Tuanku Tambusai: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
Dasimarajo (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(13 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox person
|name = Tuanku Tambusai
|image = Tuanku Tambusai.jpg
|alt =
|caption =
|birth_name = Muhammad Saleh
|birth_date = {{Birth date|1784|11|5}}
|birth_place = [[Tambusai, Rokan Hulu|Tambusai]], [[Rokan Hulu]], [[Riau]]
|death_date = {{Death date and age|1882|11|12|1784|11|5}}
|death_place = [[Negeri Sembilan]], [[Malaya Britania]]
|nationality =
|other_names = -''De Padrische Tijger van Rokan'' atau Harimau Paderi dari Rokan
|known_for =
|occupation =
}}
'''Tuanku Tambusai''' ({{lahirmati|[[Tambusai, Rokan Hulu|Tambusai]], [[Rokan Hulu]], [[Riau]]|5|11|1784|[[Negeri Sembilan]], [[Malaysia|Malaya Britania]]|12|11|1882}}) adalah salah seorang tokoh [[Paderi]] terkemuka.
== Latar belakang ==
Tuanku Tambusai lahir di [[Dalu-dalu
Tuanku Tambusai merupakan anak dari pasangan [[Minangkabau]], Tuanku Imam Maulana Kali dan Munah. Ayahnya berasal dari nagari Rambah (Rambah adalah kecamatan yang berbatasan dengan bangun purba) dan merupakan seorang guru agama Islam. Oleh Raja Tambusai ayahnya diangkat menjadi imam dan kemudian menikah dengan perempuan setempat. Ibunya berasal dari nagari Tambusai yang bersuku Kandang Kopuh. Sesuai dengan tradisi Minangkabau yang matrilineal, suku ini diturunkannya kepada Tuanku Tambusai.<ref>Mahidin Said, Rokan: Tuanku Tambusai Berjuang, Sri Dharma N.V</ref>▼
▲Tuanku Tambusai merupakan anak dari pasangan [[
Sewaktu kecil Muhammad Saleh telah diajarkan ayahnya ilmu bela diri, termasuk ketangkasan menunggang kuda, dan tata cara bernegara.<ref>{{cite book |last=Soedarmanta|first=J. B.|title=Jejak-jejak Pahlawan: Perekat Kesatuan Bangsa Indonesia}}</ref>
== Gerakan Paderi ==
Untuk memperdalam ilmu agama, Tuanku Tambusai pergi belajar ke [[Bonjol, Pasaman|Bonjol]] dan [[Rao, Pasaman|Rao]] di [[
== Melawan Belanda ==
Perjuangannya dimulai di daerah Rokan Hulu dan sekitarnya dengan pusat di
Dalam kurun waktu 15 tahun, Tuanku Tambusai cukup merepotkan pasukan Belanda, sehingga sering meminta bantuan pasukan dari [[Jakarta|Batavia]]. Berkat kecerdikannya, Fort Amerongen sebuah benteng milik Belanda dapat dihancurkan.
Karena jasa-jasanya yang pernah menentang kolonial [[Hindia Belanda]], pada tahun 1995 pemerintah mengangkatnya sebagai pahlawan nasional.<ref>{{Cite web |url=https://ditulis.id/peletakan-prasasti-kepahlawanan-tuanku-tambusai/ |title=Prasasti Kepahlawanan Tuanku Tambusai |access-date=2010-04-16 }}</ref>
|