Aksara Sunda Kuno: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Meminta penghapusan cepat (KPC A10). (TW)
KingDjepara (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(11 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{hapus|a10|article=Aksara_Sunda_Kuno|help=off}}
{{More footnotes|date=April 2020}}{{Infobox Writing system
|name=Aksara Sunda Kuno
Baris 15 ⟶ 14:
<br>{{Sund|ᮃᮾᮞᮛ ᮞᮥᮔ᮪ᮓ ᮘᮥᮠᮥᮔ᮪}}}}
 
'''Aksara Sunda Kuno''' ({{Lang-su|{{Sund|ᮃᮊ᮪ᮞᮛ ᮞᮥᮔ᮪ᮓ ᮘᮥᮠᮥᮔ᮪}}|Aksara Sunda Buhun}}) merupakan [[aksara]] yang berkembang di wilayah barat [[Jawa|pulauPulau Jawa]] pada [[Abadabad ke -14|abad ke-14]] sampai [[Abadabad ke -18|abad ke-18]] yang pada awalnya digunakan untuk menuliskan [[bahasaBahasa Sunda Kuno]]. Aksara Sunda Kuno merupakan perkembangan dari [[Aksara Kawi|Kawi]] [[Aksara Kawi|Jawa]] [[Aksara Kawi|Kuno]] dan[[Aksara Pallawa]] yang mencapai taraf modifikasi bentuk khasnya sebagaimana yang digunakan naskah-naskah lontar pada [[abad ke-16|Abadabad XVIke-16]].
 
== Sejarah ==
Penggunaan Aksara Sunda Kuno dalam bentuk paling awal antara lain dijumpai pada prasasti-prsasasti yang terdapat di Astana Gede, [[Kawali, Ciamis|Kecamatan Kawali]], [[Kabupaten Ciamis]], dan Prasasti Kebantenan yang terdapatditemukan di [[Jati Asih, Bekasi|Kecamatan Jatiasih]], [[Kota Bekasi]].
 
[[Edi S. Ekajati]] mengungkapkan bahwa keberadaan Aksara Sunda Kuno sudah begitu lama tergeser karena adanya ekspansi [[Kerajaan Mataram Islam]] ke wilayah Priangan kecuali [[Cirebon]] dan [[Banten]]. Pada waktu itu para menak [[Sunda]] lebih banyak menjadikan budaya [[Jawa]] sebagai anutan dan tipe ideal. Akibatnya, kebudayaan Sunda tergeser oleh kebudayaan Jawa. Bahkan banyak para penulis dan budayawan Sunda yang memakai tulisanaksara dan ikon-ikon Jawa.
 
Bahkan [[VOC]] pun membuat surat keputusan, bahwa aksara resmi di daerah Jawa Barat hanya meliputi [[Aksara Latin]], [[Aksara Arab Gundul]] (Pegon) dan [[Aksara Jawa]] ([[Cacarakan]]). Keputusan itu ditetapkan pada tanggal 3 November 1705. Keputusan itu pun didukung para penguasa Cirebon yang menerbitkan surat keputusan serupa pada tanggal 9 Februari 1706. Sejak saat itu Aksara Sunda Kuno terlupakan selama berabad-abad. Masyarakat Sunda tidak lagi mengenal aksaranya. Kalaupun masih diajarkan di sekolah sampai penghujung tahun 19501990-an, rupanya salah kaprah. Pasalnya, yang dipelajari saat itu bukanlah Aksara Sunda Kuno, melainkan Aksara Jawa yang diadopsi dari Mataram dan disebut dengan Aksara [[Cacarakan]].
 
Usaha memperkenalkan kembali Aksara Sunda Kuno dilakukan di antaranya dengan mengadakan seminar-seminar di perguruan tinggi pada dasawarsa 1990-an. Pada awal tahun 2000-an sebuah surat kabar berbahasa Sunda yaitu surat kabar Mandiri memiliki satu rubrik tetap yang berisi latihan membaca Aksara Sunda Kuno sebagaimana digunakan dalam naskah Carita Ratu Pakuan yang disebut Aksara Sunda Ratu Pakuan.
Aksara Sunda Kuno umumnya dijumpai pada naskah-naskah berbahan daun lontar yang tulisannya digoreskan dengan pisau. Naskah yang ditulis menggunakan aksara ini di antaranya adalah [[Bujangga Manik]], Sewa ka Darma, Carita Ratu Pakuan, Carita Parahyangan, Fragmen Carita Parahyangan, dan Carita Waruga Guru. Aksara Sunda Kuno terdapat pada kolom 89 – 92 di dalam ''Table van Oud en Nieuw Indische Alphabetten'' (Holle, 1882).
 
Aksara Sunda Kuno umumnya dijumpai pada naskah-naskah berbahan daun lontar yang tulisannya digoreskan dengan pisau yang disebut peso pangot. Naskah pada daun lontar yang ditulis menggunakan aksara ini di antaranya adalah [[Bujangga Manik]], Sewa kaSewaka Darma, Pakeling, Carita Ratu Pakuan, Carita Parahyangan, dan Fragmen Carita Parahyangan,. danSedangkan naskah pada kertas daluwang yang ditulis menggunakan aksara ini di antaranya adalah Carita Waruga Guru dan Wirid Nur Muhammad. Aksara Sunda Kuno terdapat pada kolom 89 - 92 di dalam ''TableTabel van Oud en Nieuw Indische Alphabetten'' (karya Karel Frederik Holle, yang diterbitkan pada tahun 1882).
 
Dalam perkembangannya, Aksara Sunda Kuno tidak mempertahankan huruf-huruf dari Aksara Kawi yang tidak digunakan dalam Bahasa Sunda Kuno. Huruf-huruf Aksara Kawi yang punah pada Aksara Sunda Kuno yaitu:
Baris 50 ⟶ 51:
Kebantenan KERN E42b-az, KERN E42 b.jpg|[[Prasasti Kebantenan]] yang ditemukan di wilayah Kebantenan, [[Kota Bekasi]].
Carita_Waruga_Guru.jpg|Faksimile halaman pertama naskah Carita Waruga Guru yang ditemukan di Kabupaten Galuh.
Aksara Sunda Kuno pada Naskah Carita Waruga Guru.jpg|thumb|Tabel Aksara Sunda Kuno yang digunakan pada naskah Carita Waruga Guru.
Stamp of Indonesia - 2014 - Colnect 669216 - Prasasti Kawali script.jpeg|Perangko [[Indonesia|Republik Indonesia]] cetakan tahun [[2014]] edisi [[Prasasti Kawali]].
</gallery>
Baris 60 ⟶ 62:
* {{nl}} [http://quod.lib.umich.edu/p/philamer/APU0956.0001.001?view=toc Holle, K. F., 1882, ''Tabel van Oud en Nieuw Indische Alphabetten'': Bijdrage tot de Palaeographie van Nederlansch Indie, Batavia. (University of Michigan)]
* {{nl}} [http://dbooks.bodleian.ox.ac.uk/books/PDFs/590496015.pdf Holle, K. F., 1882, ''Tabel van Oud en Nieuw Indische Alphabetten'': Bijdrage tot de Palaeographie van Nederlansch Indie, Batavia. (Bodleian Library)]
* {{de}} [https://download.digitale-sammlungen.de/pdf/17230043628888bsb11351527.pdf Holle, K. F., 1882, ''Tabel van Oud en Nieuw Indische Alphabetten'': Bijdrage tot de Palaeographie van Nederlansch Indie, Batavia. (Munich Digital Library)]
* {{en}} [http://sabilulungan.org/aksara/files/rujukan/Sundanese_Writing_System_20081206.htm Nugraha, Dian Tresna, 2008. ''Aksara Sunda: Sundanese Script and Writing System''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141129065126/http://sabilulungan.org/aksara/files/rujukan/Sundanese_Writing_System_20081206.htm |date=2014-11-29 }}
 
Baris 71 ⟶ 74:
* [http://sabilulungan.org/aksara/files/rujukan/Sundanese_Writing_System_20081206_files/image094.gif Tabel Huruf Vokal (Nugraha, 2008)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141129065133/http://sabilulungan.org/aksara/files/rujukan/Sundanese_Writing_System_20081206_files/image094.gif |date=2014-11-29 }}
* [http://sabilulungan.org/aksara/files/rujukan/Sundanese_Writing_System_20081206_files/image095.gif Tabel Huruf Konsonan (Nugraha, 2008)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141129065137/http://sabilulungan.org/aksara/files/rujukan/Sundanese_Writing_System_20081206_files/image095.gif |date=2014-11-29 }}
* Noviana, Eka, 2020, ''The Sundanese Script: Visual Analysis of its Development into a Native Austronesian Script'', Institut für Medienforschung, Hochschule für Bildende Künste. https://opus.hbk-bs.de/files/221/Thesis_Noviana_small.pdf
* {{Cite journal|last=Sopian|first=R.|year=2020|title=Old Sundanese Script in Kabuyutan Ciburuy Manuscripts|url=http://repository.tufs.ac.jp/bitstream/10108/94310/1/lacs026008.pdf|journal=言語・地域文化研究|volume=26|issue=1|pages=117-147}}
* Sopian, Rahmat, 2020, ''Old Sundanese Script in Kabuyutan Ciburuy Manuscripts''. https://tufs.repo.nii.ac.jp/record/5172/files/lacs026008.pdf
 
{{jenis aksara|state=show|state2=show}}