Dibyo Widodo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aan111213 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Syah7 (bicara | kontrib)
 
(8 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 4:
| imagesize = 200px
| caption =
| office = Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia{{!}}Kepala Staf Angkatan Kepolisian Republik Indonesia
| order = ke-13
| president = [[Soeharto]]<br />[[B. J. Habibie]]
Baris 34:
}}
[[Jenderal Polisi]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) [[Doktor|Dr.]] [[Doktorandus|Drs.]] '''Dibyo Widodo''' ({{lahirmati|[[Kota Purwokerto|Purwokerto]], [[Jawa Tengah]]|26|5|1946|[[Singapura]]|15|3|2012}}) adalah perwira tinggi [[Kepolisian Negara Republik Indonesia]] yang menjabat sebagai [[Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia]] (Kapolri) antara 1996 dan 1998. Di masa kepemimpinannya digelar [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1997|pemilihan umum 1997]] dan terjadi [[kerusuhan Mei 1998]] yang berujung pada pengunduran diri Presiden [[Soeharto]] dan peralihan kekuasaan kepada wakilnya, [[B. J. Habibie]].
 
== Profil ==
Jenderal Dibyo Widodo lahir di Purwokerto dari pasangan Soekardi dan Toerniati Sukardi. Ia merupakan anak pertama. Ia mengenyam bangku pendidikan hingga SMA pada tahun 1965 dan melanjutkan ke Akademi Kepolisian. Ia menikah dengan Dewi Purnomo Aryanti dan memiliki 3 anak serta 9 cucu.<ref>{{Cite web|title=Profil Jenderal Polisi Dibyo Widodo, Mantan Kapolda Metro Jaya yang Punya 4 Brevet Polisi dan TNI|url=https://metro.sindonews.com/read/867923/170/profil-jenderal-polisi-dibyo-widodo-mantan-kapolda-metro-jaya-yang-punya-4-brevet-polisi-dan-tni-1661558890|website=SINDOnews Metro|language=id-ID|access-date=2023-11-14}}</ref>
 
== Karier ==
Baris 44 ⟶ 47:
Satuan khusus ini didukung oleh kendaraan roda empat dan roda dua dengan anggota yang terlatih dan handal sehingga mampu menjadi tulang punggung kesatuan Polri dalam mengantisipasi setiap gangguan kamtibmas sehingga masyarakat benar-benar merasa aman dan tenteram. Kehadiran URC di TKP dengan cepat pertama-tama adalah pengamanan TKP dengan memberikan pita kuning bertanda "DILARANG MELINTAS GARIS POLISI" sehingga semua data, baik berupa sidik jari maupun bukti-bukti yang lain belum terjamah oleh orang lain. Hal ini memudahkan petugas Laboratorium Forensik dalam mengidentifikasi setiap bukti yang ada, dan dengan cepat pula dianalisis untuk mengungkap kejadian guna pengusutan selanjutnya.
 
Pada masa kepemimpinannya, Polda Metro jaya benar-benar dibuat tidak pernah tidur dan seolah-olah setiap jengkal tanah di wilayah Jabotabek ini selalu terdengar langkah anggota Polri berjalan seirama detak jarum jam. Sebelum menduduki tampuk pimpinan tertinggi Polri, jauh-jauh hari masyarakat telah meramalkan bahwa nanti Jenderal ini pasti segera berpindah kantor dari Semanggi ke Trunojoyo. Namun semua orang juga tak mengira akan secepat itu penyerahan tongkat komando dari Jenderal Polisi Drs. [[Banurusman Astrosemitro|Banurusman]] kepada Letjen.Pol. Drs. Dibyo Widodo, sehingga masyarakat pun kembali dibuat seolah seperti kejadian yang tiba-tiba. Dengan pengalaman yang lengkap inilah Jenderal Dibyo Widodo mampu melangkah ke jenjang tertinggi di lingkungan Polri.
 
== Meninggal ==
[[Berkas:Dibyo Widodo - TMP Kalibata 1.jpg|jmpl|Makam Dibyo Widodo di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata]]
Dibyo Widodo meninggal dunia akibat serangan jantung di [[Rumah Sakit Gleneagles]], [[Singapura]] pada tanggal 15 Maret 2012 dalam usia 65 tahun, dengansetelah sebelumnya mengalami koma selama 2dua hari.<ref>[http://news.detik.com/read/2012/03/15/125516/1868123/10/mantan-kapolri-dibyo-widodo-meninggal-di-singapura?991101mainnews Mantan Kapolri Dibyo Widodo Meninggal di Singapura], diakses pada 15 Maret 2012.</ref> Jenazah beliau dimakamkan secara islam di [[Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata|Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata]], Jakarta Selatan.<ref>{{Cite web|title=Kenangan Nanan tentang Dibyo Widodo: Ajarkan Berani & Kekompakan Korps|url=https://news.detik.com/berita/d-1869037/kenangan-nanan-tentang-dibyo-widodo-ajarkan-berani-kekompakan-korps|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2023-11-14}}</ref>
 
== Penghargaan ==
Baris 106 ⟶ 110:
| colspan="1"|[[Satyalancana Penegak]]
| colspan="1"|[[:en:Orders, decorations, and medals of Malaysia#Police orders and medals|Pingat Panglima Gagah Pasukan Polis (P.G.P.P.)]] - Malaysia (1996)
| colspan="1"|[[:en:Pingat Jasa Gemilang|Pingat Jasa Gemilang (P.J.G.)]] - Singapura (45 Desember 19961997)<ref>{{Cite web|last=Author|date=1997-12-05|title=Pingat Jasa Gemilang bagi Ketua Polis Indonesia|url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/digitised/article/beritaharian19971205-1.2.9.3?qt=pingat,%20jasa,%20gemilang&q=pingat%20jasa%20gemilang|website=NewspaperSG|access-date=2024-07-10}}</ref>
|}
 
Baris 123 ⟶ 127:
{{lifetime|1946|2012}}
 
[[Kategori:Polisi Republik Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Polri]]
[[Kategori:Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia]]
Baris 129 ⟶ 132:
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh dari Purwokerto]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Adipradana]]
[[Kategori:Penerima Bintang Dharma]]