Isra Mikraj: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mustaffa711 (bicara | kontrib)
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh Raditya syahrozi (bicara) ke revisi terakhir oleh 158.140.179.199
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(258 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1:
{{Ensiklopedia Islam|Muhammad}}
'''Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW''' ({{SAW}}) merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat [[Islam]] karena pada peristiwa ini Nabi [[Muhammad]] {{SAW}} mendapat perintah untuk menunaikan [[shalat]] lima waktu sehari semalam.
{{Muhammad}}
[[Berkas:Miraj_by_Sultan_Muhammad.jpg|jmpl|Ilustrasi Mikraj di mana Muhammad mengendarai burak. Karya oleh Sultan Muhammad abad ke-16, disimpan di [[British Museum]].]]
'''Isra Mikraj''' ({{lang-ar|الإسراء والمعراج|al-’Isrā’ wal-Mi‘rāj}}) adalah dua bagian perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Islam [[Muhammad]] dalam waktu satu malam saja. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa sangat penting bagi umat [[Islam]], karena pada peristiwa inilah Nabi Muhammad mendapat perintah untuk menunaikan [[salat]] lima waktu sehari semalam.<ref name="enc">{{cite book|editor = Richard C. Martin, [[Saïd Amir Arjomand|Said Amir Arjomand]], Marcia Hermansen, Abdulkader Tayob, Rochelle Davis, John Obert Voll|title = Encyclopedia of Islam and the Muslim World|date = December 2, 2003|publisher = [[Macmillan Publishers (United States)|Macmillan Reference USA]]|isbn = 978-0-02-865603-8|page = 482}}</ref> Beberapa penggambaran tentang kejadian ini dapat dilihat di [[surah]] ke-17 di [[Al-Qur'an]], yaitu [[Surah Al-Isra]].<ref>{{cite book
|last1 = Brown|first1 = Dennis
|last2 = Morris|first2 = Stephen
|series = Rhinegold Eeligious Studies Study Guides
|title = A Student's Guide to A2 Religious Studies: for the AQA Specification
|url = http://books.google.co.uk/books?id=7OkAqYod1CgC
|accessdate = 2012-01-10|year = 2003
|publisher = Rhinegold|location = London, UK
|oclc = 257342107|isbn = 978-1-904226-09-3
|page = 115 |chapter = Religion and Human Experience
|chapterurl = http://books.google.co.uk/books?id=7OkAqYod1CgC&lpg=PP1&pg=PA115
|quote = The revelation of the Qur'an to Prophet Muhammad (SAW)[includes] his Night Journey, an out-of-body experience where the prophet was miraculously taken to Jerusalem on the back of a mythical bird (buraq)....}}</ref>
 
Menurut tradisi, perjalanan ini dikaitkan dengan ''Lailat al-Mi'raj'', sebagai salah satu tanggal paling penting dalam [[kalender Islam]].<ref name=times>{{cite news|title=A night journey through Jerusalem|url=http://www.timesonline.co.uk/tol/comment/faith/article2279985.ece|date=August 18, 2007|accessdate=March 27, 2011|author=Bradlow, Khadija|work=[[The Times|Times Online]]}}</ref>
Isra Mi'raj terjadi pada periode akhir kenabian di Makkah sebelum Rasulullah {{SAW}} hijrah ke Madinah. Menurut al-Maududi<ref>{{en}} Al-Mawdudi, 1999. ''Quranic Suras Information''. Version 2.01 ([http://www.muhaddith.org/quran.html e-book information]). Dar el Hadith.</ref> dan mayoritas ulama,<ref>{{id}} Abu Majdi Haraki, 2007. ''Misteri Isra Mi'raj'', h. 206. Jogjakarta: DIVA Press.</ref> Isra Mi'raj terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621 M. Menurut al-Allamah al-Manshurfuri, Isra Mi'raj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian, dan inilah yang populer. Namun demikian, Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri<ref>{{ar}} Al-Mubarakfuri, Shafiyurrahman. ''Ar-Rahiq al-Makhtum'' ([http://www.islamspirit.com/islamspirit_program_015.php pranala unduhan], [http://www.islamspirit.com/click/go.php?id=53 unduhan zip 1.85 MB]).</ref> menolak pendapat tersebut dengan alasan karena Khadijah ''radhiyallahu anha'' meninggal pada bulan Ramadhan tahun ke-10 kenabian, yaitu 2 bulan setelah bulan Rajab. Dan saat itu belum ada kewajiban shalat lima waktu. Al-Mubarakfuri menyebutkan 6 pendapat tentang waktu kejadian Isra Mi'raj. Tetapi tidak ada satupun yang pasti. Dengan demikian, tidak diketahui secara persis kapan tanggal terjadinya Isra Mi'raj.
 
== Kejadian Isra' Mi'raj ==
Peristiwa Isra Mi'raj terbagi dalam 2 peristiwa yang berbeda. Dalam Isra, Nabi Muhammad {{SAW}} "diberangkatkan" oleh [[Allah]] SWT dari [[Masjidil Haram]] hingga [[Masjidil Aqsa]]. Lalu dalam Mi'raj Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit sampai ke [[Sidratul Muntaha]] yang merupakan tempat tertinggi. Di sini Beliau mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan shalat lima waktu.
Isra' Mi'raj terjadi pada periode akhir kenabian di Makkah sebelum Nabi Islam, [[Muhammad]] hijrah ke [[Madinah]]. Menurut al-Maududi<ref>{{en}} Al-Mawdudi, 1999. ''Quranic Suras Information''. Version 2.01 ([http://www.muhaddith.org/quran.html e-book information]). Dar el Hadith.</ref> dan mayoritas ulama islam,<ref>{{id}} Abu Majdi Haraki, 2007. ''Misteri Isra Mi'raj'', h. 206. Jogjakarta: DIVA Press.</ref> Isra' Mikraj terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621 M. Menurut al-Allamah al-Manshurfuri, Isra' Mikraj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian, dan inilah yang populer. Namun, [[Shafiyurrahman al-Mubarakfuri]]<ref name=":0">{{ar}} Al-Mubarakfuri, Shafiyurrahman. ''Ar-Rahiq al-Makhtum'' ([http://www.islamspirit.com/islamspirit_program_015.php pranala unduhan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070225170217/http://www.islamspirit.com/islamspirit_program_015.php |date=2007-02-25 }}, [http://www.islamspirit.com/click/go.php?id=53 unduhan zip 1.85 MB] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090603014116/http://islamspirit.com/click/go.php?id=53 |date=2009-06-03 }}).</ref> menolak pendapat tersebut dengan alasan karena istri pertama Muhammad, [[Khadijah binti Khuwailid|Khadijah]] meninggal pada bulan Ramadan tahun ke-10 kenabian, yaitu 2 bulan setelah bulan Rajab, dan saat itu belum ada kewajiban salat lima waktu. Al-Mubarakfuri menyebutkan 6 pendapat tentang waktu kejadian Isra' Mikraj. Tetapi tidak ada satupun yang pasti. Dengan demikian, tidak diketahui secara persis kapan tanggal terjadinya Isra' Mikraj.
 
Ketika Muhammad masih berada di tengah periode dakwah yang akan menerobos jalan antara pencapaian kesuksesan dan penindasan sementara ada sedikit harapan yang mulai terlihat, maka terjadilah peristiwa Isra' dan Mi'raj ini. Mengenai kapan waktu terjadinya, terdapat perbedaan pendapat, di antaranya:<ref name=":1">{{Cite book|last=Al-Mubarakfuri|first=Syaikh Shafiyyurrahman|date=2021|title=Sirah Rasulullah: Sejarah Hidup Nabi SAW|location=Jakarta Timur|publisher=Ummul Qura|isbn=978-602-6579-57-7|url-status=live}}</ref>
Bagi umat Islam, peristiwa tersebut merupakan peristiwa yang berharga, karena ketika inilah shalat lima waktu diwajibkan, dan tidak ada Nabi lain yang mendapat perjalanan sampai ke [[Sidratul Muntaha]] seperti ini. Walaupun begitu, peristiwa ini juga dikatakan memuat berbagai macam hal yang membuat Rasullullah SAW sedih.
 
# Peristiwa Isra' terjadi pada tahun ketika Allah memuliakan NabiNya dengan kenabian. Ini adalah pendapat yang dipilih oleh [[Ath-Thabari]].
Berikut adalah kronologis Isra Mi'raj menurut beberapa hadits yang sah:<ref>{{ar}} [[Muhammad Nashiruddin Al-Albani|Al-Albani, Muhammad Nashiruddin]]. 2000. ''[http://wiki-indonesia.club/wiki/Muhammad_Nashiruddin_Al-Albani#_ref-9 Al-Isra wa al-Mi'raj]''. Amman, Yordania: al-Maktabah al-Islamiyyah.</ref>
# Peristiwa ini terjadi lima tahun setelah diutusnya Muhammad menjadi Nabi. Pendapat ini dikuatkan oleh [[An-Nawawi]] dan [[Al-Qurthubi]].
# Peristiwa ini terjadi pada malam 27 Rajab tahun 10 dari kenabian. Pendapat ini dipilih oleh Allamah Al-Manshurfuri.
# Peristiwa ini terjadi 16 bulan sebelum hijrah, tepatnya pada bulan Ramadhan tahun 12 dari kenabian.
# Peristiwa ini terjadi I tahun 2 bulan sebelum hijrah, tepatnya pada bulan Muharram tahun 13 dari kenabian.
# Peristiwa ini terjadi I tahun sebelum hijrah, tepatnya pada bulan Rabi'ul Awwal tahun 13 dari kenabian.
 
Indikasi dari tiga pendapat pertama adalah bahwa kematian Khadijah pada bulan Ramadhan tahun 10 dari kenabian. Khadijah meninggal sebelum datangnya wahyu yang mewajibkan shalat lima waktu, sementara tidak ada perselisihan pendapat di kalangan para ulama Islam bahwa shalat lima waktu diwajibkan pada malam Isra'. Sedangkan mengenai tiga pendapat terakhir lainnya, belum menemukan pendapat yang dapat menguatkan salah satu darinya selain topik bahasan di dalam [[surah Al-Isra]] yang menunjukkan bahwa peristiwa ini terjadi pada masa-masa akhir.<ref name=":1" />
== Pembedahan pertama sebelum kenabian ==
Dari Anas bin Malik, bahwasanya Rasulullah {{SAW}} didatangi Jibril ''Alaihi wa Sallam'' ketika beliau bermain bersama anak-anak (sebayanya). Lalu beliau diambil, kemudian dibedah dadanya. Dikeluarkanlah jantung (qolbu, hati), lalu dikeluarkan dari jantung itu segumpal darah. Dia (Jibril) berkata: "Ini adalah bagian setan darimu." Kemudian jantungnya dibasuh dalam bejana emas dengan Air Zam Zam, lalu dikembalikan ke tempatnya semula. Sementara anak-anak tadi datang mengabarkan kepada ibunya, yaitu ibu susuannya. Mereka berkata: "Sesungguhnya Muhammad telah dibunuh." Kemudian mereka mendatanginya (Muhammad) dan beliau dalam keadaan berubah kulitnya (menjadi pucat). Anas berkata: "Dan sungguh aku pernah melihat bekas pembedahan itu di dada beliau."
 
Para ulama hadits meriwayatkan rincian dari peristiwa ini, dan kami akan memaparkannya secara ringkas, [[lbnul Qayyim]] berkata, {{kutipan|Menurut riwayat yang shahih bahwa Rasulullah diisra'kan dengan jasadnya dari Al-Masjid Al-Haram menuju Baitul Maqdis dengan mengendarai Al-Buraq, ditemani oleh Jibril. Lalu ia singgah di sana serta menjadi imam shalat bagi para nabi, lalu menambat Al-Buraq pada Pintu masjid. Kemudian pada malam itu, ia dinaikkan dari Baitul Maqdis menuju langit dunia. Jibril meminta agar Pintu langit dibukakan untuk ia lalu terbukalah pintunya. Di sana, ia melihat Adam, bapak manusia. Ia memberi salam kepadanya lantas dia menyambutnya dan membalas salam tersebut serta mengakui kenabiannya. Allah juga menampakkan kepadanya ruh-ruh para syuhada dari sebelah kanannya dan ruh-ruh orang-orang yang sengsara dari sebelah kirinya.<ref name=":1" />
:HR [[Imam Muslim|Muslim]] (162.3), Kitab Iman, Bab Isra Rasulullah ke Langit dan Kewajiban Shalat.
<br>
Kemudian ia dinaikkan lagi ke langit kedua. Jibril meminta agar dibukakan pintunya untuk ia . Di sana ia melihat Nabi Yahya bin Zakaria dan Isa bin Maryam, lalu menjumpai keduanya dan memberi salam. Keduanya menjawab salam tersebut dan menyambutnya serta mengakui kenabiannya. Kemudian dinaikkan lagi ke langit ketiga. Di sana ia melihat nabi Yusuf, lalu memberi salam kepadanya. Dia membalasnya dan menyambutnya serta mengakui kenabiannya. Kemudian dinaikkan lagi ke langit keempat. Di sana ia melihat Nabi Idris lalu memberi salam kepadanya. Dia menyambutnya dan mengakui kenabiannya. Kemudian ia dinaikkan lagi ke langit kelima. Di sana ia melihat Nabi Harun bin Imran lalu memberi salam kepadanya. Dia menyambutnya dan mengakui kenabiannya. Kemudian ia dinaikkan lagi ke langit keenam. Di sana ia bertemu dengan Nabi Musa bin Imran lalu memberi salam kepadanya. Dia menyambutnya dan mengakui kenabiannya.<ref name=":0" />
<br>
Tatkala ia hendak berlalu, Nabi Musa menangis. Ketika ditanyakan kepadanya, ''"Apa yang membuatmu menangis?"'' Dia menjawab, ''"Aku menangis karena rupanya ada seorang yang diutus setelahku tetapi umatnya yang masuk surga lebih banyak dari umatku. Kemudian ia dinaikkan lagi ke langit ketujuh"''. Di sana ia bertemu dengan Nabi Ibrahim lalu ia memberi salam kepadanya. Dia menyambutnya dan mengakui kenabiannya. Kemudian ia naik ke [[Sidratulmuntaha|Sidratul Muntaha]], lalu dibawa naik ke Al-Bait Al-Ma'mur. Kemudian ia dinaikkan lagi menuju Allah Yang Maha Perkasa. Ia mendekat kepada-Nya hingga jaraknya tinggal sepanjang dua ujung busur atau lebih dekat lagi. Dia mewahyukan kepada hamba-Nya ini dengan wahyu, mewajibkan kepadanya lima puluh waktu shalat. Ia lalu kembali hingga melewati Nabi Musa.<ref name=":1" />
<br>
Dia lalu bertanya kepadanya, ''"Apa yang diperintahkan kepadamu?"'' Ia menjawab, ''"Lima puluh waktu shalat."'' Dia berkata, ''"Umatmu pasti tidak sanggup melakukan itu, kembalilah ke Rabb-mu dan mintalah keringanan untuk umatmu!"'' Ia menoleh ke arah Jibril seakan ingin memintakan pendapatnya dalam masalah itu. Dia mengisyaratkan persetujuannya jika ia memang menginginkan hal itu. Lalu [[Jibril]] membawa ia naik lagi hingga membawanya ke hadapan Allah, sedangkan Dia berada di tempatnya. Ini adalah redaksi milik Al-Bukhari pada sebagian jalur periwayatannya. Lalu Allah meringankannya menjadi sepuluh waktu shalat. Kemudian ia turun hingga kembali melewati Nabi Musa lagi lantas memberitahukan tentang tersebut kepadanya. Dia berkata kepadanya, 'Kembalilah lagi kepada Rabb-mu.' mengikuti saran Musa dan minta keringanan kepada Allah Azza Wa Jalla hingga akhirnya Dia menurunkannya menjadi lima waktu shalat. Musa kemudian memerintahkan ia agar kembali kepada Rabb dan memintakan keringanan lagi. Lalu ia Inenjawab, ''"Aku malu kepada Rabb-ku. Aku rela dengan hal ini dan berserah diri."'' Setelah ia menjauh, datanglah suara memanggil, ''"Engkau telah menyetujui fardlu-Ku dan Aku telah memberikan keringanan untuk para hamba-Ku."''<ref name=":1" />}}
 
Kemudian [[Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah|Ibnul Qayyim]] menyinggung perbedaan persepsi seputar rukyah (melihat) ia terhadap Rabb-nya Tabaraka wa Ta'ala. Dia juga menyebutkan ucapan [[Ibnu Taimiyyah]] mengenai hal ini, yang inti dari pendapat-pendapat yang disebutkan olehnya menyatakan bahwa melihat dengan mata telanjang sama sekali tidak valid. Pendapat semacam ini tidak pernah diucapkan oleh seorang sahabat pun. Sedangkan nukilan yang berasal dari [[Ibnu Abbas]] tentang rukyah ia secara mutlak dan rukyah ia dengan hati, pendapat pertama ini tidak menafikan pendapat kedua. [[Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah|Ibnul Qayyim]] kemudian mengomentari, ''"Sedangkan firman-Nya Ta'ala di dalam surat An-Najm (artinya), "Kemudian dia mendekat lalu bertambah mendekat lagi."'' Ungkapan 'mendekat' di sini bukan yang dimaksud di dalam kisah Isra'. Ungkapan "mendekat" yang terdapat di dalam surat An-Najm tersebut adalah ''mendekat dan bertambah mendekatnya'' Jibril sebagaimana yang dikatakan oleh [[Aisyah binti Abu Bakar]] dan [[Ibnu Mas'ud]]. Arah pembicaraan di dalam ayat tersebut pun mendukungnya. Adapun 'mendekat dan bertambah mendekat' yang ada pada cerita Isra' adalah jelas sekali menyatakan ''mendekat dan bertambah mendekatnya Rabb Tabaraka wa Ta'ala''. Di dalam [[surah An-Najm]] tidak ditemukan sesuatu yang menyinggung tentang hal itu bahkan di sana terdapat penegasan bahwa Muhammad melihat Jibril dalam rupa aslinya yang lain di [[Sidratul Muntaha]]. Ini adalah Jibril yang dilihat oleh Muhammad sebanyak dua kali dalam rupa aslinya, pertama di bumi dan kedua di Sidratul Muntaha.<ref name=":1" />
Perkataan Anas tentang bekas pembedahan inilah yang mungkin sekarang dikenal sebagai jaringan parut.
 
== PeristiwaHadis ketikatentang Isra' Mi'raj ==
Riwayat tentang perjalanan malam Muhammad dan diangkatnya dia ke langit untuk bertemu langsung dengan Allah dan menerima perintah kewajiban salat di lima waktu terdapat dalam Kitab Hadis Sahih milik [[Imam Muslim]]:<ref>{{Cite web|title=Hadits Muslim No. 234 {{!}} Isra` Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam ke langit|url=http://www.hadits.id/hadits/muslim/234|website=Hadits.id|access-date=2022-03-05}}</ref>
=== Pembedahan kedua sesudah kenabian ===
Qatadah: Telah mengisahi kami Anas bin Malik, dari Malik bin Sha'sha'ah ''radhiyallahu anhuma'', ia telah berkata: Telah bersabda Nabi {{SAW}}: "Ketika aku di al-Bait (yaitu Baitullah atau Ka'bah) antara tidur dan jaga", kemudian beliau menyebutkan tentang seorang lelaki di antara dua orang lelaki. "Lalu didatangkan kepadaku bejana dari emas yang dipenuhi dengan kebijaksanaan dan keimanan. Kemudian aku dibedah dari tenggorokan hingga perut bagian bawah. Lalu perutku dibasuh dengan Air Zam Zam, kemudian diisi dengan kebijaksanaan (hikmah) dan keimanan. Dan didatangkan kepadaku binatang putih yang lebih kecil dari kuda dan lebih besar dari baghal (peranakan kuda dan keledai), yaitu Buraq.
 
{{quote| Yaitu seekor binatang yang tubuhnya seperti kuda dan berwarna putih, ia mempunyai sayap dan mempunyai ekor burung merak. Di setiap langit Nabi Muhammad bertemu Nabi. Di langit pertama Nabi Muhammad bertemu Nabi Adam, Di langit keDua Rasulullah bertemu dangan Nabi Isa dan Nabi Yahya, Di langit keTiga Rasulullah bertemu dengan Nabi Yusuf, Dilangit keEmpat Rasulullah bertemu dengan Nabi Idris,Di langit ke lima Rasulullah bertemu dengan Nabi Harun, Di langit ke enam Rasulullah bertemu dengan Nabi Musa, Di langit ke tujuh Rasulullah bertemu dengan Nabi Ibrahim, dia sedang berada dalam keadaan menyandar di Baitul Makmur. Keluasannya setiap hari bisa memasukkan tujuh puluh ribu malaikat. Setelah keluar, mereka tidak kembali lagi kepadanya (Baitul Makmur). Kemudian aku dibawa ke [[Sidratul Muntaha]]. Daun-daunnya besar seperti telinga gajah dan ternyata buahnya sebesar tempayan." Dia bersabda: "Ketika dia menaikinya dengan perintah Allah, maka sidratul muntaha berubah. Tidak seorang pun dari makhluk Allah yang mampu menggambarkan keindahannya karena indahnya. Lalu, Allah memberikan wahyu kepada dia dengan mewajibkan salat lima puluh waktu sehari semalam. Lalu aku turun dan bertemu Nabi Musa alaihi salam, dia bertanya, 'Apakah yang telah difardukan oleh Tuhanmu kepada umatmu? ' Dia bersabda: "Salat lima puluh waktu'. Nabi Musa berkata, 'Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan karena umatmu tidak akan mampu melaksanakannya. Aku pernah mencoba Bani Israil dan menguji mereka'. Dia bersabda: "Aku kembali kepada Tuhan seraya berkata, 'Wahai Tuhanku, berilah keringanan kepada umatku'. Lalu Allah subhanahu wata'ala. mengurangkan lima waktu salat dari dia'. Lalu aku kembali kepada Nabi Musa dan berkata, 'Allah telah mengurangkan lima waktu salat dariku'. Nabi Musa berkata, 'Umatmu tidak akan mampu melaksanakannya. Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan lagi'. Dia bersabda: "Aku masih saja bolak-balik antara Tuhanku dan Nabi Musa, sehingga Allah berfirman: 'Wahai Muhammad! Sesungguhnya aku fardukan lima waktu sehari semalam. Setiap salat fardu dilipat gandakan dengan sepuluh kali lipat. Maka itulah lima puluh salat fardu. Begitu juga barangsiapa yang berniat, untuk melakukan kebaikan tetapi tidak melakukanya, niscaya akan dicatat baginya satu kebaikan. Jika dia melaksanakannya, maka dicatat sepuluh kebaikan baginya. Sebaliknya, barang siapa yang berniat ingin melakukan kejahatan, tetapi tidak melakukannya, niscaya tidak dicatat baginya sesuatu pun. Lalu, jika dia mengerjakannya, maka dicatat sebagai satu kejahatan baginya'. Aku turun hingga sampai kepada Nabi Musa, lalu aku memberitahu kepadanya. Dia masih saja berkata, 'Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan'. Aku menjawab, 'Aku terlalu banyak berulang-ulang kembali kepada Tuhanku, sehingga menyebabkanku malu kepada-Nya'."''| [[Shahih Muslim]], Kitab Iman, Bab Isra' Rasulullah ke langit, hadits nomor 162a.}}
:HR [[Imam Bukhari|al-Bukhari]] (3207). Hadits ini akan dilanjutkan pada bagian Langit Ke-1.
 
== Perbedaan Isra' dan Mi'raj ==
Dari Anas bin Malik, ia telah berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW: "Aku didatangi mereka (malaikat), kemudian mengajakku ke Sumur Zam Zam. Lalu dadaku dibedah, kemudian dibasuh dengan Air Zam Zam. Lalu aku dikembalikan."
Sering kali masyarakat menggabungkan Isra Mikraj menjadi satu peristiwa yang sama. Padahal sebenarnya Isra dan Mikraj merupakan dua peristiwa yang berbeda. Dalam Isra, Muhammad "diberangkatkan" oleh [[Allah]] dari [[Masjidil haram]] hingga [[Masjidil Aqsa|Masjidilaqsa]]. Lalu dalam Mikraj Nabi Muhammad dinaikkan ke langit sampai ke [[Sidratulmuntaha]] yang merupakan tempat tertinggi. Di sini, Muhammad mendapat perintah langsung dari Allah. untuk menunaikan salat lima waktu.{{butuh rujukan}}
 
== Pengaruh ==
:HR [[Imam Muslim|Muslim]] (162.2), Kitab Iman, Bab Isra Rasulullah ke Langit dan Kewajiban Shalat.
Bagi umat Islam, peristiwa tersebut merupakan peristiwa yang berharga, karena ketika inilah salat lima waktu diwajibkan, dan tidak ada nabi lain yang mendapat perjalanan sampai ke [[Sidratulmuntaha]] seperti ini. Walaupun begitu, peristiwa ini juga dikatakan memuat berbagai macam hal yang membuat Muhammad sebagai rasul islam tidak merasa sedih lagi karena ditinggal istri dan pamannya.{{butuh rujukan}}
 
== Zaman modern ==
=== Beliau SAW melihat gambaran para nabi dan umatnya ===
''Lailat al-Mi'raj'' ({{lang-ar|لیلة المعراج}}, {{transl|ar|Lailätu 'l-Mi‘rāğ}}), juga dikenal sebagai ''Shab-e-Mi'raj'' ({{lang-fa|شب معراج}}, {{transl|fa|Šab-e Mi'râj}}) di Iran, [[Pakistan]], [[India]] dan [[Bangladesh]], dan ''Miraç Kandili'' dalam [[bahasa Turki]], adalah sebuah perayaan yang dilangsungkan saat Isra dan Mikraj. Beberapa Muslim merayakannya dengan melakukan salat [[tahajud]] di malam hari, dan di beberapa negara mayoritas Muslim, dengan menghias kota dengan lampu dan lilin. Umat Islam berkumpul di masjid dan salat berjemaah serta mendengarkan khotbah mengenai Isra dan Mikraj.<ref>[http://www.bbc.co.uk/religion/religions/islam/holydays/lailatalmiraj.shtml BBC Religion and Ethics - Lailat al Miraj]</ref><ref>[http://www.wrmea.com/backissues/0191/9101056.htm WRMEA article on Muslim holidays]</ref>
Dari Ibnu Abbas, ia telah berkata: Ketika Nabi SAW diisra`kan, beliau melewati seorang nabi dan beberapa nabi, dan bersama mereka ada banyak orang. Dan seorang nabi dan beberapa nabi, dan bersama mereka beberapa orang. Dan seorang nabi dan beberapa nabi, dan bersama mereka tidak ada seorangpun sampai beliau melewati kelompok yang besar. Aku berkata: “Siapa Ini?” Dijawablah (oleh Jibril): “Musa dan kaumnya. Akan tetapi angkatlah kepalamu, kemudian lihatlah!” Kemudian ada kelompok besar yang memenuhi ufuk dari sebelah sana dan dari sebelah sana. Lalu dikatakan (oleh Jibril): “Mereka adalah umatmu dan yang lainnya adalah kelompok dari umatmu yang berjumlah tujuh puluh ribu (70.000) orang yang akan masuk surga tanpa hisab (perhitungan amal).” Kemudian beliau masuk (ke kamar beliau) dan mereka (para sahabat) tidak menanyai beliau dan beliau tidak merangkan kepada mereka. Maka mereka berkata: "Kami adalah mereka itu tadi". Dan ada pula yang berkata: "Mereka adalah anak-anak kami yang lahir dalam fitrah dan Islam". Kemudian Nabi SAW keluar, lalu bersabda: "Mereka adalah orang-orang yang tidak berobat dengan besi panas, tidak meruqyah, dan tidak pula bertakhayul (tathayyur). Dan mereka bertawakal kepada Tuhan mereka.” Lantas Ukasyah bin Mihshan berdiri lalu berkata: “Saya termasuk mereka wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Ya.” Kemudian yang lain lagi berdiri lalu berkata pula: “Saya termasuk mereka?" Beliau menjawab: “Kamu telah didahului oleh Ukasyah (dalam bertanya demikian).”
 
[[Masjid Al-Aqsa]] dipercaya sebagai tempat di mana Muhammad naik ke surga. Tanggal pasti mengenai kejadian ini tidak jelas, tetapi tetap dirayakan karena terjadi sebelum [[hijrah]] dan setelah kunjungan nabi ke Taif. Beberapa orang menganggapnya telah terjadi hanya setahun sebelum hijrah, pada 27 [[Rajab]]; tetapi tanggal ini tidak selalu diterima. Tanggal ini akan sama dengan 26 Februari 621 di [[kalender Julian]] dan 8 Maret 620 jika terjadi setahun sebelumnya. Dalam tradisi [[Syiah]] di [[Iran]], 27 Rajab merupakan hari pemanggilan pertama Muhammad, disebut ''Mab'as''. Masjid Al-Aqsa dan sekitarnya dianggap sebagai tempat tersuci ketiga di dunia bagi umat Muslim.<ref name="BloomBlair2009">{{cite book|author1=Jonathan M. Bloom|author2=Sheila Blair|title=The Grove encyclopedia of Islamic art and architecture|url=http://books.google.com/books?id=un4WcfEASZwC&pg=PA76|accessdate=26 December 2011|year=2009|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-530991-1|page=76}}</ref><ref name="Grabar2006">{{cite book|author=Oleg Grabar|title=The Dome of the Rock|url=http://books.google.com/books?id=OeIOowshe6EC&pg=PA14|accessdate=26 December 2011|date=1 October 2006|publisher=Harvard University Press|isbn=978-0-674-02313-0|page=14}}</ref>
:HR [[Imam Turmudzi|at-Tirmidzi]] (2446). Beliau berkata: "Ini adalah hadits hasan shahih".
 
== Lihat pula ==
Dalam hadits ini terdapat tambahan seorang sahabat lagi yang mendapat kabar gembira akan masuk surga, yaitu Ukasyah bin Mihshan.
* [[Arasy]]
* [[Sidratulmuntaha]]
* [[Hijrah]]
 
== Rujukan ==
=== Beliau SAW bertemu beberapa kelompok malaikat dan mereka berwasiat sama untuk umat beliau ===
{{reflist}}
Dia (Anas) berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW: "Tidaklah aku melewati sekelompok malaikat pada malam aku diisra`kan kecuali mereka berkata: Wahai Muhammad, suruhlah umatmu berbekam."
 
{{Wikibooks|Islam|Rangkaian Hadis Isra dan Mi'raj}}
:HR [[Ibnu Majah]] (3479), Kitab Pengobatan, Bab Bekam. Disahkan [[Muhammad Nashiruddin Al-Albani|al-Albani]] dalam Shahih al-Jami` (II: 5671), dan Takhrij al-Misykat (4544).
{{Topik Muhammad}}
 
{{Muslimholidays}}
Dari Ibnu 'Abbas, bahwasanya Rasulullah SAW telah bersabda: "Tidaklah aku melewati sekelompok malaikat pada malam aku diisra`kan kecuali tiap mereka berkata kepadaku: Wajib bagimu wahai Muhammad untuk berbekam."
{{Authority control}}
 
:HR [[Ibnu Majah]] (3477), Kitab Pengobatan, Bab Bekam. Dishahihkan [[Muhammad Nashiruddin Al-Albani|al-Albani]] dalam ash-Shahihah (V: 2263) dan Shahih al-Jami` (II: 5672).
 
=== Beliau SAW bertemu Nabi Ibrahim yang berwasiat untuk umat beliau ===
Dari Ibnu Mas'ud, ia telah berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW: Aku bertemu Ibrahim pada malam aku diisra'kan. Iapun bertanya: "Wahai Muhammad, suruhlah umatmu mengucapkan salam kepadaku, dan kabarkanlah kepada mereka bahwa sesungguhnya surga subur tanahnya, manis airnya, dan terhampar luas. Dan bahwasanya tanamannya adalah (ucapan dzikir) Subhanallah, Alhamdulillah, La ilaha illallah, Allahu Akbar."
 
:HR [[Imam Turmudzi|at-Tirmidzi]] (3462), Kitab Doa-Doa dari Rasulullah, Bab Dalil tentang Keutamaan Tasbih, Takbir, Tahlil, dan Tahmid. Beliau berkata: Ini adalah hadits hasan gharib dari sisi ini dari hadits Ibnu Mas'ud. Dihasankan [[Muhammad Nashiruddin Al-Albani|al-Albani]] dalam ash-Shahihah (I:105) dengan dua syahid (penguat) dari hadits Ibnu 'Umar dan hadits Abu Ayyub al-Anshari.
 
=== Beliau SAW mengimami shalat jama'ah para nabi di [[Mesjid Al-Aqsa|Masjid Al-Aqsha]] ===
 
Dari Abu Hurairah, ia telah berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW : "..... Dan sungguh telah diperlihatkan kepadaku jama'ah para nabi. Adapun Musa, dia sedang berdiri shalat. Dia lelaki tinggi kekar seakan-akan dia termasuk suku Sanu'ah. Dan ada pula 'Isa bin Maryam alaihi`ssalam sedang berdiri shalat. Manusia yang paling mirip dengannya adalah 'Urwah bin Mas'ud ats-Tsaqafi. Ada pula Ibrahim 'alaihi`ssalam sedang berdiri shalat. Orang yang paling mirip dengannya adalah sahabat kalian ini, yakni beliau sendiri. Kemudian diserukanlah shalat. Lantas aku mengimami mereka. Seusai shalat, ada yang berkata (Jibril): "Wahai Muhammad, ini adalah Malik, penjaga neraka. Berilah salam kepadanya!" Akupun menoleh kepadanya, namun dia mendahuluiku memberi salam.
 
:HR [[Imam Muslim|Muslim]] (172).
 
=== Beliau SAW melihat Nabi Musa, Nabi Isa, Dajjal, dan Malaikat Malik ===
Dari Anas bin Malik, bahwasanya Rasulullah SAW telah bersabda: "Pada malam aku diisra'kan aku melewati Musa di gundukan tanah merah ketika dia sedang shalat di dalam kuburnya."
 
:HR [[Imam Muslim|Muslim]] (2375), Kitab Keutamaan-Keutamaan, Bab Sebagian Keutamaan Musa.
 
Dari Abu al-'Aliyah: Telah mengisahi kami sepupu Nabi kalian, yaitu Ibnu 'Abbas radhiya`llahu 'anhuma, dari Nabi SAW, beliau telah bersabda: "Pada malam aku diisra'kan aku telah melihat Musa, seorang lelaki berkulit sawo matang, tinggi kekar, seakan-akan dia adalah lelaki Suku Syanu'ah. Dan aku telah melihat 'Isa, seorang lelaki bertinggi sedang, berambut lurus. Dan aku juga telah melihat Malaikat Penjaga Neraka dan Dajjal" termasuk ayat yang telah diperlihatkan Allah kepada beliau. {maka janganlah kamu ragu tentang pertemuan dengannya (yaitu Musa) (as-Sajdah, 32: 23)}.
 
Dari Anas dan Abu Bakrah, dari Nabi SAW: "Malaikat-malaikat kota Madinah berjaga-jaga dari Dajjal."
 
:HR [[Bukhari|al-Bukhari]] (3239), Kitab Permulaaan Penciptaan, Bab Penyebutan Malaikat.
 
=== Disodorkan kepada beliau SAW dua gelas minuman ===
Abu Hurairah telah berkata: Pada malam beliau diisra`kan, disodorkan kepada Rasulullah SAW dua gelas minuman: khamr (minuman keras) dan susu. Beliaupun melihat keduanya, lalu mengambil susu. Jibril berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki engkau kepada fitrah. Seandainya engkau mengambil khamr, niscaya binasalah umatmu."
 
:HR [[Bukhari|al-Bukhari]] (4709), Kitab Tafsir al-Qur'an, Bab Firmannya {yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram (al-Isra', 17: 1)}.
 
Dari Abu Hurairah, ia telah berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW: Ketika aku diisra`kan, aku bertemu Musa. Dia berkata: Kemudian beliau menyifatkannya. Dia adalah lelaki, aku mengira beliau bersabda: Kurus, agak tinggi. Rambutnya ikal, seakan-akan dari suku Syanu'ah. Beliau bersabda: Dan aku bertemu 'Isa. Dia berkata: Kemudian beliau menyifatkannya. Beliau bersabda: Tingginya sedang, berkulit kemerahan, seperti baru keluar dari Dimas, yaitu pemandian. Dan aku telah melihat Ibrahim. Beliau bersabda: Dan aku adalah keturunannya yang paling mirip dengannya. Beliau bersabda: Dan disodorkan kepadaku dua gelas minuman. Salah satunya susu, dan yang lain khamr. Kemudian dikatakan kepadaku: Ambillah yang mana dari keduanya yang engkau kehendaki! Akupun mengambil susu, kemudian meminumnya. Lalu dikatakan kepadaku: "Engkau telah ditunjuki kepada fitrah" atau "Engkau telah menepati fitrah. Adapun sungguh seandainya engkau mengambil khamr, niscaya binasalah umatmu."
 
:HR [[Imam Turmudzi|at-Tirmidzi]] (3130), Kitab Tafsir al-Qur`an dari Rasulullah, Bab Dan Dari Surah Bani Isra`il. Beliau berkata: "Ini adalah hadits hasan shahih."
 
== Peristiwa ketika Mi'raj ==
=== Langit Ke-1: Nabi Adam ===
Akupun pergi bersama Jibril hingga kami mendatangi Langit Dunia. Ada yang bertanya: "Siapa ini?", dia menjawab: "Jibril". Ditanya lagi: "Siapa bersamamu?", dia menjawab: "Muhammad". Ditanya lagi: "Dan sudah waktunya ia diutus kepada-Nya?", dia menjawab: "Ya". Dikatakanlah: "Selamat datang untuknya dan sungguh sebaik-baik pendatang telah tiba". Begitu menjumpai Adam, aku memberinya salam. Diapun berkata: "Selamat datang untukmu wahai anak dan nabi!".
 
=== Langit Ke-2: Nabi Isa dan Nabi Yahya ===
Kemudian kami mendatangi Langit Kedua. Ada yang bertanya: "Siapa ini?", dia menjawab: "Jibril". Ditanya lagi: "Siapa bersamamu?", dia menjawab: "Muhammad". Ditanya lagi: "Sudah waktunya ia diutus kepada-Nya?", dia menjawab: "Ya". Dikatakanlah: "Selamat datang untuknya dan sungguh sebaik-baik pendatang telah tiba". Ketika menjumpai Isa dan Yahya, keduanya berkata: "Selamat datang untukmu, wahai saudara dan nabi!".
 
=== Langit Ke-3: Nabi Yusuf ===
Lalu kami mendatangi Langit Ketiga. Ada yang bertanya: "Siapa ini?", dia menjawab: "Jibril". Ditanya lagi: "Siapa bersamamu?", dia menjawab: "Muhammad". Ditanya lagi: "Dan sudah waktunya ia diutus kepada-Nya?", dia menjawab: "Ya". Dikatakanlah: "Selamat datang untuknya dan sungguh sebaik-baik pendatang telah tiba". Saat menjumpai Yusuf, aku memberinya salam. Dia berkata: "Selamat datang untukmu, wahai saudara dan nabi!".
 
=== Langit Ke-4: Nabi Idris ===
Lantas kami mendatangi Langit Keempat. Ada yang bertanya: "Siapa ini?", dia menjawab: "Jibril". Ditanya: "Siapa bersamamu?", dia menjawab: "Muhammad". Ditanya lagi: "Dan telah waktunya ia diutus kepada-Nya?", dia menjawab: "Ya". Dikatakanlah: "Selamat datang untuknya dan sebaik-baik pendatang telah tiba". Tatkala menjumpai Idris, aku memberinya salam. Diapun berkata: "Selamat datang untukmu, wahai saudara dan nabi!".
 
=== Langit Ke-5: Nabi Harun ===
Kemudian kami mendatangi Langit Kelima. Ada yang bertanya: "Siapa ini?", dia menjawab: "Jibril". Ditanya: "Siapa bersamamu?", dia menjawab: "Muhammad". Ditanya lagi: "Dan sudah waktunya ia diutus kepada-Nya?", dia menjawab: "Ya". Dikatakanlah: "Selamat datang untuknya dan sungguh sebaik-baik pendatang telah tiba". Saat kami menjumpai Harun, aku memberinya salam. Diapun menjawab: "Selamat datang untukmu, wahai saudara dan nabi!".
 
=== Langit Ke-6: Nabi Musa ===
Lantas kami mendatangi Langit Keenam. Ada yang bertanya: "Siapa ini?", dia menjawab: "Jibril". Ditanya: "Siapa bersamamu?", dia menjawab: "Muhammad". Dikatakan: "Dan sudah waktunya ia diutus kepada-Nya? Selamat datang untuknya dan sebaik-baik pendatang telah tiba." Ketika menjumpai Musa, aku memberinya salam. Diapun dia berkata: "Selamat datang untukmu, wahai saudara dan nabi!". Tatkala aku berlalu, dia menangis sehingga ditanya: "Apa yang menyebabkanmu menangis?". Dia menjawab: "Wahai Tuhan, (yang menyebabkanku menangis yaitu) pemuda ini yang diutus sesudahku. Umatnya yang masuk surga lebih utama daripada umatku yang memasukinya."
 
=== Langit Ke-7: Nabi Ibrahim ===
Lalu kami mendatangi Langit Ketujuh. Ada yang bertanya: "Siapa ini?", dia menjawab: "Jibril". Ditanya: "Siapa bersamamu?", dia menjawab: "Muhammad". Dikatakanlah: "Dan telah waktunya ia diutus kepada-Nya? Selamat datang untuknya dan sungguh sebaik-baik pendatang telah tiba." Saat menjumpai Ibrahim, aku memberinya salam. Diapun berkata: "Selamat datang untukmu, wahai putra dan nabi!".
 
=== Baitul Makmur ===
Tatkala dinaikkan ke Baitul Makmur, aku menanyai Jibril. Maka ia menjawab: "Ini adalah Baitul Makmur. Setiap hari di dalamnya shalat tujuh puluh ribu (70.000) malaikat. Jika mereka telah keluar, mereka tidak akan pernah kembali lagi ke sana sampai yang terakhir dari mereka."
 
=== Peristiwa di [[Sidratul Muntaha]] ===
Dan aku dinaikkan ke [[Sidratul Muntaha]] yang mana buahnya seperti bejana batu dan daunnya seperti telinga gajah. Pada akarnya terdapat empat sungai: dua sungai batin dan dua sungai lahir. Begitu kutanyai Jibril, ia menjawab: "Adapun dua yang batin (tidak tampak dari dunia) berada di surga, sedangkan dua yang lahir (tampak di dunia) adalah Nil dan Eufrat." Kemudian aku diwajibkan lima puluh shalat.
:HR [[Imam Bukhari|al-Bukhari]] (3207).
 
=== Peristiwa di Surga ===
Dari Anas bin Malik, dari Nabi {{{SAW}}}, beliau telah bersabda: Ketika aku jalan-jalan di Surga, aku mendekati sungai yang di kedua bantarannya terdapat kubah-kubah dari rangkaian mutiara. Aku bertanya: "Apa ini wahai Jibril?" Ia menjawab: "Ini adalah al-Kautsar yang diberikan Tuhanmu kepadamu." Maka ingatlah (ketahuilah) oleh kalian bahwa tanahnya atau debunya adalah kesturi yang harum semerbak.
 
:HR [[Bukhari|al-Bukhari]] (6581), Kitab Kelembutan Hati, Bab Tentang al-Kautsar.
 
=== Peristiwa di Neraka ===
Dari Anas bin Malik, ia telah berkata: Telah bersabda Rasulullah {{SAW}}: Ketika aku dimi'rajkan [Tuhanku yang Maha Perkasa lagi Maha Tinggi], aku melewati suatu kaum yang mempunyai kuku-kuku dari tembaga. Mereka mencakari wajah-wajah dan dada-dada mereka. Aku bertanya: "Siapa mereka wahai Jibril?" Ia menjawab: "Mereka adalah orang-orang yang memakan daging manusia dan menumpuk-numpuk harta."
 
:HR [[Abu Dawud]] (4878), Kitab Adab, Bab Tentang Ghibah. Menurut [[Muhammad Nashiruddin Al-Albani|al-Albani]] hadits ini shahih lighairih dalam ash-Shahihah (II: 533) dan Shahih at-Targhib (III: 2839). Sebelumnya dalam Takhrij al-Misykat (III: 5046) beliau belum menetapkan derajatnya.
 
=== Langit Ke-6: Saran Nabi Musa ===
Saat aku kembali (turun) hingga menjumpai Musa, ia bertanya: "Apa yang engkau bawa?".Kujawab: "Aku diwajibkan lima puluh shalat". Ia berkata: "Aku lebih mengetahui manusia daripadamu. Aku telah berurusan dengan Bani Israil dengan urusan yang sulit. Dan sesungguhnya umatmu tidak akan mampu. Maka kembalilah kepada Tuhanmu, kemudian mintalah (keringanan) kepada-Nya."
 
=== Sidratul Muntaha: Keringanan kewajiban shalat ===
Oleh karena itu aku kembali. Akupun meminta (keringanan) kepada-Nya sehingga Dia menjadikannya empat puluh.
 
=== Langit Ke-6, Sidratul Muntaha ===
Kemudian seperti tadi (ketika bertemu Musa), lalu tiga puluh. Kemudian seperti tadi sehingga Dia jadikan dua puluh. Kemudian seperti tadi sehingga Dia jadikan sepuluh. Ketika aku bertemu Musa, ia berkata seperti tadi. Dia pun menjadikannya lima.
 
=== Langit Ke-6: Berserah diri ===
Tatkala aku bertemu Musa, ia berkata: "Apa yang engkau bawa?". Begitu kujawab: "Dia jadikan lima", ia (masih) berkata seperti tadi. Maka aku katakan: "Aku berserah diri dengan baik", sehingga diserukanlah: "Sesungguhnya Aku (Allah) telah menetapkan kewajiban-Ku serta meringankan hamba-Ku, dan Aku akan memberi pahala kebajikan sepuluh kalinya."
 
:HR al-Bukhari (3207) dengan redaksi sebagaimana telah dikemukakan panjang lebar, an-Nasai (448), dan Ahmad (17378 & 17381).
 
== Peristiwa Sepulang Isra Mi'raj ==
=== Isra Mi'raj merupakan ujian keimanan bagi manusia ===
Dari Ibnu Abbas ''radhiyallahu anhuma'' tentang firman-Nya Ta'ala: "Dan Kami tidak menjadikan penglihatan yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia" (al-Isra', 17: 60). Ia berkata: Itu adalah dengan mata yang telah dilihat Rasulullah SAW pada malam beliau diisra'kan ke Bait al-Maqdis. Ia berkata: "dan pohon kayu yang terkutuk dalam Al-Qur'an", ia berkata: Itu adalah Pohon Zaqqum.
 
:HR [[Bukhari|al-Bukhari]] (3888), Kitab Manaqib, Bab Mi'raj.
 
=== Beliau SAW menceritakan Isra Mi'raj dan melihat gambaran Baitul Maqdis ===
Dari Ibnu Abbas, ia telah berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW: Ketika malam aku diisra'kan dan subuhnya aku telah sampai di Makkah, aku mengkhawatirkan urusanku, dan aku tahu bahwasanya manusia akan mendustakanku. Kemudian aku duduk bersedih hati.
 
Ia Ibnu Abbas) berkata: Kemudian melintaslah musuh Allah, Abu Jahl. Dia datang sehingga duduk di dekat beliau, kemudian berkata kepada beliau: Kamu tampak bersedih, apakah ada sesuatu? Rasulullah SAW pun menjawab: Ya. Dia berkata: Apa itu? Beliau menjawab: Sesungguhnya aku diisra'kan malam tadi. Dia berkata: Ke mana? Beliau menjawab: Ke Bait al-Maqdis. Dia bertanya: Kemudian engkau subuh sudah ada di hadapan kami (di Makkah ini)? Beliau jawab: Ya. Ia berkata: Namun dia tidak menampakkan sikap bahwa dia mendustakannya karena takut beliau tidak mau menceritakan hal itu lagi jika kaumnya dipanggilkannya. Dia berkata: Tahukah engkau, jika engkau hendak mendakwahi kaummu, kau harus kisahi mereka apa yang barusan kau ceritakan padaku. Rasulullah SAW pun menjawab: Ya.
 
Kemudian dia berseru: Kemarilah wahai penduduk Bani Ka'ab bin Lu`ai! Lalu mereka berkumpul kepadanya datang sampai duduk mengelilingi keduanya. Dia berkata: Kisahi kaummu apa yang telah engkau kisahkan kepadaku. Rasulullah SAW pun berkata: Sesungguhnya malam tadi aku diisra'kan. Mereka bertanya: Ke mana? Kujawab: Ke Bait al-Maqdis. Mereka bertanya: Kemudian subuh engkau berada di depan kami. Beliau menjawab: Ya.
 
Ia (Ibnu Abbas) berkata: Maka ada yang bersorak dan ada yang meletakkan tangannya di atas kepala heran atas kebohongan itu (menurut mereka). Mereka berkata: Dan apakah engkau dapat menyifatkan kepada kami masjid itu? Dan di antara penduduk ada yang pernah pergi ke negeri itu dan pernah melihat masjid itu. Maka Rasulullah SAW bersabda: "Maka aku mulai menyebutkan ciri-cirinya dan tidaklah aku berhenti menyifatkan sehingga aku lupa beberapa cirinya." Beliau bersabda: "Lantas didatangkanlah masjid sampai diletakkan tanpa kesamaran sehingga aku dapat melihat(nya). Maka aku menyifatkannya dengan melihat hal itu."
 
Ia berkata: Dan sampai ini, ada sifat yang tidak aku hafal.
 
Ia berkata: Kemudian ada kaum yang berkata: "Adapun sifat tersebut, demi Allah, ia benar."
 
:HR [[Imam Ahmad|Ahmad]] (2680). Disahkan [[Muhammad Nashiruddin Al-Albani|al-Albani]] dalam ash-Shahihah (VII: 3021).
 
Hasan dan Abu Zaid telah berkata: Abdu`sh Shamad telah berkata: Telah mengisahi kami Hilal, dari Ikrimah, dari Ibnu 'Abbas, ia telah berkata: Nabi SAW diisra'kan ke Bait al-Maqdis. Kemudian sekembalinya dari malamnya itu, beliaupun mengisahi mereka (umat manusia) mengenai perjalanannya, ciri-ciri Bait al-Maqdis dan unta-unta mereka. Maka saling berbincanglah (gemparlah) manusia.
 
Hasan berkata: Kami membenarkan Muhammad terhadap apa yang diucapkannnya. Lalu banyak orang yang kembali kafir. Kemudian Allah menebas leher-leher mereka bersama-sama dengan Abu Jahal (ketika Perang Badar). Dan Abu Jahal berkata: "Muhammad menakut-nakuti kita dengan Pohon Zaqqum (terlaknat). Bawalah kemari kurma dan mentega, kemudian laknatlah ia." Dan beliau telah melihat Dajjal dalam bentuknya dengan mata kepala, bukan ketika mimpi saat tidur; 'Isa, Musa, dan Ibrahim semoga shalawat Allah atas mereka. Kemudian Nabi SAW ditanya tentang (ciri-ciri) Dajjal. Beliaupun menjawab: "Tinggi dan besar."
 
Hasan berkata: Beliau berkata: "Aku melihatnya berkulit putih, tinggi besar. Salah satu matanya juling seperti bintang yang bersinar. Rambut kepalanya seperti ranting-ranting pohon. Dan aku melihat 'Isa sebagai pemuda berkulit putih, kepalanya tegak, bermata tajam, bertubuh bagus. Dan aku melihat Musa (yang) kekar, berkulit sawo matang, (dan) berambut lebat."
 
Hasan berkata (melanjutkan riwayat marfu' tadi): "Rambutnya indah. Dan aku melihat Ibrahim, maka aku tidak melihat salah satu cirinya kecuali aku melihatnya ada pada diriku. Seakan-akan dia adalah sahabat kalian ini (yaitu Rasulullah sendiri). Kemudian Jibril 'alaihi`s salam berkata: "Berilah salam kepada Malik (malaikat penjaga neraka)", maka aku mengucapkan salam kepadanya."
 
:HR [[Imam Ahmad|Ahmad]] (3365). Isnadnya hasan menurut [[Muhammad Nashiruddin Al-Albani|al-Albani]].
 
Dari Abu Hurairah, ia telah berkata: Telah bersabda Rasulullah n : "Sungguh aku telah melihat di al-Hijr dan orang-orang Quraisy menanyaiku tentang perjalanan malamku (isra). Mereka menanyaiku tentang hal-hal dari Baitul Maqdis yang tidak kuperhatikan. Maka akupun gelisah dengan kegelisahan yang belum pernah kurasakan sebelumnya." Beliau bersabda: "Kemudian Allah menampakkan (gambaran Baitul Maqdis) untukku sehingga aku melihat kepadanya. Tidaklah aku ditanya tentang sesuatupun (mengenai Baitul Maqdis) kecuali aku kabarkan hal itu kepada mereka.
 
Dan sungguh telah diperlihatkan kepadaku jama'ah para nabi. Adapun Musa, dia sedang berdiri shalat. Dia lelaki tinggi kekar seakan-akan dia termasuk suku Syanu'ah. Dan ada pula Isa bin Maryam p sedang berdiri shalat. Manusia yang paling mirip dengannya adalah Urwah bin Mas'ud ats-Tsaqafi. Ada pula Ibrahim p sedang berdiri shalat. Orang yang paling mirip dengannya adalah sahabat kalian ini, yakni beliau sendiri. Kemudian diserukanlah shalat. Lantas aku mengimami mereka. Seusai shalat, ada yang berkata: Wahai Muhammad; ini adalah Malik, penjaga neraka. Berilah salam kepadanya. Akupun menoleh kepadanya, namun dia mendahuluiku memberi salam."
 
:HR [[Imam Muslim|Muslim]] (172), Kitab Iman, Bab Penyebutan al-Masih bin Maryam dan al-Masih ad-Dajjal.
 
Ketika Suku Quraisy mendustakanku [ketika aku diisrakan ke Baitul Maqdis], aku berdiri di al-Hijr. Kemudian Allah menampakkan Baitul Maqdis bagiku. Akupun menerangkan kepada mereka tentang ciri-cirinya sementara aku melihat (penampakan) itu.
 
:HR [[Bukhari|al-Bukhari]] (3886) & [4710] - redaksi di atas, Ahmad, al-Baihaqi, at-Tirmidzi, dan an-Nasai dari Jabir. Takhrij hadits dalam Shahih al-Jami' (II: 5215).
 
=== Abu Bakar memperoleh julukan ash-Shiddiq ===
Saat Nabi SAW diisrakan ke Masjid al-Aqsha, subuhnya orang-orang membicarakan hal itu. Maka sebagian orang murtad dari yang awalnya beriman dan membenarkan beliau. Mereka memberitahukan hal itu kepada Abu Bakar radhiya`llahu anhu. Mereka bertanya: "Apa pendapatmu tentang sahabatmu yang mengaku bahwasanya dia diisrakan malam tadi ke Baitul Maqdis?" Dia (Abu Bakar) menjawab: "Apakah ia berkata demikian?" Mereka berkata: Ya. Dia menjawab: "Jika ia mengatakan itu, maka sungguh ia telah (berkata) jujur." Mereka berkata: "Apakah engkau membenarkannya bahwasanya dia pergi malam tadi ke Baitul Maqdis dan sudah pulang sebelum subuh?" Dia menjawab: "Ya, sungguh aku membenarkannya (bahkan) yang lebih jauh dari itu. Aku membenarkannya terhadap berita langit (yang datang) di waktu pagi maupun sore." Maka karena hal itulah, Abu Bakar diberi nama ash-Shiddiq (orang yang membenarkan).
 
:HR al-Hakim dari Aisyah ''radhiyallahu anha''. Shahih lighairih menurut [[Muhammad Nashiruddin Al-Albani|al-Albani]] dalam ash-Shahihah (I: 306).
 
Datang sekelompok orang-orang Quraisy kepada Abu Bakar. Mereka kemudian berkata: "Apa pendapatmu tentang sahabatmu ! Ia mengaku bahwasanya dia mendatangi Baitul Maqdis, kemudian pulang ke Makkah dalam satu malam saja ?! Abu Bakar menjawab: "Apakah ia berkata demikian?" Mereka berkata: "Ya." Dia menjawab: "Sungguh ia telah jujur." (menurut riwayat al-Baihaqi: Dia menjawab: "Ya, sungguh aku membenarkannya bahkan yang lebih jauh dari itu. Aku membenarkannya terhadap berita langit." Dia berkata: Maka karena itulah, dia diberi nama ash-Shiddiq).
 
:HR Qasim bin Tsabit (dan al-Baihaqi) dalam ad-Dalail mereka masing-masing dari Jabir (al-Isra, h. 60-61).
 
== Trivia ==
* Seringkali masyarakat menggabungkan Isra Mi'raj menjadi satu peristiwa yang sama. Padahal sebenarnya Isra dan Mi'raj merupakan dua peristiwa yang berbeda, seperti yang sudah dijelaskan di atas.
 
== Catatan ==
{{reflist}}
 
[[Kategori:Islam]]
[[Kategori:Hari libur di Indonesia]]
 
[[ar:إسراء ومعراج]]
[[de:Al-Isra]]
[[en:Isra and Mi'raj]]
[[fr:Miraj]]
[[pl:Miradż]]
[[zh:夜行登霄]]