Eny Karim: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
Dasimarajo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(2 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 38:
}}
 
'''Eny Karim''' ({{lahirmati|[[Batusangkar]], [[Sumatera Barat]], [[Hindia Belanda]]|27|10|1910|[[Jakarta]], [[Indonesia]]|5|9|1995}}), juga dieja sebagai '''Eni Karim''', adalah seorang pejuang, politisi dan menteri [[Indonesia]]. Dia pernah menjabat [[Menteri Pertanian]] dalam [[Kabinet Ali Sastroamidjojo II]],<ref>[http://www.setkab.go.id/profil-kabinet-51-kabinet-ali-sastroamidjojo-ii.html Kabinet Ali Sastroamidjojo II] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20121009235840/http://www.setkab.go.id/profil-kabinet-51-kabinet-ali-sastroamidjojo-ii.html |date=2012-10-09 }} Sekretariat Kabinet RI. Diakses 12 Mei 2013.</ref> dan sempat menjabat sebagai Penjabat [[Gubernur Sumatera Utara]] pada tahun 1963.
 
== Latar belakang ==
Eny Karim merupakan salah satu keturunan Mas Warido, ''mantri kopi'' yang terbunuh dalam [[Perang Belasting|Perang Kamang]] tahun 1908.<ref>{{Cite book|last=Amran|first=Rusli|date=1988|url=https://books.google.com/books?id=3mseAAAAMAAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=%22*+negeri+,+namun+pekerjaan+terpenting+adalah+di+bidang%22&q=Prawirodirjo&hl=en|title=Padang riwayatmu dulu|publisher=Yasaguna|language=id}}</ref> Ia memiliki adik bernama Darwin Karim, pernah menjadi Kepala Polisi Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan. Ayah mereka bernama Karim, guru OSVIA di Bukittinggi.<ref>{{Cite book|last=Indonesia-Minangkabau|first=Badan Pemurnian Sejarah|date=1991|url=https://books.google.com/books?id=g5hK1Nm6xCYC&newbks=0&printsec=frontcover&dq=%22bukittinggi%22+%22Eni+Karim+%22&q=%22bukittinggi%22+%22Eni+Karim+%22&hl=en|title=Sejarah perjuangan kemerdekaan R.I. di Minangkabau/Riau, 1945-1950|publisher=Badan Pemurnian Sejarah Indonesia-Minangkabau|isbn=978-979-405-127-6|language=id}}</ref>
Eny Karim merupakan seorang putra [[Orang Minang|Minangkabau]] yang memiliki alam pikiran revolusioner. Karim lahir di [[Batusangkar]], [[Kabupaten Tanah Datar]], [[Sumatera Barat]], pada 22 Oktober 1910. Ia menjalani pendidikan di [[Bukittinggi]], menyelesaikan pendidikan dasar pada tahun 1924, [[MULO]] pada tahun 1927, dan sekolah bangsawan (MOSVIA) melatih bangsawan lokal untuk menjadi pegawai negeri pada tahun 1931.<ref>Soewardi Idris, Pejuang Kemerdekaan Sumbar-Riau: Pengalaman Tak Terlupakan, Volume 2; 2001</ref> Sempat mengambil pendidikan tinggi B-1 Sejarah di [[Bukittinggi]] namun tidak selesai.
 
Eny Karim merupakan seorang putra [[Orang Minang|Minangkabau]] yang memiliki alam pikiran revolusioner. Karim lahir di [[Batusangkar]], [[Kabupaten Tanah Datar]], [[Sumatera Barat]], pada 22 Oktober 1910. Ia menjalani pendidikan di [[Bukittinggi]], menyelesaikan pendidikan dasar pada tahun 1924, [[MULO]] pada tahun 1927, dan sekolah bangsawan (MOSVIA) melatih bangsawan lokal untuk menjadi pegawai negeri pada tahun 1931.<ref>Soewardi Idris, Pejuang Kemerdekaan Sumbar-Riau: Pengalaman Tak Terlupakan, Volume 2; 2001</ref> Sempat mengambil pendidikan tinggi B-1 Sejarah di [[Bukittinggi]] namun tidak selesai.
 
== Kehidupan ==
Baris 48 ⟶ 50:
Tahun 1957, ia menjadi utusan pemerintah pusat untuk meredam [[Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia]] pimpinan [[Ahmad Husein]].<ref>Gusti Asnan, Memikir Ulang Regionalisme: Sumatera Barat Tahun 1950-an, Yayasan Obor Indonesia, 2007</ref> Setelah selesai menjadi menteri, pada tahun 1958 ia menjadi Kepala Direktorat Otonomi dan Desentralisasi [[Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia|Departemen Dalam Negeri]]. Pada tahun 1962 menjadi Sekretaris Jendral Departemen Dalam Negeri dan Otonomi Daerah. Ia sempat menjadi [[Daftar Gubernur Sumatera Utara|Gubernur Sumatera Utara]] pada periode 8 April 1963 sampai 15 Juli 1963.<ref>[http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=242818:hut-provinsi-mereka-yang-terlupa&catid=25:artikel&Itemid=44 Mereka yang telah berjuang] Waspada Online, 19 APRIL 2012. Diakses 12 Mei 2013.</ref> Pada tahun 1976, Eny Karim pensiun dari tugasnya.
 
Ia meninggal pada tanggal 5 September 1995 di Jakarta, dan dimakamkan di [[Taman Pemakaman Umum Karet Bivak]].
 
== Pendidikan ==