Kabupaten Pesisir Selatan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib) |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(10 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 11:
| peta = Lokasi Sumatera Barat Kabupaten Pesisir Selatan.svg
| translit_lang1_info = ڤاسيسيا سلاتان
| translit_lang1_info1 = Pasisia
| foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
| foto = Jalan baru mandeh.jpg▼
|perrow = 1/2/2
|image2=Jembatan Akar Sumbar.jpg
|image3=Rumah Gadang di Nagari Lunang.jpg
|image4=Painan Pesisir Selatan.jpg
|image5=Pulau Setan Pessel.jpg
}}
| caption = '''Dari atas, ke bawah:''' [[Mandeh|Kawasan Wisata Mandeh Pesisir Selatan]], [[Jembatan akar|Jembatan Akar Bayang]], [[Museum Mande Rubiah|Rumah Gadang Mandeh Rubiah]], [[Pantai Carocok|Masjid Terapung Samudera Illahi]], [[Pulau Setan Gadang|Pulau Setan Tarusan]]
| dasar hukum = UU Nomor 12 Tahun 1956<ref name="UU">{{cite web|url=https://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|title=Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014|website=www.otda.kemendagri.go.id|accessdate=6 Desember 2021|archive-date=12 Juli 2019|archive-url=https://web.archive.org/web/20190712121648/http://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|dead-url=yes}}</ref>
| tanggal = 19 Maret 1956<ref name="UU"/>
Baris 20 ⟶ 27:
| nama kepala daerah = [[Rusma Yul Anwar]]
| wakil kepala daerah = Wakil Bupati
| nama wakil kepala daerah =
|Sekretaris Daerah =
|nama sekretaris daerah = Mawardi Roska
|ketua DPRD =
| luas = 5749,89
| penduduk = 515549
Baris 35 ⟶ 42:
| kodearea = 0756,0757
| nomor_polisi = BA ''xxxx'' G**/Z**
|
▲| dauref = (2013)<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2013/bulan/02/tanggal/04/id/873/|title=Perpres No. 10 Tahun 2013|date=2013-02-04|accessdate=2013-02-15|archive-date=2013-02-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20130214064515/http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2013/bulan/02/tanggal/04/id/873|dead-url=yes}}</ref>
| IPM = {{increase}} 70,03 ([[2021]])<br>{{fontcolor|green|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021|website=www.bps.go.id|accessdate=6 Desember 2021|archive-date=2021-12-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20211201065917/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|dead-url=no}}</ref>
| web = {{url|pesisirselatankab.go.id}}
}}
'''Kabupaten Pesisir Selatan''' ({{lang-min|Pasisia Salatan}}; [[Jawi]], ڤاسيسيا سلاتان) adalah sebuah [[kabupaten]] di [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 5.749,89 km² dan populasi pada tahun [[2021]] sebanyak 515.549 jiwa.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=6 Desember 2021|format=Visual|archive-date=2022-07-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20220705211227/http://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|dead-url=no}}</ref> [[Ibu kota]] Pesisir Selatan berada di kecamatan IV Jurai, tepatnya di [[Painan]].
== Geografis ==
Baris 66 ⟶ 72:
=== Tiga Wilayah Utama ===
* [[Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan|Tarusan]] -[[Bayang, Pesisir Selatan|Bayang]]-Salido [[Painan, IV Jurai, Pesisir Selatan|Painan]]
* Bandar Sapuluah ([[Batang Kapas, Pesisir Selatan|Batangkapas]]-[[Surantih, Sutera, Pesisir Selatan|Surantih]]-Kambang-Palangai-[[Air Haji, Linggo Sari Baganti, Pesisir Selatan|Air Haji]])
* [[Renah Indojati]] ([[Inderapura]]-[[Tapan]]-[[Lunang]]-[[Silaut]])
==== Tarusan-Bayang-Salido Painan ====
Nenek moyang [[Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan|Koto XI Tarusan]] umumnya berasal dari nagari [[Koto Gadang Guguak, Gunung Talang, Solok|Koto Gadang Guguak]](dalam wilayah [[Luak Kubuang Tigo Baleh]], Solok sekarang) dan sebagian kecil merupakan ekspansi dari orang Bayang. Nenek moyang Bayang Nan Tujuh dan Koto Nan Salapan (Bayang Utara) berasal dari 3 nagari di Kubuang Tigo Baleh ([[Solok]] sekarang) yaitu: [[Muaro Paneh, Bukit Sundi, Solok|Muaro Paneh]], [[Kinari, Bukit Sundi, Solok|Kinari]] dan [[Koto Anau]].
Nenek moyang IV Jurai (Lumpo, Sago, Salido dan Painan) sebagian merupakan ekspansi dari Bayang (Lumpo, Sago dan Salido) dan sebagian merupakan ekspansi dari Batangkapeh (Bandar Sepuluh) yaitu Salido dan Painan. Namun Painan merupakan daerah yang dihuni oleh berbagai pendatang dari berbagai arah, dari utara maupun selatan. Salido merupakan daerah yang sangat makmur pada abad 17 hingga 18 karena aktifnya penambangan emas yang terdapat disini. Sekarang penambangan batubara juga mulai aktif di Salido.
==== Bandar
Nenek moyang Bandar Sepuluh umumnya dipercaya merupakan perantau dari Sungai Pagu ([[Solok Selatan]]) pada abad 15. Tapi tidak tertutup kemungkinan sebelum kedatangan mereka, Bandar Sepuluh sudah didatangi dan dihuni oleh masyarakat dari Inderapura dan sekitarnya. Disebut Bandar Sepuluh karena pada masa jaya-jayanya di wilayah ini terdapat sepuluh bandar atau dermaga ("Labuhan" dalam istilah setempat). Masing-masing nagari mempunyai dua dermaga yang terdapat di muara sungai-sungai besar di wilayah Bandar Sepuluh.
==== Renah Indojati ====
Inderapura merupakan kedudukan sebuah kerajaan maritim terbesar di pantai barat Sumatra dari abad ke 8 sampai abad ke 18 yaitu [[Kerajaan Inderapura]] yang sultannya masih ada sampai sekarang. Inderapura terkenal dengan dua puluh penghulunya yang merupakan perwakilan dari 3 nenek moyang mereka (6 di hilir, 6 di mudik dan 8 dari daerah lain). Inderapura merupakan daerah yang sudah tua, sudah dihuni semenjak abad ke-8 Masehi. Sementara [[Tapan]] terkenal dengan 4 penghulu sukunya sehingga disebut Basa Ampek Balai. Masyarakat [[Lunang, Pesisir Selatan|Lunang]] dipercaya eksis semenjak era kesultanan Inderapura dan diduga nenek moyang mereka ekpansi dari masyarakat Inderapura sendiri, atau Sungai Pagu dan daerah sekitarnya. [[Lunang]] juga mulai eksis setelah era kesultanan Inderapura. [[Lunang, Pesisir Selatan|Lunang]] mempunyai 8 orang penghulu suku yang berperan dan berkonsultasi kepada [[Mande Rubiah]] (keturunan [[Bundo Kanduang]]) sebagai yang dituakan dan dihormati di [[Lunang, Pesisir Selatan|Lunang]] dan sekitarnya.
=== Masa 1500-1700 ===
Baris 125 ⟶ 131:
# [[Sutera, Pesisir Selatan|Sutera]], merupakan singkatan dari 3 nagari: Surantih, Taratak dan Ampiang Parak.
# [[Lengayang, Pesisir Selatan|Lengayang]], terdiri dari dua nagari awal: Kambang dan Lakitan. Kambang merupakan wilayah asal penyebaran dari masyarakat Bandar Sepuluh. Nenek moyang dari Sungai Pagu turun melalui Kambang kemudian menyebar ke utara (Sutera dan Batangkapas) dan sebagian menyebar ke selatan (Ranah Pesisir dan Linggo Sari Baganti).
# [[Ranah Pesisir, Pesisir Selatan|Ranah Pesisir]] terdiri dari nagari Palangai ([[Balai Salasa]]) dan nagari Punggasan.
# [[Linggo Sari Baganti, Pesisir Selatan|Linggo Sari Baganti]] terdiri dari Punggasan dan [[Air Haji, Linggo Sari Baganti, Pesisir Selatan|Air Haji]], merupakan ekor dari Bandar Sepuluh, berbatasan dengan wilayah Indojati.
# [[Pancung Soal, Pesisir Selatan|Pancung Soal]], berpusat di Inderapura
# [[Airpura, Pesisir Selatan|Airpura]], juga di wilayah Inderapura yang merupakan pemekaran dari Kecamatan Pancung Soal
|