Surya Satelit 1: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
SS1 Satellite
Tag: tanpa kategori [ * ]
 
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(5 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
{{Infobox spaceflight
| name = SS1 Satellite
| operator = Lapan RI, UniversitaUniversitas Surya, Amsat ID, Orari
| mission_type = APRS Digipiter
| mission_duration = 1 YearTahun
| launch_mass = {{Convert|1,3|kg|lb}}
| orbit_regime = [[Low Earth orbit|Low Earth]]
| launch_date = 28 November 2022
| dimensions = {{convert|10|x|10|x|11,35|cm|in|abbr=on}}
| orbit_period = 90 minutes
| trans_frequency = UHF, Ghz
| launch_contractor = [[SpaceX]]
| launch_site = Kennedy Space Center, Florida, AS
 
}}
 
'''Surya Satelit 1''' adalah satelit nano buatan Indonesia yang diluncurkan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada tanggal 27 November 2022. Satelit ini merupakan hasil kerja sama antara [[Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional]] (LAPAN) dan Universitas Indonesia (UI).
 
SS1 Satelit memiliki ukuran 10x10x11,35 cm dan berat 1,3 kg. Satelit ini dilengkapi dengan modul Automatic Packet Reporting System (APRS) yang berfungsi untuk mengirimkan pesan teks singkat ke Bumi. Teknologi APRS ini dapat dikembangkan untuk berbagai aplikasi, seperti mitigasi bencana, pemantauan jarak jauh, dan komunikasi darurat.
Baris 27:
Biaya pembuatan satelit nano ini sekitar Rp3 miliar termasuk bantuan komponen satelit dari pihak PSN. Peluncuran satelit SS-1 itu dinilai menjadi sejarah bagi industri antariksa nasional karena menjadi satelit pertama yang dikembangkan secara mandiri oleh anak-anak muda Indonesia.
 
== MisiPenggunaan ==
Surya Satelit 1 digunakan untuk mitigasi bencana, dengan APRS yang hendak digunakan untuk mengirimkan informasi dan data tentang bencana ke Bumi. Selain itu Surya Satelit 1 juga digunakan untuk pemantauan jarak jauh, di mana APRS dapat digunakan untuk memantau wilayah yang sulit dijangkau, seperti daerah pegunungan dan hutan. Surya Satelit 1 juga dapat digunakan untuk keperluan komunikasi darurat, seperti dalam keadaan darurat bencana alam.
1. Mitigasi bencana: APRS dapat digunakan untuk mengirimkan informasi dan data tentang bencana ke Bumi.
 
2. Pemantauan jarak jauh: APRS dapat digunakan untuk memantau wilayah yang sulit dijangkau, seperti daerah pegunungan dan hutan.
 
3. Komunikasi darurat: APRS dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak yang membutuhkan bantuan, seperti dalam keadaan darurat bencana alam.
 
== Referensi ==
{{reflist}}
1.https://inet.detik.com/science/d-6502527/mengenal-satelit-nano-ss-1-karya-anak-bangsa-yang-sukses-mengangkasa
 
== Pranala luar ==
2.https://techno.okezone.com/read/2023/01/06/54/2741511/satelit-ss-1-akhirnya-terbang-ke-orbit-rendah-bumi
1.* {{cite web|url=https://inet.detik.com/science/d-6502527/mengenal-satelit-nano-ss-1-karya-anak-bangsa-yang-sukses-mengangkasa|title=Mengenal Satelit Nano SS-1 Karya Anak Bangsa yang Sukses Mengangkasa|publisher=Detik.com}}
2.* {{Cite web|url=https://techno.okezone.com/read/2023/01/06/54/2741511/satelit-ss-1-akhirnya-terbang-ke-orbit-rendah-bumi|title=Satelit SS-1 Akhirnya Terbang ke Orbit Rendah Bumi|publisher=Okezone}}
3.* [https://indonesia.go.id/kategori/budaya/6703/satelit-nano-ss-1-karya-anak-bangsa-mengangkasa-dari-florida?lang=1/ Web resmi Negara Republik Indonesia mengenai SS1]
 
[[Kategori:Satelit]]
3.[https://indonesia.go.id/kategori/budaya/6703/satelit-nano-ss-1-karya-anak-bangsa-mengangkasa-dari-florida?lang=1/ Web resmi Negara Republik Indonesia mengenai SS1]