Kawah Sileri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Yann071 (bicara | kontrib)
menambahkan refrensi
Setoles Rindu (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
 
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 11:
Pada aktivitas freatik 26 September 2009 muncul tiga celah kawah baru disertai dengan pancaran material setinggi 200 meter.<ref>[http://regional.kompas.com/read/xml/2009/09/27/11521441/kawah.sileri.lontarkan.lumpur.panas.sejauh.200.meter Kawah Sileri Lontarkan Lumpur Panas Sejauh 200 Meter]. Kompas 27 September 2009.</ref>
 
Pada hari Minggu, 30 April 2017, [[letusan freatik]] di Kawah Sileri menyemburkan lumpur dan melontarkan kerikil/batuan, menyebabkan 12 orang wisatawan mengalami luka ringan karena jarak yang terlalu dekat (20 meter dari bibir kawah), akibat tidak mengikuti rekomendasi untuk tidak mendekati bibir kawah di bawah 100 meter.
 
Erupsi freatik terjadi pada tanggal 29 April 2021 pukul 18.25 berupa pancaran lumpur panas dan material padat sejauh hingga 400 m dari pusat kawah, ke arah selatan, timur, dan barat.<ref>{{Cite news|last=PVMBG|date=30 April 2021|title=Press Release, Aktivitas Kawah Sileri, Kompleks G. Dieng – Jawa Tengah 29 April 2021|url=https://vsi.esdm.go.id/index.php/gunungapi/aktivitas-gunungapi/3570-press-release-aktivitas-kawah-sileri-kompleks-g-dieng--jawa-tengah-29-april-2021|work=Badan Geologi|access-date=1 Mei 2021}}</ref> Tidak ada korban jiwa, tetapi lahan pertanian di sekitarnya rusak terkena lumpur dan seorang pengendara sepeda motor terkena guyuran lumpur.
Baris 22:
Kawah yang mempunyai luas sekitar 4 hektare ini berbentuk [[kepundan]] datar sehingga air kawah mengalir ke dataran yang paling rendah.<ref name="Panoramaku"/> Air dari kawah ini juga dimanfaatkan untuk pengairan perkebunan yang berada di sekitar kawah.<ref name="Panoramaku"/> Nama kawah ini berasal dari [[Bahasa Jawa]], yaitu Leri atau semacam air bekas cucian beras sebelum dimasak yang berwarna agak keruh.<ref name="Panoramaku"/> Karena air yang mengalir dari kawah ini mempunyai warna yang serupa dengan air cucian beras tersebut, maka kawah ini disebut kawah Sileri.<ref name="Panoramaku"/>
 
Untuk dapat menikmati pemandangan terbaik, pengunjung disarankan datang pada waktu pagi hari.<ref name="Dieng"/> Pada saat pagi hari uap dari kawah sileri ini seperti masih menempel dipermukaan air, kemudian jika ditunggu sampai beberapa saat [[uap air]] ini akan mulai terangkat, dan terpisah dari permukaan air.<ref name="Dieng"/> Pemadangan cukup langka dapat ditemui di sini, kondisi seperti ini terjadi karena pengaruh [[sinar matahari]] yang menyinari kawasan kawah ini.<ref name="Dieng"/>
 
Meski kawah sileri dibuka untuk umum, namun objek wisata ini digratiskan.<ref name="Jalan2"/> Artinya, para pengunjung tidak perlu membayar tiket masuk untuk dapat menikmati pemandangan kawah sileri.<ref name="Jalan2"/> kalau anda berkunjung ke tempat ini, anda harus berjalan menuruni bukit hingga 300 meter dari depan pintu masuk.<ref name="Jalan2"/> Meskipun kawah sileri terkesan cukup mudah untuk di akses, namun dengan pemandangan yang ditawarkan sangat memuaskan.<ref>{{Cite web|last=Nurlaili|first=Aulia Putri|date=2021-09-29|title=15 Tempat Wisata di Banjarnegara Jawa Tengah, Nomor 6 Konon Bisa Bikin Awet Muda|url=https://jateng.inews.id/berita/15-tempat-wisata-di-banjarnegara-jawa-tengah|website=iNews.ID|language=id|access-date=2023-10-01}}</ref>
Baris 30:
 
[[Kategori:Tempat wisata di Jawa Tengah]]
[[Kategori:Wisata alam]]
[[Kategori:Pariwisata di Indonesia]]