Kesultanan Demak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Daeng Hanif (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(44 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox former country
| native_name = ''Nagari Kasultanan Demak''
| conventional_long_name = Kesultanan Demak
| native_name = <small>{{native name|jv|ꦏꦱꦸꦭ꧀ꦠꦤꦤ꧀ ꦢꦼꦩꦏ꧀}}<br>{{Script/Arabic|کسلطانن دمق}} ([[abjad Pegon|Pegon]])<br>{{native name|id|Kesultanan Demak}}</small>
| image_coat = MUS Koin Sultan Pangeran Raden Fatah.png
| image_flag coa_size = Id-siak1.GIF200px
| symbol_type = Koin [[Raden Patah]], kemungkinan dicetak sekitar abad ke-15 hingga ke-16, Koin ini dipamerkan di [[Museum Numismatik Sumatera]] di [[Medan]].<br>Depan'': سلطان دمق فقرن الفـَـاتح'' (Sultan Demak Pangeran al-Fatih (Raden Patah)),<br>Belakang: ''محمد صل وسلم عليه'' ([[selawat]]); keduanya ditulis dalam aksara [[aksara Perso-Arab|Perso-Arab]].<ref>{{cite web |title=Mata Uang Picis Demak Abad ke-15 |url=https://www.laduni.id/post/read/70210/mata-uang-picis-demak-abad-ke-15.html |website=Laduni.id |access-date=11 March 2024}}</ref>
| status = Negara bawahan [[Majapahit]]<br>(1475–1478)<br>Negara berdailat<br>(1478–1546)
| image_map = Demak Sultanate conquests and expeditions (id).svg
| image_map_alt =
| image_map_caption = Jangkauan operasi militer Demak yang diketahui hingga masa pemerintahan Sultan Trenggana (1521–1546)
| common_name = Demak
| capital = *[[Bintoro, Demak, Demak|Bintoro]] (1478–1546)
Baris 20 ⟶ 27:
| s2 = Kesultanan Cirebon
| s3 = Kesultanan Banten
| image_flag = Id-siak1.GIF
| image_map = Demak Sultanate conquests and expeditions (id).svg
| map_caption = Peta rentang operasi militer yang dilakukan oleh Kesultanan Demak (serta sekutunya seperti [[Kesultanan Cirebon]]), termasuk [[Invasi Kesultanan Demak ke Melaka Portugis|ekspedisi ke Melaka Portugis]], hingga pada masa pemerintahan Trenggana (1518–1546)
| common_languages = [[Bahasa Jawa Kuno|Jawa Kuno]] (selanjutnya berkembang menjadi bahasa Jawa modern seperti sekarang)
[[Bahasa Melayu]] sebagai bahasa perdagangan
| government_type = [[Monarki absolut]] [[Kesultanan|Islam]]
| leader1 = [[Raden Patah]]
Baris 32 ⟶ 37:
| year_leader3 = 1518–1521
| leader4 = [[Trenggana]]
| year_leader4 = 1521–15461521-1546 {{Sfn|Babad tanah jawi|1947}}{{efn|Trenggana sepertinya memerintah Demak selama dua kali.{{Sfn|Ricklefs|2008|p=69}}}}
| leader5 = [[Sunan Prawoto]]
| year_leader5 = 1546–1547
Baris 46 ⟶ 51:
| event3 = Penaklukkan [[Sunda Kelapa]]
| date_event3 = 1527
| flag_caption = Bendera Kesultanan Demak
| image_coat =
| s5 =
| flag_s5 =
| flag_s2 = COLLECTIE TROPENMUSEUM Katoenen banier met Arabische kalligrafie TMnr 5663-1.svg
| flag_s3 = Flag of the Sultanate of Banten.svg
| flag_p1 = Naval flag of Majapahit Kingdom.svg
| s6 =
| flag_s6 =
| s7 =
| flag_s7 =
}}
{{Sejarah Indonesia|Kerajaan Islam}}
 
'''Kesultanan Demak''' atau '''Kerajaan Demak''' adalah kerajaan Islam pertama di [[Jawa]] yang berdiri pada perempat akhir abad ke-15 di [[Kabupaten Demak|Demak]]. Demak sebelumnya merupakan [[kadipatenKadipaten]] yang tunduk pada [[Majapahit]] yang telah melemah saat itu untuk beberapa tahun sebelum melepaskan diri. Berdasarkan cerita tradisional Jawa, kerajaan ini didirikan oleh [[Raden Patah]], yang merupakan keluarga dinasti [[Majapahit]].{{Sfn|Ricklefs|2008|p=70}}{{Sfn|Raffles|1817|p=127}}
 
Demak memainkan peran penting dalam mengakhiri pemerintahankekuasaan Majapahit dan [[Penyebaran Islam di Nusantara#Jawa Tengah dan Jawa Timur|penyebaran Islam di Jawa]].{{Sfn|Ooi|2004|p=864}} Sepanjang setengah awal hingga pertengahan abad ke-16, Demak berada pada puncak kejayaannya di bawah pemerintahan [[Trenggana]]. Pada masanya, ia melakukan penaklukkan ke pelabuhan-pelabuhan utama di [[Jawa|Pulau Jawa]] hingga ke pedalaman yang mungkin belum tersentuh [[Islam]].{{Sfn|Ricklefs|2008|p=71}} Salah satu pelabuhan yang ditaklukkan Demak adalah [[Sunda Kelapa]], yang pada waktu itu berada dalam kekuasaan [[Kerajaan Sunda]]. Hubungan aliansinya dengan [[Imperium Portugal]] sejak 1511 menjadi ancaman bagi Demak. Pada 1527, pasukan dari Demak dan [[Kesultanan Cirebon|Cirebon]] yang dipimpin oleh [[Fatahillah]] melancarkan serangan sukses ke Sunda Kelapa yang memukul mundur Portugal dan Sunda. Fatahillah kemudian mengganti nama pelabuhan tersebut menjadi [[Jayakarta]].{{Sfn|Ooi|2004|p=410}} Di luar Jawa, Demak memiliki kekuasaan atas [[Jambi]] dan [[Palembang]] di Sumatra bagian timur.{{Sfn|Cortesão|1944|p=154-155}}
 
Kerajaan mulai mengalami kemunduran ketika Trenggana terbunuh dalam perang melawan [[Panarukan, Situbondo|Panarukan]] pada 1546. [[Sunan Prawoto]] kemudian naik takhta menggantikannya, tetapi dibunuh pada 1547 oleh suruhan [[Arya Panangsang]], penguasa [[Jipang, Cepu, Blora|Jipang]] yang ingin menjadi raja Demak.{{Sfn|Raffles|1817|pp=153-154}} Perang perebutan takhta segera terjadi dan berakhir dengan dibunuhnya Arya Penangsang oleh [[Hadiwijaya dari Pajang|Joko Tingkir]], penguasa [[Pajang, Laweyan, Surakarta|Pajang]], sebagai hukuman. Joko Tingkir kemudian memindahkan kekuasaan Demak ke Pajang, tempat kekuasaannya. Dengan demikian Kerajaan Demak berakhir dengan didirikannya [[Kesultanan Pajang]].{{Sfn|Ooi|2004|p=410}}{{Sfn|Pigeaud|De Graaf|1976|p=9}}
 
== TopiToponomi ==
DememekDemak bermula dari pemukiman yang bernama [[Bintoro, Demak, Demak|Bintoro]]. Pemukiman ini aslinya adalah hutan yang dibuka oleh Raden Patah setelah ia berguru pada [[Sunan Ampel]] dan menjadi menantunya. Di hutan tersebut, terdapat rumput [[gelagah]] yang baunya wangi. Karena itu, tempat tersebut juga dikenal dengan nama Glagahwangi.{{Sfn|Ramelan|1997|p=54}}
 
Ada beberapa usul mengenai asal usul nama Demak. Menurut [[Poerbatjaraka]], namanya berasal dari [[bahasa Jawa]] yaitu ''delemak'' yang berarti "rawa". Menurut [[Hamka]], namanya berasal dari [[bahasa Arab]] yaitu ''dimak'' yang berarti "mata air" (atau "air mata"). Menurut sejarawan lainnya, yaitu Sutjipto Wiryosuparto, namanya berasal dari sebuah kata dalam [[bahasa Kawi]] yang berarti "hadiah" atau "pusaka".{{Sfn|Amar|1996|p=14}}
 
== TOPONIMISejarah ==
=== Pendirian ===
Asal usul Kerajaan Demak tidak diketahui dengan jelas. Kota Demak tampaknya didirikan pada perempat akhir abad ke-15 oleh seorang [[Muslim]], kemungkinan besar seorang [[Tionghoa]] yang bernama "Cek Ko-po". Anaknya mungkin adalah orang yang oleh [[Tomé Pires]] dalam ''[[Suma Oriental]]''-nya sebut sebagai "Pate Rodim".{{Sfn|Cortesão|1944|p=154-155}}{{Sfn|Ricklefs|2008|p=69}}
 
Cerita tradisional [[Kesultanan Mataram|Mataram]] yang lebih populer menceritakan bahwa Demak didirikan oleh [[Raden Patah]], anak raja Majapahit terakhir {{Sfn|Ricklefs|2008|p=70}}{{Sfn|Pigeaud|De Graaf|1976|p=7}} Meskipun sejarawan [[Theodoor Gautier Thomas Pigeaud|T.G.Th. Pigeaud]] dan [[H. J. de Graaf]] menyatakan bahwa ceritanya tidak dapat dipercaya, mereka menyimpulkan bahwa nenek moyang para penguasa Demak tampaknya merupakan seorang pendatang Muslim asal Tiongkok yang pertama kali mendarat di [[Gresik]] dan kemudian menetap di Demak.{{Sfn|Pigeaud|De Graaf|1976|pp=6-7}}
Baris 75 ⟶ 90:
 
==== Di bawah Trenggana ====
[[Trenggana]] berjasa atas penyebaran Islam di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Di bawahnya, Demak mulai menguasai daerah-daerah Jawa lainnya seperti merebut [[Sunda Kelapa]] dari [[Pajajaran]] serta menghalau tentara [[Portugis]] yang akan mendarat di sana (1527), juga menaklukkan hampir seluruh Pasundan/Jawa Barat (1528–1540) serta wilayah-wilayah bekas Majapahit di Jawa Timur seperti Tuban (1527), Madura (1528), Madiun (1529), Surabaya dan Pasuruan (1527–1529), Kediri (1529), dan Malang (1529–1545.
 
Trenggana meninggal pada tahun 1546 dalam sebuah pertempuran menaklukkan [[Panarukan, Situbondo]], dan kemudian digantikan oleh [[Sunan Prawoto]]. Dengan demikian Demak belum menyentuh wilayah [[Kerajaan Blambangan]].
Baris 85 ⟶ 100:
(anak [[Trenggana]]). Peristiwa ini terjadi di tepi sungai saat [[Surowiyoto]] pulang dari Masjid sehabis sholat Jum'at. Sejak peristiwa itu Surowiyoto dikenal dengan sebutan Sekar Sedo Lepen yang artinya sekar gugur di sungai. Pada tahun [[1546]] [[Trenggana]] wafat dan tampuk kekuasaan dipegang oleh [[Sunan Prawoto]], anak [[Trenggana]], sebagai raja Demak keempat, akan tetapi pada tahun [[1547]] [[Sunan Prawoto]] dan isterinya dibunuh oleh Rungkud pengikut Pangeran Arya Penangsang, putra [[Pangeran Surowiyoto]]. Pangeran Arya Penangsang adalah Adipati Jipang pada waktu itu, Adipati Arya Penangsang adalah murid terkasih dari Sunan Kudus. Diceritakan bahwa Pengikut [[Arya Penangsang]] juga membunuh [[Pangeran Hadiri]], penguasa Jepara atau Kalinyamat (Suami [[Ratu Kalinyamat]]). Hal ini menyebabkan adipati-adipati di bawah Demak memusuhi [[Pangeran Arya Penangsang]], salah satunya adalah menantu Sultan Trenggono [[Joko Tingkir]] atau Sultan Hadiwijaya.
 
Puncak dari peristiwa ini [[Arya Penangsang]] dibunuh oleh [[Sutawijaya]] anak angkat Joko Tingkir yang tergabung dalam Pasukan Pajang saat menyerang Jipang. Dengan terbunuhnya [[Arya Penangsang]], maka berakhirlah era Kesultanan Demak. [[Joko Tingkir]] memindahkan pusat pemerintahan ke Pajang dan mendirikan Kerajaan Pajang atau Kesultanan Pajang. Usia kerajaan ini tidak panjang yaitu hanya berumur 79 tahun.
 
== masparEkonomi ==
{{image frame|content={{Photomontage
| photo1a = MUS Koin Kesultanan Demak 1475-1518; 3.jpg
Baris 218 ⟶ 233:
{| class="wikitable"
|-
! Nama !! Jabatan !!
|-
|[[Sunan Kalijaga]] ||Penasihat
|-
|[[Sunan Giri]] ||Mufti ( Pemimpin Fatwa )
|-
|[[Sunan Kudus]] ||Qadhi ( Hakim ) & Panglima Perang ( Senopati )
|-
||Qadhi ( Hakim )
|[[Sunan Kalijaga]] ||Penasihat
||Penasihat
|}
 
Baris 244 ⟶ 259:
 
=== Daftar pustaka ===
*
*{{Cite book|last=Amar|first=Imron Abu|year=1996|url=|title=Sejarah Ringkas Kerajaan Islam Demak|location=Kudus|publisher=Menara Kudus|ref=harv|url-status=live}}
*babad Tanah Jawi,Mulai dari Nabi Adam sampai Tahun 1647.(terj.).2007.Yogyakarta:narasi
*{{Cite book|last=Cortesão|first=Armando|date=1944|url=https://archive.org/details/McGillLibrary-136385-182|title=The Suma oriental of Tomé Pires and the book of Francisco Rodrigues|location=London|publisher=The Hakluyt Society|isbn=|pages=|ref=harv|url-status=live}}
*{{Cite book|last=Cœdès|first=George|date=1968|url=https://openresearch-repository.anu.edu.au/handle/1885/115188|title=The Indianized states of Southeast Asia|location=Honolulu|publisher=University of Hawaii Press|editor-last=Vella|editor-first=Walter F.|ref=harv|url-status=live}}
Baris 254 ⟶ 270:
* <!-- {{Cite book|last=[[M.C. Ricklefs|Ricklefs]]|first=[[M.C. Ricklefs|Merle Calvin]]|date=2008|url=https://archive.org/details/m.-c.-ricklefs-a-history-of-modern-indonesia-since-c.-1200-red-globe-press-2008/page/4/mode/2up|title=A History of Modern Indonesia since c. 1200 (E-Book version)|location=New York|publisher=Palgrave Macmillan|isbn=|edition=4|pages=|url-status=live}} -->
 
{{Kerajaan di Jawa}}
{{Kerajaan di Jawa}}<!-- Pranala tentang Walisongo sbg keturunan Cina tidak relevan untuk artikel ini, sementara disembunyikan....
[[Kategori:Kesultanan Demakdi Nusantara]]
* [http://www.mangucup.org/modules.php?op=modload&name=News&file=article&sid=756 Walisongo itu Cino!], mangucup.org, on Saturday, February 26, 2005 - 04:58 PM.
[[Kategori:Kerajaan IslamSayyid]]
* [https://belajarsam.com/kerajaan-demak/ Kerajaan Demak], Sejarah Kerajaan, on Monday, August 08, 2021.
* [http://www.jstor.org/view/00219118/di973668/97p0164a/4 Journal of Asian Studies, Vol. 30, No. 1, p. 9]:
*:Serat Kanda, the more important of the two (Rama Kling and Kakawin) has incorporated may Muslims legends and tales. Nabi Adam of Mecca has taken the place of Visnu or Siva in the story.
* Asvi Warman Adam, [http://www.mesias.8k.com/asvi2.htm Wali Songo Berasal dari Cina?], MESSIAS, Sumber: Kompas, Selasa, 12 Februari 2002.
* Asvi Warman Adam, [http://www.republika.co.id/kolom_detail.asp?id=187382&kat_id=16 Babad Tionghoa Muslim], Republika, Senin, 14 Februari 2005 -->
 
[[Kategori:Kesultanan Demak]]
[[Kategori:Kerajaan Islam]]
[[Kategori:Kerajaan di Nusantara|Demak]]
[[Kategori:Kerajaan di Jawa Tengah|Demak]]
[[Kategori:Negara prakolonial di Indonesia]]