Kota Magelang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(31 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{tentang|kota di Indonesia|kabupaten bernama sama|Magelang}}
{{Dati2
|
|
|
|
|
|
|translit_lang1_type1 = [[Pegon]]
|translit_lang1_info1 = ماڬلاڠ
|translit_lang1_type2 = [[Bahasa Jawa|Alfabet Jawa]]
|translit_lang1_info2 = Magêlang
| foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
|perrow = 2/2
|image1=
|caption1=Klenteng Liong Hok Bio
|
|caption2=Patung [[Diponegoro|Pengeran Diponegoro]] di Alun-alun Magelang
}}
|lambang = Seal of the City of Magelang.svg
|flag
|peta = Locator kota magelang.gif
|provinsi = [[Jawa Tengah]]
|tanggal = {{start date|907|4|11}}<!-- {{tanggal lahir dan umur}}; Hanya untuk Orang/Manusia -->
|dasar hukum = UU No. 13 tahun 1950
|koordinat = {{Coord|-7.504197, 110.221115}}
|kecamatan = 3
|kelurahan = 17
|
|
|nama sekretaris daerah = Joko Budiyono
|ketua DPRD = Budi Prayitno
|area_rank = 97
|luasref =
|luas = 18,54
|luasdaratan =
|luasperairan =
|
|luascat =
|elevation_m =
|population_rank = 85
|penduduk = 128591
|penduduktahun = 30 Juni [[2024]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=17 Oktober 2024|format=visual}}</ref>
|kepadatan = auto
|population_density_rank = 20
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|85,71% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 13,46% [[Kekristenan]]
** 8,61% [[Protestan]]
** 4,85% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,39% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,08% [[Hindu]] |0,01% Lainnya<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi), [[Bahasa Jawa|Jawa]]
|IPM = {{increase}} 81,17 ([[2023]])<br> <span style="background:Yellow;color:#00bfac"> sangat tinggi </span><ref name="IPM">{{cite web | url =https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/MjIwNSMy/-metode-baru--indeks-pembangunan-manusia--umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html| title =Indeks Pembangunan Manusia, 2022-2023|website =www.bps.go.id|publihser=[[Badan Pusat Statistik]]|access-date=17 Oktober 2024}}</ref>
|area_code = 0293
|kodepos = [[Daftar kodepos di Indonesia|56100]]
|nomor_polisi = AA
|slogan = Kota Sejuta Bunga{{efn|Slogan mengacu pada Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Magelang}}
|flora = [[Dadap serep]]
|fauna = [[Gelatik-batu kelabu|Gelatik madu]]
|dau = Rp 460.404.050.000,- ([[2020]])
|dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=21 Agustus 2021|format=pdf}}</ref>
|zona = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]]
|web = {{URL|http://www.magelangkota.go.id/}}
}}
'''Kota Magelang''' ({{lang-jv| [[Hanacaraka]] : ꦩꦒꦼꦭꦁ, [[Pegon]]: ماڬلاڠ|Magêlang}}) adalah salah satu [[kota]] yang terletak di [[provinsi]] [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Kota Magelang merupakan enklave dari [[Kabupaten Magelang]], yang terletak pada jalan raya antara [[Kota Semarang]]–[[Kota Yogyakarta]]. Pada pertengahan tahun [[
== Sejarah ==
[[Berkas:KITLV A137 - Raadhuis van Magelang, KITLV 65323.tiff|jmpl|ki|220px|Gambar kantor balaikota Magelang, tahun 1924]]
Hari jadi Kota Magelang ditetapkan pada tanggal 11 April 907 Masehi, berdasarkan Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 6 Tahun 1989. Penetapan ini merupakan tindak lanjut dari seminar dan diskusi yang dilaksanakan oleh Panitia Peneliti Hari Jadi Kota Magelang bekerja sama dengan [[Universitas Tidar|Universitas Tidar Magelang]] dibantu pakar sejarah dan arkeologi [[Universitas Gadjah Mada]], M.M. Soekarto Kartoatmodjo, dilengkapi berbagai penelitian di Museum Nasional maupun Museum Radya Pustaka-Surakarta.
Kota Magelang mengawali sejarahnya sebagai desa perdikan Mantyasih, yang saat ini dikenal dengan Kampung Meteseh di [[Magelang, Magelang Tengah, Magelang|Kelurahan Magelang]]. Di kampung Meteseh terdapat sebuah lumpang batu yang diyakini sebagai tempat upacara penetapan Sima atau Perdikan. Untuk menelusuri kembali sejarah Kota Magelang, sumber prasasti yang digunakan adalah [[prasasti Poh]], [[prasasti Gilikan]] dan [[prasasti Mantyasih]]. Ketiganya merupakan [[prasasti]] yang ditulis di atas lempengan tembaga.
Baris 71 ⟶ 78:
Prasasti Poh dan Mantyasih ditulis masa Mataram Hindu saat pemerintahan Raja [[Dyah Balitung|Rake Watukura Dyah Balitung]] (898-910 M), dalam prasasti ini disebut adanya Desa Mantyasih dan nama Desa Glangglang. Mantyasih inilah yang kemudian berubah menjadi Meteseh, sedangkan Glangglang berubah menjadi Magelang.
Prasasti Mantyasih berisi antara lain, penyebutan nama Raja Rake Watukura Dyah Balitung, serta penyebutan angka 829 Çaka bulan Çaitra tanggal 11 Paro-Gelap Paringkelan Tungle, Pasaran Umanis hari Senais Sçara atau Sabtu, dengan kata lain Hari Sabtu Legi tanggal 11 April 907. Dalam Prasasti ini disebut pula Desa Mantyasih yang ditetapkan oleh Sri Maharaja Rake Watukura Dyah Balitung sebagai Desa Perdikan atau daerah bebas pajak yang dipimpin oleh pejabat patih. Juga disebut-sebut ''Gunung Susundara'' dan ''Wukir Sumbing'' yang kini dikenal dengan [[Gunung Sindoro]] dan [[Gunung Sumbing (Jawa Tengah)|Gunung Sumbing]].
Begitulah Magelang, yang kemudian berkembang menjadi kota selanjutnya menjadi ibu kota [[Karesidenan Kedu]] dan juga pernah menjadi ibu kota [[Kabupaten Magelang]]. Setelah masa kemerdekaan, kota ini menjadi kota praja dan kemudian kota madya dan pada era reformasi, sejalan dengan pemberian otonomi seluas-luasnya kepada daerah, sebutan [[kotamadya|kota madya]] ditiadakan dan diganti menjadi kota.
Baris 81 ⟶ 88:
== Geografi ==
=== Letak ===
Letak Kota
=== Iklim ===
Baris 132 ⟶ 139:
== Pemerintahan ==
===
{{utama|Daftar Wali Kota Magelang}}
Walikota yang menjabat saat ini di kota Megelang ialah [[Muchamad Nur Aziz]], didampingi wakil walikota, M. Mansyur. Mereka adalah pemenang pada pemilihan umum wali kota Magelang 2020. Mereka dilantik di Pendopo Pengabdian kompleks rumah jabatan Wali Kota, oleh gubernur [[Jawa Tengah]], [[Ganjar Pranowo]], pada 26 Februari 2021, untuk periode jabatan 2021-2024.<ref>{{cite web|url=https://humas.magelangkota.go.id/pelantikan-wali-kota-dan-wakil-wali-kota-magelang-26-februari-2021/|title=Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Magelang 26 Februari 2021|website=humas.magelangkota.go.id|accessdate=3 November 2023}}</ref>
{| class="wikitable" style="text-align:center;"
|-
!No
!colspan="2"|Wali Kota
!Mulai Menjabat
!Akhir Jabatan
!colspan="2"|Wakil Wali Kota
|-
|14
|[[Berkas:Muchamad Nur Aziz Magelang.jpg|100px]]
|[[Muchamad Nur Aziz]]
|26 Februari 2021
| ''[[Daftar kepala daerah dan wakil kepala daerah petahana di Jawa Tengah|Petahana]]''
|[[Berkas:M. Mansyur Magelang.jpg|100px]]
|M. Mansyur
|}
=== Dewan Perwakilan ===
Baris 171 ⟶ 196:
== Transportasi ==
Kota
=== Angkutan Antar Kota ===
Baris 184 ⟶ 209:
* '''Stasiun Magelang'''
* '''[[Stasiun Magelang Kota]]'''
* '''Stasiun Tidar'''
Baris 240 ⟶ 265:
# Museum Badan Pemeriksa Keuangan, museum ini menyimpan benda-benda sejarah berdirinya Badan Pemeriksa Keuangan pada tahun 1946. Lokasi museum ini berdekatan dengan Museum Diponegoro.
# Museum Diponegoro, museum ini merupakan tempat penangkapan [[Diponegoro|Pangeran Diponegoro]] oleh Jenderal [[Hendrik Merkus de Kock|de Kock]] pada tanggal 20 Oktober 1830.
== Referensi ==
{{reflist|2}}
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.magelangkota.go.id/ Situs web resmi Pemkot Magelang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20201026175326/http://www.magelangkota.go.id/ |date=2020-10-26 }}
{{commonscat|Magelang}}
{{Kota Magelang}}
{{Jawa Tengah}}
Baris 257 ⟶ 280:
[[Kategori:Kota di Indonesia|Magelang]]
[[Kategori:Enklave dan eksklave]]
[[Kategori:Candi Borobudur]]
|