Kota Singkawang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Herryz (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh 114.79.7.164 (bicara) ke revisi terakhir oleh Herryz
Tag: Pengembalian
Bres6yaga (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(32 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Dati2
|settlement_type = Kota
|nama = Kota Singkawang
|translit_lang1_type = [[Hanzi]]
|translit_lang1_type1 = [[Pinyin]]
Baris 6 ⟶ 7:
|translit_lang1_type3 = [[Rumpun bahasa Dayak|Dayak Salako]]
|translit_lang1_type4 = [[Abjad Jawi|Jawi]]
|nama = Kota Singkawang
|propinsi = [[Kalimantan Barat]]
|translit_lang1_info = 山口洋
|translit_lang1_info1 = shān kǒu yáng
|translit_lang1_info2 = san khew jong
|translit_lang1_info3 = Sakawokng
|translit_lang1_info4 = كوتا سيڠ كوانڠكاواڠ
|propinsi = [[Kalimantan Barat]]
|foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
|perrow = 2/2
Baris 18:
|image2=Singkawang mosque 101221-10546.jpg
|image3=Singkawang temple 101221-10563.JPG
|image4=
|image4=Gereja Katolik Santo Fransiskus Asisi Singkawang.jpg
}}
|caption = '''Dari atas, kiri ke kanan''': Rumah adat Melayu Singkawang, Masjid di Singkawang, Vihara Tri Dharma Bumi Raya, dan Gereja Katolik Santo Fransiskus Asisi.
Baris 29:
|semboyan =
|julukan = Bumi Bertuah Gayung bersambut
|nama_walikota = [[Sumastro]] (Pj.)
|kepala daerah = Daftar Wali Kota Singkawang{{!}}Wali Kota
|nama_wakil_walikota = ''lowong''
|nama kepala daerah = Drs. H. [[Sumastro]] (Pj)
|wakil kepalasekretaris daerah = Daftar Wakil Wali Kota Singkawang{{!}}Wakil= WaliSutiarno Kota(Pj.)
|nama wakil kepala daerah = ''Lowong''
|sekretaris daerah = Sutiarno (Pj)
|ketua DPRD =
|luas = 504,00
|luasref =
|penduduk = 241467247924
|penduduktahun = 202230 Juni [[2024]]
|pendudukref = <ref name="SINGKAWANG"/><ref name="DUKCAPIL"/>
|kepadatan = 475auto
|kecamatan = 5
|kelurahan = 26
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|agama = [[Islam]] 53,81%<br> [[Agama Buddha|Buddha]] 29,69%<br> [[Kekristenan|Kristen]] 13,18%<br>- [[Katolik]] 7,97%<br>- [[Protestan]] 5,21%<br> [[Agama Konghucu|Konghucu]] 2,68%<br> [[Hindu]] 0,02%<br> Lainnya 0,59%<ref name="AGAMA"/>
|53,81% [[Islam]]
|29,69% [[Agama Buddha|Buddha]]
|{{Tree list}}
* 13,18% [[Kekristenan]]
** 7,97% [[Katolik]]
** 5,21% [[Protestan]]
{{Tree list/end}}
|2,68% [[Konghucu]] |0,02% [[Hindu]] |0,59% Lainnya<ref name="AGAMA"/>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Melayu|Melayu Singkawang Sambas]], [[Bahasa Hakka|Hakka]], [[Bahasa Dayak|Dayak]], [[Bahasa Jawa|Jawa]], [[Bahasa Madura|Madura]]
|IPM = {{increase}} 72,89 ([[2022]]) <br/> {{fontcolor|Green|Tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|title=Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2021-2022|website=www.bps.go.id|accessdate=23 April 2023|archive-date=2021-01-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210127193437/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|dead-url=no}}</ref>
|kodearea = +62 562 <ref>{{Cite web |url=http://www.telkom.co.id/layanan-pelanggan/informasi-kode-area-dan-negara/index.html?type=area&keyword=&p=71 |title=TELKOM - Informasi Kode Area dan Negara |access-date=2018-08-15 |archive-date=2011-01-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110101083052/http://www.telkom.co.id/layanan-pelanggan/informasi-kode-area-dan-negara/index.html?type=area&keyword=&p=71 |dead-url=unfit }}</ref>
|apbd = Rp 918.979.778,415<ref>{{web cite|url=http://www.infopublik.id/read/240992/apbd-singkawang-capai-rp9189-miliar.html|title=APBD Singkawang Capai Rp.918,9 Miliar|accessdate=25 Juli 2018|archive-date=2018-07-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20180725043715/http://www.infopublik.id/read/240992/apbd-singkawang-capai-rp9189-miliar.html|dead-url=yes}}</ref>(2018)
Baris 50 ⟶ 57:
|dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=16 April 2021}}</ref>
|nomor_polisi = '''KB xxxx''' C*
|IPM = {{increase}} 72,89 ([[2022]]) <br/> {{fontcolor|Green|Tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|title=Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2021-2022|website=www.bps.go.id|accessdate=23 April 2023|archive-date=2021-01-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210127193437/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|dead-url=no}}</ref>
|web = {{url|singkawangkota.go.id}}
}}
 
'''Kota Singkawang''' atau '''Sakawokng''' dalam [[Rumpun bahasa Dayak|bahasa Dayak Salako]] atau '''San-Khew-Jong''' ({{lang-hak|山口洋}}) adalah sebuah kota yang terletak di [[provinsi]] [[Kalimantan Barat]], [[Indonesia]]. Kota ini terletak di sekitar 145&nbsp;km sebelah utara dari ibu kota provinsi, [[Kota Pontianak]], dan dikelilingi oleh pegunungan Pasi, Poteng, dan Sakkok. Singkawang berasal dari bahasa Dayak Salako,<ref>Cite journal |title= |url=https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/2038 {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20221130014026/https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/2038 |date=2022-11-30 }} |journal=Kata Ulang Bahasa Dayak Salako</ref> yang mengacu pada wilayah rawa yang sangat luas. Selain itu, [[Leluhur|nenek moyang]] masyarakat [[Hakka|Tionghoa Hakka]] menamai kawasan ini sebagai "''San-Khew-Jong''" (Gunung-Mulut-Laut), yang artinya "kota yang terletak di kaki gunung dekat laut dan memiliki aliran sungai yang mengalir sampai ke [[muara sungai]]".
 
Kota ini meliputi wilayah seluas 504&nbsp;km<sup>2</sup> dan memiliki populasi 186.462 penduduk pada sensus tahun 2010,<ref name="AGAMA">{{Cite web|url=https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?search-tabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&search-wilayah=Kampung+Singkawang&wid=6172000000&lang=id|title=Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kota Singkawang|date=|website=www.sp2010.bps.go.id|publisher=|access-date=16 April 2021|archive-date=2023-03-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20230309174201/https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?search-tabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&search-wilayah=Kampung+Singkawang&wid=6172000000&lang=id|dead-url=no}}</ref> dan 241.467 penduduk pada tahun 2022.<ref name="SINGKAWANG">{{cite web|url=https://singkawangkota.bps.go.id/publication/2023/02/28/e56be5cb33a9c80d180b930c/kota-singkawang-dalam-angka-2023.html|title=Kota Singkawang Dalam Angka 2023|website=www.singkawangkota.bps.go.id|accessdate=23 April 2023|format=pdf|pages=108|archive-date=2023-06-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20230611003503/https://singkawangkota.bps.go.id/publication/2023/02/28/e56be5cb33a9c80d180b930c/kota-singkawang-dalam-angka-2023.html|dead-url=no}}</ref><ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 20222023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=2330 AprilOktober 2023|format=visual|archive-date=2021-08-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20210805043517/http://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|dead-url=no}}</ref>
 
Singkawang mendapatkan beberapa julukan diantaranya sebagai Kota Amoy, Kota Seribu [[Kelenteng]] , dan Kota Toleransi di Indonesia. Menurut data tahun 2014 dari [[Kementerian Agama Republik Indonesia|Kementerian Agama]], terdapat sekitar 704 kelenteng di Singkawang. Singkawang 3 kali menjadi kota toleransi yang dirilis oleh [[Setara Institute]] yakni pada tahun 2018, 2021, dan 2022.<ref>{{Cite news|url=https://ayobadung.com/singkawang/10694/julukan-kota-singkawang-kota-seribu-kelenteng-kota-amoy-dan-kota-tertoleran/ |title=Julukan Kota Singkawang |website=ayobadung.com|access-date=2023-10-29|language=id}}</ref>
 
== Wisata ==
* Pantai Pasir Panjang
* Pantai Batu Burung
* Pantai Batu Payung
* Pantai Kura-kura
* Danau Biru
* Pulau Simping
 
== Sejarah ==
Baris 66 ⟶ 82:
Pada dasarnya suku Dayak Salako telah lama mendiami wilayah adat Sakawokng sebelum menjadi wilayah perdagangan yang ramai. Suku Tionghoa Hakka yang berasal dari Tiongkok Selatan yang mayoritas adalah petani, pedagang, dan penambang emas pada saat itu masuk ke wilayah Sakawokng melalui sungai-sungai kecil di wilayah Sado (Sedau). Pada awalnya, wilayah Singkawang masih berupa hutan belantara yang luas serta dipenuhi oleh rawa-rawa. Melihat letak geografisnya, para pendatang Tionghoa Hakka menamai daerah ini dalam bahasa Hakka sebagai '''"San Khew Jong"''' '''(山口洋)'''.
 
Kata '''"San"''' '''(山)''' yang artinya Gunung dan Hutan, kata '''"Khew"''' '''(口)''' yang artinya Mulut Sungai, serta kata '''"Jong"''' '''(洋)''' yang artinya Laut. Tiga suku kata tersebut sangat menggambarkan letak geografis Singkawang yang dikelilingi oleh gunung-gunung dan berdekatan dengan laut serta memiliki sungai yang mengalir dari hulu hingga hilir dan bermuara di mulut sungai (estuari). Secara kebetulan atau tidak, nama San Khew Jong yang diberikan oleh para pendatang Tionghoa Hakka tersebut memiliki bunyi dan makna yang sama dengan nama Sakawokng yang telah lebih dulu dinamakan oleh para leluhur Dayak Salako. Hal ini menunjukkan adanya interaksi yang terjalin secara baik sejak dahulu kala antara masyarakat Tionghoa Hakka dengan masyarakat adat Dayak Salako Sakawokng terutama dalam hal bahasa dan budaya.{{cn}}
 
=== Pembentukan Kota Administratif Singkawang ===
Baris 72 ⟶ 88:
 
=== Pembentukan Pemerintah Kota Singkawang ===
Kota Singkawang pernah diusulkan menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Singkawang yaitu melalui usul pemekaran Kabupaten Sambas menjadi 3 (tiga) daerah otonom. Namun Kotamadya Daerah Tingkat II Singkawang tidak langsung direalisir oleh Pemerintah Pusat. Saat itu melalui UU Nomor 10 Tahun 1999, hanya pemekaran Pemerintahan Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkayang dari Kabupaten Sambas yang disetujui, sehingga wilayah Kota Administratif Singkawang menjadi bagian dari [[Kabupaten Bengkayang|Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkayang]], sekaligus menetapkan Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Sambas beribu kota di [[Sambas]].{{cn}}
 
Kondisi tersebut tidaklah membuat surut masyarakat Singkawang untuk memperjuangkan Singkawang menjadi daerah otonom, aspirasi masyarakat terus berlanjut dengan dukungan Pemerintah Kabupaten Sambas dan elemen masyarakat seperti: KPS, GPPKS, Kekertis, Gemmas, Tim Sukses, LKMD, para RT serta organisasi lainnya. Melewati jalan panjang melalui penelitian dan pengkajian yang terus dilakukan oleh Gubernur Kalimantan Barat maupun Tim Pemekaran Kabupaten Sambas yang dibentuk dengan Surat Keputusan Bersama antara Bupati Sambas dan Bupati Bengkayang No. 257 Tahun 1999 dan No. 1a Tahun 1999, tanggal 28 September 1999, serta pengkajian dari Tim CRAIS, Badan Pertimbangan Otonomi Daerah. Akhirnya Singkawang ditetapkan sebagai daerah otonom berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Singkawang, dan diresmikan pada tanggal 17 Oktober 2001 di [[Jakarta]] oleh Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah atas nama [[Presiden Republik Indonesia]].
Baris 86 ⟶ 102:
|barat = [[Laut Cina Selatan]], [[Laut Natuna]].
|timur = [[Samalantan, Bengkayang|Kecamatan Samalantan]] [[Kabupaten Bengkayang]]
}}
 
== Pemerintahan ==
=== Daftar Wali Kota ===
{{utama|Daftar Wali Kota Singkawang}}
{{:Daftar Wali Kota Singkawang}}
 
=== Dewan Perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Singkawang}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Singkawang}}
 
=== Kecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Singkawang}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Singkawang}}
 
== Penduduk ==
[[Berkas:Ritual Naga Buka Mata.jpg|jmpl|200px|ka|Masyarakat Singkawang dalam acara ritual Naga Buka Mata]]
 
Kota Singkawang merupakan salah satu [[pecinan]] terbesar di Indonesia karena dominan penduduknya adalah keturunan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] [[Hakka]] dan sebagian kecil Tionghoa [[Tio Ciu]], dengan total persentase sekitar 42% dan selebihnya adalah orang [[Suku Melayu|Melayu]] Singkawang ( Suku Sambas) (30%), [[Suku Dayak|Dayak]] (10%), [[Suku Jawa|Jawa]] (10%), [[Suku Madura|Madura]] (5%) dan pendatang lainnya. Populasi penduduknya terus mengalami peningkatan setiap tahun dengan laju pertumbuhan penduduk pada tahun 2006 adalah 5,6 persen. Berdasarkan data Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Singkawang pada tahun 2011, tercatat jumlah penduduk sebanyak 246.306 jiwa.
 
{{Bar box
|title=Etnis di Singkawang berdasarkan sensus tahun 2000<ref>Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape. Institute of Southeast Asian Studies. 2003. {{ISBN|9812302123}}</ref>
|titlebar=
|left1=Kelompok etnis
|right1=persen
|float=right
|bars=
{{Bar percent|[[Tionghoa Indonesia|Tionghoa]]|Red|42}}
{{Bar percent|[[Melayu Indonesia|Melayu]]|LightGreen|30}}
{{Bar percent|[[Suku Dayak|Dayak]]|Brown|10}}
{{Bar percent|[[Suku Jawa|Jawa]]|Violet|10}}
{{Bar percent|[[Suku Madura|Madura]]|cyan|5}}
{{Bar percent|Lainnya|DarkGrey|3}}
}}
 
Baris 188 ⟶ 171:
|access-date = 24 November 2020}}</ref>
}}
 
== Pemerintahan ==
=== Wali Kota ===
{{utama|Daftar Wali Kota Singkawang}}
 
{|class="wikitable mw-collapsible" style="text-align:center;"
|-
!colspan=2|Wali Kota
!Dari
!Sampai
!Wakil Wali Kota
!Ket.
|-
|[[Berkas:Pj Bupati Sumastro.jpg|100px]]
|[[Sumastro]]
|18 Desember 2022
|Petahana
|''Lowong''
|''Penjabat''
|}
 
=== Dewan Perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Singkawang}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Singkawang}}
 
=== Kecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Singkawang}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Singkawang}}
 
== Penduduk ==
[[Berkas:Ritual Naga Buka Mata.jpg|jmpl|220px|ka|Masyarakat Singkawang dalam acara ritual Naga Buka Mata]]
 
{{Bar box
|title=Etnis di Singkawang berdasarkan sensus tahun 2000<ref>Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape. Institute of Southeast Asian Studies. 2003. {{ISBN|9812302123}}</ref>
|titlebar=
|left1=Kelompok etnis
|right1=persen
|float=left
|bars=
{{Bar percent|[[Tionghoa Indonesia|Tionghoa]]|Red|42}}
{{Bar percent|[[Melayu Indonesia|Melayu]]|LightGreen|30}}
{{Bar percent|[[Suku Dayak|Dayak]]|Brown|10}}
{{Bar percent|[[Suku Jawa|Jawa]]|Violet|10}}
{{Bar percent|[[Suku Madura|Madura]]|cyan|5}}
{{Bar percent|Lainnya|DarkGrey|3}}
}}
 
Kota Singkawang merupakan salah satu [[pecinan]] terbesar di Indonesia karena dominan penduduknya adalah keturunan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] [[Hakka]] dan sebagian kecil Tionghoa [[Tio Ciu]], dengan total persentase sekitar 42% dan selebihnya adalah orang [[Suku Melayu|Melayu]] Singkawang ( Suku Sambas) (30%), [[Suku Dayak|Dayak]] (10%), [[Suku Jawa|Jawa]] (10%), [[Suku Madura|Madura]] (5%) dan pendatang lainnya. Populasi penduduknya terus mengalami peningkatan setiap tahun dengan laju pertumbuhan penduduk pada tahun 2006 adalah 5,6 persen. Berdasarkan data Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Singkawang pada tahun 2023, tercatat jumlah penduduk sebanyak 242.146 jiwa.<ref name="DUKCAPIL"/>
 
== Kesehatan ==
Baris 194 ⟶ 225:
== Budaya ==
=== Cap Go Meh ===
[[Berkas:FESTIVAL CAP GO MEH 2020 at SINGKAWANG 4.jpg|jmpl|kika|200px220px|Festival Cap Go Meh Singkawang 2020]]
 
Seperti halnya bagi masyarakat Tionghoa di Indonesia lainnya, perayaan untuk menyambut tahun baru Imlek merupakan tradisi budaya termegah yang selalu dirayakan seluruh lapisan masyarakat Singkawang setiap tahun. Bagi mereka perayaan Imlek tidak ada bedanya dengan masyarakat Indonesia lainnya ketika merayakan Idul Fitri atau Natal.
 
Tahun baru Imlek muncul dari tradisi masyarakat [[Tiongkok]] yang dianggap sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen dan sekaligus harapan agar musim berikutnya memperoleh hasil yang lebih baik. Imlek selalu dirayakan selama 15 hari berturut-turut dan hari puncak ke-15 disebut dengan [[Cap Go Meh]]. Dalam tradisi Tionghoa berarti malam ke-15 yang merupakan puncak perayaan Imlek dan Cap Go Meh dirayakan secara khusus. Kalau mau ditelaah lebih jauh, Cap Go Meh di Indonesia sendiri merupakan perpaduan budaya [[Tiongkok]] dan [[Indonesia]], yakni adanya lontong [[Cap Go Meh]]. Lontong adalah makanan asli Indonesia, sedangkan Cap Go Meh adalah tradisi yang lahir dari [[Imlek]].{{cn}}
Baris 202 ⟶ 233:
== Ekonomi ==
=== Perdagangan ===
Singkawang terkenal sebagai kota perdagangan terbesar kedua di [[Kalimantan Barat]] setelah Kota [[Pontianak]]. Letaknya di pantai barat sangat strategis, yakni berada di antara kabupaten Sambas dan Bengkayang, sangat menguntungkan Singkawang dalam mengembangkan daerahnya sebagai sentra bisnis dan pemasaran produk dari dan ke wilayah di sekitarnya. Selain juga menampung dan mendistribusikan barang-barang yang tidak diproduksi di Singkawang dan daerah sekitarnya, seperti barang-barang sandang, alat-alat pertanian dan lainnya. Sebagian besar barang yang diperdagangkan merupakan hasil bumi, seperti produk pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan, peternakan dan hasil kerajinan atau industri kecil di Singkawang dan kabupaten tetangga.{{cn}}
 
=== Pertanian dan Peternakan ===
Singkawang adalah wilayah yang cocok untuk pengembangan pertanian tanaman pangan dan hortikultura terdapat di Kecamatan Singkawang Selatan, Utara dan Timur. Wilayah itu memiliki potensi yang cukup besar, baik dari segi lahan yang tersedia maupun jenis tanaman yang sesuai untuk dikembangkan. Lahan yang luas dan tanah yang subur serta tenaga kerja 11.829 orang merupakan faktor yang sangat mendukung bagi pengembangan agroindustri.{{cn}}
 
Tanaman jagung, misalnya, banyak diusahakan di Singkawang Selatan dan Timur. Komoditas ini baru tahun 2001 diusahakan di Singkawang Selatan seluas 10 hektare. Kebutuhan jagung untuk pakan ternak-sebagian besar untuk ayam ras petelur di Singkawang sangat besar, yakni 100 ton per hari. Singkawang sendiri belum bisa memenuhi kebutuhan pakan ternak tersebut, karena produksi tahun 2001 baru sekitar 20 ton. Hingga kini kebutuhan itu disuplai Kabupaten [[Bengkayang]] sebanyak 40 ton dan sisanya dari [[Semarang]], [[Lampung]], bahkan dari [[China]].
Baris 217 ⟶ 248:
* {{flagicon|Malaysia}} [[Miri]], [[Malaysia]]
* {{flagicon|Malaysia}} [[Sibu]], [[Malaysia]]
* {{flagicon|Malaysia}} [[Kuching]], [[Malaysia]]
* {{flagicon|Singapore}} [[Singapura]], [[Singapura]]
* {{flagicon|China}} [[Fuzhou]], [[Republik Rakyat Tiongkok|RRC]]
Baris 230 ⟶ 262:
 
== Referensi ==
{{ref-listreflist|2}}
 
== Pranala luar ==