Kabupaten Cirebon: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mengembalikan suntingan oleh 125.164.18.6 (bicara) ke revisi terakhir oleh 103.36.11.62 Tag: Pengembalian |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(30 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Tentang|kabupaten di Indonesia|kota bernama sama|Kota Cirebon}}
{{Kegunaan lain|Cirebon (disambiguasi)}}
{{kotak info Dati II Indonesia
| settlement_type = kabupaten
| nama = Kabupaten Cirebon
| translit_lang1_type = [[Aksara Sunda]]
| translit_lang1_type1 = [[Cacarakan
| translit_lang1_type2 = [[Pegon]]
| translit_lang1_type3 =
| translit_lang1_info = {{sund|ᮊᮘᮥᮕᮒᮨᮔ᮪ ᮎᮤᮛᮨᮘᮧᮔ᮪ }}
| translit_lang1_info1 =
| translit_lang1_info2 = چيرٓبَون
| translit_lang1_info3 = Cirebon
| foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
|perrow = 2/2
|image1=Girl Cirebon Mask Dance.jpg
|caption1=Tari Topeng Cirebon
|image2=Makam sunan gunung jati.jpg
|caption2 = Pemakaman [[Sunan Gunung Jati]]
}}
| lambang = Coat of arms of Cirebon Regency.svg
| julukan = {{hlist|<!--Tidak usah memakai frasa kota-->Udang|<!--Tidak usah memakai frasa kota-->Bumi para wali}}
Baris 28 ⟶ 35:
| tanggal = 8 Agustus 1950<ref name="UU"/>
| hari jadi = {{tanggal lahir dan umur|1482|04|2}}
| nama kepala daerah = [[
| nama wakil kepala daerah =
| nama sekretaris daerah = Hilmi Rivai
| nama ketua DPRD =
| luasref = <ref name="bps2021">{{cite book|title=Kabupaten Cirebon dalam Angka 2021|url=https://cirebonkab.bps.go.id/publication/2021/02/26/610d97a2185dfa5c2fb4b197/kabupaten-cirebon-dalam-angka-2021.html|year=2021|publisher=Badan Pusat Statistik|access-date=2022-02-03|archive-date=2022-02-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20220203153639/https://cirebonkab.bps.go.id/publication/2021/02/26/610d97a2185dfa5c2fb4b197/kabupaten-cirebon-dalam-angka-2021.html|dead-url=no}}</ref>
| luas = 1070,29
Baris 47 ⟶ 54:
| population_density_rank =
| population_rank =
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|99,54% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 0,43% [[Kekristenan]]
** 0,31% [[Protestan]]
** 0,12% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,01% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,01% [[Hindu]] |0,01% Lainnya<ref>{{cite web|url=https://cirebonkab.bps.go.id/indicator/108/746/1/jumlah-penduduk-menurut-agama-dan-kecamatan.html|title=Jumlah Penduduk Menurut Agama dan Kecamatan (Jiwa), 2021-2023|website=Badan Pusat Statistik|publisher=[[Badan Pusat Statistik]]|accessdate=15 Juli 2024}}</ref>}}
| bahasa = {{bulleted list|[[Bahasa Indonesia]]|[[Bahasa Jawa]]|[[Bahasa Sunda Cirebon|Bahasa Sunda ]]|[[Bahasa Cirebon]]}}
| IPM = {{increase}} 69,12 {{small|(2021)}}<br> {{fontcolor|orange|sedang}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|title=Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021|website=www.bps.go.id|accessdate=2 Juli 2022|archive-date=2021-01-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210127193437/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|dead-url=no}}</ref>
Baris 62 ⟶ 76:
}}
'''Kabupaten Cirebon''' ([[Aksara Sunda]]: ᮊᮘᮥᮕᮒᮨᮔ᮪ ᮎᮤᮛᮨᮘᮧᮔ᮪) adalah [[kabupaten]] yang berada di
== Sejarah ==
{{utama|Kesultanan Cirebon}}
Kabupaten Cirebon awalnya merupakan bagian dari [[Kerajaan Tarumanagara]], lalu menjadi bagian dari [[Kerajaan Galuh]]. Setelah berdirinya [[Kesultanan Demak]] wilayah Cirebon masuk sebagai [[protektorat]] Kesultanan Demak, dimana banyak pasukan Demak yang menetap di daerah Pantura Jawa Barat seperti di daerah Cirebon, Indramayu, karawang, Jayakarta dan Serang. Kabupaten ini merupakan kabupaten terawal yang mengalami proses Islamisasi di Jawa barat, dimana proses ini dirintis oleh seorang pangeran [[Kerajaan Galuh|Galuh]] bernama [[Bratalegawa]] di abad ke-14. Setelah masuk [[Islam]], Bratalegawa meninggalkan ibu kota Galuh, [[Kawali]], untuk menyebarkan Islam di daerah Caruban Girang.<ref>{{Cite book|date=2003|url=https://books.google.com/books?id=nvPXAAAAMAAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=bratalegawa+caruban&q=bratalegawa+caruban&hl=en|title=Risalah: majalah da'wah Islamiyah|publisher=Yayasan Risalah Pers|language=id|access-date=2023-02-06|archive-date=2023-02-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20230206221642/https://books.google.com/books?id=nvPXAAAAMAAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=bratalegawa+caruban&q=bratalegawa+caruban&hl=en|dead-url=no}}</ref>
Kemerdekaan Cirebon diawali dari kisah dari [[Kerajaan Sunda|Kerajaan Pajajaran]], yang kala itu diperintah oleh [[Sri Baduga Maharaja]]. Ia menikah dengan Nyai Subang Larang dan dikarunia 2 (dua) orang putra dan seorang putri. Putranya Pangeran Walangsungsang yang lahir pertama tahun 1423 M, lalu anak kedua putri Nyai Lara Santang yang lahir di tahun 1426 Masehi. Sedangkan anak bungsu mereka putra yang ketiga Raja Sengara lahir tahun di 1428 M. Pada tahun 1442 M Walangsungsang menikah dengan Nyai Endang Geulis Putri Ki Gedheng Danu Warsih dari Pertapaan Gunung Mara Api.
Mereka singgah di beberapa petapaan antara lain petapaan Ciangkup di desa Panongan (Sedong), Petapaan Gunung Kumbang di daerah Tegal dan Petapaan Gunung Cangak di desa Mundu Mesigit, yang terakhir sampai ke Gunung Amparan Jati dan di sanalah bertemu dengan Syekh Datuk Kahfi yang berasal dari kerajaan Parsi. Ia adalah seorang Guru Agama Islam yang luhur ilmu dan budi pekertinya. Pangeran Walangsungsang beserta adiknya Nyai Lara Santang dan istrinya Nyai Endang Geulis berguru Agama Islam kepada Syekh Nur Jati dan menetap bersama Ki Gedheng Danusela adik Ki Gedheng Danuwarsih. Oleh Syekh Nur Jati, Pangeran Walangsungsang diberi nama Somadullah dan diminta untuk membuka hutan di pinggir Pantai Sebelah Tenggara Gunung Jati (Lemahwungkuk sekarang). Maka sejak itu berdirilah Dukuh Tegal Alang-Alang yang kemudian diberi nama Desa Caruban (Campuran) yang semakin lama menjadi ramai dikunjungi dan dihuni oleh berbagai suku bangsa untuk berdagang, bertani dan mencari ikan di laut.
Baris 89 ⟶ 99:
Peristiwa merdekanya Cirebon keluar dari kekuasaan Pajajaran tersebut, dicatat dalam sejarah tanggal Dwa Dasi Sukla Pakca Cetra Masa Sahasra Patangatus Papat Ikang Sakakala, bertepatan dengan 12 Shafar 887 Hijiriah atau '''2 April 1482 Masehi yang sekarang diperingati sebagai hari jadi Kabupaten Cirebon.'''
== Geografi ==
Baris 238 ⟶ 247:
{{utama|Daftar Bupati Cirebon}}
Bupati adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah kabupaten Cirebon. Bupati Cirebon bertanggungjawab kepada [[gubernur]] provinsi [[Jawa Barat]].
Selanjutnya, setelah masa jabatan Imron dan Ayu selesai pada 17 Mei 2024, penjabat Bupati Cirebon diberikan kepada [[Wahyu Mijaya]]. Ia dilantik oleh [[Penjabat]] [[Gubernur Jawa Barat]], [[Bey Machmudin]], tanggal 17 Mei 2024 di Aula [[Gedung Sate]], [[Kota Bandung]], [[Jawa Barat]].
<!--
{|class="wikitable sortable" style="text-align:center;"
!style="background: lavender;"|No
Baris 253 ⟶ 264:
|[[Imron Rosyadi (politikus, lahir Desember 1961)|Imron Rosyadi]]
|1 Oktober 2019
|17 Mei 2024
|29<br><small>([[Pemilihan umum Bupati Cirebon 2018|2018]])
|<ref name="BP"/>
|[[Berkas:Wahyu_Tjiptaningsih.jpg|100px]]
|[[Wahyu Tjiptaningsih]]<br> (''Sejak 2021'')
|}-->
{| class="wikitable" style="background:#eeee; float:center; text-align:center"
! colspan="2" |Bupati
! Potret
! [[Daftar partai politik di Indonesia|Partai]]
! Mulai menjabat
! Selesai menjabat
! Masa jabatan
! Periode
! colspan="3"| [[Wakil Bupati Cirebon|Wakil]]
|-
|-
! style="background:{{Independen/meta/color}}" |
| <span>[[Wahyu Mijaya]]<br>(''penjabat'')<br />(lahir 1973)</span>
| [[Berkas:Wahyu Mijaya Pj Bupati Cirebon.jpg|90px]]
| [[Politikus independen|Nonpartisan]]
| 17 Mei 2024
| ''[[Daftar kepala daerah dan wakil kepala daerah petahana di Jawa Barat|Petahana]]''
| {{age in years and days|2024|5|17}}
| Transisi
| colspan="3"| ''Lowong''
|}
Baris 356 ⟶ 389:
== Transportasi ==
[[Berkas:Gerbang tol palimanan utama 3.jpg|jmpl|240x240px|Gerbang Tol Palimanan]]
Kabupaten Cirebon merupakan persimpangan antara kedua jalur utama di Pulau Jawa, yakni jalur utara serta tengah Jawa yang menghubungkan kedua kota besar di Indonesia seperti [[Jakarta]] dan [[Surabaya]]. Di transportasi darat, terminal bus utama di kabupaten ini adalah Terminal Sumber di Kecamatan [[Sumber, Cirebon|Sumber]], tidak jauh dari [[Kota Cirebon]]. Meskipun tidak sebesar [[Terminal Harjamukti]] yang terletak di Kota Cirebon, Terminal Sumber juga melayani layanan bus antarkota dan angkutan kota yang menghubungkan ibu kota kabupaten dengan kecamatan lainnya. Kabupaten Cirebon juga mudah diakses melalui [[Jalan Tol Trans-Jawa]] di segmen Cikopo–Palimanan dan Palimanan–Kanci yang membentang dari [[Pelabuhan Merak]] di [[Kota Cilegon]], [[Banten]] sampai dengan [[Pelabuhan Ketapang]] di [[Kabupaten Banyuwangi]], [[Jawa Timur]]. Di transportasi rel, Kabupaten Cirebon mempunyai stasiun kereta api utama yang melayani kereta api antarkota maupun aglomerasi seperti Stasiun {{sta|Arjawinangun}}, {{sta|Babakan}}, {{sta|Tanjung}} di lintas utara, dan {{sta|Ciledug}} di lintas tengah meskipun stasiun utama di wilayah [[Rebana (wilayah metropolitan)|Rebana]] adalah [[Stasiun Cirebon]]. Semenjak penerbangan komersial berpindah dari [[Bandar Udara Husein Sastranegara]] di [[Kota Bandung]], [[Bandar Udara Internasional Kertajati]] di [[Kabupaten Majalengka]] merupakan bandar udara internasional bagi seluruh wilayah [[Jawa Barat]] serta Pantura Barat [[Jawa Tengah]] kecuali [[Jabodetabekpunjur|Bodebek]], [[Kabupaten Sukabumi|Kabupaten–]][[Kota Sukabumi]], dan [[Kabupaten Karawang]], melayani penerbangan domestik maupun internasional.
== Pariwisata ==
Baris 442 ⟶ 464:
==== Wana Wisata Ciwaringin ====
Hutan wisata dengan menampilkan keindahan alam dan banyak ditumbuhi oleh pohon kayu putih. Menyediakan lokasi bagi para penggemar jalan kaki dan arena ''motor cross''. Di lokasi ini juga terdapat [[Danau Ciranca]] bagi penggemar memancing. Berlokasi di [[Ciwaringin, Ciwaringin, Cirebon|Desa Ciwaringin]] [[Ciwaringin, Cirebon|Kecamatan Ciwaringin]], 17 km dari [[Sumber, Cirebon|Kota Sumber]].
== Galeri kuliner ==
|