Istri Karna: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Ernia Agatja (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(4 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 22:
 
=== Padmawati ===
Dalam ''[[Kashidasi Mahabharat]]'' (''Mahabharata'' yang diadaptasi ke dalam versi [[bahasa Bengali]]), '''Padmawati''' {{Sanskerta|पद्मवती|Padmavatī|[[aksara Bengali|Bengali]]: পদ্মাবতী}} adalah istri Karna. Dia adalah pelayan putri Asawari. Mereka diselamatkan oleh [[Karna]] dari sejumlah penyerang. Ketika Karna meminta restu ayah Asawari, yaitu sang raja untuk menikahi putrinya, ia menerima penolakan. Kemudian, Karna menyerang raja-raja di [[sayembara]] memperebutkan Asawari. Karna bertanya apakah Asawari bersedia menikahinya. Asawari berkata bahwa dia akan melakukan apa pun asalkan ayahnya selamat. Alih-alih Asawari, Karna meminta agar pembantupelayan Asawari yang bernama Padmawati untuk dinikahi. Padmawati pun menikahinya dan pergitinggal kedi [[Anga|Kerajaan Angga]] bersamanya.
 
=== Ponnuruvi ===
'''Ponnuruvi''' {{Sanskerta| पोन्नुरुविपोन्नुरुवी|PonnuruviPonnuruvī|[[aksara Tamil|Tamil]]: பொன்னுருவி}} adalah istri Karna (terkadang digambarkan sebagai istri kedua atau istri pertama Karna), dalam ''Karna Moksham'' dari [[Kattaikkuttu]], sebuah drama [[Tamil]] yang ditulis oleh Pukalentippulavar sekitar 2000 tahun lalu. Dia memainkan peran utama di dalamnya dan digambarkan sebagai seorang putri dari golongan [[kesatria]] (prajurit) yang kemudian menjadi permaisuri utama Karna.{{sfn|McGrath|2004|p=132}} Dalam lakon tersebut, dia adalah putri Raja Kalingga dan kisah pernikahannya mirip dengan narasi ''Mahabharata'' tentang penculikan putri dari Kalingga. Meskipun dalam kisah aslinya sang putri menikahi [[Duryodana]], dalam cerita rakyat ini dia diberi nama Ponnuruvi dan menikah dengan Karna karena Karna-lah yang membawanya kabur selama penculikan.<ref>{{Cite book|last=Hiltebeitel|first=Alf|url=https://books.google.com/books?id=lLfHSOWKB-sC&dq=ponnuruvi+kalinga&pg=PA521|title=Reading the Fifth Veda: Studies on the Mahābhārata - Essays by Alf Hiltebeitel|date=2011-07-27|publisher=BRILL|isbn=978-90-04-18566-1|language=en}}</ref>
 
''Karna Moksham'' menggambarkannya sebagai orang yang kasar terhadap Karna karena Karna tidak berterus terang akan asal-usulnya, dan dia percaya bahwa Karna pasti berasal dari keluarga berkasta rendah. Dia bahkan tidak membiarkan Karna menyentuh putranya. Namun, ketika Karna mengungkapkan asal-usulnya sebelum berangkat menuju medan [[Perang Kurukshetra]], sikapnya berubah drastis dan dia meminta maaf. Dia menasihati Karna untuk tidak membunuh [[Pandawa]] (saudara tiri Karna). Dia juga meminta Karna untuk tidak lagi berada di pihak [[Duryodana]]. Namun Karna menolak karena percaya Duryodana adalah teman sejatinya. Setelah Karna gugur dalam perang, Ponnuruvi meratapi kematiannya. Ponnuruvi juga disebut sebagai inspirasi terciptanya karakter Uruvi dalam novel ''Karna's Wife: The Outcast's Queen'' yang ditulis oleh Kavita Kane, yang lalu diangkat menjadi serial [[Karn Sangini]].<ref>{{Cite web|title=Karna|url=https://www.kattaikkuttu.org/karna|access-date=2021-07-19|website=Kattaikkuttu|language=en-US}}</ref>
 
=== SurtikuntiSurtikanti ===
Menurut versi [[Wayang|Pewayanganpewayangan]] [[Jawa]], istri Karna bernama '''SurtikuntiSurtikanti''' ([[aksara Jawa|Jawa]]: {{unicode|ꦱꦸꦂꦠꦶꦏꦤ꧀ꦠꦶ}}), putri [[Salya]], Rajaraja [[Kerajaan Madra|kerajaan Mandaraka]]. Dikisahkan bahwa, meskipun Karna mengabdi pada Duryodana, tetapi ia berani menculik calon istri pemimpin Korawa tersebut yang bernama Surtikanti putri [[Salya]]. Keduanya memang terlibat hubungan asmara. Orang yang bisa menangkap Karna tidak lain adalah [[Arjuna]]. Pertarungan keduanya kemudian dilerai oleh [[Narada]] dengan menceritakan kisah pembuangan Karna sewaktu bayi dulu. Karna dan Arjuna kemudian bersama-sama menumpas pemberontakan Kalakarna raja [[kerajaan Angga|Awangga]], seorang bawahan Duryodana. Atas jasanya itu, Duryodana merelakan Surtikanti menjadi istri Karna, bahkan Karna pun diangkat sebagai Raja Awangga menggantikan Kalakarna. Dari perkawinan itu lahir dua orang putra bernama [[Wresasena]] dan Warsakusuma. Setelah Karna gugur di medan [[Bharatayuddha]], Surtikanti bunuh diri untuk mengikuti suaminya.
 
==Referensi==
{{reflist|2}}
 
{{mahabharata}}