Hidimbi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
M. Adiputra (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 5:
| Devanagari = हिडिम्बी
| Ejaan_Sanskerta = Hiḍimbī
| Nama_lain =
* Hidimbā
* Arimbi
* Hidimbadewi
* Bhutandewi
* Pallawi
}}
| Tempat = hutan Kamyaka
| Golongan = [[rakshasa|raksasi]]
| Suami = [[Bhima|Bima]]
Baris 15 ⟶ 19:
| Tokoh = ''Mahabharata''
| Saudara = [[Hidimba]]
}}
Dalam [[wiracarita]] ''[[Mahabharata]]'', '''Hidimbi''' {{Sanskerta|हिडिम्बी|Hiḍimbī}} atau '''Hidimbā''' {{Sanskerta|हिडिम्बा|Hiḍimbā}} adalah seorang [[rakshasi|raksasi]] (raksasa wanita). Ia merupakan saudara [[Hidimba]], seorang [[rakshasa|raksasa]] penghuni hutan Kamyaka. Hidimbi menikah dengan [[Bima (Mahabharata)|Bima]], salah satu [[Pandawa]], dan melahirkan seorang putra yang diberi nama [[Gatotkaca]]. Dalam budaya [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]], tokoh ini dikenal juga dengan nama '''Arimbi'''.
== Pertemuan dengan Pandawa ==
Kisah Hidimbi diceritakan dalam kitab ''Mahabharata'' pertama berjudul ''[[Adiparwa]]'', dalam subbab ke-9 bertajuk ''Hidimbawadhaparwa''. Diceritakan bahwa [[Bima (Mahabharata)|Bima]] bersama [[Pandawa]] bersaudara dan ibu mereka ([[Kunti]]) sedang berkelana dalam hutan Kamyaka setelah peristiwa kebakaran [[Laksagreha]].
Akhirnya Hidimba pergi langsung menemui para Pandawa setelah Hidimbi tak kunjung kembali membawakan daging mereka ke hadapannya. Hidimba murka setelah ia mengetahui bahwa adiknya lebih memilih untuk memihak Pandawa daripada kakaknya sendiri. Ia pun menyatakan bahwa Hidimbi mempermalukan kaum raksasa, karena berperilaku tidak seperti raksasa pada umumnya. Akhirnya ia putuskan untuk membunuh Hidimbi, tetapi Bima turut campur karena menyaksikan seseorang bertindak kekerasan kepada seorang wanita tak berdosa.
▲Kisah Hidimbi diceritakan dalam kitab ''Mahabharata'' pertama berjudul ''[[Adiparwa]]'', dalam subbab ke-9 bertajuk ''Hidimbawadhaparwa''. Diceritakan bahwa [[Bima (Mahabharata)|Bima]] bersama [[Pandawa]] bersaudara dan ibu mereka ([[Kunti]]) sedang berkelana dalam hutan Kamyaka setelah peristiwa kebakaran [[Laksagreha]]. Kakak Hidimbi yang bernama [[Hidimba]], seorang raja raksasa, mengendus bau para Pandawa dan ibunya, lalu menyuruh Hidimbi untuk membawa daging mereka. Namun ketika menjumpai Bima yang sedang duduk di tengah hutan—sedang menjaga saudara-saudara dan ibunya yang terlelap—Hidimbi malah jatuh cinta dan tidak tega membunuhnya. Dengan kesaktiannya, ia [[perubahan bentuk|berubah wujud]] menjadi wanita cantik, tinggi semampai, berkulit gelap, lalu menghampiri Bima. Ia pun menyatakan maksud kedatangannya secara jujur, dan mewanti-wanti mereka akan kebuasan Hidimba. Namun Bima tidak takut.
== Pernikahan dan keturunan ==
Tak lama setelah kematian Hidimba, Bima pun hendak melamar Hidimbi, tetapi ia bimbang karena segan untuk mendahului kakaknya, yaitu [[Yudistira]]. Namun Yudistira memberikan restu kepada Bima, dan menjelaskan aturan hidup berumah tangga kepadanya. Maka dari itu, Bima tak ragu lagi untuk menikah dengan Hidimbi. Para Pandawa dan ibu mereka ikut tinggal di hutan bersama Bima dan Hidimbi. Setahun kemudian, Hidimbi melahirkan seorang putra yang diberi nama [[Gatotkaca]], karena kepalanya yang botak menyerupai kendi.<ref>https://zeenews.india.com/entertainment/and-more/mahabharata-s-bhima-was-married-to-a-rakshasi-do-you-know-who-she-is_1882366.html</ref> Saat Pandawa meninggalkan hutan, Bima harus meninggalkannya sebab mereka dalam persiapan merebut kembali hak sebagai pewaris takhta [[kerajaan Kuru]]. Bertahun-tahun kemudian mereka bertemu kembali.
|