/Membongkar_Skandal_Ilmiah_Genealogi_Sejarah_Baalwi.pdf|title=Membongkar Skandal Ilmiah Genealogi Sejarah Ba 'Alwi|location=banten|publisher=Maktabah Nahdlatul Ulum|url-status=live}}</ref>.
 
== Asal Mula ==
Kata '''Sadah''' atau '''Sadat''' ([[Abjad Arab|Arab]]: ادة) merupakan bentuk jamak dari kata [[Abjad Arab|Arab]]: ([[Sayyid]]), sedangkan kata '''Ba 'Alawi''' atau ''Bani 'Alawi'' berarti ''keturunan Alwi'' (Bā adalah bentuk dialek Hadhramaut dari Bani). Singkatnya, Ba'alawi adalah orang-orang [[Sayyid]] yang memiliki darah keturunan [[Muhammad|Nabi Muhammad]] melalui [[Alawi bin Ubaidillah|Alawi bin Ubaidullah]] [[Ahmad al-Muhajir|bin Ahmad al-Muhajir]]. Sedangkan '''Alawiyyin''' ([[Abjad Arab|Arab]]: العلويّن; al-`alawiyyin) Istilah Sayyid digunakan untuk menyebut keturunan [[Ali bin Abi Thalib]] dari [[Husain bin Ali]] ([[Sayyid]]) dan [[Hasan bin Ali]] ([[Sayyid|Syarif]]). Semua orang Ba 'Alawi adalah Sayyid Alawiyyin melalui [[Husain bin Ali|Husain ibn Ali]], tetapi tidak semua orang dari keluarga Alawiyyin adalah dari Ba 'Alawi.
 
Cucu Imam al-Muhajir, Alawi, adalah [[Sayyid]] pertama yang lahir di [[Hadramaut|Hadhramaut]], dan satu-satunya keturunan Imam al-Muhajir yang menghasilkan garis lanjutan; garis keturunan cucu Imam al-Muhajir lainnya, Bashri dan Jadid, terputus setelah beberapa generasi. Oleh karena itu, keturunan Imam Al-Muhajir di Hadhramaut[[Hadramaut]] menyandang nama Bā 'Alawi ("keturunan Alawi").
 
Ba 'Alawi Sadah sejak itu tinggal di Hadhramaut di [[Yaman Selatan]], mempertahankan Syahadat [[Sunni]] di sekolah [[Fikih|fiqh]] [[Abu Abdullah Muhammad asy-Syafi'i|Syafii]]. Pada mulanya seorang keturunan [[Ahmad al-Muhajir|Imam Ahmad Muhajir]] yang menjadi ulama dalam studi Islam disebut [[Imam]], kemudian [[Syekh]], tetapi kemudian disebut [[Habib]].
 
Baru sejak 1700 M mereka mulai bermigrasi <ref>Dostal, Walter; Wolfgang Kraus, eds. (2005). [[iarchive:shatteringtradit00dost|Shattering Tradition: Custom, Law and the Individual in the Muslim Mediterranean]] (print). New York: I.B. Tauris. pp. [[iarchive:shatteringtradit00dost/page/n241|233]]–253.</ref> dalam jumlah besar keluar dari Hadhramaut di seluruh dunia untuk [[Dakwah|berdakwah]].<ref>Ibrahim, Ahmad; Sharon Siddique; Yasmin Hussain, eds. (December 31, 1985). ''Readings on Islam in Southeast Asia''. Institute of Southeast Asian Studies. p. 407. ISBN <bdi>[[Special:BookSources/978-9971-988-08-1|978-9971-988-08-1]]</bdi>.</ref> Perjalanan mereka juga telah membawa mereka ke [[Asia Tenggara]]. Para imigran hadhrami ini berbaur dengan masyarakat lokal mereka yang tidak biasa dalam sejarah diaspora. Misalnya, '''Keluarga Jamalullail''' dari [[Perlis]] adalah keturunan dari Ba 'Alawi. '''Habib Salih''' dari [[Lamu]], [[Kenya]] juga merupakan keturunan Ba 'Alawi. Di Indonesia, tidak sedikit dari para pendatang ini menikah dengan perempuan lokal (atau laki-laki, meski lebih sedikit), terkadang bangsawan atau bahkan keluarga kerajaan, dan keturunan mereka kemudian menjadi [[sultan]] atau raja, seperti di [[Kerajaan Kubu|Kesultanan Kubu]], [[Kesultanan Palembang|Kesultanan Palembang Darussalam]]<ref>{{cite book|last=bin Thahir Al-Haddad|first=Al-Habib Alwi|year=1997|url=https://books.google.co.id/books/about/Sejarah_masuknya_Islam_di_Timur_Jauh.html?id=kcU1AAAACAAJ&redir_esc=y|title=Sejarah Masuknya Islam di Timur Jauh|location=Jakarta|publisher=Lentera Basritama|isbn=9789798880087|pages=67}}</ref><ref>{{cite book|last=Noegraha|first=Nindya|year=2001|url=https://books.google.co.id/books/about/Asal_usul_raja_raja_Palembang_dan_hikaya.html?id=MqPBAAAACAAJ&redir_esc=y|title=Asal-usul Raja-raja Palembang dan Hikayat Nakhoda Asyiq dalam Naskah Kuno: Koleksi Perpustakaan Nasional RI|location=Jakarta|publisher=Perpustakaan Nasional RI|isbn=9789799316455|pages=}}</ref>, atau di [[Kesultanan Siak Sri Inderapura|Kesultanan Siak Indrapura]]<ref>Ulrike Freitag; William G. Clarence-Smith, eds. (1997). ''[https://books.google.com/books?id=gBTbS4eNGp8C&q=hadhrami+married+local+women+indonesia&pg=PA9 Hadhrami Traders, Scholars and Statesmen in the Indian Ocean, 1750s to 1960s]''. Vol. 57 (illustrated ed.). BRILL. p. 9. [[International Standard Book Number|ISBN]] <bdi>[[Special:BookSources/978-90-04-10771-7|978-90-04-10771-7]]</bdi>.</ref>.
 
Pencatatan riwayat migrasi 1700 M di Nusantara dalam hamisy kitab Syamsudzahirah yang tertua adalah dari manuskrip Palembang tahun 1748 Masehi diragukan karena bertentangan dengan manuskrip-manuskrip Nusantara yang lebih tua, yang menyebut bahwa para sultan dan wali di Nusantara ini adalah contohnya manuskrip Bangkalan yang berangka tahun 1624 Masehi, dimana keturunan Rasulullah Muhammad Saw dari jalur Musa al-Kadzim.
 
== Penyebaran ==
Baris 20 ⟶ 23:
 
== Pranala luar ==
* http://www.princehamzah.jo/English/The_Hashemite_Lineage.html {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20051230194406/http://www.princehamzah.jo/English/The_Hashemite_Lineage.html |date=2005-12-30 }}
* https://www.familytreedna.com/public/Qurayishj1c3d?iframe=yresults
* https://www.familytreedna.com/public/baalawi?iframe=yresults
Baris 28 ⟶ 31:
* https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Haplogroup_E-M35
* Haplogroup_J-Y86887
* Haplogroup_J-L859
 
[[Kategori:Bani Hasyim| ]]
[[Kategori:Sayyid| ]]
Baris 38 ⟶ 39:
==Referensi==
{{Reflist}}
 
== Bibliografi ==
 
* {{Cite book|last=Imaduddin Utsman Albantani|date=2024|title=Membongkar Skandal Ilmiyah: Genealogi & Sejarah Ba'Alwi (Finalisasi Keterputusan Genealogi Ba'alwi Kepada Nabi Muhammad SAW)|location=Banten|publisher=Maktabah Nahdlatul Ulum|ref={{harvid|Imaduddin Utsman Albantani|2024}}}}
 
{{masyarakat-stub}}