Alauddin Muhammad II: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→top: infobox |
Menambahkan gambar |
||
(7 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox royalty
| name = ʿAlāuddīn Muhammad II
| title =
| image = Dinar of 'Ala al-Din Muhammad II, struck at the Bukhara mint.jpg
| caption =
| succession =
| reign = 1200–1220
| coronation = 1200
| predecessor = [[Ala ad-Din Tekish|Tekish]]
| successor = [[
| regent = [[Terken Khatun (istri Ala ad-Din Tekish)|Terken Khatun]]
| reg-type = Wakil pemimpin
| birth_date = 1169
| birth_place =
| death_date = {{death year and age
| death_place = [[Abaskun]]
| spouse = [[Ay Chichek Khatun]]
| issue = [[
| full name = '''[[Laqab]]''':
'''[[Kunya ''' ''' ''' | house = [[Dinasti Anushtegin|Anushtegin]]
| father = [[Ala ad-Din Tekish|Tekish]]
| mother = [[Terken Khatun (istri Ala ad-Din Tekish)|Terken Khatun]]
Baris 25 ⟶ 29:
| othertitles =
}}
'''
== Masa Pemerintahan ==
Dalam situasi ini, pada tahun 1218, [[Genghis Khan]] mengirim utusan ke [[Samarkand]]. Ala ad-Din Muhammad II mengeksekusi [[diplomat]] Mongol dan mengirim kembali kepalanya. Genghis Khan [[invasi Mongol ke Asia Tengah|melancarkan serangan sebesar 200.000 tentara]] yang menyeberangi Jaxartes dan pada tahun 1220 menghancurkan Kota Samarkand dan [[Bukhara]]. Ibu kotanya, [[Kunya Urgench|Urgench]], juga jatuh pada tahun 1221. Al ad-Din Muhammad melarikan diri dan mengungsi melalui [[Khorasan raya|Khorasan]], tetapi meninggal akibat radang selaput dada di sebuah pulau di [[Laut Kaspia]] dekat pelabuhan [[Abaskun]].▼
Setelah Tekish meninggal, Alauddin Muhammad II mewarisi seluruh kekuasaan ayahnya. Baru beberapa minggu menjadi penguasa, [[Dinasti Ghuriyah|Dinasti Ghurid]] menyerang dan mengambil alih [[Naisabur|Nishapur]], dan bahkan sempat mengepung ibukota Khwarezmia di [[Kunya-Urgench|Gurganji]]. Hanya berkat bantuan Khanat Kara-Khitan, pengepungan Ghurid berakhir dan terpaksa mundur. Namun, dalam perjalanan pulang, pasukan Ghurid dikalahkan aliansi Kharezmia dan Kara-Khitan dalam Pertempuran Andkhud tahun 1204.<ref>{{Cite web|last=Tucker|first=Spencer C|date=2009-12-23|title=A Global Chronology of Conflict: From the Ancient World to the Modern Middle East|url=https://books.google.co.id/books/about/A_Global_Chronology_of_Conflict_From_the.html?id=h5_tSnygvbIC|website=books.google.co.id|access-date=2023-12-20}}</ref><ref>{{Cite book|last=Farooqui|first=Salma Ahmed|date=2011|url=https://books.google.com.np/books?id=sxhAtCflwOMC|title=A Comprehensive History of Medieval India: Twelfth to the Mid-eighteenth Century|publisher=Pearson Education India|isbn=978-81-317-3202-1|language=en}}</ref> Setelah itu pemimpin Ghurid, Muizuddin Ghur dibunuh pada 1206 dan mengakibatkan perang saudara dalam Dinasti Ghurid.
Alauddin Muhammad II melihat kesempatan ini dan mengambil alih [[Balkh]] dan [[Tirmidz]].<ref>{{Cite book|last=Biran|first=Michal|date=2005|title=The empire of the Qara Khitai in Eurasian history: between China and the Islamic world|url=https://archive.org/details/empireofqarakhit0000bira|location=Cambridge|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-84226-6|edition=1. publ|series=Cambridge studies in Islamic civilization}}</ref> Penyerangan ini tampaknya tidak disukai Khanat Kara Khitan, sehingga Alauddin Muhammad II ditangkap dan dipenjara selama 13 bulan. Begitu bebas, Alauddin Muhammad II kembali menyerang Ghurid dan mengambil kota [[Herat]], kemudian menyerang ibukota Ghurid di [[Provinsi Ghōr|Ghor]] dan menangkap Ghiyatsuddin Mahmud, penguasa Ghurid. Ghiyatsuddin pun mengakui kekuasaan Khwarezmia atas Ghurid.
Selanjutnya Alauddin Muhammad II merebut Samarkand dari Kara-Khitan pada tahun 1207, [[Thabaristan]] dari Bavandids pada tahun 1210, dan [[Transoksiana]] dari Khanat Kara-Khitan Barat. Ekspansi terus berlanjut. Dia menaklukan Tashkent dan Fergana dari Khanat Kara-Khitan Barat, wilayah Makran dan Balochistan dari Ghurid. Atabeg dari Azerbaijan menjadi pengikutnya pada tahun 1211. Ia akhirnya menghancurkan Khanat Kara-Khitan Barat pada tahun 1212 dan Ghurid pada tahun 1215 dengan mencaplok sisa wilayah mereka.
Pada tahun 1212, kota Samarkand memberontak dan membunuh 8.000–10.000 warga Khwarezmia yang tinggal di sana. Alauddin Muhammad II pun melakukan pembalasan dengan menggempur kota tersebut dan mengeksekusi 10.000 warga Samarkand.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Abazov|first=Rafis|date=2008|title=The Palgrave Concise Historical Atlas of Central Asia|url=https://link.springer.com/book/10.1057/9780230610903|journal=SpringerLink|language=en|doi=10.1057/9780230610903}}</ref>
Pada tahun 1217, setelah menguasai wilayah dari sungai Jaxartes hingga Teluk Persia, Alauddin Muhammad II menyatakan dirinya sebagai Syah Khwarezmia (''Kharezmasyah'') dan menuntut pengakuan resmi dari Khalifah Abasiyah di Bagdad. Ketika Khalifah An-Nasir menolak klaimnya, Alauddin Muhammad II mengumpulkan pasukan dan bergerak menuju Bagdad untuk menggulingkan Khalifah An-Nasir. Namun, saat melintasi Pegunungan Zagros, pasukannya terjebak dalam badai salju dan mengakibatkan ribuan prajurit tewas.<ref name=":0" /> Peristiwa ini memaksa para jenderal Khwarezmia menarik pulang pasukannya dan kembali ke Gurganji.
== Kejatuhan ==
[[Berkas:Mort de Muhammad Hwârazmshâh.jpeg|al=Ilustrasi wafatnya Sultan Alauddin Muhammad II|jmpl|Wafatnya Sultan Alauddin Muhammad II (ilustrasi dalam Jami al-Tawarikh oleh Fazlullah Rashiduddin).]]
▲Dalam situasi ini, pada tahun 1218, [[Genghis Khan]] mengirim utusan ke [[Samarkand]].
== Referensi ==
{{Reflist}}
==Bacaan lanjutan==
* {{cite book | title = The Cambridge History of Iran, Volume 5: The Saljuq and Mongol periods | year = 1968 | publisher = Cambridge University Press | location = Cambridge | editor-last = Frye | editor-first = R. N. | last = Bosworth | first = C. E. | authorlink = C. E. Bosworth | chapter = The Political and Dynastic History of the Iranian World (A.D. 1000–1217) | pages = 1–202 | isbn = 0-521-06936-X | chapter-url = https://books.google.com/books?id=16yHq5v3QZAC&pg=PA1}}
{{s-start}}
{{s-hou|[[Dinasti Anushtegin]]||1169||1220}}
|