Beno Soematenojo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib) |
OrophinBot (bicara | kontrib) |
||
Baris 32:
Namun, diantara teman-temannya yang kembali ke Salatiga tidak semuanya meneruskan perjuangan dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan. Pada umumnya memeilih berkumpul dengan keluarga masing-masing sesuai dengan bidang masing-masing. Di antara 7 orang yang berasal dari Salatiga yang meneruskan perjuangan kemerdekaan dalam pergerakan politik hanyalah Beno yang masih membujang. Dendam kesumat kepada Belanda justru makin menyala-nyala, karena ketika pulang ke Salatiga mendapat rumah orang tuanya di Jalan Kalitaman No. 4 Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah. Telah hancur dibakar tentara Belanda, karena mencari Beno tidak ditemukan.
Kedatangan bekas tahanan politik/Digulis dari Australia ternyata membuat kekhawatiran Belanda dan [[Inggris]] yang masih berusaha menguasai Indonesia kembali. Oleh karena itu kita mengadakan seleksi lagi terhadap para tahanan tertentu dicurigai memiliki jaringan dengan tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ternyata Beno termasuk salah satu dari 40 orang yang dicurigai dan harus masuk tahanan lagi di Cipinang Jakarta, sedangkan 19 lainnya dikembalikan ke Kupang [[Nusa Tenggara Timur]]. Dari penjara Cipinang Beno berhasil mendapatkan informasi tentang berbagai hal antara lain: tentang proklamasi kemerdekaan, status Bung Karno, Bung Hatta dan Sutan Syahrir serta keadaan sahabat-sahabatnya seperti [[Adam Malik]], [[Soekarni]], [[Wikana]], [[Chaerul Saleh]], Sayuti Melik serta sahabat karib yang berasal dari
Ketika Beno dibebaskan dari penjara segera pulang ke Salatiga karena ingin sekali bertemu dengan orang tua serta saudara-saudaranya. Namun, betawa kecewa dan terkejut, dia mendapati tempat tinggal orang tuanya di Jalan Kalitaman No. 4, Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah tinggal puing-puing. Informasi yang diberikan oleh tetangga-tetangganya bahwa rumah orang tuanya dibakar oleh Belanda ketika mencari Beno/bekas Digulis tidak ditemukan dan keluarganya mengungsi ke [[Tuntang, Semarang|Tuntang]]. Atas saran orang tua dan saudara-saudaranya dan demi keselamatan jiwanya, Beno kembali ke Jakarta dan bergabung dengan teman-teman lama dalam Persatuan Perjuangan yang dipelopori oleh [[Tan Malaka]]. Selama di Jakarta dia diberi tempat tinggal oleh Adam Malik untuk menjaga rumah di Jalan Tarakan, [[Cideng, Gambir, Jakarta Pusat|Desa Cideng, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta]]. Sambil membantu pekerjaan organisasi.
|