Kesultanan Demak: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Daeng Hanif (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(47 revisi perantara oleh 26 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox former country
| conventional_long_name = Kesultanan Demak
| native_name = <small>{{native name|jv|ꦏꦱꦸꦭ꧀ꦠꦤꦤ꧀ ꦢꦼꦩꦏ꧀}}<br>{{Script/Arabic|کسلطانن دمق}} ([[abjad Pegon|Pegon]])<br>{{native name|id|Kesultanan Demak}}</small>
| image_coat = MUS Koin Sultan Pangeran Raden Fatah.png
| symbol_type = Koin [[Raden Patah]], kemungkinan dicetak sekitar abad ke-15 hingga ke-16, Koin ini dipamerkan di [[Museum Numismatik Sumatera]] di [[Medan]].<br>Depan'': سلطان دمق فقرن الفـَـاتح'' (Sultan Demak Pangeran al-Fatih (Raden Patah)),<br>Belakang: ''محمد صل وسلم عليه'' ([[selawat]]); keduanya ditulis dalam aksara [[aksara Perso-Arab|Perso-Arab]].<ref>{{cite web |title=Mata Uang Picis Demak Abad ke-15 |url=https://www.laduni.id/post/read/70210/mata-uang-picis-demak-abad-ke-15.html |website=Laduni.id |access-date=11 March 2024}}</ref>
| status = Negara bawahan [[Majapahit]]<br>(1475–1478)<br>Negara berdailat<br>(1478–1546)
| image_map_alt =
| image_map_caption = Jangkauan operasi militer Demak yang diketahui hingga masa pemerintahan Sultan Trenggana (1521–1546)
| common_name = Demak
| capital = *[[Bintoro, Demak, Demak|Bintoro]] (1478–1546)
Baris 20 ⟶ 27:
| s2 = Kesultanan Cirebon
| s3 = Kesultanan Banten
▲| image_flag = Id-siak1.GIF
▲| image_map = Demak Sultanate conquests and expeditions (id).svg
| common_languages = [[Bahasa Jawa Kuno|Jawa Kuno]] (selanjutnya berkembang menjadi bahasa Jawa modern seperti sekarang)
[[Bahasa Melayu]] sebagai bahasa perdagangan
| government_type = [[Monarki absolut]] [[Kesultanan|Islam]]
| leader1 = [[Raden Patah]]
Baris 32 ⟶ 37:
| year_leader3 = 1518–1521
| leader4 = [[Trenggana]]
| year_leader4 =
| leader5 = [[Sunan Prawoto]]
| year_leader5 = 1546–1547
Baris 46 ⟶ 51:
| event3 = Penaklukkan [[Sunda Kelapa]]
| date_event3 = 1527
| flag_caption =
| image_coat =
| s5 =
| flag_s5 =
| flag_s2 = COLLECTIE TROPENMUSEUM Katoenen banier met Arabische kalligrafie TMnr 5663-1.svg
| flag_s3 = Flag of the Sultanate of Banten.svg
| flag_p1 = Naval flag of Majapahit Kingdom.svg
| s6 =
| flag_s6 =
| s7 =
| flag_s7 =
}}
{{Sejarah Indonesia|Kerajaan Islam}}
'''Kesultanan Demak''' atau '''Kerajaan Demak''' adalah kerajaan Islam pertama di [[Jawa]] yang berdiri pada perempat akhir abad ke-15 di [[Kabupaten Demak|Demak]]. Demak sebelumnya merupakan [[
Demak memainkan peran penting dalam mengakhiri
Kerajaan mulai mengalami kemunduran ketika Trenggana terbunuh dalam perang melawan [[Panarukan, Situbondo|Panarukan]] pada 1546. [[Sunan Prawoto]] kemudian naik takhta menggantikannya, tetapi dibunuh pada 1547 oleh suruhan [[Arya Panangsang]], penguasa [[Jipang, Cepu, Blora|Jipang]] yang ingin menjadi raja Demak.{{Sfn|Raffles|1817|pp=153-154}} Perang perebutan takhta segera terjadi dan berakhir dengan dibunuhnya Arya Penangsang oleh [[Hadiwijaya dari Pajang|Joko Tingkir]], penguasa [[Pajang, Laweyan, Surakarta|Pajang]], sebagai hukuman. Joko Tingkir kemudian memindahkan kekuasaan Demak ke Pajang, tempat kekuasaannya. Dengan demikian Kerajaan Demak berakhir dengan didirikannya [[Kesultanan Pajang]].{{Sfn|Ooi|2004|p=410}}{{Sfn|Pigeaud|De Graaf|1976|p=9}}
==
Demak bermula dari pemukiman yang bernama [[Bintoro, Demak, Demak|Bintoro]]. Pemukiman ini aslinya adalah hutan yang dibuka oleh Raden Patah setelah ia berguru pada [[Sunan Ampel]] dan menjadi menantunya. Di hutan tersebut, terdapat rumput [[gelagah]] yang baunya wangi. Karena itu, tempat tersebut juga dikenal dengan nama Glagahwangi.{{Sfn|Ramelan|1997|p=54}}
Ada beberapa usul mengenai asal usul nama Demak. Menurut [[Poerbatjaraka]], namanya berasal dari [[bahasa Jawa]] yaitu ''delemak'' yang berarti "rawa". Menurut [[Hamka]], namanya berasal dari [[bahasa Arab]] yaitu ''dimak'' yang berarti "mata air" (atau "air mata"). Menurut sejarawan lainnya, yaitu Sutjipto Wiryosuparto, namanya berasal dari sebuah kata dalam [[bahasa Kawi]] yang berarti "hadiah" atau "pusaka".{{Sfn|Amar|1996|p=14}}
==
=== Pendirian ===
Asal usul Kerajaan Demak tidak diketahui dengan jelas. Kota Demak tampaknya didirikan pada perempat akhir abad ke-15 oleh seorang [[Muslim]], kemungkinan besar seorang [[Tionghoa]] yang bernama "Cek Ko-po". Anaknya mungkin adalah orang yang oleh [[Tomé Pires]] dalam ''[[Suma Oriental]]''-nya sebut sebagai "Pate Rodim".{{Sfn|Cortesão|1944|p=154-155}}{{Sfn|Ricklefs|2008|p=69}}
Cerita tradisional [[Kesultanan Mataram|Mataram]] yang lebih populer menceritakan bahwa Demak didirikan oleh [[Raden Patah]], anak raja Majapahit terakhir {{Sfn|Ricklefs|2008|p=70}}{{Sfn|Pigeaud|De Graaf|1976|p=7}} Meskipun sejarawan [[Theodoor Gautier Thomas Pigeaud|T.G.Th. Pigeaud]] dan [[H. J. de Graaf]] menyatakan bahwa ceritanya tidak dapat dipercaya, mereka menyimpulkan bahwa nenek moyang para penguasa Demak tampaknya merupakan seorang pendatang Muslim asal Tiongkok yang pertama kali mendarat di [[Gresik]] dan kemudian menetap di Demak.{{Sfn|Pigeaud|De Graaf|1976|pp=6-7}}
Baris 75 ⟶ 90:
==== Di bawah Trenggana ====
[[Trenggana]] berjasa atas penyebaran Islam di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Di bawahnya, Demak mulai menguasai daerah-daerah Jawa lainnya seperti merebut [[Sunda Kelapa]] dari [[Pajajaran]] serta menghalau tentara [[Portugis]] yang akan mendarat di sana (1527),
Trenggana meninggal pada tahun 1546 dalam sebuah pertempuran menaklukkan [[Panarukan, Situbondo]], dan kemudian digantikan oleh [[Sunan Prawoto]]. Dengan demikian Demak belum menyentuh wilayah [[Kerajaan Blambangan]].
Baris 85 ⟶ 100:
(anak [[Trenggana]]). Peristiwa ini terjadi di tepi sungai saat [[Surowiyoto]] pulang dari Masjid sehabis sholat Jum'at. Sejak peristiwa itu Surowiyoto dikenal dengan sebutan Sekar Sedo Lepen yang artinya sekar gugur di sungai. Pada tahun [[1546]] [[Trenggana]] wafat dan tampuk kekuasaan dipegang oleh [[Sunan Prawoto]], anak [[Trenggana]], sebagai raja Demak keempat, akan tetapi pada tahun [[1547]] [[Sunan Prawoto]] dan isterinya dibunuh oleh Rungkud pengikut Pangeran Arya Penangsang, putra [[Pangeran Surowiyoto]]. Pangeran Arya Penangsang adalah Adipati Jipang pada waktu itu, Adipati Arya Penangsang adalah murid terkasih dari Sunan Kudus. Diceritakan bahwa Pengikut [[Arya Penangsang]] juga membunuh [[Pangeran Hadiri]], penguasa Jepara atau Kalinyamat (Suami [[Ratu Kalinyamat]]). Hal ini menyebabkan adipati-adipati di bawah Demak memusuhi [[Pangeran Arya Penangsang]], salah satunya adalah menantu Sultan Trenggono [[Joko Tingkir]] atau Sultan Hadiwijaya.
Puncak dari peristiwa ini [[Arya Penangsang]] dibunuh oleh [[Sutawijaya]] anak angkat Joko Tingkir yang tergabung dalam Pasukan Pajang saat menyerang Jipang. Dengan terbunuhnya [[Arya Penangsang]], maka berakhirlah era Kesultanan Demak. [[Joko Tingkir]] memindahkan pusat pemerintahan ke Pajang dan mendirikan Kerajaan Pajang atau Kesultanan Pajang. Usia kerajaan ini tidak panjang yaitu hanya berumur 79 tahun.
==
{{image frame|content={{Photomontage
| photo1a = MUS Koin Kesultanan Demak 1475-1518; 3.jpg
Baris 218 ⟶ 233:
{| class="wikitable"
|-
! Nama !! Jabatan
|-▼
|[[Sunan Kalijaga]] ||Penasihat▼
|-
|[[Sunan Giri]] ||Mufti ( Pemimpin Fatwa )
|-
|[[Sunan Kudus]] ||Qadhi ( Hakim ) & Panglima Perang ( Senopati )
▲|-
||Penasihat
|}
Baris 244 ⟶ 259:
=== Daftar pustaka ===
*
*babad Tanah Jawi,Mulai dari Nabi Adam sampai Tahun 1647.(terj.).2007.Yogyakarta:narasi
*{{Cite book|last=Cortesão|first=Armando|date=1944|url=https://archive.org/details/McGillLibrary-136385-182|title=The Suma oriental of Tomé Pires and the book of Francisco Rodrigues|location=London|publisher=The Hakluyt Society|isbn=|pages=|ref=harv|url-status=live}}
*{{Cite book|last=Cœdès|first=George|date=1968|url=https://openresearch-repository.anu.edu.au/handle/1885/115188|title=The Indianized states of Southeast Asia|location=Honolulu|publisher=University of Hawaii Press|editor-last=Vella|editor-first=Walter F.|ref=harv|url-status=live}}
Baris 254 ⟶ 270:
* <!-- {{Cite book|last=[[M.C. Ricklefs|Ricklefs]]|first=[[M.C. Ricklefs|Merle Calvin]]|date=2008|url=https://archive.org/details/m.-c.-ricklefs-a-history-of-modern-indonesia-since-c.-1200-red-globe-press-2008/page/4/mode/2up|title=A History of Modern Indonesia since c. 1200 (E-Book version)|location=New York|publisher=Palgrave Macmillan|isbn=|edition=4|pages=|url-status=live}} -->
{{Kerajaan di Jawa}}
▲[[Kategori:Kesultanan Demak]]
▲[[Kategori:Kerajaan Islam]]
|