Raden Abdul Jalil: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Jenar Abang Merah Tag: Pengembalian manual VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(21 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
{{Redirect|Artikel|artikel mengenai Wahdatul Wujud|Wahdatul Wujud}}
{{Infobox religious biography
| honorific-prefix =As-Syekh
| name =
| image =
| alt =
| caption =
| religion = [[Islam]]
| denomination = [[Sufi
| known_for = [[Wali Songo]] Yang Diganti Karena Telah Mencapai Maqom/Derajat Jadzab
| birth_name = Hasan Ali
| birth_date = 1426
Baris 18 ⟶ 17:
| death_place = [[Kesultanan Demak]]
| children = {{unbulleted list
|
}}
| father = [[Datuk Sholeh
| mother =
| spouse =
|predecessor=[[Sunan Ampel]]|successor=[[Abdul Qahhar]] (Sunan Sedayu)|office1=|term_start1=|term_end1=|predecessor1=|successor1=|title=|region=|other names=Sunan Jepara {{br}} Syekh Lemah Abang {{br}} Sitibrit {{br}} Puyang Ngawak Raje Nyawe}}
'''Syekh Siti Jenar (artinya: tanah merah)''' yang memiliki nama '''Abdul Jalil''' dan nama kecil '''San Ali''' (juga dikenal dengan nama '''Sunan Jepara''', '''Sitibrit''', '''Syekh Lemahbang''', '''Syekh Jabarantas''').
Beliau adalah seorang tokoh [[Sufisme|sufi]] == Nama dan julukan ==
Syaikh Siti Jenar (menurut Drs. K.H. Ng. Agus Sunyoto, M.Pd.) beliau memiliki nama asli San Ali (Bangsawan Malaka) dan setelah dewasa mendapat gelar Syaikh Abdul Jalil. Dan pada saat berdakwah keliling nusa
== Tujuan utama Syeikh Siti Jenar ==
Syeikh Siti Jenar mengajak manusia untuk selalu tumbuh berkembang seperti pohon sidratul muntaha, yang selalu aktif, progresif dan positif. Membangkitkan pribadi “insun sejati” melalui tauhid al-wujud, atau yang kenal dengan judul buku ini adalah “manunggaling kawula-gusti”. Gerakan yang dilakukan Syeikh Siti Jenar bersumbu pada pembebasan kultural, yang meliputi pembebasan kemanusiaan dari kungkungan struktur politik yang berdalih agama, sekaligus pembebasan dari pasungan keagamaan yang formalistik. Jadi, Syeikh Siti Jenar bukan hanya seorang penyebar agama Islam awal di Indonesia, namun sekaligus seorang suci yang sangat dihormati berbagai kalangan sampai saat ini, karena memang ajarannya yang aplikatif secara lahir dan batin juga mampu membawa rasa kebebasan bagi para penganutnya. Unsur kebebasan di bawah naungan kemanunggalan inilah mutiara yang termahal dalam hidup.<ref>https://www.nu.or.id/post/read/13217/kearifan-spiritual-syeikh-siti-jenar</ref>
=== ''Manunggaling Kawula Ian Gusti'' ===
Para pendukung Syekh Siti Jenar menegaskan bahwa ia tidak pernah menyebut dirinya sebagai [[Tuhan]]. Ajaran ini bukan dianggap sebagai bercampurnya Dzat Tuhan dengan makhluk-Nya, melainkan sifat-sifat Tuhan yang memancar pada manusia ketika manusia sudah melakukan proses ''fana
Dengan demikian ruh manusia akan menyatu dengan sifat-sifat Tuhan dikala manusia sudah melakukan proses ''fana''' (''Manunggaling Kawula Gusti''). Perbedaan penafsiran ayat Al-Qur’an ini yang menimbulkan polemik, yaitu bahwa di dalam tubuh manusia bersemayam ruh Tuhan.▼
▲Dengan demikian ruh manusia akan menyatu dengan sifat-sifat Tuhan dikala manusia sudah melakukan proses ''fana
'''Achmad Chodjim dalam bukunya “Syekh Siti Jenar” menjelaskan ketika Demak masih sibuk dalam penaklukan. Ajaran Syekh Siti Jenar lebih bisa diterima oleh raja-raja Jawa yang telah memeluk agama Islam.'''▼
▲
'''“Diceritakan dalam Babad Jaka Tingkir bahwa ada 40 orang tokoh yang berguru kepada Syekh Siti Jenar,” ungkap Chodjim dikutip Kamis (3/6/2021).<ref>https://hidayatuna.com/mengenal-deretan-murid-murid-syekh-siti-jenar</ref>'''▼
▲
{{Col|2}}
{{EndDiv}}
== Masa Pendidikan ==
Baris 103 ⟶ 90:
''Ahla al Musamarah Fi Hikayah al-Auliya al Asyrah'' ("Sekelumit Hikmah tentang Wali Ke Sepuluh") ditulis oleh KH. Abil Fadhol Senori, Tuban. Dalam versi ini, Syekh Siti Jenar memiliki nama asli Syekh Abdul Jalil atau Sunan Jepara, keturunan dari Syekh Maulana Ishak. Ia dihukum mati bukan karena ajarannya, melainkan lebih karena alasan politik. Sunan Jepara dimakamkan di Jepara, di samping makam Sultan Hadirin dan [[Ratu Kalinyamat]].<ref name=tanbihun>{{cite news|url=http://tanbihun.com/sejarah/profil-ulama/syeikh-siti-jenar-wali-kesepuluh/|authors=Husni Hidayat el-Jufri|title=Syeik Siti Jenar: Wali Kesepuluh|first=|last=|year=|location=|issn=|isbn=|publisher=|date=16 Juni 2009|accessdate=4 Oktober 2015|archive-date=2015-10-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20151005034250/http://tanbihun.com/sejarah/profil-ulama/syeikh-siti-jenar-wali-kesepuluh/|dead-url=yes}}</ref>
=== Silsilah Raden Abdul Jalil menurut ''Ahla al Musamarah Fi Hikayah al-Auliya al Asyrah'':<ref name=tanbihun/> ===
Baris 150 ⟶ 137:
-->
Maulana Isa, Kakek dari Syekh Siti Jenar, adalah seorang tokoh agama yang berpengaruh pada zamannya.
Putranya bernama Syekh Datuk Ahmad dan Syekh Datuk Sholeh (ayah dari Syekh Siti Jenar).
▲=== Hubungan Keluarga Dengan Syekh Nurjati ===
▲Maulana Isa, Kakek dari Syekh Siti Jenar, adalah seorang tokoh agama yang berpengaruh pada zamannya. Putranya adalah Syekh Datuk Ahmad dan Syekh Abdul Soleh (ayah dari Syekh Siti Jenar). Syekh Datuk Ahmad, kakak dari ayah Syekh Siti Jenar, memiliki putra [[Syekh Datuk Kahfi Al Jilani Al Hasani]] yang selanjutnya dikenal pula dengan nama Syekh Nurjati.<ref>{{id}} [http://web.iaincirebon.ac.id/tutorial/biografi-syekh-nurjati/ Biografi Syekh Nurjati ] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150120102509/http://web.iaincirebon.ac.id/tutorial/biografi-syekh-nurjati/ |date=2015-01-20 }} Situs resmi IAIN Nurijati Cirebon.</ref><ref>{{id}} [http://dalmaspunya.blogspot.com/2013/02/perkembangan-islam-di-cirebon.html Biografi Syekh Nurjati] Drh. H. R. Bambang Irianto, BA dan Dra. Siti Fatimah, M.hum. 2009. Syekh Nurjati (Syekh Datul Kahfi) perintis Dakwah dan Pendidikan. Cirebon: Zulfana Cierbon.</ref>
== Dalam budaya populer ==
|