Seminari Tinggi Santo Yohanes Paulus II: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Just add new info
 
(6 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 21:
| rektor = R.D. Yohanes Purbo Tamtomo
| website = {{URL|https://www.fraterprojak.com/}}
|native_name=Seminari Tinggi Santo Yohanes Paulus II - Keuskupan Agung Jakarta|religious_affiliation=[[Gereja Katolik Roma|Katolik Roma]]|province=[[DKI Jakarta]]|founder=Mgr. Leo Soekoto, SJ|academic_affiliations=[[Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta]]}}
 
'''Seminari Tinggi Santo Yohanes Paulus II''' ''(Latin: Seminarium Maius St. Ioannis Pauli II)'' adalah lembaga pendidikan bagi para calon imam diosesan di lingkungan [[Keuskupan Agung Jakarta]]. Karena berdomisili di Keuskupan Agung Jakarta, seminari ini juga bisa disingkat STKAJ. Wisma utama seminari ini berada di Jl. Cempaka Putih Timur XXV, no. 7-8, [[Cempaka Putih Timur, Cempaka Putih, Jakarta Pusat|Cempaka Putih Timur]], [[Cempaka Putih, Jakarta Pusat|Cempaka Putih]], [[Jakarta Pusat]]. Wisma Tahun Orientasi Rohani berada di Wisma Puruhita, [[Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur|Klender]].
Baris 47:
 
== Etimologi ==
Kata sansekerta ''pouruhita'' sebenarnya berarti seorang rohaniwan, maka juga seorang ''pandhita'' (pendeta) yang mendapat tugas dalam kepemimpinan seorang Raja. Dalam paham kekuasaan Hindu kuno, meskipun sistem pemerintahannya adalah monarki, namun seorang Raja tidak boleh bertindak semaunya, ia terikat apdapada undang-undang yang didasarkan atas Kitab-kitab suci. Adalah ''pouruhita'' yang mengingatkan, menasehati, menegur, dsb., agar para raja berpegang pada ketentuang Kitab-kitab Suci itu dalam pengambilan keputusannya. Berbeda dari apra resi pendeta yangbiasa menyepi di tempat-tempat sunyi, seorang ''pouruhita'' dicirikan secara khas dalam keterlibatan dan partisipasinya yang aktif pada tata kelola duniawi, dalam hal ini pemerintahan seorang Raja. Dalam Perjanjian Lama, kita mengenal para pegawai Raja-raja Israel yang juga berfungsi sebagai penasihat atau nabi, misalnya Natan, Daniel dan Hosea. Kalau diterapkan ke dalam struktur Gereja Katolik, seorang ''pouruhita'' kiranya bisa disejajarkan dengan seorang imam yang terlibat dalam tugas kepemimpinan atau kegembalaan Uskup setempat. Sebagai itu, ia merupakan anggota dari hirarki (=Pemerintahan Kudus, darik kata Yunani ''hieros'' yang berarti kudus” dan ''arkhos'' yang berarti pemerintahan). Bdk. Ida Bagus Gunadha, “Dari ''Arthasastra'' menuju Demokrasi Indonesia’ dalam: S.P. Lili Tjahjadi (ed), ''Agama dan Demokratisasi: Kasus Indonesia, (''Yogyakarta: Kanisius, 2011), 29 dst.
 
== Pimpinan ==
Baris 127:
 
== Bacaan Lebih Lanjut ==
Tjahjadi, Simon Petrus L. (2012). ''An Enduring Commitment: Kisah Pastor Sekuler di Batavia-Jakarta'' (PDF). Yogyakarta: Kanisius. hlm. 95–105, 174–175.
 
* Tjahjadi, Simon Petrus L. (2012). ''An Enduring Commitment: Kisah Pastor Sekuler di Batavia-Jakarta'' (PDF). Yogyakarta: Kanisius. hlm. 95–105, 174–175.
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
== Referensi ==
{{Reflist}}{{Keuskupan Agung Jakarta}}{{Seminari Katolik di Indonesia}}
[[Kategori:Keuskupan Agung Jakarta]]
[[Kategori:Seminari di Indonesia]]