Kafeina: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
+ 9 Kategori; ± 4 Kategori menggunakan HotCat
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 64:
Manusia telah mengonsumsi kafeina sejak [[Zaman Batu]].<ref>{{cite book|last = Escohotado|first = Antonio|coauthors = Ken Symington|title = A Brief History of Drugs: From the Stone Age to the Stoned Age|url = https://archive.org/details/briefhistoryofdr0000esco|publisher = Park Street Press|year = 1999|isbn=0-89281-826-3}}</ref> Manusia zaman dahulu menemukan bahwa penguyahan biji, ranting, dan daun tumbuh-tumbuhan tertentu memiliki efek meringankan rasa lelah, merangsang kesadaran, dan memperbaiki suasana hati. Efek kafeina ini kemudian ditemukan dapat ditingkatkan dengan menyeduhkan bagian tumbuhan tersebut dengan air panas. Banyak kebudayaan yang mempunyai legenda mengenai asal usul tumbuhan tersebut.
 
Menurut salah satu legenda populer Tiongkok, [[Kaisar Tiongkok]] [[Shénnóng]], yang dimitoskan telah berkuasa sekitar tahun 3000 SM, tanpa sengaja menemukan bahwa ketika beberapa dedaunan jatuh ke dalam air mendidih, minuman yang wangi dan dapat memulihkan tenaga dihasilkan.<ref>Chow p. 19–20 (Czech edition); also Arcimovicova p. 9, Evans p. 2 and others</ref> Shennong juga disebut-sebut dalam karya Lu Yu, ''[[Cha Jing]]'', mengenai teh.<ref>{{cite book|last = Yu|first = Lu|title = The Classic of Tea: Origins & Rituals|url = https://archive.org/details/classicofteaorig0000luyu|publisher = Ecco Pr; Reissue edition|month=October|year=1995|isbn=0-88001-416-4}}</ref> Sejarah kopi pun telah tercatat sejak abad ke-9. Pada saat itu, biji kopi hanya tersedia dari habitat aslinya saja, [[Etiopia]]. Legenda populer menceritakan penemuan kopi oleh seorang penggembala kambing bernama Kaldi yang memantau bahwa kambing-kambingnya menjadi lebih aktif dan tidak tidur pada malam hari setelah merumputi semak-semak kopi. Setelah ia mencoba buah kopi yang dimakan oleh kambingnya, ia juga mendapatkan khasiat yang sama. Literatur paling awal yang menyebutkan adanya kopi kemungkinan adalah sebuah referensi mengenai Bunchum dalam karya seorang Persia [[al-Razi]]. Pada tahun 1587, [[Malaye Jaziri]] menyusun suatu karya yang menilik sejarah dan kontroversi hukum kopi berjudul "Undat al safwa fi hill al-qahwa". Dalam karyanya ini, Jaziri mencatat bahwa seorang [[Sheikh]], Jamal-al-Din al-Dhabhani, [[mufti]] [[Aden]], adalah yang pertama menggunakan kopi pada tahun 1454, dan pada abad ke-15, para Sufi [[Yaman]] secara rutin menggunakan kopi untuk terus terbangun selama berdoa.
 
== Sintesis dan ciri-ciri kafeina ==
Baris 92:
{{reflist}}
 
[[Kategori:Alkaloid tumbuhan]]
[[Kategori:Purina]]
[[Kategori:Senyawa pahit]]
[[Kategori:Obat Esensial Nasional Indonesia]]
[[Kategori:FarmasiKafein| ]]
[[Kategori:SenyawaPenghambat asetilkolinesterase]]
[[Kategori:SenyawaAntagonis kimiareseptor adenosin]]
[[Kategori:Anksiogenik]]
[[Kategori:Antagonis reseptor glisin]]
[[Kategori:Karsinogen IARC Golongan 3]]
[[Kategori:Mutagen]]
[[Kategori:Penghambat fosfodiesterase]]
[[Kategori:Insektisida toksin tumbuhan]]
[[Kategori:Xantina]]
[[Kategori:Stimulan]]
[[Kategori:Diuretik]]