Shakugan no Shana: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k beberapa salah pengetikan dan perubahan kalimat |
k menyunting ejaan |
||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 166:
}}
{{Infobox animanga/Footer}}
{{Nihongo|'''''Shakugan no Shana'''''|bahasa Jepang: 灼眼のシャナ||yang artinya "Shana bermata membara"}} atau dikenal dengan sebutan ''''Shana'''' adalah serial [[novel
Cerita berfokus pada Yuji Sakai, seorang siswa [[Sekolah Menengah Atas]] yang secara tidak sengaja terlibat dalam konflik antara tenaga keseimbangan dan ketidakseimbangan eksistensi. Dalam konflik ini, ia berteman dengan petarung yang menyeimbangkan eksistensi bernama "Shana". Cerita ini bertemakan [[fantasi]]. Setelah kemunculannya dalam bentuk [[novel]], Shana muncul juga dalam berbagai media seperti ''[[game]]'', [[anime]], dan [[manga]].
Pertama kali muncul di ''[[Dengeki Bunko]]'' berbentuk novel ringan oleh [[Mediawork]] dan dirilis tanggal [[10 November]] [[2002]] di [[Jepang]]. Serial manganya digambar oleh [[Ayato Sasakura]] di majalah ''[[Dengeki Daioh]]'' pada tanggal 1 Februari 2005.▼
▲
== Jalan cerita ==
Baris 178 ⟶ 180:
''no one person notices as the world become dislocated and is covered in the Flame of Guze''
Dahulu kala, seorang [[penyair]] menemukan bahwa ada makhluk-makhluk yang bukan penghuni dunia ini membaur di tengah-tengah manusia. Mereka berasal dari dunia lain yang kemudian disebut sebagai ''Guze'' [arti harafiahnya: ‘Dunia Merah’] oleh sang penyair. Para penghuni Guze yang menyeberang ke dunia manusia disebut ''Guze no Tomogara''. Untuk dapat bertahan dan melakukan berbagai hal di dunia manusia, para ''Tomogara'' membutuhkan kekuatan yang disebut ''Sonzai no Chikara'' atau kekuatan eksistensi manusia. Manusia yang ‘dimakan’ akan kehilangan segala bukti bahwa dirinya pernah
Beberapa tahun berlalu, pada suatu hari, gadis ''Flame Haze'' tak bernama ini menemukan seorang ''Tomogara'' yang memangsa banyak
Saat dia menyaksikan Rinne memakan ''sonzai no chikara'' dari orang-orang itu, Yuuji dengan kebingungan berteriak untuk menghentikannya dan menarik perhatian Rinne.
Setelah berhasil menyelamatkan Yuuji, Yuuji pun bertanya tentang
== Karakter ==
Baris 190 ⟶ 192:
* '''SHANA'''<br />Sejak lahir, Shana dibesarkan dalam hôgu raksasa berbentuk kastil yang mengapung di udara dan terpisah dengan dunia luar, Tendokyu. Ia tidak memiliki nama. Nama Shana yang disandangnya saat ini adalah pemberian Yuji, diambil dari nama pedang Nietono no Shana miliknya. Tidak terbiasa dengan dunia manusia, sifat Shana selalu tampak ketus dan acuh tak acuh. Ia selalu memanggil orang yang lebih tua hanya dengan nama, atau terkadang dengan sebutan 'kamu' saja.
* '''SAKAI YUUJI'''<br />Awalnya sulit dan berat bagi Yuuji untuk menerima kenyataan bahwa dunianya telah jungkir balik akibat ulah Tomogara. Walau pernah mengalahkan Wilhelmina, ia takut pada wanita itu dan selalu bersikap amat sopan di hadapannya. Hôgu di tubuhnya adalah Reiji no Maigo yang menyimpan jiwa seorang Mistes bernama Johan. Permasalahan terbesar yang ditimbulkan oleh hôgu ini adalah kekasih Johan, Filleth yang hingga saat ini masih terus mencari keberadaan Reiji no Maigo.
* '''ALASTOR'''<br />Dikenal juga sebagai Tenbatsu no Majin atau Tenbatsu Gurui yang merupakan Dewa yang menjatuhkan hukuman di Guze. Memiliki sosok asli raksasa api bersayap dan bertanduk. Alastor bersikap keras dan tegas terhadap semua orang, tetapi sebenarnya sangat memperhatikan orang-orang yang dekat dengannya. Ia menganggap Shana sebagai putrinya dan tidak jarang ia kesal pada Yuuji yang menurutnya sering membuat hati Shana goyah. Satu-satunya momen di mana ia pernah panik adalah ketika Wilhelmina [dengan sengaja] melantunkan lagu cinta gubahan kekasihnya di hadapan Shana. Alastor adalah orang yang paling kehilangan saat Mathilde gugur
* '''MARGERY DAW'''<br />Salah seorang Flame Haze yang bergerak hanya dengan landasan kebencian. Wanita seksi yang punya hobi minum hingga mabuk ini selalu membantai tiap tomogara yang ia temui tanpa ampun karena masa lalunya yang pahit. Di kalangan Flame Haze sekalipun ia dikenal sebagai orang berbahaya yang gila pertempuran. Ia tidak menyukai Shana [begitu juga sebaliknya], tetapi bukan berarti membencinya. Sepertinya ia cukup dekat dengan Wilhelmina. Tujuan utamanya adalah memburu dan membunuh tomogara misterius yang memiliki warna api perak. Dua orang teman sekelas Yuuji, Tanaka Eita dan Sato Keisaku secara kebetulan mengenalnya kemudian menjadi semacam anak buah baginya. Keduanya menghormati Margery walau lebih memilih untuk menarik diri setiap kali wanita itu mabuk.
* '''MARCOSIAS'''<br />Guze no Oh yang memiliki warna api ultramarine ini mengambil wujud sebuah buku besar sebagai Jinkinya. Sikapnya selalu seenaknya dan punya suara tawa yang memuakkan. Kalau dia sudah mulai tertawa sambil memekik, biasanya Margery akan langsung mengayunkan tinju untuk menyuruhnya diam. Di balik semua sikap sembrononya, Marco sangat memperhatikan dan menyayangi Flame Hazenya. Ketika Margery terluka saat melawan Shana, ia mengamuk dan muncul dalam wujud aslinya, tanpa peduli dengan segala aturan dan keseimbangan dunia.
* '''KHAMSIN NBH’W'''<br />Salah seorang Flame Haze tertua yang mengikat ‘kontrak’ dengan Behemoth saat beranjak remaja. Ada yang mengatakan kalau dia sebenarnya adalah [[Firaun]] karena nama dan penampilan fisiknya yang seperti orang timur tengah
* '''BEHEMOTH'''<br />Warna apinya coklat. Sama seperti Khamsin, sikapnya tenang dan gaya bicaranya seperti kakek-kakek. Hubungannya dengan Flame Hazenya sangat dekat, dan bukan hanya karena mereka telah bersama sekian lama. Saat ini, ia dan Khamsin lebih berperan sebagai penyelaras yang bertugas ‘memperbaiki’ tempat yang pernah mendapat serangan hebat dari tomogara.
* '''WILHELMINA CARMEL'''<br />Wilhelmina selalu memiliki ciri emosi wajah yang datar tanpa ekspresi namun menyembunyikan sosok wanita lembut yang sangat menyayangi Shana. Jika Alastor adalah ayah, maka Wilhelmina bisa dibilang merupakan sosok ibu bagi Shana. Pada masa perang, ia menjadi musuh besar dari partner Merihim, Illuyankas. Wanita cantik yang kadang dipanggil ''Hime'' [putri] oleh Tiamat ini tidak menyukai Yuji dan pernah nyaris membunuhnya. Setelah sedikit berselisih-paham di sana-sini, akhirnya ia mau memberi kesempatan pada Mistes itu walau tetap saja tidak menyukainya. Wilhelmina tinggal bersama Shana di rumah keluarga Hirai dan menawarkan diri untuk mengawasi latihan Shana dan Shuji. Ia menggunakan pita sebagai senjatanya
* '''TIAMAT'''<br />Berwujud tiara pada masa perang, kemudian menjadi head dress ketika Wilhelmina mengganti penampilannya dengan baju maid [persis setelah wanita itu memungut Shana]. Dalam pertempuran, wujudnya berubah menjadi topeng rubah dengan surai yang lebat. Tiamat adalah seorang wanita yang tidak jauh beda dinginnya dengan Wirhelmina. Kata-kata yang diucapkannya selalu singkat, padat, dan jelas [dalam novel, ucapannya hanya terdiri dari huruf kanji dan tidak pernah lebih dari 5 huruf]. Walau kaku, ia paling paham tentang Flame Hazenya, dan kadang-kadang bisa kompak jayuz juga. Kalau komentar tak berperasaannya sudah keluar, biasanya Wirhelmina akan langsung menghantamnya.
* '''MERIHIM'''<br />Salah seorang Guze no Oh yang berada di pihak Azis saat perang besar. Wajahnya tampan dan memiliki warna api yang paling indah; pelangi. Ia mencintai Mathilde dan sama sekali tidak malu-malu untuk menyatakannya sekalipun mereka berdua tengah bertarung mempertaruhkan nyawa. Tak heran kalau Alastor sangat membencinya. Pada akhirnya ia kalah dan Mathilde memintanya untuk berjanji tiga hal; jangan makan manusia lagi, jangan membuat kacau dunia manusia lagi, dan didik pengganti dirinya suatu saat nanti agar menjadi Flame Haze yang hebat. Ketika Mathilde tewas, Merihim memenuhi sumpahnya pada wanita itu dan berubah wujud menjadi tengkorak putih agar tidak membutuhkan kekuatan eksistensi lagi. Shana mengenalnya sebagai Shiro, guru bertarungnya.
* '''MATHILDE SAINT-OMER'''<br />Flame Haze Alastor pada masa lalu. Mathilde dikatakan sebagai anomali dalam Flame Haze karena mengatakan dirinya bahagia menjadi orang yang hidup hanya demi membantai tomogara. Ia bahagia dengan kenyataan dirinya ‘bisa bertarung’. Satu-satunya pria yang memahami dan kemudian menjalin cinta dengannya adalah Alastor. Wirhelmina dan Tiamat, walau tidak mengerti jalan pikirannya
== Daftar istilah ==
Baris 205 ⟶ 207:
* '''Tomogara'''<br />Sebutan umum untuk penghuni Guze. Tiap tomogara memiliki warna api yang berbeda-beda sebagai identitas diri.
* '''Guze no Oh'''<br />Gelar untuk tomogara yang memiliki kekuatan besar. Sebagian besar Guze no Oh tidak menyukai ulah tomogara yang mengacaukan keseimbangan Guze dan dunia manusia dan mengikat ‘kontrak’ dengan manusia yang kemudian menjadi Flame Haze. Guze no Oh yang tidak memiliki Flame Haze biasanya disebut tomogara saja.
* '''Flame Haze'''<br />Manusia yang mengikat ‘kontrak’ dengan Guze no Oh. Kebanyakan dari mereka sebenarnya sudah mati dan menjadi Flame Haze karena dendam dan kemarahan terhadap tomogara. Begitu menjadi Flame Haze, manusia itu akan kehilangan kehilangan segala hal yang dimiliki manusia normal. Sepanjang sejarah, hanya ada satu orang yang bahagia karena bisa menjadi Flame Haze
* '''Torch'''<br />Sisa-sisa manusia yang dimakan tomogara.
* '''Fuzetsu'''<br />Semacam kekkai (pelindung) yang biasa dikeluarkan oleh tomogara atau Flame Haze jika mereka ingin bertarung. Prinsip kerjanya adalah ‘membuat sebuah dunia yang tidak berhubungan dengan dunia luar’. Tiap tomogara dan Flame Haze punya Fuzetsu dengan keistimewaan tersendiri.
* '''Jizaiho'''<br />Kira-kira sama dengan ‘sihir’ untuk para tomogara
* '''Hougu'''<br />Harta karun ciptaan tomogara yang memiliki kekuatan istimewa. Sering disimpan di dalam Torch yang kemudian membuat Torch itu disebut Mistes. Rare item kalau di game.
* '''Jinki'''<br />Wadah yang dipakai para Guze no Oh untuk bisa berkomunikasi dengan manusia atau Flame Haze. Bentuknya bervariasi, tergantung tiap Guze no Oh.
* '''Rinne'''<br />Sebutan untuk "budak" tomogara.
* '''Tenpa Jyousai'''<br />‘Ritual’ untuk memanggil wujud asli Alastor ke dunia manusia. Tidak memakan kekuatan eksistensi melainkan mengorbankan tomogara yang ada di dekatnya. Hanya Alastor yang mampu melakukan ini karena ia adalah salah seorang dewa Guze.
|