Sarekat Islam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Pranala luar: bukan partai
 
(179 revisi perantara oleh 94 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{bedakan|Syarikat Islam Indonesia}}
{{peacock}}
{{more footnotes|date=Mei 2019}}
{{takakurat}}
{{pp-semi-indef|small=yes}}
{{rapikan}}
{{Infobox Organization
[[Berkas:Sarekatislam.jpg|thumb|right|logo Sarekat Islam]]
| name = Syarikat Islam
'''Sarekat Islam''' ('''SI''') adalah sebuah organisasi perdagangan berlandaskan [[hukum Islam]]. SI adalah salah satu organisasi kebangsaan di Indonesia{{fact}}. Tujuan dari SI awalnya adalah melawan dominasi pedagang asing dan keturunan dengan nama [[Sarekat Dagang Islam]] (SDI). Selanjutnya keadaan politik dan sosial mendukung SI menjadi organisasi yang tampil di perpolitikan, maka SDI berubah nama menjadi SI atau Sarekat Islam. Beberapa sejarawan menganggap kelahiran SI pantas dijadikan tolak ukur awal dalam pergerakan Indonesia selanjutnya{{fact}}.
| image_border =
| size = 240px
| caption = Logo Syarikat Islam
| logo = LogoSI.svg
| logo_size = 200px
| logo_caption = Logo Syarikat Islam.
| map =
| msize =
| mcaption =
| abbreviation = SI
| motto =
| formation = {{start date and age|1905|10|16}}
| extinction =
| type = Organisasi politik
| status =
| purpose =
| headquarters = [[Surabaya]]
| region_served =
| membership = 350.000 (1916)
| language = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
| leader_title =
| leader_name =
| main_organ =
| parent organization =
| affiliations =
| num_staff =
| num_volunteers =
| budget =
| remarks =
}}
'''Syarikat Islam''' (disingkat '''SI'''), atau '''Sarekat Islam''', dahulu bernama '''Sarekat Dagang Islam''' (disingkat '''SDI''') didirikan pada tanggal 16 Oktober 1905 oleh [[Samanhudi|Haji Samanhudi]]. SDI merupakan organisasi yang pertama kali lahir di Indonesia, pada awalnya Organisasi yang dibentuk oleh Haji Samanhudi dan kawan-kawan ini adalah perkumpulan pedagang-pedagang [[Islam]] yang menentang politik Belanda memberi keleluasaan masuknya pedagang asing untuk menguasai komplar [[ekonomi]] rakyat pada masa itu. Pada kongres pertama SDI di [[Solo]] tahun 1906, namanya ditukar menjadi Sarikat Islam. Pada tanggal 10 September 1912 berkat keadaan politik dan sosial pada masa tersebut [[Oemar Said Tjokroaminoto|H.O.S. Tjokroaminoto]] menghadap notaris B. ter Kuile di Solo untuk membuat Sarikat Islam sebagai Badan Hukum dengan Anggaran Dasar SI yang baru, kemudian mendapatkan pengakuan dan disahkan oleh Pemerintah Belanda pada tanggal 14 September 1912. H.O.S. Tjokroaminoto mengubah yurisdiksi SDI lebih luas yang dulunya hanya mencakupi permasalahan [[ekonomi]] dan [[sosial]]. ke arah [[politik]] dan [[Agama]] untuk menyumbangkan semangat perjuangan [[islam]] dalam semangat juang rakyat terhadap [[kolonialisme]] dan [[imperialisme]] pada masa tersebut. Selanjutnya karena perkembangan politik dan sosial SI bermetamorfosis menjadi organisasi pergerakan yang telah beberapa kali berganti nama yaitu Central Sarekat Islam (disingkat CSI) tahun 1916, Partai Sarekat Islam (PSI) tahun 1920, Partai Sarekat Islam Hindia Timur (PSIHT) tahun 1923, Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) tahun 1929, Syarikat Islam (SI) tahun 1973 karena keluar dari Majelis Tahkim ke-33 tahun 1972 di Majalaya, dan pada Majelis Tahkim (kongres nasional) ke-35 di [[Garut]] tahun 2003, namanya diganti menjadi Syarikat Islam (disingkat SI). Sejak kongres tersebut, eksistensi dan pergerakan Syarikat Islam yang masih ada dan tetap bertahan hingga sekarang disebut Syarikat Islam. Sejak Majelis Tahkim ke-40 di Bandung, Jawa Barat dengan Ketua Umum terpilih Hamdan Zoelva yang kemudian dikukuhkan kembali sebagai Ketua Umum dalam Majelis Tahkim ke-41 di Solo, Jawa Tengah pada tahun 2021.[https://khazanah.republika.co.id/berita/r3o0gm430/hamdan-zoelva-kembali-terpilih-jadi-ketum-syarikat-islam]
 
== Sejarah awal ==
=== Sarekat Dagang Islam ===
Organisasi Serikat Islam pada awalnya merupakan perkumpulan pedagang-pedagang Islam. Organisasi ini dirintis oleh [[Tirto Adhi Soerjo|R.M. Tirto Adi Suryo]] pada tahun [[1909]] dengan tujuan untuk melindungi hak-hak pedagang pribumi Muslim dari monopoli dagang yang dilakukan untuk pedagang-pedagang besar Tionghoa.
Tentang kapan tanggal berdirinya Sarekat Dagang Islam memiliki beberapa versi tergantung siapa pendirinya pertama kali. Berdasarkan pendapat [[Samanhudi]] yang dia sampaikan pada tahun 1955 kepada [[Tamar Djaja]] dan tertulis pada Majalah Daulah Islamiyah No.1, Januari 1957, dia mengatakan bahwa SDI sendiri telah dia dirikan pada tanggal 16 Oktober 1905.<ref>{{Cite web|last=Matanasi|first=Petrik|date=13 Oktober 2020|title=Kiprah Haji Samanhudi, Pedagang Batik dan Perintis Sarekat Islam|url=https://tirto.id/kiprah-haji-samanhudi-pedagang-batik-dan-perintis-sarekat-islam-f5EM|website=tirto.id|language=id|access-date=26 November 2021}}</ref> Akan tetapi, bila mengikuti versi bahwa pendiri SDI adalah [[Tirto Adhi Soerjo]], maka SDI dimulai sejak rapat perdana pada tanggal 27 Maret 1909 di kediamannya yang berada di Buitenzorg. Meskipun begitu, organisasi ini baru secara resmi berdiri saat dua cabang telah terbentuk di [[Batavia]] dan [[Kota Bogor|Buitenzorg]] pada tanggal 5 April 1909. Sebelumnya. Soerjo sendiri telah mendirikan Sarekat Priyayi pada tahun 1906 yang bertujuan menampung kaum priyayi pribumi dan mendirikan ''studiefonds'' atau lembaga bantuan dana pendidikan yang terpusat di Betawi untuk memajukan pribumi.<ref>{{Cite web|last=Ahsan|first=Ivan Aulia|date=8 Desember 2018|title=Peran Besar Tirto Adhi Soerjo dalam Sejarah Pergerakan Nasional|url=https://tirto.id/peran-besar-tirto-adhi-soerjo-dalam-sejarah-pergerakan-nasional-dbnq|website=tirto.id|language=id|access-date=26 November 2021}}</ref>
 
PadaSDI tahunbertujuan 1911awal diuntuk kotamenghimpun Solopara olehpedagang Hajipribumi [[Samanhudi]] mendirikan organisasi dengan nama Sarekat Dagang IslamMuslim (SDI). Tujuan perkumpulan ini adalah untuk menghimpun parakhususnya pedagang Islambatik) agar dapat bersaing dengan para pedagang-pedagang lainnya seperti pedagangbesar [[Tionghoa, India dan Arab]]. Mengapa demikian? Karena padaPada saat itu, pedagang-pedagang keturunan Tionghoa tersebut telah lebih maju usahanya daripadadan pedagangmemiliki pribumihak dan keadaanstatus ituyang sengajalebih diciptakantinggi olehdaripada Belanda.penduduk AdanyaHindia perubahanBelanda sosiallainnya. menimbulkanKebijakan kesadaranyang kaumsengaja pribumi.diciptakan Sebagaioleh ikatanpemerintah solidaritas[[Hindia]]-[[Belanda]] dantersebut lambangkemudian kelompok,menimbulkan perluperubahan adasosial ideologikarena gerakan.timbulnya Tentukesadaran Andadi inginantara taukaum kira-kirapribumi apayang corakbiasa organisasidisebut SDI ini?sebagai Inlanders.
 
SDI merupakan organisasi ekonomi yang berdasarkan pada agama Islam dan perekonomian rakyat sebagai dasar penggeraknya. Di bawah pimpinan H. Samanhudi, perkumpulan ini berkembang pesat hingga menjadi perkumpulan yang berpengaruh. dan[[Tirto Adhi Soerjo|R.M. akhirnyaTirtoadisurjo]] pada tahun 1912[[1909]] olehmendirikan pimpinannyaSarekat yangDagang baruIslamiyah yaitudi Haji Omar Said Cokroaminoto namanya diubah menjadi Sarekat Islam[[Batavia]]. ApaPada alasantahun pengubahan[[1910]], namaTirtoadisuryo tersebut?mendirikan Hal ini dilakukan agarlagi organisasi inisemacam tidakitu hanyadi bergerak[[Buitenzorg]]. dalamDemikian bidang ekonomipula, tapidi jugaSurabaya dalam[[H.O.S. bidangTjokroaminoto]] lainmendirikan sepertiorganisasi politik.serupa Walaupuntahun dalam[[1912]]. anggaranTjokroaminoto dasarnyamasuk tidakSI terlihatbersama adanyaHasan unsurAli politikSurati, tapiseorang dalamketurunan kegiatannyaIndia, SIyang menaruhkelak perhatiankemudian besarmemegang terhadapkeuangan unsur-unsursurat politikkabar danSI, menentangOetusan ketidakadilanHindia. sertaTjokroaminoto penindasankemudian yangdipilih dilakukanmenjadi olehpemimpin, pemerintahdan kolonial.mengubah Artinyanama SISDI memilikimenjadi jumlahSarekat anggotaIslam yang banyak sehingga menimbulkan kekhawatiran pemerintah Belanda(SI).
Pada tahun 1912, oleh pimpinannya yang baru Haji Oemar Said Tjokroaminoto, nama SDI diubah menjadi Sarekat Islam (SI). Hal ini dilakukan agar organisasi tidak hanya bergerak dalam bidang ekonomi, tetapi juga dalam bidang lain seperti politik. Jika ditinjau dari anggaran dasarnya, dapat disimpulkan tujuan SI adalah sebagai berikut:
 
# Mengembangkan jiwa dagang.
Tujuan SI mencapai kemajuan rakyat yang nyata dengan jalan persaudaraan, persahabatan dan tolong-menolong diantara muslim. Tujuan utama SI 1913 adalah engembangkan perekonomian. Keanggotaan SI terbuka untuk semua lapisan. SI berkembang pesat, pada waktu diajukan sebagai Badan Hukum, Gubernur Jendral Idenburg menolak. Badan Hukum hanya diberikan pada SI lokal. Dengan perubahan waktu akhirnya SI pusat diberi pengakuan sebagai Badan Hukum pada bulan Maret tahun 1916. Setelah pemerintah memperbolehkan berdirinya partai politik, SI berubah menjadi partai politik dan mengirimkan wakilnya ke Volksraad tahun 1917. SI akhirnya mengalami perkembangan yang lebih pesat dibandingkan Budi Utomo dan mulai disusupi aliran Revolusioner Sosialis, mengapa begitu? Karena SI tidak membatasi keanggotaannya hanya untuk masyarakat Jawa dan Madura saja.
# Membantu anggota-anggota yang mengalami kesulitan dalam bidang usaha.
# Memajukan pengajaran dan semua usaha yang mempercepat naiknya derajat rakyat.
# Memperbaiki pendapat-pendapat yang keliru mengenai agama Islam.
# Hidup menurut perintah agama.
 
SI tidak membatasi keanggotaannya hanya untuk masyarakat [[Jawa]] dan [[Madura]] saja. Tujuan SI adalah membangun persaudaraan, persahabatan dan tolong-menolong di antara muslim dan mengembangkan perekonomian rakyat. Keanggotaan SI terbuka untuk semua lapisan masyarakat muslim. Pada waktu SI mengajukan diri sebagai Badan Hukum, awalnya [[Gubernur Jendral]] [[A.W.F. Idenburg|Idenburg]] menolak. Badan Hukum hanya diberikan pada SI lokal. Walaupun dalam anggaran dasarnya tidak terlihat adanya unsur politik, tetapi dalam kegiatannya SI menaruh perhatian besar terhadap unsur-unsur politik dan menentang ketidakadilan serta penindasan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial. Artinya SI memiliki jumlah anggota yang banyak sehingga menimbulkan kekhawatiran pemerintah Belanda.
SI sebagai organisasi besar akhirnya terpecah setelah disusupi oleh orang-orang yang telah dipengaruhi oleh paham sosialis. Paham sosialis ini disebarkan oleh Sneevlet yang mendirikan organisasi ISDV (Indische Sosialistische Democratische Vereeniging). Mereka menyebar luaskan ajaran sosialis dan terang-terangan menentang kebijakan-kebijakan pimpinan Sarekat Islam. Hal ini menyebabkan SI pecah menjadi SI putih yang dipimpin oleh HOS Cokroaminoto dan SI merah yang dipimpin Semaun. Si merah berlandaskan Sosialisme Komunisme.
 
Seiring dengan perubahan waktu, akhirnya SI pusat diberi pengakuan sebagai Badan Hukum pada bulan Maret tahun [[1916]]. Setelah pemerintah memperbolehkan berdirinya partai politik, SI berubah menjadi partai politik dan mengirimkan wakilnya ke [[Volksraad]] tahun [[1917]], yaitu HOS Tjokroaminoto; sedangkan Abdoel Moeis yang juga tergabung dalam CSI menjadi anggota volksraad atas namanya sendiri berdasarkan ketokohan, dan bukan mewakili Central SI sebagaimana halnya HOS Tjokroaminoto yang menjadi tokoh terdepan dalam Central Sarekat Islam. Tapi Tjokroaminoto tidak bertahan lama di lembaga yang dibuat Pemerintah Hindia Belanda itu dan ia keluar dari Volksraad (semacam Dewan Rakyat), karena volksraad dipandangnya sebagai "Boneka Belanda" yang hanya mementingkan urusan penjajahan di Hindia ini dan tetap mengabaikan hak-hak kaum pribumi. HOS Tjokroaminoto ketika itu telah menyuarakan agar bangsa Hindia (Indonesia) diberi hak untuk mengatur urusan dirinya sendiri, yang hal ini ditolak oleh pihak Belanda.
Pecahnya SI terjadi setelah Semaun dan Darsono dikeluarkan dari organisasi. Hal ini ada kaitannya dengan kongres SI ke-6 tahun 1921 tentang perlunya disiplin partai, seorang harus memilih antara SI atau organisasi lain tujuannya agar Si bersih dari unsur-unsur komunis.
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Groepsportret tijdens een ledenvergadering van de Sarekat Islam (SI) in Kaliwoengoe TMnr 60009089.jpg|ka|jmpl|Potret bersama rapat Sarekat Islam di [[Kaliwungu, Semarang|Kaliwungu]]. Hadir para anggota dari Kaliwungu, [[Peterongan, Semarang Selatan, Semarang|Peterongan]], dan [[Mlaten]], serta anggota Asosiasi Staf Kereta Api dan Trem (VSTP)<ref>VSTP: ''Vereeniging van Spoor- en Tramwegpersoneel''</ref> Semarang.]]
 
=== Kongres-Kongres Awal ===
SI berubah nama menjadi Partai Sarekat Islam (PSI). Pada kongres PSI tahun 1927 menyatakan bahwa tujuan perjuangan adalah mencapai kemedekaan nasional. Karena tujuannya yang jelas itulah PSI ditambah namanya dengan Indonesia sehingga menjadi Partai Serikat Islam Indonesia (PSII). Pada tahun itu juga PSII menggabungkan diri dengan Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI).
Kongres pertama diadakan pada bulan Januari 1913 di Surabaya.<ref name="sejarah">http://wartasejarah.blogspot.com/2013/12/sejarah-sarekat-islam.html</ref> Dalam kongres ini Tjokroaminoto menyatakan bahwa SI bukan merupakan organisasi politik, dan bertujuan untuk meningkatkan perdagangan antarbangsa Indonesia, membantu anggotanya yang mengalami kesulitan ekonomi serta mengembangkan kehidupan relijius dalam masyarakat Indonesia.
 
Kongres kedua diadakan di [[Surakarta]] yang menegaskan bahwa SI hanya terbuka bagi rakyat biasa. Para pegawai pemerintah tidak boleh menjadi anggota. Pada tanggal 17-24 Juni 1916 diadakan kongres SI yang ketiga di Bandung. Dalam kongres ini SI sudah mulai melontarkan pernyataan politiknya. SI bercita-cita menyatukan seluruh penduduk Indonesia sebagai suatu bangsa yang berdaulat (merdeka). Tahun 1917, SI mengadakan kongres yang keempat di Jakarta. Dalam kongres ini SI menegaskan ingin memperoleh pemerintahan sendiri (kemerdekaan). Dalam kongres ini SI mendesak pemerintah agar membentuk Dewan Perwakilan Rakyat (Volksraad). SI mencalonkan H.O.S. Tjokroaminoto dan Abdul Muis sebagai wakilnya di Volksraad.<ref name="sejarah" />
Akibat keragaman cara pandang diantara anggota partai, PSII pecah menjadi beberapa partai politik, diantaranya Partai Islam Indonesia dipimpin Sukiman, PSSI Kartosuwiryo, PSSI Abikusno dan PSI sendiri. Perpecahan itu melemahkan PSII dalam perjuangannya.
== Masuknya pengaruh komunisme ==
[[File:Communist Party and Sarekat Islam united, 20 Mei Pelopor 17 Agustus, p37.jpg|jmpl|Sarekat Islam Merah]]
SI yang mengalami perkembangan pesat, kemudian mulai disusupi oleh paham sosialisme revolusioner. Paham ini disebarkan oleh [[Henk Sneevliet|H.J.F.M Sneevliet]] yang mendirikan organisasi ISDV (Indische Sociaal-Democratische Vereeniging) pada tahun 1914. Pada mulanya ISDV sudah mencoba menyebarkan pengaruhnya, tetapi karena paham yang mereka anut tidak berakar di dalam masyarakat Indonesia melainkan diimpor dari Eropa oleh orang Belanda, sehingga usahanya kurang berhasil. Sehingga mereka menggunakan taktik infiltrasi yang dikenal sebagai "Blok di dalam", mereka berhasil menyusup ke dalam tubuh SI oleh karena dengan tujuan yang sama yaitu membela rakyat kecil dan menentang kapitalisme namun dengan cara yang berbeda.
 
Dengan usaha yang baik, mereka berhasil memengaruhi tokoh-tokoh muda SI seperti [[Semaun|Semaoen]], [[Darsono (politikus)|Darsono]], [[Tan Malaka]], dan [[Alimin]]. Hal ini menyebabkan SI pecah menjadi "SI Putih" yang dipimpin oleh HOS Tjokroaminoto dan "SI Merah" yang dipimpin Semaoen. SI merah berlandaskan asas sosialisme-komunisme.
== Kongres SI ==
Kongres pertama diadakan pada bulan Januari 1913. Dalam kongres ini Cokroaminoto menyatakan bahwa SI bukan merupakan organisasi politik, dan bertujuan untuk meningkatkan perdagangan antar bangsa Indonesia, membantu anggotanya yang mengalami kesulitan ekonomi serta mengembangkan kehidupan relijius dalam masyarakat Indonesia.
 
Adapun faktor-faktor yang mempermudah infiltrasi ISDV ke dalam tubuh SI antar lain:
Kongres kedua diadakan pada bulan Oktober 1917.
 
# Centraal Sarekat Islam (CSI) sebagai badan koordinasi pusat memiliki kekuasaan yang lemah. Hal ini dikarenakan tiap cabang SI bertindak sendiri-sendiri. Pemimpin cabang memiliki pengaruh yang kuat untuk menentukan nasib cabangnya, dalam hal ini Semaoen adalah ketua SI Semarang.
Kongres ketiga diadakan pada tanggal [[29 September]] hingga [[6 Oktober]] [[1918]] di [[Surabaya]]. Dalam kongres ini Cokroaminoto menyatakan jika Belanda tidak melakukan reformasi sosial berskala besar, SI akan melakukannya sendiri di luar parlemen.
# Peraturan partai pada waktu itu memperbolehkan keanggotaan multipartai, mengingat pada mulanya organisasi seperti Boedi Oetomo dan SI merupakan organisasi non-politik. Semaoen juga memimpin ISDV (PKI) dan berhasil meningkatkan anggotanya dari 1700 orang pada tahun 1916 menjadi 20.000 orang pada tahun 1917 di sela-sela kesibukannya sebagai Ketua SI Semarang.
# Akibat dari Perang Dunia I, hasil panen padi yang jelek mengakibatkan membumbungnya harga-harga dan menurunnya upah karyawan perkebunan untuk mengimbangi kas pemerintah kolonial mengakibatkan dengan mudahnya rakyat memihak pada ISDV.
# Akibat kemiskinan yang semakin diderita rakyat semenjak Politik Pintu Terbuka (sistem liberal) dilaksanakan pemerintah kolonialis sejak tahun 1870 dan wabah pes yang melanda pada tahun 1917 di Semarang.
 
SI Putih ([[Agus Salim|H. Agus Salim]], [[Abdul Muis]], [[Soerjopranoto|Suryopranoto]], [[Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo]]) berhaluan kanan berpusat di kota [[Yogyakarta]]. Sedangkan SI Merah ([[Semaoen]], [[Alimin]], [[Darsono (politikus)|Darsono]]) berhaluan kiri berpusat di kota [[Semarang]]. Sedangkan [[HOS Tjokroaminoto]] pada mulanya adalah penengah di antara kedua kubu tersebut.
== Bacaan rujukan ==
*[[George McTurnan Kahin]], Nationalism and Revolution in Indonesia, Cornell University Press, 1952.
 
Jurang antara SI Merah dan SI Putih semakin melebar saat keluarnya pernyataan [[Komintern]] (Partai Komunis Internasional) yang menentang cita-cita Pan-Islamisme. Pada saat kongres SI Maret 1921 di Yogyakarta, [[KH Fakhruddin|H. Fachruddin]], Wakil Ketua [[Muhammadiyah]] mengedarkan brosur yang menyatakan bahwa [[Pan-Islamisme]] tidak akan tercapai bila tetap bekerja sama dengan komunis karena keduanya memang bertentangan. Di samping itu Agus Salim mengecam SI Semarang yang mendukung [[PKI]]. Darsono membalas kecaman tersebut dengan mengecam ''beleid'' ([[Bahasa Belanda|Belanda]]: kebijaksanaan) keuangan Tjokroaminoto. SI Semarang juga menentang pencampuran agama dan politik dalam SI. Oleh karena itu, Tjokroaminoto lebih condong ke SI haluan kanan (SI Putih).
== Pranala luar ==
*{{en}} [http://www.lowensteyn.com/indonesia/sarekat.html The Sarekat Islam]
 
=== Penegakan disiplin partai ===
{{indo-stub}}
Pecahnya SI terjadi setelah Semaoen dan Darsono dikeluarkan dari organisasi. Hal ini ada kaitannya dengan desakan Abdul Muis dan Agus Salim pada kongres SI yang keenam 6-10 Oktober 1921 tentang perlunya disiplin partai yang melarang keanggotaan rangkap. Anggota SI harus memilih antara SI atau organisasi lain, dengan tujuan agar SI bersih dari unsur-unsur komunis. Hal ini dikhawatirkan oleh PKI sehingga [[Tan Malaka]] meminta pengecualian bagi PKI. Namun usaha ini tidak berhasil karena disiplin partai diterima dengan mayoritas suara. Saat itu anggota-anggota PSI dari [[Muhammadiyah]] dan [[Persis]] pun turut pula dikeluarkan, karena disiplin partai tidak memperbolehkannya.
 
Keputusan mengenai disiplin partai diperkuat lagi dalam kongres SI pada bulan Februari 1923 di Madiun. Dalam kongres Tjokroaminoto memusatkan tentang peningkatan pendidikan kader SI dalam memperkuat organisasi dan pengubahan nama CSI menjadi Partai Sarekat Islam (PSI). Pada kongres PKI bulan Maret 1923, PKI memutuskan untuk menggerakkan SI Merah untuk menandingi SI Putih. Pada tahun 1924, SI Merah berganti nama menjadi "Sarekat Rakyat".
[[Kategori:Sejarah Indonesia]]
 
[[Kategori:Hindia-Belanda]]
=== Partai Sarekat Islam Indonesia ===
Pada kongres PSI tahun 1929 menyatakan bahwa tujuan perjuangan adalah mencapai kemedekaan nasional. Karena tujuannya yang jelas itulah PSI ditambah namanya dengan Indonesia sehingga menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII). Pada tahun itu juga PSII menggabungkan diri dengan Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI).
 
Akibat keragaman cara pandang di antara anggota partai, PSII pecah menjadi beberapa partai politik, di antaranya [[Partai Islam Indonesia]] dipimpin [[Soekiman Wirjosandjojo|Sukiman]], PSII [[Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo|Kartosuwiryo]], PSII [[Abikoesno Tjokrosoejoso|Abikusno]], dan PSII sendiri. Perpecahan itu melemahkan PSII dalam perjuangannya.
Pada Pemilu 1955 PSII menjadi peserta dan mendapatkan 8 (delapan) kursi parlemen. Kemudian pada Pemilu 1971 pada zaman Orde Baru, PSII di bawah kepemimpinan H. Anwar Tjokroaminoto kembali menjadi peserta bersama sembilan partai politik lainnya dan berhasil mendudukkan wakilnya di DPR RI sejumlah 12 (dua belas orang).
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Lihat pula ==
* [[Bandera Islam]]
 
== Bacaan lanjutan ==
* [[George McTurnan Kahin]], ''Nationalism and Revolution in Indonesia'', Cornell University Press, 1952.
* M.A. Gani, Cita Dasar & Pola Perjuangan Syarikat Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1984.
* [[Nugroho Notosusanto]], ''Sejarah Nasional Indonesia untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Atas'', 1992.
* [[Soe Hok Gie]], ''[[Di Bawah Lentera Merah]]'', Yayasan Bentang Budaya Yogyakarta, 1992.
* Valina Singka Subekti, Partai Syarikat Islam Indonesia: Kontestasi Politik hingga Konflik Kekuasaan Elit, Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2014.
 
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.lowensteyn.com/indonesia/sarekat.html The Sarekat Islam]
*(Indonesia) Syarikat Islam Indonesia [https://sii.or.id/]
 
[[enKategori:SarekatSyarikat Islam Indonesia]]
[[Kategori:Gerakan perlawanan terhadap kolonialisme]]
[[fr:Sarekat Islam]]
[[Kategori:Organisasi Islam di Indonesia]]
[[ja:サレカット・イスラーム]]
[[Kategori:Kebangkitan Nasional Indonesia]]
[[ms:Sarekat Islam]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1905 di Hindia Belanda]]
[[nl:Sarekat Islam]]