Lampu minyak tanah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
menambahkan gambar dan takarir
 
(17 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Lantern_Lamp_RPG_Item_Large.png|jmpl|[[Ilustrasi]] lampu minyak tanah secara umum.]]
'''Lampu minyak tanah''' atau '''lampu parafin''' adalah [[lampu]] yang menggunakan [[bahan bakar]] berupa [[minyak tanah]] untuk [[penerangan]]. Penggunaan lampu minyak tanah telah dimulai sejak abad ke-10 di [[Kordoba, Spanyol|Kordoba]] akibat penemuan metode penyulingan minyak tanah oleh [[Muhammad bin Zakariya ar-Razi|Ar-Razi]] (864–925 M). Komponen utama lampu minyak tanah ialah sumbu, penampung minyak tanah dan semprong. Penerangan diperoleh melalui penyerapan minyak tanah ke sumbu yang kemudian terbakar dan menghasilkan [[cahaya]] dari [[api]].
 
[[Efisiensi energi]] pada lampu minyak tanah tergolong rendah dengan daya guna sebesar 0,8 lumen per Watt. Sejak penemuan lampu listrik, lampu minyak tanah mulai berkurang penggunaannya. Namun lampu minyak tanah masih dimanfaatkan untuk pematangan [[Jeruk|buah jeruk]] dan pemanasan pada mesin tetas telur. Lampu minyak tanah juga digunakan dalam [[Tumbilo tohe|Festival Tumbilotohe]] oleh [[suku Gorontalo]].
 
== Sejarah ==
[[Berkas:Candiles_-_Museo_Arqueológico_de_Córdoba.jpg|jmpl|Model lampu minyak tanah yang digunakan di [[Kekhalifahan Kordoba]] pada abad ke-10 Masehi. ]]
[[Manusia]] awalnya memperoleh penerangan dari bahan [[kayu bakar]]. Setelahnya, terjadi perkembangan teknologi penerangan yang mengurangi pemakaian energi pada alat penerangan dengan penggunaan lilin dan minyak paus. Setelah itu, lampu minyak tanah digunakan sebagai bagian dari penemuan baru dalam teknologi penerangan.{{Sfn|Flavin dan Lenssen|1995|p=76-77}}
 
Lampu minyak tanah telah digunakan sebagai alat penerangan sejak abad ke-10 Masehi. Penggunaannya diawali dengan penemuan dua metode penyulingan untuk menghasilkan minyak tanah oleh [[Muhammad bin Zakariya ar-Razi|Ar-Razi]] (864–925 M) pada abad ke-9 Masehi. Ar-Razi awalnya menemukan metode penyulingan minyak tanah menggunakan tanah liat. Kemudian ia menemukan lagi satu metode penyulingan minyak tanah menggunakan [[amonium klorida]]. Melalui penyulingan secara berulang, dihasilkan minyak tanah yang murni dan aman untuk digunakan sebagai penerangan.<ref name=":0">{{Cite book|last=Laksana|first=Puji|date=2008|url=https://www.google.co.id/books/edition/Ensiklopedia_Bahan_Bakar_Minyak/ATP-DwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Lampu+minyak+tanah&pg=PA54&printsec=frontcover|title=Ensiklopedia Bahan Bakar Minyak|location=Semarang|publisher=ALPRIN|isbn=978-979-021-455-2|pages=54|url-status=live}}</ref>
 
== Komponen ==
[[Berkas:"kerosene_lamp_flame.jpg|jmpl|[[Api]] yang dihasikan oleh lampu minyak tanah dengan [[cahaya]] redup.]]
Lampu minyak tanah terdiri dari tiga komponen, yaitu sumbu, penampung minyak tanah dan [[semprong]]. Bagian sumbu terhubung langsung dengan minyak tanah. Sumbu terbuat dari bahan yang mampu menyerap minyak tanah dari penampungan. Fungsi sumbu sebagai penyala [[api]] melalui penyerapan minyak tanah secara perlahan. Sementara semprong merupakan bagian penutup lampu yang memiliki lubang di bagian atasnya.<ref>{{Cite book|last=Mustopa|date=2021|url=https://www.google.co.id/books/edition/Ramadhan_Menyapa_Penduduk_Bumi_Menaiki_T/xzQhEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Lampu+minyak+tanah&pg=PA80&printsec=frontcover|title=Ramadhan Menyapa Penduduk Bumi, Menaiki Tangga Langit|location=Sleman|publisher=Penerbit Deepublish|isbn=978-623-02-2484-3|pages=80|url-status=live}}</ref>
 
Baris 15 ⟶ 18:
 
== Efisiensi energi ==
[[Efisiensi energi]] pada lampu minyak tanah tergolong rendah dengan harga energi yang tergolong mahal.{{Sfn|de Vries, dkk.|2011|p=4}} Lampu minyak tanah hanya menghasilkan [[daya guna]] sebesar 0,8 lumen per [[Watt]]. Cahaya yang dihasilkan oleh lampu minyak tanah lebih redup dibandingkan dengan cahaya yang dihasilkan oleh lampu pijar buatan [[Thomas Edison]] pada tahun 1879. Cahaya yang dihasilkan oleh lampu pijar buatan Thomas Edison bernilai lima kali lipat dari lampu minyak tanah pada tiap satuan Watt.{{Sfn|Flavin dan Lenssen|1995|p=77}} Selain itu, lampu minyak tanah menurunkan kualitas udara di sekitarnya.{{Sfn|de Vries, dkk.|2011|p=56}}
 
== Pemanfaatan ==
Baris 22 ⟶ 25:
 
==== Sumber penerangan ====
Sebanyak 4.700 lampu telah menerangi [[masjid]]-masjid di [[Kordoba, Spanyol|Kordoba]] pada abad ke-10 Masehi. Minyak tanah seberat 11 ton digunakan untuk menyalakan lampu-lampu tersebut tiap tahunnya.<ref name=":0" /> Pemanfaatan lampu minyak tanah sebagai sumber penerangan mulai berkurang sejak ditemukannya lampu listrik. Pemakaian lampu minyak tanah juga mulai digantikan dengan lampu lilin ketika terjadi pemadaman listrik.<ref>{{Cite book|last=Martaatmaja|first=S.|date=2008|url=https://www.google.co.id/books/edition/Sejarah_Tentang_Alat_Penenrangan/IgkBEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Lampu+minyak+tanah&pg=PA19&printsec=frontcover|title=Sejarah tentang Alat Penerangan|location=Semarang|publisher=ALPRIN|isbn=978-602-8094-61-0|pages=25|url-status=live}}</ref>
 
==== Sumber panas pada mesin tetaspenetas telur ====
Lampu minyak tanah merupakan sumber panas paling sederhana untuk [[mesin tetas]] untuk penetasanpenetas [[telur]]. Pemakaian lampu minyak dapat pada mesin tetas tradisional maupun mesin tetaspenetas telur modern. Keberhasilan penetasan telur menggunakan lampu minyak tanah dapat mencapai 80%.{{Sfn|Wakhid|2016|p=26}} Area pemanasan tiap unit lampu minyak  maksimal seluas 80 × 60 cm baik pada mesin tetaspenetas telur tradisional maupun semi-modern. Sebanyak dua unit lampu minyak diperlukan untuk masa awal pemeliharaan telur yang mencapai lima hari.{{Sfn|Wakhid|2016|p=27}}
 
Pada mesin tetaspenetas telur tradisional, lampu minyak tanah ditempatkan di rak bawah yang terpisah dari telur. Dua unit lampu minyak tanah yang diletakkan pada lantai dasar mesin tetaspenetas telur dapat memanaskan telur sebanyak 300 butir pada satu rak.{{Sfn|Mito dan Johan|2011|p=109}} Penetasan telur sebanyak 300 butir menggunakan lampu minyak tanah pada mesin tetaspenetas telur memerlukan minyak tanah sebanyak 9–10 [[liter]].{{Sfn|Mito dan Johan|2011|p=110}}
 
Pemakaian lampu minyak tanah pada mesin tetaspenetas telur terhubung dengan termoregulator. Bentuk termoregulator yang dihubungkan ke lampu minyak tanah ialah kapsul yang memiliki [[eter]] yang dapat mengembang dan mengempis. Termoregulator dihubungkan dengan lampu minyak tanah menggunakan jarum. Fungsi jarum ialah mendorong atau menurunkan tongkat yang dipakai untuk membuka atau menutup penutup lampu minyak tanah.<ref>{{Cite book|last=Suharno|first=Bambang|date=1996|url=https://www.google.co.id/books/edition/Beternak_Itik_Secara_Intensif/r5RA6ArIR0AC?hl=id&gbpv=1&dq=Lampu+minyak+tanah&pg=PA45&printsec=frontcover|title=Beternak Itik Secara Intensif|publisher=Niaga Swadaya|isbn=978-979-4893-43-2|pages=46|url-status=live}}</ref> Kelemahan penggunaan lampu minyak tanah untuk penetasan telur ialah tingginya [[risiko]] kebakaran pada kondisi pengawasan dan kehati-hatian yang rendah selama penggunaannya.{{Sfn|Wakhid|2016|p=26}}
 
Kelemahan penggunaan lampu minyak tanah untuk penetasan telur ialah tingginya [[risiko]] kebakaran pada kondisi pengawasan dan kehati-hatian yang rendah selama penggunaannya.{{Sfn|Wakhid|2016|p=26}}
 
==== Pematangan buah ====
Baris 37 ⟶ 38:
 
=== Pemanfaatan kebudayaan ===
[[Berkas:Alikusu_Tumbilo_Tohe.jpg|jmpl|Festival [[Tumbilo tohe|Tumbilo Tohe]]]]
 
==== TumbilotoheFestival Tumbilo Tohe ====
Lampu minyak tanah digunakan dalam salah satu tradisi [[Suku Gorontalo]] yang disebut Festival TumbilotoheTumbilo Tohe. Festival TumbilotoheTumbilo Tohe merupakan tradisi pemasangan lampu pada tiga malam terakhir bulan [[Ramadan]]. TumbilotoheTumbilo Tohe dalam [[bahasa Gorontalo]] berasal dari kata ''tumbilo'' dan ''hotetohe'' yang berarti pasang lampu. Lampu minyak tanah yang digunakan dibuat dari botol atau kaleng bekas yang sumbunya terbuat dari sumbu kompor minyak. Sumbu dipasang pada bagian penutup lampu minyak tanah. Tradisi TumbilotoheTumbilo Tohe telah dimulai sejak abad ke-15 dengan bahan bakar sebelum memakai minyak tanah berupa [[damar]] lalu [[minyak kelapa]]. Lampu minyak tanah dipasang di pagar, tepi jalan dan di depan rumah.<ref>{{Cite book|last=Yusuf dan Toet|date=2012|url=https://www.google.co.id/books/edition/Indonesia_Punya_Cerita/e3-sCAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Lampu+minyak+tanah&pg=PA95&printsec=frontcover|title=Indonesia Punya Cerita|location=Jakarta Timur|publisher=Cerdas Interaktif|isbn=978-979-788-346-1|pages=95|url-status=live}}</ref>   
 
== Referensi ==