Pakubuwana XIII: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baskoro Aji (bicara | kontrib)
New Santara (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(53 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 4:
| image = Susuhunan Pakubuwono XIII.jpg
| caption =
| succession = [[Susuhunan Surakarta]] ke-12
| moretext =
| reign = [[10 September]] [[2004]] – sekarang
| reign-type = Bertakhta
| predecessor = [[Pakubuwana XII|Susuhunan Pakubuwana XII]]
*| GRM.successor Suryo Aryo Mustiko/KGPH. Purbaya/= [[KGPAA. HamangkunagaraHamangkunegara Sudibya Rajaputra Narendra ing Mataram (KGPH. Purubaya)]]
| suc-type = Putra mahkota
| reg-type = [[Presiden Indonesia|Presiden]]
| regent = [[Megawati Soekarnoputri]] <br /> [[Susilo Bambang Yudhoyono]] <br /> [[Joko Widodo]] <br /> [[Prabowo Subianto]]
| spouse = KRAy. Endang Kusumaningdyah {{small|(''bercerai sebelum PB XIII naik takhta'')}} <br /> KRAy. WinartiWinari {{small|(''bercerai sebelum PB XIII naik takhta'')}} <br /> KRAy. Adipati Pradapaningsih/GKR. Pakubuwana
| issue = {{plainlist|
* GRM. Suryo Suharto/KGPH. Mangkubumi/KGPH. Hangabehi
* GRM. Suryo Aryo Mustiko/KGPH. Purbaya/KGPAA. Hamangkunagara Sudibya Rajaputra Narendra ing Mataram
* GRAy. Rumbai Kusuma Dewayani/GKR. Timoer
* GRAy. Devi Lelyana Dewi
* GRAy. Dewi Ratih Widyasari
* GRM. Suryo Suharto/KGPH. Mangkubumi/KGPH. Hangabehi
* BRAy. Sugih Oceania {{small|(''wafat sebelum PB XIII naik takhta'')}}
* GRAy. Putri Purnaningrum}}
* GRM. Suryo Aryo Mustiko/KGPH. Purubaya/KGPAA. Hamangkunegara Sudibya Rajaputra Narendra Mataram}}
| regnal name = ''Sahandhap Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Pakubuwana Senapati ing Alaga Abdurrahman Sayyidin Panatagama Ingkang Jumeneng kaping Tiga Welas ing Nagari Surakarta Hadiningrat''
| house = [[Wangsa Mataram|Mataram]]
Baris 34 ⟶ 35:
}}
 
'''Sri Susuhunan Pakubuwana XIII''' (disingkat sebagai '''PB XIII''', {{lang-jv|ꦱꦿꦶꦱꦸꦱꦸꦲꦸꦤꦤ꧀ꦥꦏꦸꦧꦸꦮꦤꦏꦥꦶꦁ​ꦠꦶꦒꦮꦺꦭꦱ꧀ꦱꦿꦶꦱꦸꦱꦸꦲꦸꦤꦤ꧀ꦥꦏꦸꦧꦸꦮꦤꦏꦥꦶꦁꦠꦶꦒꦮꦺꦭꦱ꧀}}; {{lahirmati|[[Surakarta]]|28|6|1948}}) adalah [[Susuhunan]] [[Kesunanan Surakarta|Surakarta]] ketigakedua belas yang bertakhta sejak tahun [[2004]]. Gelar ''Pakubuwana XIII'' awalnya diklaim oleh dua pihak, setelah wafatnya [[Pakubuwana XII|Susuhunan Pakubuwana XII]] tanpa putra mahkota yang jelas karena ia tidak memiliki [[permaisuri]], maka dua putra [[Pakubuwana XII]] dari ibu yang berbeda saling mengakui takhta ayahnya.
 
Putra yang tertua, KGPH. Hangabehi, oleh keluarga didaulat sebagai penguasa [[Kesunanan Surakarta|keraton]] dan [[Tejowulan|KGPH. Tejowulan]] menyatakan keluar dari [[Keraton Surakarta|keraton]]; dua-duanya mengklaim pemangku takhta yang sah, dan masing-masing menyelenggarakan acara pemakaman ayahnya secara terpisah. Akan tetapi, konsensus keluarga telah mengakui bahwa Hangabehi yang diberi gelar Pakubuwana XIII.
Baris 41 ⟶ 42:
 
== Kehidupan ==
 
[[Berkas:Medali Perjuangan Pakubuwana XII (3).jpg|jmpl|300x300px|KGPH. Hangabehi (mengenakan beskap putih) dan GKR. Alit, dua putra-putri tertua [[Pakubuwana XII|Susuhunan Pakubuwana XII]], tampak mendampingi ayah mereka yang tengah menerima Medali Perjuangan Angkatan 45 di [[Keraton Surakarta]], [[28 Oktober]] [[1995]].]]
 
Dalam buku ''Mas Behi: Angger-Angger dan Perubahan Zaman'' yang diterbitkan Yayasan Pawiyatan Kabudayan Keraton Surakarta tahun [[2004]] menyebutkan, dari seorang ''garwa ampil'' [[Pakubuwana XII|Susuhunan Pakubuwana XII]] bernama KRAy. Pradapaningrum, telah lahir seorang anak lelaki tertua pada Senin, [[28 Juni]] [[1948]], dengan nama GRM. Suryadi. Karena sakit-sakitan, neneknya yang permaisuri [[Pakubuwana XI|Susuhunan Pakubuwana XI]] bernama GKR. Pakubuwana, mengganti nama sang cucu menjadi GRM. Suryo Partono ([[bahasa Jawa]]: ''Gusti Raden Mas Surya Partana'') seperti lazimnya masyarakat kebanyakan mengikuti petuah spiritual dalam adat [[Jawa|Suku Jawa]]. Ketika sudah dewasa dan [[Pakubuwana XII]] bersama seluruh komunitas [[keraton]] berada di alam republik, pada tahun [[1979]] ''paugeran'' atau pranata adat lalu menetapkan GRM. Suryo Partono yang merupakan putra laki-laki tertua berhak menyandang nama Hangabehi dengan gelar ''Kangjeng Gusti Pangeran Harya''. Artinya, dia adalah seorang pangeran tertua yang disiapkan menjadi calon penerus takhta.
Baris 50 ⟶ 53:
Setelah wafatnya [[Pakubuwana XII|Susuhunan Pakubuwana XII]] pada [[11 Juni]] [[2004]], terjadi ketidaksepakatan di antara putra-putri [[Pakubuwana XII]] mengenai siapa yang akan menggantikan kedudukan raja. Pada [[31 Agustus]] [[2004]], salah satu putra [[Pakubuwana XII]], [[Tejowulan|KGPH. Tejowulan]], dinobatkan sebagai raja oleh beberapa putra-putri Pakubuwana XII di Sasana Purnama, Badran, Kottabarat, [[Surakarta]], yang merupakan salah satu rumah milik pengusaha [[Mooryati Soedibyo|BRAy. Mooryati Sudibya]].<ref>{{Cite news|url=http://www.suaramerdeka.com/harian/0409/01/nas01.htm |title=Konflik Keraton Makin Memuncak, Tedjowulan Bermaksud "Duduki" Keraton. |access-date=2015-05-12 |archive-date=2015-06-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150626141938/http://www.suaramerdeka.com/harian/0409/01/nas01.htm |dead-url=yes |language=id |work=[[Merdeka.com]] }}</ref>
 
Padahal, sebelumnya dalam rapat Forum Komunikasi Putra-Putri (FKPP) Pakubuwana XII yang berlangsung [[10 Juli]] [[2004]], menetapkan bahwa putra tertua Pakubuwana XII, KGPH. Hangabehi, yang berhak menjadi raja selanjutnya, dan memilih tanggal penobatan Hangabehi sebagai raja pada [[10 September]] [[2004]].<ref>{{Cite news|url=http://www.suaramerdeka.com/harian/0407/15/slo04.htm |title=Penobatan Paku Buwono XIII, Rapat Putuskan 10 September. |access-date=2015-05-12 |archive-date=2015-09-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150924111548/http://www.suaramerdeka.com/harian/0407/15/slo04.htm |dead-url=yes |language=id |work=[[Merdeka.com]] }}</ref> Namun pada awal [[September]] [[2004]], secara tiba-tiba [[Tejowulan|KGPH. Tejowulan]] bersama para pendukungnya menyerbu dan mendobrak pintu [[Keraton Surakarta]]. Keributan ini bahkan sempat menimbulkan beberapa orang luka-luka, termasuk para bangsawan dan ''[[abdi dalem|abdidalem]]'' yang saat itu berada di dalam keraton. Atas kejadian tersebut, KPK.P. Edy Wirabumi (suami [[GKR Wandansari|GKR. Wandansari]]) selaku ketua Lembaga Hukum Keraton Surakarta didampingi beberapa orang kuasa hukum bahkan melaporkan para pendukung [[Tejowulan]] ke [[Kepolisian Resor|Polresta Surakarta]] atas dasar perusakan cagar budaya di lingkungan keraton.<ref>{{Cite news|url=http://www.suaramerdeka.com/harian/0509/06/slo05.htm |title=Rekaman Penyerbuan ke Keraton Diputar Ulang. |access-date=2015-05-12 |archive-date=2015-06-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150626113619/http://www.suaramerdeka.com/harian/0509/06/slo05.htm |dead-url=yes |language=id |work=[[Merdeka.com]] }}</ref>
 
Akhirnya pada [[10 September]] [[2004]], KGPH. Hangabehi tetap dinobatkan sebagai raja oleh para pendukungnya di [[Keraton Surakarta]]. Kehadiran tiga sesepuh keraton, yaitu Brigjen. Prof. GPH. Harya Mataram, S.H., BKPH. Prabuwinata, dan GRAy. Panembahan Bratadiningrat, yang merestui KGPH. Hangabehi menjadi ''Pangeran Adipati Anom'' di [[Keraton Surakarta|Dalem Ageng Prabasuyasa]], merupakan salah satu legitimasi bertakhtanya Hangabehi sebagai raja baru [[Kasunanan Surakarta]]. Ketiga sesepuh keraton tersebut juga berkenan mengawal Hangabehi ketika berjalan menuju ke Bangsal Manguntur Tangkil di [[Keraton Surakarta|Kompleks Sitihinggil Lor]] untuk menyaksikan dan merestui ''jumenenganpenobatan nata''Hangabehi sebagai Susuhunan Pakubuwana XIII, berikut disaksikan oleh sejumlah ''putra-putridalem''putri dalem, para cucu Susuhunan Pakubuwana XII (''wayahdalem''wayah dalem), para bangsawan dan pejabat keraton (''sentanadalem''sentana dalem), para ''abdidalem''abdi dalem, para duta besar negara asing, utusan-utusan dari kerajaan-kerajaan di [[Indonesia]], serta masyarakat.<ref>{{Cite news|url=http://www.suaramerdeka.com/harian/0409/11/nas07.htm |title=Gusti Behi Baca Kekancingan Jumenengan. |access-date=2015-05-12 |archive-date=2015-09-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150924120537/http://www.suaramerdeka.com/harian/0409/11/nas07.htm |dead-url=yes |language=id |work=[[Merdeka.com]] }}</ref>
 
== Riwayat Pemerintahan ==
Baris 62 ⟶ 65:
Rekonsiliasi damai antara KGPH. Hangabehi dan [[Tejowulan|KGPH. Tejowulan]] berlangsung pada tahun [[2012]], atas prakarsa [[Daftar Wali Kota Surakarta|wali kota Surakarta]] saat itu, [[Joko Widodo]].<ref name="rekonsiliasi">[https://www.solopos.com/rekonsiliasi-keraton-solo-berpelukan-dengan-tedjowulan-tangis-hangabehi-pecah-188295 REKONSILIASI KERATON SOLO: Berpelukan dengan Tedjowulan, Tangis Hangabehi Pecah] ''Solopos.com''</ref> Penandatanganan rekonsiliasi dilakukan di [[Kompleks Parlemen|Gedung Parlemen Senayan]], [[Jakarta]], [[4 Juni]] [[2012]]. Rekonsiliasi itu disaksikan berbagai pihak seperti [[Ketua Dewan Perwakilan Rakyat|Ketua DPR-RI]] [[Marzuki Alie]], pimpinan Komisi II, IV, dan IX [[DPR-RI]], perwakilan Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Dalam Negeri, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, [[Gubernur Jawa Tengah]] [[Bibit Waluyo]], [[Daftar Wali Kota Surakarta|Wali Kota Surakarta]] [[Joko Widodo]], dan lainnya.<ref>[http://nasional.kompas.com/read/2012/06/04/11454799/Akhirnya.Keraton.Surakarta.Rekonsiliasi Akhirnya, Keraton Surakarta Rekonsiliasi.] ''Kompas.com''</ref> Rekonsiliasi menyepakati bahwa KGPH. Tejowulan bersedia melepas gelar ''Pakubuwana XIII''. Selanjutnya, Tejowulan mendapat gelar ''Kangjeng Gusti Pangeran Harya Panembahan Agung,''<ref name=viva.co.id/> dan gelar ''Susuhunan Pakubuwana XIII'' secara tunggal menjadi milik KGPH. Hangabehi.
 
Pada awalnya, rekonsiliasi damai tersebut sempat ditentang oleh Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta yang dipimpin oleh [[GKR Wandansari|GKR. Wandansari]] (Gusti Moeng).<ref name="prosesi jumenengan">[http://www.jpnn.com/read/2012/06/17/130902/Prosesi-Jumenengan-di-Tengah-Konflik-Panjang-Keraton-Kasunanan-SoloProsesi-Jumenengan-di-Tengah-Konflik-Panjang-Keraton-Kasunanan-Solo,-Dikawal-Ketat-400-Petugas-Keamanan Prosesi Jumenengan di Tengah Konflik Panjang Keraton Kasunanan Solo.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140908113841/http://www.jpnn.com/read/2012/06/17/130902/Prosesi-Jumenengan-di-Tengah-Konflik-Panjang-Keraton-Kasunanan-SoloProsesi-Jumenengan-di-Tengah-Konflik-Panjang-Keraton-Kasunanan-Solo,-Dikawal-Ketat-400-Petugas-Keamanan |date=2014-09-08 }} ''Jpnn.com''</ref> Saat pelaksanaan upacara ''TingalandalemTingalan Dalem Jumenengan'' (peringatan kenaikan takhta) Susuhunan Pakubuwana XIII yang ke-8 pada [[15 Juni]] [[2012]], kubu LDA yang terdiri dari beberapa orang putra-putri [[Pakubuwana XII]] dan Pakubuwana XIII bahkan sempat menghalangi rombongan kubu [[Tejowulan]] yang hendak memasuki [[Keraton Surakarta|Sasana Sewaka]], hingga menyebabkan terjadinya keributan dan adu mulut antara putri tertua Pakubuwana XIII bersama salah seorang bibinya yang tergabung dalam kubu LDA, dengan salah satu pangeran dari kubu pendukung rekonsiliasi.<ref>[https://jogja.tribunnews.com/2012/06/16/sempat-terjadi-keributan-kecil Babak Baru Keraton Solo: Sempat Terjadi Keributan Kecil] Tribun Jogja</ref> Meski demikian, upacara dapat dilangsungkan dengan kondusif dan KGPH. Tejowulan yang secara resmi diundang untuk menghadiri upacara tersebut diperkenankan duduk bersila di sebelah singgasana Pakubuwana XIII, yang selanjutnya ia melakukan ''sungkem'' di hadapan Pakubuwana XIII sebagai bentuk permohonan maaf.<ref name="prosesi jumenengan"/>
 
Konflik kembali terjadi pada [[26 Agustus]] [[2013]]. GKR. Wandansari dan beberapa kerabat keraton yang tergabung di LDA memaksa masuk ke dalam Sasana Putra di kawasan [[Keraton Surakarta]] dan membuat kekacauan dengan membubarkan secara paksa acara ''halal bihalal'' sekaligus pengukuhan Tejowulan sebagai ''mahamenteri'' yang diadakan oleh Pakubuwana XIII.<ref name="pengukuhan"/> Bahkan, pada malam harinya terjadi keributan susulan yang mengakibatkan pendobrakan pintu gerbang Sasana Putra oleh massa pendukung Pakubuwana XIII dan sebagian warga [[Baluwarti, Pasar Kliwon, Surakarta|Baluwarti]].<ref>[https://www.youtube.com/watch?v=igecGCArZzE BeritaSatu: Pendukung Pakubuwono XIII Dobrak Pintu Keraton Solo dengan Mobil] ''Youtube.com''</ref> Usai mendobrak pintu Sasana Putra, massa berusaha menyelamatkan Pakubuwana XIII dan keluarganya yang dicurigai telah disandera oleh pihak LDA.<ref>[https://nasional.tempo.co/read/507680/mobil-hardtop-jebol-pintu-keraton-surakarta/full&view=ok Mobil Hardtop Jebol Pintu Keraton Surakarta]{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} TEMPO</ref> Setelah peristiwa tersebut, Pakubuwana XIII tidak dapat memasuki kawasan inti [[Keraton Surakarta]] dan memimpin beberapa upacara adat karena adanya penutupan beberapa akses dari kediamannya di Sasana Narendra menuju kawasan inti keraton.<ref>[https://www.solopos.com/gagasan-dilema-lembaga-dewan-adat-464981 Dilema Lembaga Dewan Adat] ''Solopos.com''</ref> Setelah [[TNI]] dan [[Kepolisian Negara Republik Indonesia|Kepolisian]] turun tangan serta adanya mediasi antara pihak Pakubuwana XIII dan Lembaga Dewan Adat,<ref>[https://solo.tribunnews.com/2017/04/15/breaking-news-brimob-dan-tni-amankan-keraton-solo?page=all Brimob dan TNI Amankan Keraton Solo] Tribun Solo</ref><ref>[https://mediaindonesia.com/nusantara/99214/sekat-seng-keraton-dibongkar Sekat Seng Keraton Dibongkar] Media Indonesia</ref> pada bulan [[April]] [[2017]] akhirnya Pakubuwana XIII dan Tejowulan bisa kembali masuk ke dalam keraton dan menyelenggarakan upacara ''tingalandalemTingalan jumenenganDalem Jumenengan'' yang dihadiri oleh keluarga, ''[[abdi dalem|abdidalem]]'', perwakilan masyarakat, dan beberapa pejabat tinggi pemerintahan.<ref>[https://www.youtube.com/watch?v=4rYIwnlCGt0 Peringatan Naik Takhta Raja Solo] CNN Indonesia</ref>
 
=== Peran sebagai raja Surakarta ===
 
[[Berkas:HWD ISI Surakarta 2018 SISKS Paku Buwono XIII MURI.jpg|jmpl|300x300px|Susuhunan Pakubuwana XIII (didampingi GKR. Pakubuwana) bersama [[Daftar Bupati Wonogiri|KPA. Begug Purnomosidi]] dan perwakilan dari [[Institut Seni Indonesia Surakarta]] ketika menerima piagam dari [[Museum Rekor Dunia Indonesia|MURI]] saat penutupan acara Hari Wayang Dunia IV tahun [[2018]].]]
 
Sejak dinobatkan menjadi raja [[Kasunanan Surakarta]] pada [[10 September]] [[2004]], Susuhunan Pakubuwana XIII telah berperan dan terlibat dalam berbagai peristiwa penting, khususnya mengenai posisinya sebagai kepala [[Wangsa Mataram|keluarga keraton]] dan yang dipertuan pemangku takhta adat, yang merupakan simbol dan pemimpin informal [[Budaya Jawa|kebudayaan]] [[Suku Jawa|Jawa]] khususnya budaya Jawa ''gagrag'' (gaya) Surakarta. Selain menyelenggarakan berbagai upacara adat dan acara besar keraton seperti labuhan, [[grebeg]], [[sekaten]], kirab malam [[Tahun Baru Jawa|1 Sura]], dan lain-lain,<ref name="penjaga budaya">[https://www.youtube.com/watch?v=rX5VihWEKbE Indonesia Bagus: Karaton Surakarta, Eksistensi Sang Penjaga Budaya] ''Youtube.com''</ref> Pakubuwana XIII juga melanjutkan tradisi pemberian gelar kebangsawanan atau kepangkatan (selain yang diberikan untuk keluarga keraton dan ''[[abdi dalem|abdidalem]]'') setara ''[[Honoris Causa|honoris causa]]'' kepada pejabat pemerintahan, anggota [[TNI]] dan [[Kepolisian Negara Republik Indonesia|Kepolisian]], [[politisi]], [[pengusaha]], [[ulama]], [[tenaga kependidikan]], [[seniman]] dan [[budayawan]], maupun masyarakat umum dari berbagai kalangan yang dianggap berprestasi, mempunyai perhatian terhadap pelestarian dan pengembangan [[budaya Jawa]], atau memiliki jasa terhadap [[Keraton Surakarta]] dan [[Republik Indonesia]].<ref>[https://historia.id/kultur/articles/penganugerahan-gelar-kebangsawanan-P1BM4/page/1 Penganugerahan Gelar Kebangsawanan] Historia</ref>
[[Berkas:Adipati Mangkunegara X dan Sunan Pakubuwono XIII 230301.jpg|jmpl|300x300px|Susuhunan Pakubuwana XIII bersama istri, putra dan kerabat, ketika menghadiri upacara peringatan satu tahun kenaikan takhta [[Mangkunegara X|Adipati Mangkunegara X]] di [[Pura Mangkunegaran]] [[Surakarta]], [[1 Maret]] [[2023]].]]
 
Sejak dinobatkan menjadi raja [[Kasunanan Surakarta]] pada [[10 September]] [[2004]], Susuhunan Pakubuwana XIII telah berperan dan terlibat dalam berbagai peristiwa penting, khususnya mengenai posisinya sebagai kepala [[Wangsa Mataram|keluarga keraton]] dan yang dipertuan pemangku takhta adat, yang merupakan simbol dan pemimpin informal [[Budaya Jawa|kebudayaan]] [[Suku Jawa|Jawa]] khususnya budaya Jawa ''gagrag'' (gaya) Surakarta. Selain menyelenggarakan berbagai upacara adat dan acara besar keraton seperti labuhan, [[grebeg]], [[sekaten]], kirab malam [[Tahun Baru Jawa|1 Sura]], dan lain-lain,<ref name="penjaga budaya">[https://www.youtube.com/watch?v=rX5VihWEKbE Indonesia Bagus: Karaton Surakarta, Eksistensi Sang Penjaga Budaya] ''Youtube.com''</ref> Pakubuwana XIII juga melanjutkan tradisi pemberian gelar kebangsawanan atau kepangkatan (selain yang diberikan untuk keluarga keraton dan ''[[abdi dalem|abdidalem]]'') setara ''[[Honoris Causa|honoris causa]]'' kepada pejabat pemerintahan, anggota [[TNI]] dan [[Kepolisian Negara Republik Indonesia|Kepolisian]], [[politisi]], [[pengusaha]], [[ulama]], [[tenaga kependidikan]], [[seniman]] dan [[budayawan]], maupun masyarakat umum dari berbagai kalangan yang dianggap berprestasi, mempunyai perhatian terhadap pelestarian dan pengembangan [[budaya Jawa]], atau memiliki jasa terhadap [[Keraton Surakarta]] dan [[Republik Indonesia]].<ref>[https://historia.id/kultur/articles/penganugerahan-gelar-kebangsawanan-P1BM4/page/1 Penganugerahan Gelar Kebangsawanan] Historia</ref>
 
Sebagai raja [[Kasunanan Surakarta]] yang secara tradisional dianggap sebagai figur pelindung kebudayaan Jawa, pada tahun [[2014]] Susuhunan Pakubuwana XIII bersama [[Hamengkubuwono X|Sultan Hamengkubuwana X]] dari [[Kesultanan Yogyakarta]] dan perwakilan dari [[Kesultanan Kasepuhan|Kesultanan Kasepuhan Cirebon]] turut menghadiri kirab dan sarasehan kebudayaan dalam rangka hari jadi [[Kabupaten Batang]].<ref>[https://jateng.tribunnews.com/2014/05/13/4-raja-hadiri-maritim-carnaval-di-batang 4 Raja Hadiri Maritim Carnival di Batang] Tribun Jateng</ref> Dalam bidang pelestarian kebudayaan, Pakubuwana XIII beberapa kali menghadiri dan berpartisipasi dalam berbagai pameran [[keris]] dan ''tosan aji'' serta mengadakan pergelaran [[wayang kulit]].<ref name="penjaga budaya"/> Pada peringatan Hari Wayang Nasional dan Dunia di [[Institut Seni Indonesia Surakarta]] tahun [[2018]], Susuhunan Pakubuwana XIII bersama [[Daftar Bupati Wonogiri|KPA. Begug Purnomosidi]] (mantan [[bupati]] [[Wonogiri]]) turut menerima penghargaan [[Museum Rekor Dunia Indonesia]] sebagai pemrakarsa pergelaran wayang kulit dengan ''kelir'' terpanjang di dunia.<ref>[https://www.youtube.com/watch?v=NwCweA0kTC8&t=5485s UPT. Audio Visual ISI Surakarta: Upacara Penutupan Hari Wayang Dunia ke-4 tahun 2018] ''Youtube.com''</ref> Di tahun [[2018]], Susuhunan Pakubuwana XIII selaku pemimpin tertinggi keluarga besar [[Keraton Surakarta]] memberikan ''kekancingan'' dan surat silsilah kepada keluarga keturunan [[Sis Tjakraningrat|Mr. RAA. M. Sis Cakraningrat]] dan GKR. Pembayun (putri tunggal [[Pakubuwana X|Susuhunan Pakubuwana X]] dengan permaisurinya, GKR. Hemas) yang menjadi bukti pengesahan bahwa mereka adalah pemilik sah dari tanah seluas beberapa hektar di [[Temon, Kulon Progo]] yang akan dipergunakan untuk bangunan [[Bandar Udara Internasional Yogyakarta]], yang kepemilikannya sempat diklaim oleh orang lain.<ref>[https://www.suaramerdeka.com/jawa-tengah/pr-0461861/keturunan-pakubuwono-x-klaim-sebagian-tanah-bandara-nyia-miliknya Keturunan Pakubuwono X Klaim Sebagian Tanah Bandara NYIA Miliknya] Suara Merdeka</ref><ref>[https://daerah.sindonews.com/berita/1288264/189/satukan-keluarga-yang-terpisah-pb-xiii-berikan-surat-silsilah-trah-pb-x?showpage=all Satukan Keluarga yang Terpisah, PB XIII Berikan Surat Silsilah Trah PB X] ''Sindonews.com</ref>
 
Susuhunan Pakubuwana XIII aktif memimpin langsung pelaksanaan upacara-upacara adat dan menghadiri peresmian perkumpulan ''[[abdi dalem|abdidalem]]'' di berbagai daerah.<ref>[https://www.youtube.com/watch?v=FdDIA-ljCFk Lensa Indonesia Channel: Dipimpin SISKS Pakoe Boewono XIII, Kraton Surakarta gelar upacara adat di Kahyangan Dlepih Wonogiri] ''Youtube.com''</ref><ref>[https://kabartegal.pikiran-rakyat.com/kabar-tegal/pr-933995771/ke-tegal-pakubuwana-xiii-serahkan-mandat-kepada-dewi-aryani-jaga-dan-rawat-aset-keraton-yang-ada-di-tegal Ke Tegal, Pakubuwana XIII Serahkan Mandat kepada Dewi Aryani Jaga dan Rawat Aset Keraton yang Ada di Tegal] Kabar Tegal - Pikiran Rakyat</ref> Selain itu, Pakubuwana XIII bersama para kerabat [[Keraton Surakarta]] juga terus menjaga hubungan baik dengan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah [[Provinsi Jawa Tengah]], [[Surakarta|Kota Surakarta]], serta daerah-daerah lain.<ref>[https://www.youtube.com/watch?v=SdTWO5l8hC0&t=76s Guyub Rukun Resik-Resik Keraton] ''Youtube.com''</ref> Seperti yang pernah dilakukan kepada beberapa wali kota Surakarta sebelumnya, pada [[20 September]] [[2021]] Pakubuwana XIII secara langsung memberikan gelar kebangsawanan kepada [[Wali Kota]] [[Gibran Rakabuming Raka]].<ref>[https://www.merdeka.com/peristiwa/paku-buwono-xiii-anugerahi-gibran-gelar-kebangsawanan-kanjeng-pangeran.html Paku Buwono XIII Anugerahi Gibran Gelar Kebangsawanan Kanjeng Pangeran] ''Merdeka.com''</ref> Pada bulan [[Oktober]]-[[November]] [[2021]], Pakubuwana XIII dan Keraton Surakarta turut membantu program [[vaksinasi]] pencegahan [[Penyakit koronavirus 2019|Covid-19]] di [[Ponorogo|Kabupaten Ponorogo]] dan [[Pacitan|Kabupaten Pacitan]] dengan memberikan 20.000 dosis [[vaksin]] gratis untuk warga.<ref>[https://www.youtube.com/watch?v=YqODwQ29UTg Kabupaten Pacitan Dapat Bantuan 20 Ribu Vaksin Dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat] ''Youtube.com''</ref> Dalam hubungannya dengan pemimpin dan kerabat [[Kadipaten Mangkunegaran]], pada [[12 Maret]] [[2022]] Susuhunan Pakubuwana XIII bersama Sultan Hamengkubuwana X dan [[Paku Alam X|Adipati Pakualam X]] secara resmi menghadiri upacara pengukuhan [[Mangkunegara X|Adipati Mangkunegara X]] di [[Pura Mangkunagaran|Pura Mangkunegaran Surakarta]].<ref>[https://www.lensaindonesia.com/2022/03/12/raja-surakarta-dan-raja-yogyakarta-hadiri-langsung-jumenengan-kgpaa-mangkunagoro-x.html Raja Surakarta dan Raja Yogyakarta hadiri langsung Jumenengan KGPAA Mangkunagoro X] ''Lensaindonesia.com''</ref>
 
=== Melantik putra mahkota ===
 
[[Berkas:Adipati Mangkunegara X dan Sunan Pakubuwono XIII 230301.jpg|jmpl|300x300px|Susuhunan Pakubuwana XIII bersama istri,GKR. Pakubuwana serta para putra-putri dan kerabat, ketika menghadiri upacara peringatan satu tahun kenaikan takhta [[Mangkunegara X|Adipati Mangkunegara X]] di [[Pura Mangkunegaran]] [[Surakarta]], [[1 Maret]] [[2023]].]]
Dalam upacara ''Tingalandalem Jumenengan'' yang ke-18 pada [[27 Februari]] [[2022]] Susuhunan Pakubuwana XIII mengangkat KGPH. Purbaya, yang merupakan putra laki-lakinya yang lahir dari permaisuri, sebagai putra mahkota [[Kasunanan Surakarta]] dengan gelar KGPAA. (''Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Anom'') Hamangkunagara Sudibya Rajaputra Narendra ing Mataram.<ref name="lensaindonesia">[https://www.youtube.com/watch?v=WM_KxF7yCy0 Lensa Indonesia Channel: Pakoe Boewono XIII Resmi Tunjuk Putra Mahkota Kraton Surakarta di Peringatan Kenaikan Tahta Ke-18] ''Youtube.com''</ref> Pengukuhan Purbaya sebagai putra mahkota tersebut disaksikan oleh kakak dan beberapa adik Pakubuwana XIII, kakak perempuan Purbaya, keluarga besar [[Keraton Surakarta]] yang hadir, para ''abdidalem'', dan para tamu undangan yang terdiri dari beberapa pejabat tinggi pemerintahan serta perwakilan dari kerajaan-kerajaan di [[Indonesia]] dan masyarakat umum, termasuk [[Daftar Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia|Ketua DPD-RI]] [[La Nyalla Mattalitti]], [[Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia|Ketua Dewan Pertimbangan Presiden]] [[Wiranto]] dan [[Kedatuan Sidenreng|Addatuang Sidenreng XXV]] Andi Faisal.<ref name="lensaindonesia"/><ref>[https://www.lensaindonesia.com/2022/02/28/di-keraton-surakarta-la-nyalla-minta-jangan-tinggalkan-nilai-luhur-bangsa-demi-tiru-barat.html Di Keraton Surakarta, La Nyalla minta jangan tinggalkan nilai luhur bangsa demi tiru Barat] ''Lensaindonesia.com''</ref>
 
Dalam upacara ''TingalandalemTingalan Dalem Jumenengan'' yang ke-18 pada [[27 Februari]] [[2022]] Susuhunan Pakubuwana XIII mengangkat KGPH. PurbayaPurubaya, yang merupakan putra laki-lakinya yang lahir dari permaisuri, sebagai putra mahkota [[Kasunanan Surakarta]] dengan gelar KGPAA. (''Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Anom'') HamangkunagaraHamangkunegara Sudibya Rajaputra Narendra ing Mataram.<ref name="lensaindonesia">[https://www.youtube.com/watch?v=WM_KxF7yCy0 Lensa Indonesia Channel: Pakoe Boewono XIII Resmi Tunjuk Putra Mahkota Kraton Surakarta di Peringatan Kenaikan Tahta Ke-18] ''Youtube.com''</ref> Pengukuhan PurbayaPurubaya sebagai putra mahkota tersebut disaksikan oleh kakak dan beberapa adik Pakubuwana XIII, kakak perempuan PurbayaPurubaya, keluarga besar [[Keraton Surakarta]] yang hadir, para ''abdidalem''abdi dalem, dan para tamu undangan yang terdiri dari beberapa pejabat tinggi pemerintahan serta perwakilan dari kerajaan-kerajaan di [[Indonesia]] dan masyarakat umum, termasuk [[Daftar Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia|Ketua DPD-RI]] [[La Nyalla Mattalitti]], [[Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia|Ketua Dewan Pertimbangan Presiden]] [[Wiranto]] dan [[Kedatuan Sidenreng|Addatuang Sidenreng XXV]] [[Faisal Andi FaisalSapada]].<ref name="lensaindonesia"/><ref>[https://www.lensaindonesia.com/2022/02/28/di-keraton-surakarta-la-nyalla-minta-jangan-tinggalkan-nilai-luhur-bangsa-demi-tiru-barat.html Di Keraton Surakarta, La Nyalla minta jangan tinggalkan nilai luhur bangsa demi tiru Barat] ''Lensaindonesia.com''</ref>
 
=== Rekonsiliasi dengan GKR. Wandansari dan Lembaga Dewan Adat ===
 
[[Berkas:Interieur paleisvleugel, Kraton - 20651304 - RCE.jpg|jmpl|300x300px|Pintu masuk Sasana Pustaka, gedung [[perpustakaan]] [[Keraton Surakarta]]. Bersama dengan kawasan halaman [[Keraton Surakarta|Kedhaton]], perpustakaan yang menyimpan berbagai naskah dan arsip berharga tersebut sempat ditutup untuk umum oleh pihak Susuhunan Pakubuwana XIII hingga terbengkalai pada tahun [[2017]]-[[2023]].<ref>[https://imnews.id/2023/07/08/dinas-perpustakaan-dan-kearsipan-gelar-diskusi-naskah-kuno-untuk-sosialisasi/ Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Gelar Diskusi Naskah Kuno untuk Sosialisasi] Istana Mataram News</ref>]]
 
Setelah Susuhunan Pakubuwana XIII bisa kembali memasuki kawasan inti [[Keraton Surakarta]] pada bulan [[April]] [[2017]], beberapa bulan kemudian terjadi peristiwa pengusiran terhadap beberapa anggota keluarga keraton, termasuk [[GKR Wandansari|GKR. Wandansari]], GKR. Timoer, serta para kerabat yang tergabung dalam organisasi masyarakat Lembaga Dewan Adat (LDA), yang diduga dilakukan oleh oknum yang mengatasnamakan perintah raja.<ref>[https://nasional.tempo.co/read/866777/mediasi-raja-keraton-surakarta-dengan-putrinya-kembali-buntu Mediasi Raja Keraton Surakarta dengan Putrinya Kembali Buntu] TEMPO</ref><ref name="Kontroversi">[https://www.youtube.com/watch?v=v09lNUGKK7E&list=PLYZoGnrmAyc9iflHWHIxYOmh7WqV3YNEL&index=237 Liputan Khusus: Menguak Prahara di Balik Dinding Keraton Solo, Rebutan Tahta hingga Pengusiran Putri Raja] Tribun Network</ref> Insiden itu diikuti oleh penutupan dan penguncian kawasan inti keraton, termasuk pelataran [[Keraton Surakarta|Kedhaton]] dan [[Keraton Surakarta|Perpustakaan Sasana Pustaka]] yang selama bertahun-tahun telah menjadi kawasan yang terbuka untuk wisatawan atau masyarakat umum, khususnya para budayawan, pelajar dan akademisi. Tindakan penutupan keraton dan pengusiran kerabat tersebut mengakibatkan sebagian besar bangunan keraton menjadi terbengkalai dan rusak.<ref>[https://www.youtube.com/watch?v=4ooYFjvpRfs&list=PLYZoGnrmAyc9iflHWHIxYOmh7WqV3YNEL&index=238 Liputan Khusus: EKSKLUSIF! Mengintip Ranah Privat Keluarga Raja, Begini Kondisi Miris Dalam Keraton Solo] Tribun Network</ref><ref>[https://www.youtube.com/watch?v=mCE1TkrbD-c&list=PLYZoGnrmAyc9iflHWHIxYOmh7WqV3YNEL&index=21 Terkuak! Kondisi dalam Keraton Solo Ternyata Bikin Miris] Solo Times</ref>
 
Usai keluar dari keraton selama sekitar lima tahun, di bulan [[Desember]] [[2022]], [[GKR Wandansari|GKR. Wandansari]] bersama Lembaga Dewan Adat dan beberapa putra-putri Susuhunan Pakubuwana XIII yang terusir akhirnya bisa masuk kembali ke dalam keraton; mereka terpaksa menerobos masuk ke keraton karena terjadi insiden pencurian di kompleks [[Keraton Surakarta|Keputren]], pada [[17 Desember]] [[2022]].<ref>[https://radarsolo.jawapos.com/daerah/solo/17/12/2022/keraton-surakarta-kemasukan-maling-pelaku-sempat-todongkan-pisau/ Keraton Surakarta Kemasukan Maling, Pelaku Sempat Todongkan Pisau] Jawa Pos Radar Solo</ref><ref>[https://nasional.tempo.co/read/1671127/keraton-surakarta-diduga-dibobol-maling-perhiasan-hingga-jarik-kuno-senilai-rp-150-juta-raib Keraton Surakarta diduga dibobol Maling: Perhiasan hingga Jarik Kuno Senilai Rp 150 Juta Raib] TEMPO</ref> Pasca peristiwa tersebut, sempat terjadi konflik fisik antara beberapa kerabat keraton yang tergabung dalam LDA dan beberapa orang yang mengaku diutus oleh Susuhunan Pakubuwana XIII untuk menutup beberapa pintu utama keraton, hingga menyebabkan [[Kepolisian Resor|Polresta Surakarta]] turun tangan.<ref>[https://www.youtube.com/watch?v=GmTMDj5qoHQ Kapolresta Solo Datangi Keraton Solo, Pastikan Keadaan Aman dan Kondusif] Kompas TV</ref> Meski pelaku pencurian pada akhirnya belum pernah berhasil ditangkap, GKR. Wandansari selaku ketua Lembaga Dewan Adat mengatakan bahwa tindakannya untuk kembali memasuki keraton adalah legal, serta bertujuan untuk kembali melaksanakan pelestarian adat dan [[budaya jawa|kebudayaan]] di keraton yang sempat terhenti selama penutupan.<ref name="Kontroversi"/><ref>[https://www.youtube.com/watch?v=kF6Ti88krUA Kisruh Keraton Surakarta Tak Kunjung Usai, Apa Masih Bisa Dimediasi?] Kompas TV</ref><ref name="Kontroversi"/> Karena mendapati banyak bangunan keraton yang terbengkai serta rusak parah, selain memperbaikinya secara swadaya, Lembaga Dewan Adat sempat menginisiasi gerakan ''Save Kraton'' yang diikuti oleh masyarakat umum dari berbagai kalangan, dengan banyak dari mereka mendaftarkan diri menjadi [[relawan]] untuk membersihkan dan memperbaiki lingkungan keraton yang terbengkalai.<ref>[https://www.youtube.com/watch?v=xL1W-BlzsuQ Save Keraton Surakarta]</ref> Selanjutnya, kawasan pelataran [[Keraton Surakarta|Kedhaton]] juga kembali dibuka untuk wisatawan, usai ditutup selama beberapa tahun.<ref>[https://www.jawapos.com/nasional/hukum-kriminal/28/12/2022/pintu-keraton-solo-akhirnya-dibuka-kembali/ Pintu Keraton Solo Akhirnya Dibuka Kembali] Jawa Pos</ref><ref>[https://www.youtube.com/watch?v=SDcG3a-F93A Keraton Solo Dibuka untuk Umum GRATIS! Warga Sambut dengan Gembira] Peristiwa Kota Solo</ref>
 
Penyelesaian konflik antara Susuhunan Pakubuwana XIII dengan [[GKR Wandansari|GKR. Wandansari]] dan Lembaga Dewan Adat akhirnya terjadi pada tanggal [[3 Januari]] [[2023]], usai kedua pihak berhasil dipertemukan dan dimediasi oleh KRAy. Herniatie Sriana Munasari (cucu dari [[Soeroso|R.P. Suroso]], gubernur [[Jawa Tengah]] pertama) dan [[Kepolisian Resor|Polresta Surakarta]].<ref name="Solo Times">[https://www.youtube.com/watch?v=-_n6kcbtXDo&list=PLYZoGnrmAyc9iflHWHIxYOmh7WqV3YNEL&index=23 Kronologi Pertemuan LDA dengan Sinuhun PB XIII, yang berbuah DAMAI!] Solo Times</ref><ref>[https://video.tribunnews.com/view/529646/momen-langka-pertemuan-paku-buwono-xiii-dengan-gusti-moeng-siap-lestarikan-keraton-surakarta Momen Langka Pertemuan Paku Buwono XIII dengan Gusti Moeng, Siap Lestarikan Keraton Surakartaa] Tribun Network</ref><ref>[https://www.krjogja.com/berita-lokal/read/487919/sosok-dibalik-perdamaian-di-keraton-solo-raja-paku-buwono-xiii-menangis-haru Sosok Dibalik Perdamaian di Keraton Solo, Raja Paku Buwono XIII Menangis Haru] Kedaulatan Rakyat</ref> Dalam pertemuan tertutup yang berlangsung di Sasana Narendra tersebut, hadir pula GKR. Pakubuwana dan putra mahkota.<ref name="Solo Times"/> Menindaklanjuti rekonsiliasi tersebut, [[Wali Kota]] [[Gibran Rakabuming Raka]] mengundang Susuhunan Pakubuwana XIII dan GKR. Wandansari bersama beberapa kerabat keraton di Loji Gandrung (rumah dinas [[Daftar Wali Kota Surakarta|wali kota]] [[Surakarta]]), pada tanggal [[4 Januari]] [[2023]].<ref>[https://www.youtube.com/watch?v=3x2kP3-IovA&list=PLYZoGnrmAyc9iflHWHIxYOmh7WqV3YNEL&index=24 GIBRAN Undang 2 Kubu Keraton di Loji Gandrung usai Berdamai] Solo Times</ref> Pada pertemuan itu, GKR. Wandansari menyatakan bahwa ia telah bersatu dengan Susuhunan Pakubuwana XIII dan siap bersama-sama melestarikan kebudayaan serta adat istiadat keraton.<ref>[https://www.youtube.com/watch?v=bs6ARsdelh4&list=PLYZoGnrmAyc9iflHWHIxYOmh7WqV3YNEL&index=26 Dua Kubu Keraton Solo Sepakat Bersatu di Era Gibran, Langkah Selanjutnya Apa?] Solo Times</ref> Wali Kota Gibran juga menyatakan bahwa proses revitalisasi [[Keraton Surakarta]] dapat direalisasikan dan meminta seluruh kerabat keraton untuk berkomitmen dengan kesepakatan damai.<ref>[https://www.suara.com/news/2023/01/09/162547/gibran-janji-revitalisasi-keraton-solo-syaratnya-komitmen-dengan-kesepakatan-perdamaian Gibran Janji Revitalisasi Keraton Solo, Syaratnya Komitmen dengan Kesepakatan Perdamaian] ''Suara.com''</ref><ref>[https://www.youtube.com/watch?v=VHoPbNbf9uw Wali Kota Solo Gibran Beri Syarat Khusus ke Raja Keraton Solo & LDA, Yakin Investor akan Berdatangan] Tribun Network</ref>
 
== Silsilah ==
 
[[Berkas:Susuhunan Pakubuwono XIII dan Keluarga di Keraton Surakarta 2024.jpg|jmpl|300x300px|Susuhunan Pakubuwana XIII bersama GKR. Pakubuwana dan putra-putri yaitu (berdiri dari kiri ke kanan) GRAy. Putri, GRAy. Devi, GKR. Timoer, KGPAA. Hamangkunegara, KGPH. Mangkubumi, dan GRAy. Ratih, serta para menantu dan cucu, seusai pelaksanaan upacara [[Satu Suro|Kirab Pusaka 1 Sura]] di [[Keraton Surakarta]], [[8 Februari]] [[2024]].]]
 
* Anak laki-laki pertama dari [[Pakubuwana XII|Susuhunan Pakubuwana XII]] dan KRAy. Pradapaningrum/K.R. Ageng.
Baris 98 ⟶ 101:
# Nuk Kusumaningdyah/KRAy. Endang Kusumaningdyah (bercerai sebelum naik takhta)
# Winari Sri Haryani/KRAy. Winari (bercerai sebelum naik takhta)
# Asih Winarni/KRAy. Adipati Pradapaningsih/GKR. Pakubuwana (sebagai permaisuri)
* Memiliki dua putra:<ref name="lensaindonesia"/><ref name=indonesiabagus>[https://www.youtube.com/watch?v=9YVaZswYlK0 Indonesia Bagus: Perayaan Ulang Tahun KGPH. Puruboyo | Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat] ''Youtube.com''</ref>
# GRM. Suryo Suharto/GPH. Mangkubumi/KGPH. Mangkubumi/KGPH. Hangabehi (dari KRAy. Winari)
# GRM. Suryo Aryo Mustiko/GPH. Purbaya (Purubaya)/KGPH. Purbaya (Purubaya)/KGPAA. HamangkunagaraHamangkunegara Sudibya Rajaputra Narendra ing Mataram (dari GKR. Pakubuwana)
* Memiliki lima putri:<ref name=santrigusdur.com>[https://today.line.me/id/v2/article/BX3oMj Raja Keraton Solo Mantu: Tamu Di-Swab Antigen, Resepsi 4 Jam Saja] Jawa Pos Radar Solo</ref>
# GRAy. Rumbai Kusuma Dewayani/GKR. Timoer (dari KRAy. Endang Kusumaningdyah)
# GRAy. Devi Lelyana Dewi (dari KRAy. Endang Kusumaningdyah)
# GRAy. Dewi Ratih Widyasari (dari KRAy. Endang Kusumaningdyah)
# BRAy. Sugih Oceania (dari KRAy. Winari)
# GRAy. Putri Purnaningrum (dari KRAy. Winari)
Baris 118 ⟶ 121:
# BRM. Suryo Wijaya Basudewa
 
== Pranala luarLuar ==
 
* {{en}} [http://www.nytimes.com/2008/02/17/world/asia/17solo.html?ex=1360990800&en=44a2c0fc90941539&ei=5088&partner=rssnyt&emc=rss "In a Sultanate Known as Solo, One Too Many Kings,"] ''NY Times'' Feb. 17, 2008, by Seth Mydans
Baris 126 ⟶ 129:
{{Reflist|30em}}
 
== Lihat pulaPula ==
* [[Kasunanan Surakarta]]
* [[Daftar Raja Jawa]]
* [[Wangsa Mataram]]
* [[Daftar Raja Jawa]]
 
{{kotak mulai}}
Baris 154 ⟶ 157:
}}
 
{{Persondata <!-- Metadata: see [[Wikipedia:Persondata]]. -->
|NAME = Pakubuwono XIII
|ALTERNATIVE NAMES =
|SHORT DESCRIPTION =
|DATE OF BIRTH =
|PLACE OF BIRTH =
|DATE OF DEATH =
|PLACE OF DEATH =
}}
{{DEFAULTSORT:Pakubuwana 13}}
[[Kategori:SunanSusuhunan Surakarta|13]]
[[Kategori:Tokoh dari Surakarta]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]