Partai Aceh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pineapplethen (bicara | kontrib)
Sebagian dari Partai Aceh berideologi sama dengan GAM (Gerakan Aceh Merdeka) yaitu fundamentalisme Islam. Mereka menginginkan Syariat Islam diterapkan bagi Non-Muslim WNI dan juga ingin menerapkan hukuman cambuk di tempat umum. Partai Aceh bukan partai yang mempunyai ideologi Islam moderat sesuai hukum nasional Indonesia, mereka termasuk pemberontak seperatis.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Al Asyi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(23 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{for|partai politik bernama sama|Partai Aceh (disambiguasi)}}
{{Infobox Indonesian political party
| name = Partai Aceh
| name_native = {{lang|ace|Peurté Acèh}}
| logo = Partai Aceh - Aceh Party.jpg{{!}}border
| logo = Partai Aceh.png{{!}}border
| colorcode = #FF0000
| leader2_name = H. Dahlan Jamaluddin, S.IP
| president = [[Muzakir Manaf]]
| logo_size = 100px
| colorcode = {{party color|Partai Aceh}}
| chair = [[Muzakir Manaf]]
| SecGen = [[Kamaruddin Abubakar]]
| foundation = 7 Juni 2007
| headquarters = [[Banda Aceh]]
| DPRD1seats = {{Composition bar|20|81|hex=#FF0000}}
| DPRD2seats = {{Composition bar|116|620|hex=#FF0000}}
| ideology = [[Pancasila]]<br>[[Nasionalisme|Nasionalisme Aceh]] <br> [[Regionalisme (politik)|Regionalisme Aceh]]
| political_position = [[Politik sayap kanan|Sayap Kanan]]
| national = [[Koalisi Indonesia Maju (2024)|Koalisi Indonesia Maju]]
| website = {{URL|http://www.partaiaceh.org}}
| BallNo = 21
| president =
| general_secretary =
| secretary_general = [[Kamaruddin Abubakar]]
| leader =
| foundation = [[07 Juli]] [[2007]]
| ideology = [[Islamisme]] <br /> [[Nasionalisme]] [[Aceh]]<br/>'''Fraksi:'''<br/> [[Fundamentalisme Islam]]
| headquarters = Jl. Soekarno-Hatta No. 5-7,Simpang Dodik Emperum Jaya Baru, [[Banda Aceh]], [[Indonesia]]
| national = [[Indonesia]]
| website = {{URL|www.partaiaceh.org}} <br>
Telp : +62651 – 40750
| country = Indonesia
| native_name = Peurté Acèh
| abbreviation = PA
| leader1_title = Majelis Tuha Peut
| leader1_name = [[Malik Mahmud|Tgk. Malik Mahmud Al-Haythar]] <ref>https://aceh.tribunnews.com/2019/02/16/partai-aceh-rapatkan-barisan</ref>
| leader2_title = Sekretaris<br /><br/>Ketua Fraksi di [[Dewan Perwakilan Rakyat Aceh|DPRA]]
| leader2_name = [[Zulkarnaini Hamzah]]<br /> <br /> Tarmizi, S.P
<ref>https://aceh.tribunnews.com/2019/10/15/iskandar-al-farlaky-pamit-dari-ketua-fraksi-partai-aceh?page=2</ref>
| leader3_title = Majelis Tuha Lapan<br /><br />Juru bicara
| leader3_name = Tgk. Ramli Sulaiman<br><br />Nurzahri, ST<ref>https://www.ajnn.net/news/muzakir-manaf-tunjuk-nurzahri-sebagai-juru-bicara-partai-aceh/index.html</ref>
| leader4_title = Bendahara Umum
| leader4_name = Tgk. Hasanuddin
| slogan =
| newspaper =
| wing1_title = Sayap Perempuan <br/>Afiliasi<br/>
| wing1 = LSM Putroe Aceh <br> [[Komite Peralihan Aceh]]<ref>https://aceh.tribunnews.com/2016/06/08/putroe-aceh-dukung-pasangan-mualem-ta-khalid</ref>
| membership = [[Warga Negara Indonesia|WNI]] <small>(Khusus Provinsi Aceh)</small>
| position = [[Sayap kanan]]
| religion = [[Islam]]
| colors = {{color box|#FF0000}} [[Merah]]
| anthem = Mars Partai Aceh <ref>https://www.youtube.com/watch?feature=youtu.be&v=S3brtLLzP1I&</ref>
| seats1_title = Kursi di [[Dewan Perwakilan Rakyat Aceh|DPRA]] ([[Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD Indonesia 2019|2019]])
| seats1 = {{Infobox political party/seats|18|81|hex=#FF0000}}
| seats2_title =
| seats2 =
| seats3_title =
| seats3 =
| flag =
| wing2 = Pemuda Partai Aceh (PPA) {{br}}Muda Seudang Aceh<ref>http://waspada.co.id/2016/02/pemuda-partai-aceh-bentuk-sayap-partai-di-23-kabupaten/</ref>
| wing2_title = Sayap Pemuda
}}
 
'''Partai Aceh''' ({{lang-ace|Peurté Acèh}}) adalah [[partai politik]] lokal di [[Indonesia]]. Partai ini ikut serta dalam pemilu tahun 2009 di provinsi [[Aceh]], dan merupakan partai terbesar di [[Dewan Perwakilan Rakyat Aceh]].<ref>{{cite journal |last=Hillman |first=Ben |title= 'Power Sharing and Political Party Engineering in Conflict-Prone Societies: The Indonesian Experiment in Aceh |journal= Conflict Security and Development |volume=12 |issue=2 |year=2012 |pages=149–169 |doi= 10.1080/14678802.2012.688291|s2cid=154463777 }}</ref><ref>{{Cite news |last=Simanjuntak |first=Hotli |date=18 Agustus 2008 |title=Finally, Aceh local parties to take part in general election |language=en |work=The Jakarta Post |url=http://www.thejakartapost.com/news/2008/08/18/finally-aceh-local-parties-take-part-general-election.html |url-status=live |access-date=2017-05-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080821032903/https://www.thejakartapost.com/news/2008/08/18/finally-aceh-local-parties-take-part-general-election.html |archive-date=21 Agustus 2008}}</ref>
'''Partai Aceh''' adalah salah satu [[partai politik]] lokal di provinsi [[Aceh]]. Partai ini pertama kali mengikuti pemilihan umum saat [[Pemilihan Umum Legislatif Indonesia 2009|Pemilu Legislatif 2009]] dan menjadi partai pemenang di Aceh saat itu dengan perolehan suara sebesar 46,91%.<ref>http://www.acehutara.go.id/?pilih=hal&id=51</ref>
 
== Ketua Umum ==
Partai Aceh dahulu bernama Partai Gerakan Aceh Merdeka (GAM), kemudian pernah berubah menjadi Partai Gerakan Aceh Mandiri.
{|class="wikitable" style="text-align:center; width="40%" border="2" cellpadding="7" cellspacing="0" style="margin: 1em 1em 1em 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaa solid;"
 
Dalam [[Pemilu 2009]], Partai Aceh meraih suara mayoritas di Provinsi Aceh dengan menguasai 47 % suara parlemen dengan meraih 33 kursi dari 69 kursi di DPRA, namun pada [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2014|pemilu 2014]] hanya mampu merebut 29 kursi dari 81 kursi.<ref>{{Cite web|url=https://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2014/04/140410_hasil_pemilu_aceh|title=Pengamat khawatirkan dominasi Partai Aceh|website=BBC News Indonesia|language=id|access-date=2018-08-11}}</ref> Namun dalam [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2019]], [[Komisi Independen Pemilihan]] (KIP) menetapkan Partai Aceh sebagai partai politik lokal yang meraih kursi terbanyak meski harus kehilangan 11 kursi di [[Dewan Perwakilan Rakyat Aceh|Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA)]] daripada pemilu sebelumnya, sekarang mendapat 18 kursi dari 81 kursi DPRA.<ref>{{Cite web|url=https://republika.co.id/share/pwp7du384|title=Partai Aceh Raih Kursi Terbanyak DPR Aceh 2019-2024|date=2019-08-23|website=Republika Online|access-date=2019-10-21}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://news.detik.com/berita/d-4551885/perolehan-kursi-turun-caleg-partai-aceh-dinilai-kurang-pengaruh|title=Perolehan Kursi Turun, Caleg Partai Aceh Dinilai Kurang Pengaruh|last=Setyadi|first=Agus|work=[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2019-10-21}}</ref>
 
== Presiden Partai ==
{|class="wikitable"
!No
!Potret
!Ketua Umum
!Menjabat
|-
!style="background:#DCDCDC;" align="center"| {{Abbr|No.|Number}}
|bgcolor=#FF0000|<center>{{white|'''1'''}}
!style="background:#DCDCDC;" align="center"| Potret
!style="background:#DCDCDC;" align="center"| Ketua umum !! style="background:#DCDCDC;" align="center" | Mulai menjabat !!style="background:#DCDCDC;" align="center"| Selesai menjabat !!style="background:#DCDCDC;" align="center"| Wakil !! style="background:#DCDCDC;" align="center" | Ket.
|- align="center"
! style="background:#FF0000"| 1
|[[Berkas:Muzakir Manaf.jpg|150px]]
|''' [[Muzakir Manaf]]'''
| 7 Juni 2007 - Sekarang
| [[Petahana]]
|Ir. H. [[Jufri Hasanuddin]], MM
|}
 
== Sejarah ==
Partai Aceh sebelumnya dikenal sebagai Partai GAM (''Partai GAM'') setelah [[Gerakan Aceh Merdeka]] (GAM), sebuah kelompok [[separatis]] yang mengobarkan [[Pemberontakan di Aceh|perang untuk kemerdekaan Aceh ]] dari tahun 1976 hingga 2005. Banyak pemimpin partai tersebut adalah tokoh senior GAM, termasuk ketuanya [[Muzakir Manaf]], yang merupakan mantan komandan sayap militer GAM.
Perang 30 tahun yang disusul oleh gempa bumi dan [[tsunami]], [[Aceh]] mengalami banyak kesulitan pada masa itu dengan kehilangan segala-galanya. Semuanya dimulai dengan MOU Helsinki yang ditandatangani pada hari Senin tanggal [[15 Agustus]] [[2005]] atas nama Pemerintah Republik Indonesia [[Hamid Awaluddin]] Menteri Hukum dan HAM, dan juga atas nama Pimpinan Gerakan Aceh Merdeka [[Malik Mahmud]].
 
=== Pemilu 2009 ===
Setelah MoU Helsinki ditandatangani, dengan serta merta keadaan aman dan damai terwujud di Aceh. Berdasarkan point 1.2.1 MoU Helsinki yaitu: “''Sesegera mungkin tidak lebih dari satu tahun sejak penandatanganan Nota Kesepahaman ini, Pemerintah RI menyepakati dan akan memfasilitasi pembentukkan partai-partai [[politik]] yang berbasis di Aceh yang memenuhi persyaratan nasiona''l”.<ref>[https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/15194/UU%20NO%2011%20TH%202006.pdf Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh]</ref><ref>{{Cite web |url=http://www.conflictrecovery.org/bin/peace-process_cmi_agreement_bhs.pdf |title=Naskah Nota Kesepahaman antara Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka |access-date=2019-11-01 |archive-date=2017-10-31 |archive-url=https://web.archive.org/web/20171031101501/http://www.conflictrecovery.org/bin/peace-process_cmi_agreement_bhs.pdf |dead-url=yes }}</ref>
Partai tersebut mencalonkan diri dalam [[Pemilihan Umum Legislatif Indonesia 2009|Pemilu 2009]] di Aceh, dan diperkirakan menang di setidaknya 15 dari 21 kabupaten di Aceh. Partai tersebut memasang target 70% suara Aceh. Selama kampanye pemilu, gedung dan kendaraan partai diserang, termasuk penggunaan granat dan bom. Tembakan dilepaskan ke arah anggota partai. Dalam beberapa kesempatan, personel [[TNI]] menurunkan bendera Partai Aceh.<ref>[http://www.crisisgroup.org/library/documents/asia/south_east_asia/b81_indonesia___pre_election_anxieties_in_aceh.pdf International Crisis Group Update (2008) Briefing Asia Briefing N°81, Jakarta/Brussels, 9 September 2008 Indonesia: Pre-Election Anxieties in Aceh] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080910002324/http://www.crisisgroup.org/library/documents/asia/south_east_asia/b81_indonesia___pre_election_anxieties_in_aceh.pdf |date=10 September 2008 }}</ref><ref>''Tempo'' magazine No. 0931/March 31-April 06, 2009, pp46-47</ref>
 
Partai tersebut meraih 46,91% suara di provinsi tersebut, yang sejauh ini merupakan perolehan suara terbesar, mengalahkan partai lokal dan nasional. Jumlah ini cukup untuk memberikan mereka 33 dari 69 kursi di legislatif provinsi.<ref>{{cite book | first1 = Bestian |last1 = Nainggolan |first2 = Yohan |last2 = Wahyu | title = Partai Politik Indonesia 1999-2019 | publisher = Kompas Media Nusantara | date = 2016 | location = Jakarta |pages = 226–227 | language = Indonesian | isbn = 978-602-412-005-4}}</ref><ref>[http://www.mediaindonesia.com/read/2009/05/05/72910/3/1/Partai-Aceh-dan-Demokrat-Kuasai-Kursi-DPRA-dan-DPR Partai Aceh dan Demokrat Kuasai Kursi DPRA dan DPR] {{webarchive |url=https://web.archive.org/web/20100130072231/http://www.mediaindonesia.com/read/2009/05/05/72910/3/1/Partai-Aceh-dan-Demokrat-Kuasai-Kursi-DPRA-dan-DPR |date=30 Januari 2010 }}. Media Indonesia Online. 05/04/2009.</ref>
Atas dasar inilah masyarakat [[Aceh]] tidak mau kehilangan masa depan mereka yang [[demokratis]], adil dan bermartabat di bawah payung kepastian hukum dengan perumusan ekonomi yang memihak kepada rakyat Aceh secara khusus dan seluruh tanah air secara umum. Para pihak bertekat untuk menciptakan kondisi sehingga pemerintah rakyat Aceh dapat diwujudkan melalui suatu proses yang demokratis dan adil dalam negara kesatuan dan konstitusi [[Republik Indonesia]].<ref>{{Cite journal|last=Yusri|first=Muhammad|date=2017-09-29|title=Partai Lokal dan Demokratisasi Lokal (Menerawang Aceh Pasca Pemilu Legislatif)|url=http://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/Sawala/article/view/300|journal=Sawala : Jurnal Administrasi Negara|language=en-US|volume=1|issue=1|doi=10.30656/sawala.v1i1.300|issn=2598-4039}}</ref>
 
=== Pemilu 2012 ===
Untuk menjamin perdamaian yang hakiki dan bermartabat serta dapat membangun masa depan Aceh dan mengukuhkan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah melalui proses demokrasi dengan partai [[politik]] lokal berdasarkan perjanjian Memorendum of Understanding (MoU) [[Helsinki]].<ref>[http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/123854-SK%20002%2009%20Zai%20t%20-%20Tranformasi%20Politik-Analisis.pdf Signifikansi Peranan '''''Partai Aceh''''' Bagi Terbentuknya. Perdamaian Aceh]</ref>
[[Zaini Abdullah]] dari Partai Aceh terpilih dengan 55,9% suara pada [[Pemilihan umum Gubernur Aceh 2012|Pemilihan Gubernur Aceh 2012]].<ref>{{Cite web|date=2012-10-16|title=IFES - UPDATED - Elections in Aceh: Another Step Forward|url=http://ifes.org/Content/Publications/Interviews/2012/UPDATED-Elections-in-Aceh-Another-Step-Forward.aspx|access-date=2021-11-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20121016170638/http://ifes.org/Content/Publications/Interviews/2012/UPDATED-Elections-in-Aceh-Another-Step-Forward.aspx|archive-date=2012-10-16}}</ref>
 
=== Pemilu 2014 ===
Pimpinan Politik [[Gerakan Aceh Merdeka]] (GAM) Malik Mahmud memberikan surat mandat kepada Tgk Yahya Mu’ad, SH atau disebut juga Muhammad Yahya Mu’ad, SH untuk terbentuknya partai politik lokal (Partai GAM) pada tanggal [[19 Februari]] [[2007]]. Partai GAM berdiri dengan akta notaris H. Nasrullah, SH akta notaris 07 pada tanggal [[7 Juni]] 2007 dengan pendaftaran Kanwilkum dan HAM dengan nomor: WI.UM. 08 06-01.<ref>{{Cite book|url=https://www.researchgate.net/publication/275637437_Transformasi_Gerakan_Aceh_Merdeka|title=Transformasi Gerakan Aceh Merdeka|last=Aliabbas|first=Anton|date=2008-01-01|isbn=9789795239147|pages=135–174}}</ref>
Partai ini ikut serta dalam [[Pemilihan Umum Legislatif Indonesia 2014|Pemilu Legislatif 2014]], yang sekali lagi hanya terjadi di Aceh. Meskipun mereka optimis bahwa partai ini akan memenangkan 60 hingga 70% suara masyarakat Aceh selama kampanye pemilu, namun suara mereka turun tajam menjadi 35,3 persen, meskipun angka ini cukup untuk mewakili pluralitas. Salah satu penyebab turunnya perolehan suara adalah konflik internal partai yang berkecamuk sejak Februari 2011, yang menyebabkan beberapa anggota Partai Aceh hengkang dan mendirikan [[Partai Nasional Aceh]]. Partai Aceh meraih 29 dari 81 kursi di legislatif provinsi.<ref>{{cite book | first1 = Bestian |last1 = Nainggolan |first2 = Yohan |last2 = Wahyu | title = Partai Politik Indonesia 1999-2019 | publisher = Kompas Media Nusantara | date = 2016 | location = Jakarta |pages = 229–230 | language = Indonesian | isbn = 978-602-412-005-4}}</ref>
 
Kantor sekretariat pertama Dewan Pimpinan Aceh Partai GAM berada pada jalan Tgk. Imuem Lueng Bata No. 48 Banda Aceh. Walaupun secara undang-undang peraturan pemerintah secara masalah bintang bulan tidak bertentangan, pemerintah pusat melihat tidak sesuai dengan kebijakan pemerintah. Bersamaan dengan itu, maka lahirlah Peraturan Pemerintah nomor 77 tahun 2007 tentang lambang Partai yang seharusnya ada.<ref>[https://vivajusticia.law.ugm.ac.id/2018/02/26/tujuan-partai-politik-lokal-di-aceh/ Tujuan Partai Politik Lokal di Aceh]</ref>
 
Pada surat KANWILDEPKUM dan HAM Aceh menyatakan bahwa untuk Partai GAM harus ada kepanjangan atau akronim dan dipindahkan bulan bintang. Jika tidak diubah, maka tidak boleh diverifikasi untuk sah sebagai badan hukum oleh Kakanwil Hukum dan HAM Provinsi Aceh. Sebab itulah Partai GAM berubah dan mempunyai kepanjangan Partai Gerakan Aceh Mandiri (GAM), dan juga diverifikasikan oleh Kakanwil Hukum dan HAM pada tanggal 3 sampai dengan 24 April 2008.<ref>{{Cite news|url=https://news.detik.com/berita/d-803486/partai-gam-yang-mengejutkan|title=Partai GAM yang Mengejutkan|work=[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2019-11-01}}</ref>
 
Kemudian atas dasar persyaratan nasional tertulis dalam poin 1.2.1 MoU [[Helsinki]], dengan kebijakan Pemerintah agar tidak menggunakan nama GAM. Sebab itulah pihak Kanwilkum dan HAM menyurati Partai Gerakan Aceh Mandiri untuk mengubah lagi namanya.<ref>{{Cite web|url=https://www.acehtrend.com/2018/03/30/dari-partai-gam-ke-partai-aceh/|title=Dari Partai GAM ke Partai Aceh|last=Juli|first=Muhajir|date=2018-03-30|website=aceHTrend.com|language=en-US|access-date=2019-11-01}}</ref>
 
Pada tanggal 6 dan 7 April 2008 diadakan rapat antara [[Indonesia|Republik Indonesia]] (RI) dan [[Gerakan Aceh Merdeka]] (GAM) serta CMI yang difasilitasi oleh IPI Interpeace di Jakarta. Kemudian pada tanggal 8 April 2008, Wakil Presiden [[Muhammad Jusuf Kalla]] dengan Meuntroe Malik Mahmud membuat kepastian hukum untuk berdirinya Partai Aceh. Setelah itu rekrutmen calon legislatif dari [[Partai]] [[Aceh]] terus dilakukan dalam [[reformasi]] [[demokrasi]] di Aceh.<ref>[http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25040/1/Zico%20Furqon.FSH.pdf Eksistensi Partai Politik Lokal di Aceh Dalam Sistem Ketatanegaraaan Indoneisa]</ref><ref>[https://core.ac.uk/download/pdf/11717946.pdf Perkembangan Dan Prospek Partai Politik Lokal Di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam]</ref>
 
Seterusnya Partai Aceh mengadakan kampanye dengan mengutamakan implementasi [[Kesepakatan Helsinki|MoU Helsinki]] dan Pimpinan Partai Aceh tidak ada yang mencalonkan dirinya sebagai calon legislatif. Dengan itu Partai Aceh berkomitmen untuk membangun Aceh secara khusus dan membangun Indonesia secara umum serta menjaga kesatuan dan persatuan seluruh tanah air <ref>{{Cite web |url=http://www.partaiaceh.com/2012/02/sejarah-partai-aceh.html |title=Salinan arsip |access-date=2012-10-05 |archive-date=2012-05-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120510184255/http://www.partaiaceh.com/2012/02/sejarah-partai-aceh.html |dead-url=yes }}</ref>.<ref>[http://repository.uinsu.ac.id/1861/1/Tesis%20Full.pdf Kontribusi Partai Aceh Dalam Penerapan Syariat Islam Di Aceh (Banda Aceh, Lhokseumawe Dan Aceh Utara )]</ref>
 
== Susunan Pengurus Partai ==
Baris 106 ⟶ 77:
* Anggota:
 
# [[Abubakar Usman]]
# Drs. H. Bukhari
# Tgk. Mohd Nurdin Bin Tgk. M. Hasan
Baris 122 ⟶ 93:
# Dr. Hj. Mariati
# Ir. H. [[Faisal Saifuddin]]
# [[Zulfadhli (politikus)|Zulfadhli]], A.Md.
# Fauzi, S.H.
# Kennedi Husen
Baris 130 ⟶ 101:
# [[Dahlan Jamaluddin]], S.I.P
# Syamsul Bahri Sarjev
# [[Tarmizi Panyang]]
# Tgk. Alfa Rahman
# Hj. Ummi Kalsum
Baris 184 ⟶ 155:
# Mustawa Agustina
 
== Pemilihan UmumReferensi ==
{{reflist}}
 
=== Pemilu 2009 ===
Partai Aceh memenangkan 46,91% suara di provinsi Aceh dengan meraih 33 kursi di DPRA, Mencakup sebagian besar kursi parlemen di Aceh dari 69 kursi di legislatif provinsi Aceh.<ref>{{cite book | first1 = Bestian |last1 = Nainggolan |first2 = Yohan |last2 = Wahyu | title = Partai Politik Indonesia 1999–2019 | publisher = Kompas Media Nusantara | date = 2016 | location = Jakarta |pages = 226–227 | language = Indonesian | isbn = 978-602-412-005-4}}</ref><ref>[http://www.mediaindonesia.com/read/2009/05/05/72910/3/1/Partai-Aceh-dan-Demokrat-Kuasai-Kursi-DPRA-dan-DPR Partai Aceh dan Demokrat Kuasai Kursi DPRA dan DPR] {{webarchive |url=https://web.archive.org/web/20100130072231/http://www.mediaindonesia.com/read/2009/05/05/72910/3/1/Partai-Aceh-dan-Demokrat-Kuasai-Kursi-DPRA-dan-DPR |date=January 30, 2010 }}. Media Indonesia Online. 05/04/2009.</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.acehtrend.com/2018/03/30/membaca-jumlah-kursi-dpra-partai-aceh/|title=Membaca Jumlah Kursi DPRA Partai Aceh|last=Keumala|first=Hendra|date=2018-03-30|website=aceHTrend.com|language=en-US|access-date=2019-09-01}}</ref>
 
=== Pemilu 2014 ===
Partai Aceh memperebutkan kursi pada Pemilu 2014. Meskipun dengan optimis mengklaim akan memenangkan 60-70% suara selama kampanye pemilihan, pemungutan suara turun tajam menjadi 35,3%, meskipun ini cukup untuk pluralitas. Salah satu alasan penurunan suara adalah konflik partai internal yang terjadi sejak Februari 2011, yang menyebabkan beberapa anggota Partai Aceh berangkat untuk membentuk [[Partai Nasional Aceh]]. Partai Aceh memenangkan 29 dari 81 kursi di legislatif provinsi Aceh.<ref>{{cite book | first1 = Bestian |last1 = Nainggolan |first2 = Yohan |last2 = Wahyu | title = Partai Politik Indonesia 1999–2019 | publisher = Kompas Media Nusantara | date = 2016 | location = Jakarta |pages = 229–230 | language = Indonesian | isbn = 978-602-412-005-4}}</ref><ref>[http://eprints.umm.ac.id/23415/1/jiptummpp-gdl-azhari0723-40121-1-pendahul-n.pdf Konflik Politik Antar Elit Partai Aceh Pada Pemilukada 2012]</ref>
 
=== Pemilu 2019 ===
Dalam [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2019]], Partai Aceh harus kehilangan kursi secara tajam, kehilangan kursi terparah dalam sejarah berdirinya partai, hanya mampu meraih 18 kursi dari 81 kursi [[Dewan Perwakilan Rakyat Aceh|DPRA]]. Meskipun masih mampu meraih kursi mayoritas dan menduduki kursi pimpinan DPRA, tetapi tetap saja Partai Aceh harus bekerja lebih ekstra untuk mencetak kader-kader baru, merangkul tokoh-tokoh berpengaruh dan memenuhi janji-janji politiknya.<ref>{{Cite news|url=https://news.detik.com/berita/d-4551885/perolehan-kursi-turun-caleg-partai-aceh-dinilai-kurang-pengaruh|title=Perolehan Kursi Turun, Caleg Partai Aceh Dinilai Kurang Pengaruh|last=Setyadi|first=Agus|work=[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2019-10-21}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://kumparan.com/acehkini/pemilu-2019-palagan-terakhir-partai-lokal-1qtmawwXjXx|title=Pemilu 2019: Palagan Terakhir Partai Lokal|work=[[Kumparan (situs web)|Kumparan]]|language=id-ID|access-date=2019-10-21|last=ACEHKINI|first=Tim}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://acehinstitute.org/pojok-publik/politik/partai-aceh-mesti-berbenah.html|title=Partai Aceh Mesti Berbenah|last=Redaksi|date=2017-04-04|website=The Aceh Institute|language=en-US|access-date=2019-10-24}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://tirto.id/peta-politik-eks-gam-di-pilpres-tak-seragam-apalagi-signifikan-dhoV|title=Peta Politik Eks GAM di Pilpres: Tak Seragam Apalagi Signifikan|work=[[Tirto|Tirto.id]]|language=id|access-date=2019-10-24|last1=Septianto|first1=Bayu|last2=Setiawan|first2=Felix Nathaniel & Riyan}}</ref>
 
;
 
'''Persentase Pencapaian Pemilu Aceh'''
{| class="wikitable"
|-
! Pemilu
! Total kursi
! Total pemilihan
! %
! Hasil
! Urutan
|-
| align="center" |[[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2009|2009]]
|{{Composition bar|33|69|hex=red}}
| align="right" |1.007.173
| align="right" |46,91%
| align="left" |Partai baru
| align="center" |1
|-
| align="center" |[[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2014|2014]]
|{{Composition bar|29|81|hex=red}}
| align="right" |847.956
| align="right" |35,30%
| align="left" |{{decrease}} 4 kursi
| align="center" |1
|-
| align="center" |[[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2019|2019]]
|{{Composition bar|18|81|hex=red}}
| align="right" |568.110
| align="right" |21,35%
| align="left" |{{decrease}} 11 kursi
| align="center" |1
|}<br />
== Rujukan ==
<br />{{reflist}}{{Wikisource}}
 
== Lihat pula ==
Baris 255 ⟶ 182:
[[Kategori:Partai politik di Aceh]]
[[Kategori:Partai politik di Indonesia]]
[[Kategori:Partai Islam|Aceh]]
[[Kategori:Partai konservatif|Aceh]]
[[Kategori:Partai politik peserta pemilihan umum legislatif Indonesia 2009]]
[[Kategori:Partai politik peserta pemilihan umum legislatif Indonesia 2014]]