Mariam-uz-Zamani: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: halaman dengan galat kutipan kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor |
Add 2 books for Wikipedia:Pemastian (20240709)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot |
||
(9 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
| name = Mariam-uz-Zamani
| title = Wali Nimat Begum<br>Mariam-uz-Zamani<br>Malika-e-Muezzama<br>Malika-e-Hindustan<br>Shahi Begum<br>Permaisuri Kekaisaran Mughal<br>Ibu Suri Kekaisaran Mughal<br>Rajkumari dari Amer
| image =
| caption = Penggambaran artistik Mariam-uz-Zamani
| succession = Permaisuri Kekaisaran Mughal
| reign = 6 Februari 1562 – 27 Oktober 1605<br>''bersama [[Ruqaiya Sultan Begum|Ruqaiya]] dan [[Salima Sultan Begum|Salima]]''
Baris 20:
| religion = [[Hinduisme]]
}}
'''Mariam-uz-Zamani''', juga dikenal sebagai ''Jodha Bai'', ''Heer Kunwari'', ''Hira Kunwari'' atau ''Harka Bai'', (1 Oktober 1542 – 19 Mei 1623) adalah permaisuri utama sekaligus istri kesayangan dari [[Kaisar]] [[Kekaisaran Mughal|Mughal]] [[Akbar]].<ref name="www.islamicebay.com">{{Cite book|last=www.islamicebay.com|url=http://archive.org/details/HistoryOfTheRiseOfTheMahomedanPowerInIndiaVolume1|title=History Of The Rise Of The Mahomedan Power In India Volume 1, 2, 3}}</ref><ref name="www.islamicebay.com">{{Cite book|last=www.islamicebay.com|url=http://archive.org/details/HistoryOfTheRiseOfTheMahomedanPowerInIndiaVolume1|title=History Of The Rise Of The Mahomedan Power In India Volume 1, 2, 3}}</ref><ref name="Lal 2005 170">{{cite book|last=Lal|first=Ruby|title=Domesticity and power in the early Mughal world|url=https://archive.org/details/domesticitypower0000lalr|year=2005|publisher=Cambridge University Press|isbn=9780521850223|page=
|last = Smith
|first = Vincent Arthur
Baris 38:
|ISBN = 0141001437
|page = [https://archive.org/details/emperorspeacockt00eral/page/136 136]
}}</ref><ref name="Mehta">{{Cite book|last=Mehta|first=Jl|url=https://books.google.co.id/books?id=-TsMl0vSc0gC&pg=PG222&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false|title=Advanced Study in the History of Medieval India|publisher=Sterling Publishers Pvt. Ltd|isbn=978-81-207-1015-3|language=en}}</ref> Ia adalah istri kepala [[Rajput]] pertamanya,<ref name="royalark.net">INDIA The Timurid Dynasty GENEALOGY http://www.royalark.net/India4/delhi4.htm</ref><ref name="Lal 2005 170">{{cite book|last=Lal|first=Ruby|title=Domesticity and power in the early Mughal world|url=https://archive.org/details/domesticitypower0000lalr|year=2005|publisher=Cambridge University Press|isbn=9780521850223|page=
Mariam-Uz-Zamani disebut sebagai Ibu Ratu [[Hindustan]],<ref>{{cite book|last=Milford|first=Humphrey|title=Early Travels In India By William Foster,|year=1921|publisher=Oxford University Press|page=203}}</ref> pada masa pemerintahan Kaisar [[Akbar]], dan tetap menyandang gelar tersebut pada masa pemerintahan Jahangir.<ref>{{cite book|last=Ahmed|first=Nazeer|title=Islam in Global History: Volume Two|year=2000|publisher=Xlibris Corporation|isbn=0-7388-5965-6|page=51}}</ref> Ia adalah Permaisuri Hindu Mughal yang menjabat paling lama. Masa jabatannya, dari 6 Februari 1562 sampai 27 Oktober 1605, memiliki rentang waktu 43 tahun.
Dia adalah wanita yang sangat cantik dan dikatakan memiliki kecantikan yang luar biasa.<ref>{{Cite book|last=Price|first=Mahor David|date=1829|title=Tarikh-i-Salim Shahi|url-status=live}}</ref> Dia dikenal luas karena keanggunan dan kecerdasannya.
Dia adalah istri berpangkat senior Akbar yang memimpin pangkat tinggi di harem kekaisaran.<ref name="Beveridge 1907">{{Cite book|last=Beveridge|first=H.|date=1907|url=http://archive.org/details/in.ernet.dli.2015.55650|title=The Akbarnama Of Abul Fazl Vol. 3}}</ref> Dia dinyatakan sebagai permaisuri kesayangan dan berpengaruh Akbar, memiliki pengaruh besar dalam urusan istana<ref name="www.islamicebay.com"/><ref name="Srivastava. A.l. 1957">{{Cite book|last=Srivastava. A.l.|date=1957|url=http://archive.org/details/in.ernet.dli.2015.131063|title=A Short History Of The Akbar The Great
== Gelar ==
Baris 50:
== Pernikahan dengan Akbar ==
Mariam Uz Zamani dan Akbar menikah pada tanggal 6 Februari 1562 di kamp militer kekaisaran di Sambhar, [[Rajasthan]], dekat Amer, dan menjadi salah satu permaisuri utama Akbar. Pernikahan mereka dilangsungkan saat Akbar dalam perjalanan pulang dari Ajmer usai berziarah di makam Moinuddin Chishti. Raja Bharmal telah menyampaikan kepada Akbar bahwa dia dilecehkan oleh saudara iparnya, Sharif-ud-din Mirza (hakim Mughal di Mewat). Akbar bersikeras bahwa Raja harus tunduk padanya secara pribadi; juga disarankan agar putrinya dinikahkan dengannya sebagai tanda penyerahan penuh.<ref
Pernikahan mereka dianggap sebagai salah satu peristiwa terpenting dalam sejarah Kerajaan Mughal. Pernikahan ini melambangkan dimulainya era baru dalam politik India; pernikahan ini memberi negara barisan penguasa yang luar biasa; hal ini menjamin empat generasi Kaisar Mughal jasa beberapa kapten dan diplomat terhebat yang dihasilkan India pada abad pertengahan.<ref>{{Cite book|last=Beni Prasad|date=1930|url=http://archive.org/details/in.ernet.dli.2015.281009|title=History Of Jahangir 1930}}</ref> Pernikahan ini juga menyegel aliansi Rajput-Mughal yang perkasa yang menjadi tulang punggung kekuatan militer Akbar dan fondasi Kerajaan Mughal.
Keluarga Mariam-uz-Zamani menjadi salah satu bangsawan berpangkat tertinggi di istana Akbar.<ref name="Beveridge H. 1910">{{Cite book|last=Beveridge H.|date=1910|url=http://archive.org/details/in.ernet.dli.2015.469730|title=The Akbar Nama Of Abu L Fazal Vol Ii}}</ref> Para Raja Amber khususnya mendapat manfaat dari hubungan dekat mereka dengan Mughal dan memperoleh kekayaan dan kekuasaan yang sangat besar. Keluarganya sangat dihormati oleh Akbar karena keberanian, pengabdian, dan kesetiaan mereka yang tak tertandingi, semuanya sangat disayangi Akbar. Dari dua puluh tujuh Rajput dalam daftar mansabdar Abu'l-Fazl, tiga belas diantaranya berasal dari klan Amber, dan beberapa dari mereka naik ke posisi setinggi pangeran kekaisaran.
Ayahnya, Raja Bharmal, setelah menikah dengan Akbar, langsung diangkat menjadi komandan 5000 unit kavaleri, pangkat tertinggi yang bisa disandang oleh bangsawan di istana.<ref
Rasa hormat Akbar terhadap keluarga Mariam-uz-Zamani sangat besar. Menurut Badani, Akbar memiliki hubungan dekat dengan klan Amer. Setelah kematian tunangan salah satu putri Raja Bharmal dan adik perempuan Mariam-uz-Zamani, Sukanya, dalam Pertempuran Paronkh pada bulan Oktober 1562, Akbar secara pribadi bertanggung jawab atas pernikahannya dengan klan Rajput. Untuk menghormati mereka, Akbar mengunjungi kota asal Mariam Uz Zamani, Amer, pada tahun 1569 dan menikmati kemurahan hati yang diberikan oleh mertuanya. Saat itu, Mariam-uz-Zamani sedang memasuki bulan keempat kehamilannya dan akan segera melahirkan Salim. Abul Fazl mencatat bahwa Akbar tinggal di Amer selama satu setengah bulan dan Akbar dihujani beberapa hadiah penting.
Baris 62:
Mariam-uz-Zamani juga mengatur pernikahan putri saudara laki-lakinya, Raja Bhagwant Das, dengan Salim pada tanggal 13 Februari 1585. Man bai menjadi permaisuri pertama dan utama Pangeran Salim. Untuk pernikahan ini Akbar secara pribadi mengunjungi kota Amer dan sebagai tanda penghormatan terhadap keluarga Mariam Uz Zamani, Akbar membawa tandu menantu perempuannya di pundaknya untuk jarak tertentu. Hadiah yang diberikan Mariam Zamani kepada kedua mempelai bernilai dua belas lakh rupee.<ref>{{Cite book|last=Lal|first=Muni|date=1988|title=Mughal Glory|publisher=Konark Publishers Pvt Ltd|pages=87|url-status=live}}</ref> Man Bai kemudian menjadi ibu dari cucu kesayangan Akbar, Khusrau Mirza.<ref>{{Cite book|last=Smith|first=Vincent Arthur|date=1917|url=http://archive.org/details/cu31924024056503|title=Akbar the Great Mogul, 1542-1605|publisher=Oxford, Clarendon press|others=Cornell University Library}}</ref> dan menerima gelar bergengsi 'Shah Begum'.
Mariam Uz Zamani sering bepergian ke kampung halamannya, Amber. Ia juga memiliki hak istimewa untuk sering menemani Akbar selama kampanyenya. Selama kampanye Gujarat ketika saudara laki-lakinya Bhopat tewas dalam pertempuran Sarnal, Akbar mengirim Mariam-uz-Zamani, yang saat itu sedang bepergian bersamanya, ke kota kelahirannya Amer untuk menyampaikan belasungkawa kepada orang tuanya.<ref
Akbar, atas desakan Raja Bharmal, tidak membuat sang putri masuk Islam dan mengizinkannya melakukan ritual Hindu di istananya. Dia secara bertahap menjadi istri kesayangannya dan dimakamkan di dekatnya. Dia adalah penyembah Dewa Krishna. Istana yang diberikan untuknya oleh Akbar dihiasi dengan lukisan Sri Krishna, permata, dan lukisan dinding. Meskipun pernikahan tersebut merupakan hasil aliansi politik, namun keduanya secara bertahap mengembangkan ikatan yang intim dan penuh kasih sayang. Akbar sendiri tercatat ikut serta dalam Puja yang dibawakan olehnya.
=== Kelahiran anak kembar ===
Pada tanggal 19 Oktober 1564, setelah dua tahun menikah, Mariam-uz-Zamani melahirkan putra kembar, Mirza Hassan dan Mirza Hussain.<ref name="Havell 1918"/><ref>{{Cite book|last=Foreign Department Of India|date=1905|url=http://archive.org/details/in.ernet.dli.2015.35314|title=References In The Press To The Visit Of Their Royal Highnesses, The Prince And Princess Of Wales To India, 1905-06
Duka melanda setelah kematian putra-putra mereka, Akbar membawa Mariam-uz-Zamani bersamanya saat dia berangkat untuk kampanye perang, dan selama kembali ke Agra, ia meminta restu dari Salim Chisti, seorang Khawaja terkenal yang tinggal di Fatehpur Sikri.<ref>{{Cite book|last=Thompson|first=Della|date=1995|title=The 9th edition of the concise oxford Dictionary of English. Vol. 7|publisher=Oxford University Press|url-status=live}}</ref> Akbar bercerita kepada Salim Chisti yang meyakinkannya bahwa dia akan segera memiliki tiga orang putra yang akan hidup hingga usia lanjut.
=== Kelahiran Pangeran Salim ===
Beberapa tahun sebelum kelahiran Pangeran Salim, Akbar dan Mariam-uz-Zamani bertelanjang kaki berziarah ke Ajmer Sharif Dargah untuk berdoa agar diberikan seorang putra.<ref>{{Cite book|last=Ahmad|first=Aziz|date=1964|title=Studies of Islamic culture in the Indian Environment|publisher=Clarendon Press|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite book|last=Findly|first=Ellison B|date=1993|title=Nur Jan:Empress of Mughal India|location=New York|publisher=Oxford University Press|script-chapter=|url-status=live}}</ref> Pada tahun 1569, Akbar mendengar kabar bahwa permaisuri utamanya yang beragama Hindu sedang mengandung seorang anak lagi dan mengharapkan anak pertama dari tiga putra yang telah dijanjikan kepadanya setelah kematian si kembar oleh Khawaja Salim Chisti. Akbar mengeluarkan sebuah perintah untuk pendirian istana kerajaan di Sikri dekat penginapan Syekh Salim Chisti, di mana Permaisuri dapat menikmati istirahat di sekitar tempat tinggal orang suci yang dihormati. Mariam Uz Zamani dipindahkan ke istana yang didirikan di sana selama masa akhir kehamilannya. Akbar sendiri sering bepergian ke Sikri dan menghabiskan separuh waktunya di Sikri dan separuh lagi di Agra selama masa kehamilannya untuk merawat permaisuri yang dibangunkan istana kerajaan bernama Rang Mahal di Fatehpur Sikri.<ref name="Ahmed 1599 144">{{Cite book|last=Ahmed|first=Nizamuddin|date=1599|title=Tabaqat-i-Akbari|pages=144|url-status=live}}</ref>
Suatu hari ketika Mariam-uz-Zamani sedang mengandung Salim, tiba-tiba bayi di dalam rahimnya berhenti menendang. Akbar pada saat itu sedang berburu cheetah ketika masalah ini dilaporkan kepadanya, berpikir apakah dia bisa berbuat lebih banyak, karena hari itu adalah hari Jumat, Akbar bersumpah bahwa mulai hari itu dia tidak akan pernah berburu cheetah pada hari Jumat demi keselamatan bayinya yang belum lahir dan menurut Salim, Akbar menepati sumpahnya itu sampai sepanjang hidupnya. Salim pun menghormati sumpah ayahnya untuk tidak pernah berburu cheetah pada hari Jumat.<ref>{{Cite book|last=Rogers|first=Alexander|last2=Beveridge|first2=Henry, eds|date=1909|title=The Tūzuk-i-Jahāngīrī or Memoirs of Jahāngīr, Volume 2.|location=London|publisher=Royal Asiatic Society|pages=261|url-status=live}}</ref>
Ketika Mariam-uz-Zamani mendekati persalinan, dia dipindahkan ke kediaman sederhana Syekh Salim oleh Akbar. Pada tanggal 31 Agustus 1569, permaisuri melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Salim, namanya diambil dari nama Syekh Salim sebagai pengakuan atas keyakinan ayahnya terhadap keampuhan doa orang suci tersebut.<ref>{{Cite book|last=Jahangir|date=1909–1914|title=The Tūzuk-i-Jahangīrī Or Memoirs Of Jahāngīr. Translated by Alexander Rogers; Henry Beveridge|location=London|publisher=Royal Asiatic Society|pages=1|url-status=live}}</ref>
Akbar, yang sangat gembira dengan berita tentang ahli warisnya, memerintahkan pesta besar dan perayaan yang diadakan hingga tujuh hari pada saat kelahirannya dan memerintahkan pembebasan para penjahat yang melakukan pelanggaran besar. Di seluruh kekaisaran, sumbangan diberikan kepada rakyat jelata, dan dia bersiap untuk segera mengunjungi Sikri. Namun, ia disarankan oleh para bangsawannya untuk menunda kunjungannya ke Sikri karena kepercayaan astrologi di Hindustan tentang seorang ayah yang tidak boleh melihat wajah putranya yang telah lama ditunggu-tunggu segera setelah kelahirannya. Oleh karena itu, ia menunda kunjungannya dan mengunjungi Sikri untuk bertemu istri dan putranya setelah empat puluh satu hari setelah kelahirannya.
Saat bertemu permaisuri setelah kelahiran Salim, Akbar menghadiahkannya perhiasan senilai satu lakh koin emas dan memberinya 'tepukan Rajvanshi' di kepalanya untuk mengungkapkan cintanya. Dia kemudian diberi kehormatan tinggi dengan gelar 'Mariam-uz-Zamani'. Pangkat Raja Bhagwant Das dan Man Singh masing-masing dinaikkan oleh dua ribu kuda, dan mereka dihadiahi jubah kehormatan yang setara dengan jubah yang dianugerahkan kepada anggota keluarga kerajaan.<ref>{{Cite book|last=Chatterjee|first=Nandani|date=1576|title=Rajasthan State Archives-Imperial records|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite book|last=Lal|first=Muni|date=1980|title=Akbar|url=https://archive.org/details/Akbar|url-status=live}}</ref> Akbar memecahkan rekor kemurahan hatinya dengan memberikan banyak penghargaan dan Jagir yang luas kepada elit istana.
Mariam Uz Zamani juga merupakan ibu angkat dari Daniyal Mirza dan Firoze Khannum.<ref
== Sebagai Permaisuri Hindustan ==
Mariam Uz Zamani digambarkan sebagai wanita yang karismatik<ref name="Nur Jahan Empress Of Mughal India">{{Cite book|url=http://archive.org/details/nurjahanempressofmughalindia|title=Nur Jahan Empress Of Mughal India|language=English}}</ref> dan dikenal sebagai “petualang yang hebat” dan memiliki watak yang bersemangat tinggi dan menyukai hal-hal yang tidak biasa.<ref
Dia mendapat rasa hormat yang tak terhingga dari semua komunitas, tidak hanya karena nilai-nilai toleransinya yang luar biasa, namun juga karena kemurahan hati dan kepeduliannya terhadap masyarakat miskin. Pada setiap acara perayaan, baik Muslim maupun non-Muslim, dia menyumbangkan uang dari dompet pribadinya untuk amal.<ref name=":0">{{Cite book|last=Lal|first=Muni|date=1988|title=Mughal Glory|publisher=Konark Publishers Pvt Ltd|pages=59|url-status=live}}</ref>
Dia memiliki kedudukan yang sangat tinggi; hampir semua acara penting keluarga kerajaan berlangsung di istananya.<ref name="Khan 1970">{{Cite book|last=Khan|first=Ahmad Nabi|date=1970|url=http://archive.org/details/in.gov.ignca.69947|title=Pakistan archaeology no.7}}</ref> Pangkatnya yang tinggi di harem kekaisaran memberinya kekuasaan dan hak istimewa yang besar.<ref
Akbar memberikan istana untuknya di Fatehpur Sikri, Mandu, Lahore, dan Agra. Akbar membangun istana kerajaan untuknya bernama Rang Mahal di Fatehpur Sikri.<ref
== Pengaruh dan Kekuasaan ==
Permaisuri Hindustan
Muni Lal menyebutnya sebagai Ibu Negara Kekaisaran. Dia mempunyai hak untuk mengeluarkan dokumen resmi dan dekrit atas namanya, yang disebut Farman (mandat kedaulatan).<ref>{{Cite book|last=Tirmizi|first=S.A.I.|date=1979|title=Edicts from the Mughal Harem, Farman of Marium uz Zamani|pages=69|url-status=live}}</ref> Pemberian perintah seperti itu terbatas pada wanita tertinggi di harem seperti Hamida Banu Begum, Nur Jahan, Mumtaz Mahal dan Jahanara Begum.<ref>{{Cite book|last=Mishra|first=Rekha|date=1967|title=Women in Mughal India, 1526–1748 A.D.|publisher=Munshiram Manoharlal|pages=67|url-status=live}}</ref> Permaisuri Hindustan mempunyai kebebasan berpendapat dalam urusan politik di istana. Dia mendapat hak istimewa untuk hadir dan menyampaikan pandangannya tentang masalah pengadilan.<ref name="Badayuni 1590">{{Cite book|last=Badayuni|first=Abdul Qadir|date=1590|title=Muntakhab-ut-Tawarikh. Vol. III|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite book|last=ftikhar|first=Rukhsana|date=2014|title="An analytical study of political domination of Mughal women". Behind the Veil: 21|url-status=live}}</ref> Salah satu episode yang tercatat dalam buku Badayuni mencatat bahwa suatu kali ketika seorang Brahmana dieksekusi oleh seorang punggawa Muslim konservatif Akbar, sementara Akbar memerintahkan penyelidikan untuk dilanjutkan, ia mengejek Kaisar Akbar di depan umum karena meskipun Akbar adalah Raja namun ia telah gagal membuat perintahnya sendiri dipatuhi.<ref
Pada Mei 1603, ketika Akbar menyarankan agar Salim melakukan ekspedisi militer untuk menghukum Rana Amar Singh yang melakukan perambahan di wilayah Mughal di Rajasthan. Salim yang curiga dengan motif ayahnya menyatakan keengganannya untuk menerima tugas tersebut namun hal ini memicu Akbar untuk mengeluarkan perintah resmi yang menunjuk Shahzada Salim sebagai komando ekspedisi yang diusulkan. Mariam-uz-Zamani dan Salima Sultan Begum meminta Akbar untuk tidak memaksakan masalah ini, dan membiarkan Salim terus hidup di bawah pengawasannya di istana. Akbar mengalah pada permohonan mereka dan mencabut firman tersebut.<ref name="Lal 1980">{{Cite book|last=Lal|first=MuniI|date=1980|title=Akbar|url=https://archive.org/details/Akbar|url-status=live}}</ref>
Mariam Uz Zamani dan Salima Sultan Begum juga melakukan intervensi lain untuk mencabut perintah tahanan rumah untuk Salim oleh Akbar. Setelah kematian Hamida Bano Begum, untuk menghentikan pemberontakannya dan mengakhiri alkoholisme dan pesta pora, Akbar memerintahkan dia harus ditahan di sel isolasi di ghusalkhana dan dilarang menyajikan alkohol dan opium. Akbar kembali mengalah dan membiarkan Salim pindah ke istananya.<ref
Setelah kematian Akbar pada tahun 1605, Mariam Uz Zamani menjadi pelindung utama bagi cucu kesayangan Akbar, Khusrau Mirza. Mariam Uz Zamani bersama dengan Salima Sultan Begum, dan Shakr-un-Nissa Begum mendapatkan pengampunan untuk Pangeran Khusrau setelah suksesi Jahangir. [[Nur Jahan]] tercatat memalsukan air mata di depan ibu mertuanya, Mariam-uz-Zamani untuk kepemilikan Pangeran Khusrau yang dianggap sebagai pesaing kuat takhta oleh permaisuri Nur Jahan, namun usaha Nur Jahan tidak berhasil.<ref>{{Cite book|last=Findly|first=Ellison Banks|date=1993|title=Nur Jahan Empress Of Mughal India|url-status=live}}</ref>
Findly mencatat surat dengan kata-kata kuat dari Mariam-uz-Zamani kepada putranya, Jahangir, yang ditulis olehnya pada tahun 1616 yang mengungkapkan keprihatinannya terhadap keselamatan Khusrao Mirza dan menyebutkan bahwa dia telah mengantisipasi jika tanggung jawab Khusrau dipercayakan kepada Nur Jahan dan Khurram (Shah Jahan) yang dia yakini sangat ingin melenyapkan Khusrau, mereka pada akhirnya akan membunuh Khusrau dan itu akan menjadi bencana bagi dinasti Mughal karena keturunan di masa depan akan menggunakannya sebagai contoh untuk membunuh saudara-saudara mereka demi kepemilikan takhta kerajaan. Mengalah pada permohonan ibunya, saudara perempuan, ibu tiri dan saudara perempuan Khusrau, Jahangir tidak mengalihkan kendali Khusrau kepada Nur Jahan atau Pangeran Khurram. Lebih lanjut, Findly menambahkan bahwa kata-kata Mariam Uz Zamani menjadi nyata setelah itu di Kekaisaran Mughal ketika anak-anak Shah Jahan, Aurangzeb dan Dara Shikoh saling berhadapan untuk tahta kerajaan yang akhirnya mengarah pada pembunuhan Pangeran Dara Shikoh oleh Aurangzeb, saudara laki-lakinya.<ref>{{Cite book|last=Findly|first=Ellison B.|date=1993|title=Nur Jan:Empress of Mughal India|isbn=|url-status=live}}</ref>
Para ulama di istana Akbar sama sekali tidak senang dengan pengaruh Mariam-uz-Zamani yang membuatnya mengikuti ritual dan praktik budaya Hindu. Sejak pernikahannya dengan putri Raja Bharmal, Akbar dikatakan telah memujinya dengan memerintahkan pembakaran api secara terus-menerus di mana kadang-kadang Akbar bergabung dengan Mariam Uz Zamani selama doanya.<ref>{{Cite book|last=Badayuni|first=Abdul Qadir|date=1590|title=Muntakhab-ut-Tawarikh. Vol. II|pages=269|url-status=live}}</ref> Ia juga memengaruhi Akbar untuk tidak makan daging sapi karena sapi dianggap sebagai hewan suci dalam agama Hindu. Dan juga mempengaruhinya untuk tidak makan bawang merah dan bawang putih, dan untuk tidak pernah memelihara janggut. Untuk mendapatkan cinta dari istri Hindunya, Badayuni mencatat, Akbar menjauhkan diri sepenuhnya dari segala sesuatu yang merupakan kebencian alami bagi mereka.<ref>{{Cite book|last=Badayuni|first=Abdul Qadir|date=1590|title=Muntakhab-ut-Tawarikh. Vol. 2.|pages=312–313|url-status=live}}</ref> Akbar juga memerintahkan semua orang di istana untuk berdiri saat ibadah sore istri Hindunya ketika mereka akan menyalakan api di kuil, untuk menghormati tradisi dan budaya mereka dan memastikan bahwa dirinya sendiri tidak terkecuali.<ref>{{Cite book|last=Badayuni|first=Abdul Qadir|date=1590|title=Muntakhab-ut-Tawarikh. Vol. III.|url-status=live}}</ref>
Harem Kekaisaran Akbar ditata ulang menjadi institusi mirip benteng yang sangat berbeda dengan gambaran pemerintahan Babur dan Humayun. Harbans Mukhia mengaitkan perubahan ini dengan semakin besarnya pengaruh etos budaya Rajput pada Akbar sejak pernikahannya pada tahun 1562 dengan Mariam-uz-Zamani.<ref>{{Cite book|last=Mukhia|first=Harbans|date=2004|title=The Mughals of India|url=https://archive.org/details/the-mughals-of-india|pages=
Permaisuri Hindustan adalah wanita terkaya dan paling terpandang pada masanya. Dia dihormati oleh berbagai anggota kerajaan negara-negara terkemuka selama pemerintahan suami dan putranya dengan menerima berbagai hadiah berharga. Dia diketahui menerima permata dari setiap bangsawan "menurut tanah miliknya" setiap tahun pada kesempatan festival Tahun Baru, suatu kehormatan yang tidak diberikan kepada Permaisuri Mughal lainnya.<ref>{{Cite book|last=Findly|first=Ellison Banks|title=Mughal Women|pages=233|url-status=live}}</ref> Mariam-uz-Zamani memiliki banyak agen di dalam dan di luar harem yang ditunjuk untuk membantunya mengawasi aktivitas perdagangannya dan memberi nasihat tentang investasi,<ref
Mariam Uz Zamani juga telah melakukan upaya tulus untuk menyebarkan pendidikan di kalangan masyarakat umum.<ref>{{Cite book|last=Mukherjee|first=Soma|date=2001|url=https://books.google.co.id/books?id=v-2TyjzZhZEC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false|title=Royal Mughal Ladies and Their Contributions|publisher=Gyan Books|isbn=978-81-212-0760-7|pages=72|language=en|url-status=live}}</ref>
Dia adalah salah satu dari empat tokoh paling senior di istana Mughal dan satu-satunya wanita yang memegang pangkat militer tertinggi yang setara dengan pangkat kaisar sendiri, 12.000 unit kavaleri. <ref>{{Cite book|last=Findly|first=Ellison Banks|date=1988|title="The Capture of Maryam-uz-Zamānī's Ship: Mughal Women and European Traders"|url-status=live}}</ref> Dia bertanggung jawab atas Harem Hindu, dan juga bertanggung jawab atas departemen haji sejak pemerintahan Akbar.▼
▲Dia adalah salah satu dari empat tokoh paling senior di istana Mughal dan satu-satunya wanita yang memegang pangkat militer tertinggi yang setara dengan pangkat kaisar sendiri, 12.000 unit kavaleri.
Pada masa pemerintahan Akbar dan Jahangir, ia membangun kapal-kapal yang membawa peziarah ke dan dari kota suci Islam Mekah untuk perjalanan suci Haji, ia juga menjalankan perdagangan sutra dan rempah-rempah ke perbatasan internasional, dan mengawasi perdagangan dengan negara-negara Teluk. Dia membantu memetakan peran perempuan Mughal dalam bisnis perdagangan luar negeri. Mariam-uz-Zamani sangat tertarik pada perdagangan dan merupakan wanita pertama yang tercatat secara konsisten terlibat dalam perdagangan dalam dan luar negeri.<ref>{{Cite book|last=Mukherjee|first=Soma|date=2001|title=Royal Mughal Ladies and Their Contributions|publisher=Gyan Books|pages=238|url-status=live}}</ref> Akbar mendirikan bisnis perdagangan internasional untuk permaisuri utamanya, Mariam-uz-Zamani, yang menjalankan perdagangan besar nila, rempah-rempah, dan sutra ke negara-negara Teluk melalui kapal dagang.<ref>{{Cite book|last=Collier|first=Dirk|date=2011|title=The Emperor's writings: Memories of Akbar the great.|url-status=live}}</ref> Akbar menaruh perhatian besar pada bisnis Mariam-uz-Zamani dan menginvestasikan waktu dan uang dalam usaha perdagangannya. Akbar sering melakukan diskusi panjang lebar dengan Mariam Uz Zamani tentang bisnisnya.<ref>{{Cite book|last=Collier|first=Dirk|date=2011|title=The Emperor's writings: Memories of Akbar the Great|pages=326|url-status=live}}</ref> Dia adalah wanita bisnis yang sangat cerdas. Mariam Uz Zamani adalah satu-satunya wanita pada masa pemerintahan Akbar yang tercatat terlibat dalam perdagangan internasional. Dia sering bepergian ke berbagai kota di kerajaan dan pelabuhannya untuk mengelola bisnis perdagangannya.▼
▲Pada masa pemerintahan Akbar dan Jahangir, ia membangun kapal-kapal yang membawa peziarah ke dan dari kota suci Islam Mekah untuk perjalanan suci Haji, ia juga menjalankan perdagangan sutra dan rempah-rempah ke perbatasan internasional, dan mengawasi perdagangan dengan negara-negara Teluk. Dia membantu memetakan peran perempuan Mughal dalam bisnis perdagangan luar negeri. Mariam-uz-Zamani sangat tertarik pada perdagangan dan merupakan wanita pertama yang tercatat secara konsisten terlibat dalam perdagangan dalam dan luar negeri.<ref>{{Cite book|last=Mukherjee|first=Soma|date=2001|title=Royal Mughal Ladies and Their Contributions|publisher=Gyan Books|pages=238|url-status=live}}</ref> Akbar mendirikan bisnis perdagangan internasional untuk permaisuri utamanya, Mariam-uz-Zamani, yang menjalankan perdagangan besar nila, rempah-rempah, dan sutra ke negara-negara Teluk melalui kapal dagang.<ref>{{Cite book|last=Collier|first=Dirk|date=2011|title=The Emperor's writings: Memories of Akbar the great.|url=https://archive.org/details/emperorswritings0000coll|url-status=live}}</ref> Akbar menaruh perhatian besar pada bisnis Mariam-uz-Zamani dan menginvestasikan waktu dan uang dalam usaha perdagangannya. Akbar sering melakukan diskusi panjang lebar dengan Mariam Uz Zamani tentang bisnisnya.<ref>{{Cite book|last=Collier|first=Dirk|date=2011|title=The Emperor's writings: Memories of Akbar the Great|url=https://archive.org/details/emperorswritings0000coll|pages=[https://archive.org/details/emperorswritings0000coll/page/326 326]|url-status=live}}</ref> Dia adalah wanita bisnis yang sangat cerdas. Mariam Uz Zamani adalah satu-satunya wanita pada masa pemerintahan Akbar yang tercatat terlibat dalam perdagangan internasional. Dia sering bepergian ke berbagai kota di kerajaan dan pelabuhannya untuk mengelola bisnis perdagangannya.
Mariam Uz Zamani adalah orang yang memberi nasihat pada Akbar bahwa tanpa angkatan laut yang kuat, Kekaisaran Mughal akan diambil alih oleh tentara asing. Karena Mughal berasal dari negara yang terkurung daratan, Akbar tidak memahami konsep angkatan laut. Namun kemudian Akbar mengizinkan istri kesayangan dan yang paling dicintainya membangun kapal dagang dan kapal haji.<ref>{{Cite journal|last=Safdar|first=Aiysha; Khan, Muhammad Azam|date=Januari–Juni 2021|title=History of Indian Ocean-A South Indian perspective|url=http://pu.edu.pk/images/journal/indianStudies/PDF/12_v7_1_21.pdf|journal=Journal of Indian Studies.|pages=7 (1): 186.}}</ref><blockquote>"Ratu paling berpengaruh dari Kaisar Mughal Akbar (1542-1605), dan ibu Kaisar Jahangir, adalah Permaisuri cantik Mariam-uz-Zamani, umumnya dikenal sebagai Jodha Bai. Dia menonjol sebagai seorang penasihat yang menyatakan bahwa tanpa angkatan laut yang kuat, Kekaisaran Mughal akan diambil alih oleh tentara asing. Karena Mughal datang dari Afganistan dan Turkmenistan, keduanya terkurung daratan negara-negara lain, konsep angkatan laut tidak ada dalam DNA mereka. Tapi kemudian Akbar mengizinkan istri kesayangannya dan yang paling dicintainya membuat kapal untuk perdagangan dan jamaah haji di Khizri Darwaza di Sungai Ravi."<ref name=":1" /></blockquote>Mariam Uz Zamani adalah wanita yang membangun kapal pelayaran besar pertama Mughal di Lahore, dia adalah pemilik dan pelindung kapal terbesar bernama [[:en:Rahīmī|Rahīmī]] yang merupakan kapal India terbesar yang berdagang di Laut Merah. Kapal ini memiliki area layar yang begitu luas sehingga dapat dikenali oleh para pelaut dari jarak bermil-mil jauhnya dan dikenal oleh orang Eropa sebagai "kapal ziarah terbesar".<ref>{{Cite journal|last=Findly|first=Ellison B.|date=1988|title=The Capture of Maryam-uz-Zamānī's Ship: Mughal Women and European Traders|url=https://www.jstor.org/stable/603650|journal=Journal of the American Oriental Society|volume=108|issue=2|pages=227–238|doi=10.2307/603650|issn=0003-0279}}</ref><ref>{{Cite book|last=Danvers|first=Frederick Charles|date=1896|url=http://archive.org/details/in.ernet.dli.2015.529461|title=Letters Received By The East India Company Vol.1}}</ref>▼
▲Mariam Uz Zamani adalah orang yang memberi nasihat pada Akbar bahwa tanpa angkatan laut yang kuat, Kekaisaran Mughal akan diambil alih oleh tentara asing. Karena Mughal berasal dari negara yang terkurung daratan, Akbar tidak memahami konsep angkatan laut. Namun kemudian Akbar mengizinkan istri kesayangan dan yang paling dicintainya membangun kapal dagang dan kapal haji.<ref>{{Cite journal|last=Safdar|first=Aiysha; Khan, Muhammad Azam|date=Januari–Juni 2021|title=History of Indian Ocean-A South Indian perspective|url=http://pu.edu.pk/images/journal/indianStudies/PDF/12_v7_1_21.pdf|journal=Journal of Indian Studies.|pages=7 (1): 186.}}</ref><blockquote>"Ratu paling berpengaruh dari Kaisar Mughal Akbar (1542-1605), dan ibu Kaisar Jahangir, adalah Permaisuri cantik Mariam-uz-Zamani, umumnya dikenal sebagai Jodha Bai. Dia menonjol sebagai seorang penasihat yang menyatakan bahwa tanpa angkatan laut yang kuat, Kekaisaran Mughal akan diambil alih oleh tentara asing. Karena Mughal datang dari Afganistan dan Turkmenistan, keduanya terkurung daratan negara-negara lain, konsep angkatan laut tidak ada dalam DNA mereka. Tapi kemudian Akbar mengizinkan istri kesayangannya dan yang paling dicintainya membuat kapal untuk perdagangan dan jamaah haji di Khizri Darwaza di Sungai Ravi."<ref name="
Dan setelah kehilangan Rahimi, Mariam Uz Zamani membangun kapal yang lebih besar bernama [[:en:Ganj-i-Sawai|Ganj-i-Sawai]] yang merupakan kapal dagang bersenjata, dengan 62 senjata dan penempatan lebih dari 400 orang penembak. Dan pada masanya merupakan kapal paling menakutkan di laut dengan tujuan berdagang dan membawa jamaah haji ke Mekah dan dalam perjalanan kembali mengubah semua barang menjadi emas, dan perak, dan membawa pulang para peziarah.<ref>{{Cite book|last=Azam Kalan|first=Muhammad|date=1929|title=Journal of Indian studies|url-status=live}}</ref>
Mariam Uz Zamani juga menjadi pelindung beberapa kota pada masa pemerintahannya dan memegang banyak jagir.<ref>{{Cite journal|last=Bargoti|first=Rajeev|date=1991|title=Maryam Zamani's Baoli at Bayana a Note|url=https://www.jstor.org/stable/44142642|journal=Proceedings of the Indian History Congress|volume=52|pages=464–469|issn=2249-1937}}</ref> Mariam-uz-Zamani adalah salah satu penyokong arsitektur wanita terbesar pada masanya. Dia membangun masjid era Mughal yang paling awal di Lahore, Pakistan, yang dikenal sebagai [[Masjid Maryam Zamani Begum|Masjid Begum Shahi]].<ref name="Khan 1970"/><ref>{{Cite book|last=Latif|first=Syad Muhammad|date=1892|url=http://archive.org/details/in.ernet.dli.2015.536426|title=Lahore Its History, Architectural Remains And Antiquities
Mariam Uz Zamani membuat taman besar di sekitar makam mendiang suaminya Kaisar Akbar dan kemudian dimakamkan di sana.<ref>{{Cite journal|date=1905,08,12|title=Selections from the native newspapers published in the United Provinces of Agra & Oudh.: Selections from the native newspapers published in the United Provinces of Agra & Oudh.|url=https://jstor.org/stable/saoa.crl.25922623|language=English}}</ref>
Baris 127 ⟶ 129:
=== East India Company ===
Pada akhir tahun 1610 atau awal tahun 1611, ketika kapal Mariam-uz-Zamani sedang dimuat ke Mocha, dia mengirim salah satu agennya untuk membeli nila di Bayana untuk ditempatkan di atas kapal untuk dijual di Mocha. Namun, ketika kesepakatan itu selesai, William Finch tiba dan melakukan apa yang tidak berani dilakukan oleh orang India mana pun. Finch menawarkan sedikit lebih banyak daripada yang akan dia berikan, dan merebut nila tersebut. William Finch adalah agen Hawkins, duta besar East India Company yang sebelumnya diterima dengan baik oleh Jahangir.<ref>{{Cite book|last=Foster|first=William|date=1921|url=http://archive.org/details/earlytravelsinin00fostuoft|title=Early travels in India, 1583-1619|publisher=London: Oxford University Press|others=Robarts - University of Toronto}}</ref>
Ketika Mariam-uz-Zamani mendengar bahwa dia telah dikalahkan oleh orang Inggris dan harus menderita kerugian besar saat kapal akan berlayar, dia sangat marah dan memberitahukan hal ini kepada putranya, Jahangir, yang membuat perwakilan Inggris di istana, Hawkins, menderita dalam waktu yang lama setelah itu. William Finch, sebaliknya, kesulitan untuk menjual nila yang diperolehnya di Lahore dan sampai pada kesimpulan bahwa prospek perdagangan Inggris di India tidak ada harapan. Dia memberi tahu Hawkins bahwa dia berencana menjual nila di Aleppo, sebuah kota di Suriah, dan kemudian melakukan perjalanan kembali ke Inggris.<ref>{{Cite book|last=Jourdain|first=John|last2=Foster|first2=William|last3=Revett|first3=William|last4=Sharpeigh|first4=Alexander|last5=Finch|first5=William|last6=Coen|first6=Jan Pieterszoon|last7=Soulsby|first7=Basil Harrington|date=1905|url=http://archive.org/details/journalofjohnjou00jouriala|title=The journal of John Jourdain, 1608-1617, describing his experiences in Arabia, India, and the Malay archipelago:|publisher=Cambridge [Eng.] : Printed for the Hakluyt society|others=University of California Libraries}}</ref>
Keputusan tergesa-gesa William Finch untuk mengalahkan Mariam-uz-Zamani yang karismatik mempunyai konsekuensi yang sangat buruk bagi masa depan East India Company di istana Jahangir. Dampaknya begitu parah sehingga pada tahun 1612, Kapten Inggris Jourdain mencatat, "Kapal Ratu, Rahimi, menuju Mocha, dan para pedagang [lokal] tidak akan memuat barang-barang mereka ke kapal sampai kami [orang Eropa] pergi meninggalkan negara itu."<ref>{{Cite book|last=Jourdain|first=John|last2=Foster|first2=William|last3=Revett|first3=William|last4=Sharpeigh|first4=Alexander|last5=Finch|first5=William|last6=Coen|first6=Jan Pieterszoon|last7=Soulsby|first7=Basil Harrington|date=1905|url=http://archive.org/details/journalofjohnjou00jouriala|title=The journal of John Jourdain, 1608-1617, describing his experiences in Arabia, India, and the Malay archipelago:|publisher=Cambridge [Eng.] : Printed for the Hakluyt society|others=University of California Libraries}}</ref>
=== Konflik dengan Portugis ===
Salah satu kejadian yang menyebabkan keretakan antara Mughal dan Portugis adalah perampasan dan pembakaran kapal ziarah terbesar milik Mariam-uz-Zamani, [[:en:Rahīmī|Rahimi]], pada bulan September 1613. Mariam Uz Zamani membayar biaya perlindungan kepada Inggris dan Portugis untuk kapal-kapalnya. Namun meskipun Portugis dibayar penuh di muka, dan sudah membawa surat ijin Portugis yang diperlukan, juga tidak melanggar ketentuan apa pun yang berlaku padanya, tetap saja, karena keserakahan, Portugis bertindak "bertentangan dengan izin mereka" dan membawa "Rahimi" yang saat itu sedang membawa muatan yang melimpah, senilai 100.000 pound, setara dengan mata uang saat ini, setengah miliar rupee, dan sekitar 700 penumpang masih berada di kapal menuju Mekah<ref>{{Cite book|last=Foster|first=William|date=1921|url=http://archive.org/details/earlytravelsinin00fostuoft|title=Early travels in India, 1583-1619|publisher=London: Oxford University Press|others=Robarts - University of Toronto}}</ref><ref name="William Foster 1897">{{Cite book|last=William Foster|date=1897|url=http://archive.org/details/LettersReceivedByTheEastIndiaCompanyVolII|title=Letters Received By The East India Company (Vol Ii)|language=English}}</ref><ref>{{Cite book|last=Great Britain. Public Record Office|last2=Great Britain. Colonial Office|last3=Great Britain. India Office|date=1860-|url=http://archive.org/details/colonialrecordsc02greauoft|title=Colonial Records. Calendar of State Papers, Colonial|publisher=London : Longmans, H.M.S.O.|others=Robarts - University of Toronto}}</ref><ref name="Foster 1899">{{Cite book|last=Foster|first=William|date=1899|url=http://archive.org/details/in.gov.ignca.13774|title=Letters received by the East India Company vol.3|language=English}}</ref>
Dalam prosesnya mereka membajak kapal, membunuh orang-orangnya, dan memperkosa perempuan-perempuan di kapal itu lalu membuangnya ke laut dan mengambil semua emas dan peraknya. Mereka lalu membakar kapalnya. Mariam Uz Zamani sangat marah dan memerintahkan putranya, Kaisar Jahangir untuk menutup semua gereja, melarang semua pendeta Jesuit, mengurung semua pengusaha Portugis di sebuah benteng dan membiarkan mereka kelaparan dan melarang semua perdagangan dengan Portugal. Mughal kemudian menangkap hampir 100 kapal dagang Portugis yang lebih kecil berlabuh di Goa dan membakarnya. Raja Spanyol dan Portugal menawarkan sepuluh kali lipat kerugian 'Rahimi' agar perdagangan diijinkan untuk terus berlanjut, tapi sudah terlambat. Mariam Uz Zamani tidak mau berbalik.<ref>{{Cite journal|last=Safdar, Aiysha|first=Khan, Muhammad Azam|date=January–June 2021|title=History of Indian Ocean-A South Indian perspective|url=http://pu.edu.pk/images/journal/indianStudies/PDF/12_v7_1_21.pdf|journal=Journal of Indian Studies. 7 (1): 186.}}</ref> Jahangir kemudian mengirim Muqarrab Khan, gubernurnya, untuk menghentikan semua aktivitas pelayaran di Surat, benteng utama India untuk perdagangan laut dan mengepung kota Daman di Portugis.<ref name="Rogers 1909">{{Cite book|last=Rogers|first=Alexander|date=1909|url=http://archive.org/details/in.ernet.dli.2015.70311|title=Tuzuk-i-jahangiri Or Memoris Of Jahangir Vol.1}}</ref> Gereja Jesuit di Agra, yang dibangun di bawah pemerintahan Akbar, ditutup, dan semua tunjangan bagi pendeta Portugis di Mughal India ditangguhkan.<ref name="William Foster 1897"/><ref>{{Cite book|last=Foster|first=William|date=1921|url=http://archive.org/details/earlytravelsinin00fostuoft|title=Early travels in India, 1583-1619|publisher=London: Oxford University Press|others=Robarts - University of Toronto
Seluruh istana Mughal, serta kota Surat, berada dalam keributan, dan kegemparan serta protes di istana Mughal belum pernah terjadi sebelumnya. Menurut Findly, "Insiden Rahimi adalah satu-satunya tindakan pembajakan terhadap India, yang tercatat menimbulkan tanggapan keras dan intens dari pemerintah Mughal."<ref
Portugis yang menyadari kekalahannya mencoba berdamai<ref>{{Cite book|last=Orme|first=Robert|date=1805|url=http://archive.org/details/historicalfrag00orme|title=Historical fragments of the Mogul empire, of the Morattoes, and of the English concerns in Indostan from the year MDCLIX; origin of the company's trade at Broach and Surat, and a general idea of the government and people of Indostan; to which is prefixed an account of the life and writings of the author|publisher=London : F. Wingrave|others=University of California Libraries}}</ref> dan kemudian setuju untuk memberikan kompensasi kepada pemerintah Mughal atas hilangnya kapal Mariam Uz Zamani dan "untuk memberikan izin tambahan tertentu kepada kapal-kapal pribumi yang melanjutkan perjalanan ke Laut Merah," tetapi karena perjanjian tersebut bergantung pada pengusiran Inggris, Jahangir menolak. Akhirnya, sebuah perjanjian dibuat oleh kaisar yang menyatakan bahwa Portugis harus membayar "tiga lakh rupee untuk kapal yang diambil", namun isu pengusiran Inggris dibiarkan begitu saja karena Jahangir semakin sadar akan kekuatan Inggris di laut.<ref
Mariam-uz-Zamani tetap melanjutkan perjalanan dengan kapal-kapal komersial dan ziarahnya meski telah kehilangan kapal ziarah terbesarnya, Rahimi. Dia memimpin armada kapal-kapal.<ref>{{Cite journal|last=Chatterjee|first=Prasun|date=2012|title=Gender and Travel Writing in India, c. 1650-1700|url=https://www.jstor.org/stable/41633802|journal=Social Scientist|volume=40|issue=3/4|pages=59–80|issn=0970-0293}}</ref>
Mariam Zamani kemudian memerintahkan pembangunan kapal yang lebih besar lagi dengan 62 senjata dan penempatan untuk lebih dari 400 orang penembak, bernama '[[:en:Ganj-i-Sawai|Ganj-i-Sawai]]', dan pada masanya merupakan kapal paling menakutkan di lautan, dan tujuannya adalah untuk berdagang dan mengantar jamaah haji ke Mekah, dan dalam perjalanan pulang menukarkan semua barang dijual menjadi emas dan perak serta membawa pulang jamaah haji.
Tidak ada wanita bangsawan lain yang pernah menjadi pedagang yang berjiwa petualang seperti Ratu Mariam-uz-Zamani. Nur Jahan dan Jahanara Begum meneruskan warisan Mariam-uz-Zamani dengan terlibat dalam perdagangan luar negeri.<ref name="William Foster 1897"/><ref>{{Cite book|last=Gascoigne|first=Bamber|last2=Gascoigne|first2=Christina|date=1971|url=http://archive.org/details/greatmoghuls00gasc|title=The great Moghuls|publisher=New York, Harper & Row|isbn=978-0-06-011467-1|others=Internet Archive
== Kematian ==
Setelah menikmati rasa hormat dan memberi pengaruh terhadap dua Kaisar yang agung selama lebih dari enam puluh tahun,<ref
{{s-hou|[[Dinasti Rajput]]||1 Oktober 1542||19 Mei 1623}}
{{s-reg|}}
Baris 159 ⟶ 161:
{{s-aft|after=[[Nur Jahan]]}}
{{end}}
{{DEFAULTSORT:Mariam-Uz-Zamani}}▼
[[Kategori:Kelahiran 1542]]▼
[[Kategori:Kematian 1623]]▼
[[Kategori:Tokoh Mughal]]▼
==Ancestry==
Baris 198 ⟶ 186:
== Referensi ==
{{reflist|25em}}
▲{{DEFAULTSORT:Mariam-Uz-Zamani}}
▲[[Kategori:Kelahiran 1542]]
▲[[Kategori:Kematian 1623]]
▲[[Kategori:Tokoh Mughal]]
|