Dheg Dheg Plas: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
(28 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 8:
| Studio = Dimita, [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]<ref name="Dick">{{cite web |url= https://komunitasaleut.com/2013/05/21/dick-tamimi-di-udara-dia-jaya/ |title= Dick Tamimi, Di Udara Dia Jaya!. |publisher= komunitasaleut.com |access-date= 22 Juni 2022}}</ref>
| Genre = {{flatlist|
* ''[[Garage rock]]''
* ''[[
▲* [[Musik country|country]]<ref name="Koes">{{cite web |url= https://rateyourmusic.com/release/album/koes-plus/volume-1-dheg-dheg-plas/ |title= Volume 1: Dheg Dheg Plas |publisher= rateyourmusic.com |access-date= 22 Juni 2022}}</ref>
}}
| Length = 32:11
Baris 25 ⟶ 19:
| Next album = ''[[Volume 2 (album Koes Plus)|Volume 2]]''{{br}}(1970)
}}
'''''Dheg Dheg Plas''''' adalah album perdana dari grup musik [[Koes Plus]] setelah berganti nama dari Koes Bersaudara yang dirilis pada 1 November 1969{{sfn|Ginting|2009|pp=59}} di bawah label [[Blackboard (perusahaan)|Melody]]. Album ini terhitung sukses besar di pasaran dan langsung mengangkat nama Koes Plus sebagai ''grup musik legendaris'' papan atas Indonesia. Di album pertama ini Koes Plus memperkenalkan 2 personel barunya, yaitu [[Murry]] sebagai drummer dan [[Totok Adji Rachman]] yang ditinggalkan
Album ini meledak dipasaran menjelang percintaan dan puitis pada saat itu karena lagu 'Tjintamu Telah Berlalu (Cintamu Telah Berlalu)' yang mengisahkan berlalu mereka nyalakan pada api dalam tungku dianggap dengar lolongan anjing di malam hari. Lagu ini bahkan sempat di cekal hanya ditayangkan di televisi karena dianggap percintaan dan puitis.
Namun Koes Plus dan Dimita Moulding Industries masih memiliki lagu yang menjadi andalan. Hits 'Manis dan Sajang (Manis dan Sayang)' juga sangat digemari dewasa pada saat itu. Kini, di tahun 2022 lagu ini digunakan dalam iklan produk rokok [[Gudang Garam|Gudang Garam Merah]]
Juga ada lagu 'Kelelawar' yang berkisah tentang bencana mentertawakan asyik, dan teriakan tentang kelelawar bersayap hitam yang telah terbang ditengah malam pagi pagi yang telah pulang.
== Latar Belakang ==
Bila ada sebuah group band yang paling kontroversial di Indonesia itu adalah Koes Bersaudara. Kontroversi ini bersumber dari cara [[Tonny Koeswoyo]] adalah personil satu-satunya band ini yang dianggap terlalu dominan dan cenderung otoriter. Setelah memecat Nomo Koeswoyo dan keluarnya Yok Koeswoyo pada tahun 1968, tak terdengar kabar Koes Bersaudara akan merilis album baru. Banyak yang berpikir Koes Bersaudara sudah habis
== Rilis dan
Pada tahun 1968, Koes Bersaudara telah usai akibat mengalami krisis internal yang disebabkan oleh kedua saudaranya. [[Nomo Koeswoyo]] keluar dari ''band'' dan menyusul [[Yok Koeswoyo]] juga ikut keluar dari ''band'' sebelum merekamkan album barunya. Nomo Koeswoyo, drummer Koes Bersaudara, mengalami masalah kesulitan karena saat itu ia telah menikah dan telah memiliki 1 orang anak (Chicha). [[Tonny Koeswoyo]] kemudian merekrut [[Murry]] sebagai drummer baru dan Totok AR sebagai pemetik bas baru. Totok AR tetap menjadi bagian dari Koes Plus, meskipun hanya sebagai personel tetap pada album pertama.
Album pertama Koes Plus, ''Dheg Dheg Plas'' dirilis pada 1 November 1969. Album ini adalah album pergantian nama baru band dari "Koes Bersaudara" menjadi "Koes Plus" saja. Album ini juga pergantian nama baru Koes Plus setelah mengalami masa-masa yang terlalu persaudaraan. Lebih dari 1,8 juta keping kopi album ini terjual sehingga menjadi album terlaris Koes Plus sepanjang sejarah. Album ''Dheg Dheg Plas'' sukses besar di pasaran, dan bukan hanya bagus di sisi komersial tetapi sekaligus menjadi salah satu Lagu-lagu hit album ini antara lain "Tjintamu Telah Berlalu", "Kelelawar", "Derita", "Manis dan Sajang" dan "Kembali ke Djakarta". Beberapa judul lagu di album ini terinspirasi dari karya-karya sastra dan puisi ala [[W.S. Rendra]] mungkin judul-judul lagu di album ini sangat tidak asing.
Ketukan drum dan dua penyanyinya di lagu "Kembali ke Djakarta terpengaruhi oleh [[Bee Gees]] dari lagu "Massachusetts". Sedangkan ketukan drum dan melodi gitarnya di lagu "Kelelawar" terpengaruhi oleh [[The Rolling Stones]] dari dua lagu "(I Can't Get No) Satisfaction" dan "Jumpin' Jack Flash".
Baris 54 ⟶ 50:
| title1 = Awan Hitam
| length1 = 2:59
| extra1 =
| title2 = [[Derita (lagu)|Derita]]
| length2 = 2:53
| extra2 =
| title3 = [[Kelelawar (lagu)|Kelelawar]]
| length3 = 2:46
| extra3 =
| title4 = Tiba-Tiba Aku Menangis
| length4 = 3:24
| extra4 =
| title5 = Bergembira
| length5 = 2:04
| extra5 =
| title6 = [[Cintamu Telah Berlalu|Tjintamu Telah Berlalu]] <small>(Cintamu Telah Berlalu)</small>
| length6 = 2:11
| extra6 = Yon
}}
{{Track listing
Baris 80 ⟶ 76:
| title8 = [[Manis dan Sayang (lagu)|Manis dan Sajang]] <small>(Manis dan Sayang)</small>
| length8 = 2:15
| extra8 =
| title9 = Hilang Tak Berkesan
| length9 = 1:55
Baris 86 ⟶ 82:
| title10 = [[Kembali ke Jakarta|Kembali ke Djakarta]] <small>(Kembali Ke Jakarta)</small>
| length10 = 3:46
| extra10 = Yon
| title11 = Biar Berlalu
| length11 = 2:44
Baris 104 ⟶ 100:
| title1 = Kelelawar
| length1 = 2:46
| extra1 =
| title2 = Dheg Dheg Plas
| length2 = 2:27
Baris 110 ⟶ 106:
| title3 = Derita
| length3 = 2:53
| extra3 =
| title4 = Tiba-Tiba Aku Menangis
| length4 = 3:24
| extra4 =
| title5 = Bergembira
| length5 = 2:04
| extra5 =
| title6 = Kembali ke Jakarta
| length6 = 3:46
| extra6 = Yon
| title7 = Biar Berlalu
| length7 = 2:44
Baris 125 ⟶ 121:
| title8 = Awan Hitam
| length8 = 2:59
| extra8 =
| title9 = Manis dan Sayang
| length9 = 2:15
| extra9 =
| title10 = Cintamu Telah Berlalu
| length10 = 2:11
| extra10 = Yon
| title11 = Lusa Mungkin Kau Datang
| length11 = 2:47
Baris 141 ⟶ 137:
== Personel ==
* [[Tonny Koeswoyo]] <small>(dikreditkan sebagai "Tonny Koeswojo")</small> – [[kibor]], [[gitar
* [[Yon Koeswoyo]] <small>(dikreditkan sebagai "Jon Koeswojo")</small> – gitar, vokal
* [[Totok Adji Rachman]] – [[gitar bas|bass]], gitar, vokal
* [[Murry|Kasmuri]] (Murry) – [[drum]], gitar, vokal
=== Produksi ===
|