Zaman Sengoku: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Abiedestar (bicara | kontrib) Terjemahan dari Wikipedia Bahasa Inggris (Belum Selesai) Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: halaman dengan galat kutipan |
||
(2 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{untuk|periode perang serupa pada sejarah Tiongkok|Negara-Negara yang Berperang}}
{{Sejarah Jepang|periods |image=Sengoku period battle.jpg |
[[Kategori:Sejarah Jepang]]
{{nihongo|'''Zaman Sengoku'''|戦国時代|sengoku jidai|zaman negara-negara berperang}} (Abad ke-15 - Abad ke-16) adalah salah satu pembagian periode dalam [[sejarah Jepang]] yang dimulai sekitar tahun 1493 [[Peristiwa Meiōnoseihen]] (pergolakan di dalam [[klan Ashikaga]] untuk menentukan pewaris jabatan [[shogun]]) sampai shogun ke-15 [[Ashikaga Yoshiaki]] ditaklukkan oleh [[Oda Nobunaga]] yang menandai akhir [[zaman Muromachi]] dan mengawali [[zaman Azuchi Momoyama]]. Zaman Sengoku adalah akhir dari zaman Muromachi. Ada juga pendapat yang mengatakan [[zaman Azuchi Momoyama]] atau disebut juga {{nihongo|'''zaman Shokuhō'''|織豊時代|shokuhō jidai|zaman Oda Nobunaga-Toyotomi Hideyoshi-Akechi Mitsude}} sudah dimulai sejak Oda Nobunaga mulai bertugas di [[Kyoto]] sebagai pengikut Ashikaga Yoshiaki.
== Ringkasan ==
Selama zaman Sengoku, walaupun [[Kaisar Jepang]] secara resmi merupakan penguasa negeri dan seluruh bangsawan telah bersumpah setia kepadanya, Kaisar seringkali hanyalah dianggap sebagai tokoh seremonial, marginal, dan keagamaan yang mendelegasikan kekuasaannya kepada [[Syogun]], seorang bangsawan yang kurang lebih setara dengan seorang [[general]]. Beberapa tahun sebelum zaman Sengoku, keshogunan secara perlahan kehilangan pengaruh dan kendalinya terhadap para ''[[Daimyō|daimyōs]]'' (bangsawan lokal). Walaupun [[keshogunan Ashikaga]] telah mengembalikan struktur dari [[keshogunan Kamakura]] dan melembagakan sistem pemerintahan prajurit berdasarkan hak dan kewajiban sosial dan ekonomi yang sama yang dibangun oleh [[Klan Hōjō]] dengan [[Goseibai Shikimoku]] di tahun 1232,{{clarify|date=November 2013}} keshogunan gagal mendapatkan kesetiaan sebagian besar ''daimyō'', terutama para ''daimyō'' yang letak wilayahnya cukup jauh dari ibu kota [[Kyoto]]. Sebagian besar ''daimyō'' tersebut mulai berperang dengan ''daimyō'' lain untuk merebut kendali wilayah dan pengaruh dari keshogunan. Bersamaan dengan meningkatnya perdagangan dengan [[Dinasti Ming]], perekonomian pun berkembang, dan penggunaan uang meluas dengan semakin banyaknya pasar dan kota perdagangan. Digabungkan dengan perkembangan di bidang agrikultural dan perdagangan skala kecil, seluruh aspek-aspek tersebut berujung pada keinginan otonomi daerah yang lebih besar dari setiap tingkat sosial masyarakat. Pada awal abad ke-15, penderitaan yang disebabkan oleh [[gempa bumi]] dan [[kelaparan]] sering kali memicu pemberontakan bersenjata oleh para petani yang bosan dengan utang dan pajak.{{Cn|date=March 2023}}
Sejarahwan seringkali menganggap zaman Sengoku berawal pada [[Perang Ōnin]] (1467–1477), konflik sepuluh tahun yang disebabkan oleh ketidakstabilan politik, yang pada akhirnya memicu masa yang kemudian disebut zaman Sengoku. Perang saudara ini jelas merupakan contoh melemahnya otoritas [[keshogunan Ashikaga]] atas pemerintahan keshogunannya, ''daimyō'' provinsinya, dan Jepang secara keseluruhan; dengan demikian gelombang konflik yang tak terkendali akan menyebar ke seluruh Jepang dan menghancurkan negara-negara bagian di era perang. Para pakar dan penulis berpendapat bahwa “perselisihan penerus ini mungkin tidak akan berujung pada perang jika bukan karena kurangnya kepemimpinan shogun.”<ref name=":0">Streich, Philip. "Ōnin War (1467–1477)." ''Japan at War'': ''An Encyclopedia'', edited by Louis G. Perez, ABC-CLIO, 2013, pp. 296-297. ''Gale eBooks'', link.gale.com/apps/doc/CX2789100191/GVRL?u=psucic&sid=bookmark-GVRL&xid=56a79408. Accessed 21 Mar. 2023.</ref><ref name=":1">Streich, Philip. "Civil Wars, Sengoku Era (1467–1570)." ''Japan at War'': ''An Encyclopedia'', edited by Louis G. Perez, ABC-CLIO, 2013, pp. 53-55. ''Gale eBooks'', link.gale.com/apps/doc/CX2789100045/GVRL?u=psucic&sid=bookmark-GVRL&xid=3f87bd69. Accessed 21 Mar. 2023.</ref>
[[Perang Ōnin]], yang menghancurkan dua per tiga [[Kyoto]], adalah peristiwa yang menimbulkan kekacauan di seluruh Jepang.<ref name=":0" /> Selain konfrontasi militer antar negara, juga terjadi dampak domestik. Karena menghina keshogunan, daimyo yang terpaksa tetap tinggal di Kyoto malah kembali ke [[Provinsi (Jepang)|provinsinya]]. Akibatnya, beberapa daimyo menyadari bahwa pengikut atau ''[[shugodai]]'' yang mereka tunjuk, sebagai perwakilan ''daimyō'' ketika berhalangan, naik kekuasaan untuk menguasai wilayah tersebut atau memproklamirkan kemerdekaan sebagai wilayah terpisah.<ref name=":1" />
Selain itu, kelelahan akibat perang, kerusuhan sosio-ekonomi, dan perlakuan buruk aristokrat memicu kemarahan kelas petani. Petani, pengrajin, pedagang, dan bahkan penduduk desa mengorganisir pemberontakan (dikenal sebagai “''ikki''”) melawan kelas penguasa. Contoh luar biasa dari hal ini dapat diamati dalam [[Pemberontakan Kaga]], di mana ''ikki'' setempat melancarkan pemberontakan besar-besaran dengan dukungan [[Jōdo Shinshū]] (sehingga membentuk istilah ''ikkō ikki'') dan mengambil kendali atas seluruh provinsi Kaga.<ref name=":1" /><ref>Thornton, Sybil. "Ikkō Ikki." ''Japan at War'': ''An Encyclopedia'', edited by Louis G. Perez, ABC-CLIO, 2013, pp. 138-140. ''Gale eBooks'', link.gale.com/apps/doc/CX2789100096/GVRL?u=psucic&sid=bookmark-GVRL&xid=b19f37eb. Accessed 21 Mar. 2023.</ref>
Zaman Sengoku mencapai puncaknya dengan serangkaian tiga panglima perang – [[Oda Nobunaga]], [[Toyotomi Hideyoshi]], dan [[Tokugawa Ieyasu]] – yang secara bertahap menyatukan Jepang. Setelah kemenangan terakhir Tokugawa Ieyasu dalam [[pengepungan Osaka]] pada tahun 1615, Jepang berada dalam masa damai selama lebih dari 200 tahun di bawah [[Keshogunan Tokugawa]].
== Garis waktu ==
|