Syahadat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh SafaDhirgham2004 (bicara) ke revisi terakhir oleh Veracious
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(222 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1:
{{disambiginfo}}
{{Islam|rukunislam}}
{{Rukun Islam}}
{{Infobox holiday
|holiday_name = Syahadat
|type = Islam
|image = File:Shahadah-1.svg
|caption = {{listen |filename=Shahadah.ogg |title=Syahadat |description=Kalimat syahadat dalam bahasa Arab. |type=speech |help=no}}
|official_name = Syahadat
|nickname = Rukun ke-1 dalam Islam
|observedby = [[Muslim]] dan lainnya
|longtype = [[Islam]]
|significance = Pengucapan dua [[kalimat]] syahadat menjadi syarat pertama bagi seseorang untuk menjadi [[muslim]]. Syahadat terbagi menjadi dua bagian, yaitu syahadat [[Tauhid|ketauhidan]] dan syahadat [[Rasul|kerasulan]].
|observances = *[[Tasyahud Awal]] (Syahadat dalam shalat)<br>
*[[Tasyahud Akhir]] (Syahadat dalam shalat)
|relatedto = [[Rukun Islam]]
}}
{{Islam}}
'''Syahadat''' ({{lang-ar|ٱلشَّهَادَة|translit=al-syahādah}} <small>{{Audio|as-shahadah.ogg|audio}}</small>) adalah asas dan dasar dari lima [[rukun Islam]], juga sebagai ruh, inti dan landasan seluruh ajaran [[Islam]].<ref>{{cite web|url=http://hudzaifah.org/Article104.phtml|title=Pentingnya Dua Kalimat Syahadat|access-date=2006-11-22|archive-date=2008-11-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20081123050604/http://www.hudzaifah.org/Article104.phtml|dead-url=yes}}</ref> Pengucapan dua [[kalimat]] syahadat menjadi syarat pertama bagi seseorang untuk menjadi [[muslim]]. Syahadat terbagi menjadi dua bagian, yaitu syahadat [[Tauhid|ketauhidan]] dan syahadat [[Rasul|kerasulan]].{{Sfn|Hambali|2017|p=18}} Syahadat mengandung nilai penetapan misi yang merupakan bagian dari prinsip ketangguhan pribadi.<ref>{{Cite book|last=Sagala|first=Rumadani|date=2018|url=http://repository.radenintan.ac.id/9290/1/4.%20Pendidikan%20Spiritual.pdf|title=Pendidikan Spiritual Keagamaan: Dalam Teori dan Praktik|location=Yogyakarta|publisher=SUKA-Press|pages=93|url-status=live}}</ref> Pernyataan di dalam syahadat dapat menjadi batal oleh amalan tertentu. Jenis amalan ini dapat berbentuk perkataan, perbuatan, atau keyakinan yang menimbulkan keraguan atas syahadat itu sendiri.{{Sfn|Hambali|2017|p=19}}
'''Syahadatain''' (Dua Kalimat Syahadat), yaitu: Asyhadu an Laa Ilâha illallâh wa Asyhadu anna Muhammadan Rasulullâh; Saya bersaksi bahwa ‘Tiada Ilah / Tuhan selain [[Allah]] dan Saya bersaksi bahwasanya [[Muhammad]] adalah Rasul Allah.
 
==Simbolik Etimologi ==
Syahadat berasal dari kata bahasa Arab yaitu ''{{transl|ar|DIN|syahada}}'' ({{lang|ar|شهد}}) yang artinya "''ia telah menyaksikan"''. Kalimat itu dalam syariat Islam adalah sebuah pernyataan kepercayaan sekaligus pengakuan akan keesaan Tuhan ([[Allah]]) dan [[Muhammad]] sebagai rasulNya.
[[Gambar:SYAHADA1.JPG|top|left|thumb| Kaligrafi tulisan syahadat]]
Seseorang dikatakan [[Islam]] apabila mereka telah mengucapkan dua kalimat syahadat ini. Namun apakah hal tersebut sudah cukup mewakili ke-Islaman seseorang, karena siapa pun dapat dengan mudah mengucapkan syahadatain dengan kepentingan masing-masing. Misalnya, seorang kaum non Muslim yang ingin menikahi seorang wanita muslimah haruslah berpidah ‘[[agama]]’ dengan ditandai pengucapan dua kalimat syahadat tersebut. Meskipun setelah beberapa saat setelah menikah dia dapat saja keluar-masuk ke dalam ‘Islam’ semaunya. Begitu mudah dan murahnya seseorang menyandang predikat MUSLIM. Lalu apakah hal ini yang dimaksudkan oleh kalimat tauhid tersebut? Tentu saja tidak. Keimanan seseorang dalam pandangan Islam tidak hanya diperlihatkan secara simbolik dengan takrir (pengucapan) syahadatain, tetapi keimanan seseorang seharusnya dicapai melului 3 tahap, yaitu tahap tashdîqun bil qolbi (pembenaran oleh qolbu/akal), taqirun bil lisân (pengucapan dengan lisan), dan ‘amalun bil arkân (mengamalkannya/mengaktivitaskannya dengan rukun-rukun/cara tersendiri).
 
== Kalimat ==
Mayoritas iman umat Islam (yang merasa muslim) hari ini hanya sampai pada tahap takrir bil lisân (pengucapan dengan lisan), baik melalui proses tashdîqun bil qolbi (pembenaran dengan akal) atau hanya sekedar ikut-ikutan. Hal yang terpenting dari syahadat itu sendiri adalah bagaimana cara mengamalkan/mengaktivitaskan dua kalimat syahadat dalam hidup dan kehidupan manusia.
Syahadat disebut juga dengan ''Syahadatain'' karena terdiri dari 2 kalimat (Dalam bahasa arab ''Syahadatain'' berarti 2 kalimat Syahadat). Kalimat pertama merupakan ''syahadah at-tauhid'', dan kalimat kedua merupakan ''syahadah ar-rasul''.<ref name=":0">{{Web|url = http://almanar.co.id/aqidah/syahadatain-dan-revolusi-diri.html#|title = Syahadatain dan Revolusi Diri|author = Al Manar (site admin)|date = 13 Desember 2012|access-date = 2015-02-02|archive-date = 2015-02-02|archive-url = https://web.archive.org/web/20150202222404/http://almanar.co.id/aqidah/syahadatain-dan-revolusi-diri.html|dead-url = yes}}</ref>
Kedua kalimat syahadat itu adalah:
* Kalimat pertama:
:{{lang|ar|{{large|أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّٰهُ}}}}
:'''''ʾašhadu ʾan lā ʾilāha ʾillā -llāh''' ''
:{{IPA-ar|ʔaʃ.ha.du ʔalaː ʔi.laː.ha ʔil.la‿ɫ.ɫaː.h|IPA}}
:artinya: Saya bersaksi bahwa tiada [[Ilah]] yang berhak di ibadahi selain Allah
* Kalimat kedua:
:{{lang|ar|{{large|وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ ٱللَّٰهِ}}}}
:'''''wa ʾašhadu ʾanna muḥammadan rasūlu -llāh''' ''
::{{IPA-ar|wa.ʔaʃ.ha.du ʔan.na mu.ħam.ma.dan ra.suː.lu‿ɫ.ɫah|IPA}}
 
:artinya: dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah [[rasul]] (utusan) Allah.
''Secara Aktivitas'': Untuk mampu mengamalkan dua kalimat syahadat dalam hidup dan kehidupan, maka pemahaman akan makna dari kalimat suci ini adalah sebuah keniscayaan.
 
Jika kedua kalimat syahadat digabungkan, maka akan berbunyi:
Syahadat kepada Allah; Asyhadu an Laa Ilâha illa Allâh (Saya bersaksi bahwa tiada [[Ilah]] selain Allah.
: {{lang|ar|{{large|أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّٰهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ ٱللَّٰهِ}}}}
Dari ungkapan ini, terkandung pemahaman bahwa pada saat Muhammad berdakwah, masyarakat Mekah telah memiliki Ilah-ilah selain Allah dan mereka sebenarnya paham akan makna dari ungkapan tauhid ini. Bagaimana cara mengaktivitaskan syahadat kepada Allah ? Yang perlu diperjelas terlebih dahulu adalah apa yang dimaksud dengan ILAH. Dalam penjelasan al- Quran, yang dimaksud dengan ILAH adalah:
:'' '''{{transl|ar|DIN|ašhadu ʾalā ʾilāha ʾilla -llāhu, wa-ʾašhadu ʾanna muḥammadan rasūlu -llāh}}''' ''
*Sesuatu yang dicintai.
::{{IPA-ar|ʔaʃ.ha.du ʔalaː ʔi.laː.ha ʔil.la‿ɫ.ɫaː.hu wa.ʔaʃ.ha.du ʔan.na mu.ħam.ma.dan ra.suː.lu‿ɫ.ɫah|IPA}}
*Sesuatu yang ditaati;
:artinya: Saya bersaksi bahwa tiada [[Ilah]] yang berhak di ibadahi selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah [[rasul]] (utusan) Allah.
*Sesuatu yang diibaadati;
:{{small|{{Audio|Shahadah.ogg|Audio}}}}
*Sesuatu yang ditakuti;
*Sesuatu yang dikagumi
 
===Islam Shia===
Sehingga apa pun di dunia ini yang dicintai, ditaati, diibadati, ditakuti, dan dikagumi selain ALLAH, maka sesuatu itu telah menjadi ILAH bagi dirinya dan pada saat bersamaan telah menjadi hamba yang musyrik. Baik itu berupa materi, kekuasaan berikut atributnya, simbol peribadatan, hawa nafsu, atau diri kita sendiri (perhatikan QS. Al- Jâtsiyah/45: 23; at- Taubah/9: 24; dan Ali Imran/3: 14). Namun hal ini tidak berarti bahwa manusia dilarang untuk cinta atau taat kepada selain-Nya. Tetapi bagi akidah seorang mu’min, mencintai atau mentaati sesuatu bukan lantaran materi sesuatu itu sendiri melainkan karena izin Allah. Misalnya saja, saya ………. kepada orang tua saya karena Allah telah menentukan saya untuk …….. kepadanya.
Islam Shia mungkin juga memasukkan kalimat ketiga yakni:<ref name="The Later Mughals' p. 130">''The Later Mughals'' oleh [[William Irvine (Sejarawan)|William Irvine]] p.&nbsp;130</ref>
: {{lang|ar|{{large|عَلِيٌّ وَلِيُّ ٱللَّٰهِ}}}}
:''{{transl|ar|DIN|ʿalīyun walīyu -llāh}}''
::{{IPA-ar|ʕa.liː.jun wa.liː.ju‿ɫ.ɫaː.h|IPA}}
:artinya: [[Ali]] adalah [[wali]] Allah
 
Yang kemudian akan berbunyi sebagai:
Lalu bagaimana mengaktivitaskan kalimat ini dalam hidup dan kehidupan seorang mu’min ? Kalau kita kembali menyimak perjalanan jihad Rasulullah Muhammad di atas dan memperhatikan makna dari QS. Ali ‘Imran/3: 31,
: {{lang|ar|{{large|أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّٰهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ ٱللَّٰهِ وَأَشْهَدُ أَنَّ عَلِيًّا وَلِيُّ ٱللَّٰهِ}}}}
:''' ''{{transl|ar|DIN|ašhadu ʾalā ʾilāha ʾilla -llāhu, wa-ʾašhadu ʾanna muḥammadan rasūlu -llāhi wa-ʾašhadu ʾanna ʿalīyan walīyu -llāh}}'' '''
::{{IPA-ar|ʔaʃ.ha.du ʔan laː ʔi.laː.ha ʔil.la‿ɫ.ɫaː.hu wa.ʔaʃ.ha.du ʔan.na mu.ħam.ma.dan ra.suː.lu‿ɫ.ɫaː.hi wa.ʔaʃ.ha.du ʔan.na ʕa.liː.jan wa.liː.ju‿ɫ.ɫah|IPA}}
:artinya: Saya bersaksi bahwa tiada [[Ilah]] yang berhak di ibadahi selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah [[rasul]] (utusan) Allah, dan saya bersaksi bahwa [[Ali]] adalah [[wali]] Allah
 
== Makna syahadat ==
''‘Katakanlah: ‘jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.’'',
* '''Pengakuan [[tauhid|ketauhidan]].'''
Seorang muslim hanya mempercayai Allah sebagai satu-satunya Tuhan dan tiada tuhan yang lain selain Allah. Allah adalah [[Tuhan]] dalam arti sesuatu yang menjadi motivasi atau menjadi tujuan seseorang. Dengan mengikrarkan kalimat pertama, seorang muslim memantapkan diri untuk menjadikan hanya Allah sebagai tujuan, motivasi, dan jalan hidup.
* '''Pengakuan [[rasul|kerasulan]].'''
Dengan mengikrarkan kalimat ini seorang muslim memantapkan diri untuk meyakini ajaran Allah yang disampaikan melalui seorang 'Rasul Allah,' Muhammad.
 
=== Makna ''Laa Ilaaha Illallah'' ===
maka jelas yang dimasksud mengaktivitaskan syahadat kepada Muhammad adalah dengan mengikuti SUNNAH RASUL.
Kalimat ''Laa Ilaaha Illallah'' sebenarnya mengandung dua makna, yaitu makna penolakan dan bantahan terhadap segala bentuk sesembahan (baik dewa maupun ilah) selain Allah, dan makna penegasan bahwa gelar Tuhan, Ilah, Dewa atau sesembahan hanyalah milik Allah.<ref>{{cite web|url=http://www.mediamuslim.info/index.php?option=com_content&task=view&id=3&Itemid=9|title=Tahukah Antum Makna Syahadat Laa Ilaaha Illallaah|access-date=2007-06-13|archive-date=2012-08-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20120808230105/http://www.mediamuslim.info/index.php?option=com_content&task=view&id=3&Itemid=9|dead-url=yes}}</ref>
 
Berdasarkan ayat ini, maka mengilmui makna syahadat [[tauhid]] adalah wajib dan mesti didahulukan daripada rukun-rukun Islam yang lain. Di samping itu Rasulullah pun menyatakan: "Barang siapa yang mengucapkan ''Laa Ilaaha Illallah'' dengan ikhlas maka akan masuk ke dalam surga."<ref>Hadits riwayat Imam Ahmad dengan sanad yang shohih.</ref><ref>Al Hasan Al Bashri rahimahullah pernah diberitahukan bahwa orang-orang mengatakan,”Barangsiapa mengucapkan laa ilaha illallah maka dia akan masuk surga.” Lalu dia rahimahullah mengatakan, ”Barangsiapa menunaikan hak kalimat tersebut dan juga kewajibannya, maka dia akan masuk surga.” Wahab bin Munabbih telah ditanyakan,”Bukankah kunci surga adalah laa ilaha illallah?” Dia menjawab,”Iya betul. Namun, setiap kunci itu pasti punya gerigi. Jika kamu memasukinya dengan kunci yang memiliki gerigi, pintu tersebut akan terbuka. Jika tidak demikian, pintu tersebut tidak akan terbuka.” Dia rahimahullah mengisyaratkan bahwa gerigi tersebut adalah syarat-syarat kalimat laa ilaha illallah. (Lihat Fiqhul Ad’iyyah wal Adzkar I/179-180)</ref>
[[category:Ucapan Islami]]
[[Kategori:Islam]]
 
Yang dimaksud dengan ''ikhlas'' di sini adalah memahami, mengamalkan dan mendakwahkan kalimat tersebut sebelum yang lainnya, karena di dalamnya terkandung tauhid yang karenanya Allah menciptakan alam.<ref>''Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun ataukah mereka yang menciptakan? Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu? sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan).'' (Ath-Thur: 35-36)</ref>
[[ar:شهادتان]]
 
[[da:Shahadah]]
[[Rasulullah]] (Muhammad) tinggal selama 13 tahun di [[Makkah]] mengajak orang-orang dengan perkataan dia "Katakan ''Laa Ilaaha Illallah''" maka orang kafir pun menjawab "Beribadah kepada sesembahan yang satu, kami tidak pernah mendengar hal yang demikian dari orang tua kami". Orang [[Suku Quraisy]] pada zaman nabi sangat paham makna kalimat tersebut, dan barang siapa yang mengucapkannya tidak akan menyeru/berdoa kepada selain Allah.<ref>{{Cite web|last=Hakim|first=M. Saifudin|date=2019-07-28|title=Ternyata Orang Musyrik Zaman Dahulu Lebih Paham Makna Kalimat Tauhid|url=https://muslim.or.id/47865-ternyata-orang-musyrik-zaman-dahulu-lebih-paham-makna-kalimat-tauhid.html|website=Muslim.or.id|language=id|access-date=2024-01-27}}</ref>
[[de:Schahada]]
 
[[en:Shahadah]]
=== Kandungan syahadat ===
[[es:Shahada]]
* '''Ikrar'''
[[et:Šahada]]
Ikrar adalah pernyataan seorang muslim mengenai keyakinannya. Ketika seseorang mengucapkan kalimat syahadah, maka ia memiliki kewajiban untuk menegakkan dan memperjuangkan apa yang ia ikrarkan.
[[fr:Chahada]]
* '''Sumpah'''
[[he:שהאדה]]
Syahadat juga bermakna sumpah. Seseorang yang bersumpah, berarti dia bersedia menerima akibat dan risiko apapun dalam mengamalkan sumpahnya tersebut. Seorang muslim harus siap dan bertanggung jawab dalam tegaknya Islam dan penegakan ajaran Islam.
[[is:Trúarjátning múslima]]
* '''Janji'''
[[it:Shahada]]
Syahadat juga bermakna janji. Artinya, setiap muslim adalah orang-orang yang berserah kepada Allah dan berjanji setia untuk mendengar dan taat dalam segala keadaan terhadap semua perintah Allah beserta segala pesan yang disampaikan oleh Allah melalui pengutusan Muhammad.
[[ja:シャハーダ]]
* '''Persaksian'''
[[ms:Syahadah]]
Syahadat juga bermakna penyaksian. Artinya, bahwa setiap muslim menjadi saksi atas pernyataan ikrar, sumpah dan janji yang dinyatakannya. Dalam hal ini adalah kesaksiannya terhadap keesaan Allah dan terhadap kerasulan Nabi Muhammad
[[nl:Shahadah]]
 
[[nn:Sjahádah]]
== Syarat syahadat ==
[[no:Shahadah]]
<!--hapus gambar usang[[Berkas:SYAHADA1.JPG|top|left|thumb| Kaligrafi tulisan syahadat]]-->
[[pl:Szahada]]
Syarat syahadat adalah sesuatu yang tanpa keberadaannya maka yang disyaratkannya itu batal. Apabila seseorang mengucapkan dua kalimat syahadat tanpa memenuhi syarat-syaratnya, bisa dikatakan syahadatnya tidak sah.
[[pt:Chahada]]
 
[[ru:Шахада]]
Syarat syahadat ada tujuh,<ref>{{cite web|url=http://hudzaifah.org/Article138.phtml|title=Syahadat yang diterima Allah SWT|access-date=2006-11-22|archive-date=2007-12-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20071219002658/http://hudzaifah.org/Article138.phtml|dead-url=yes}}</ref> yaitu:
[[sv:Shahadah]]
 
[[tr:Şehadet]]
'''1. Mengetahui'''
[[ur:شہادت]]
 
[[zh:清真言]]
Seseorang yang bersyahadat harus memiliki pengetahuan tentang makna dan maksud dari syahadat. Orang yang bersangkutan wajib memahami isi dari dua kalimat yang dinyatakan serta bersedia menerima konsekuensi ucapannya.
 
'''2. Yakin'''
 
Orang yang mengikrarkannya harus meyakini kandungan syahadat itu. Manakala ia meragukannya maka sia-sia belaka persaksian itu.
 
'''3. Menerima'''
 
Menerima kandungan dan konsekuensi dari syahadat; menyembah Allah semata dan meninggalkan ibadah kepada selain-Nya.
 
'''4. Tunduk dan Patuh dengan kandungan Makna Syahadat'''
 
Yaitu tunduk dan menyerahkan diri kepada Allah.
 
'''5. Jujur'''
 
Yaitu kesesuaian antara ucapan dan keyakinan. Pernyataan syahadat harus dinyatakan dengan lisan dan diyakini dalam hati.
 
'''6. Ikhlas'''
 
Yaitu bersihnya hati dari segala sesuatu yang bertentangan dengan makna syahadat, dan membersihkan amal dari segala debu-debu [[syirik|kesyirikan]].
 
'''7. Kecintaan'''
 
Yaitu mencintai kalimat syahadat dan isinya, serta orang-orang yang mengamalkan konsekuensinya.
 
== Asas dari tauhid dan Islam ==
''Laa Ilaaha Illallah'' adalah asas dari tauhid dan Islam.
 
[[Ibnu Rajab]], seorang ulama besar, mengatakan: "Al ilaah adalah yang ditaati dan tidak dimaksiati, diagungkan dan dibesarkan dicinta, dicintai, ditakuti, dan dimintai pertolongan harapan. Itu semua tak boleh dipalingkan sedikit pun kepada selain Allah. Kalimat ''Laa Ilaaha Illallah'' bermanfaat bagi orang yang mengucapkannya selama tidak membatalkannya dengan aktivitas kesyirikan."
 
== Makna syahadat bagi Muslim ==
Bagi penganut agama Islam, kedua kalimat syahadat memiliki makna sebagai berikut:<ref>{{cite web|url=http://hudzaifah.org/Article104.phtml|title=Pentingnya Dua Kalimat Syahadat (Syahadatain)|access-date=2006-11-22|archive-date=2008-11-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20081123050604/http://www.hudzaifah.org/Article104.phtml|dead-url=yes}}</ref>
# Pintu masuk ke dalam [[Islam]]<ref>“Rasulullah bersabda kepada Muadz bin Jabal saat mengutusnya ke penduduk Yaman, “Kamu akan datang kepada kaum ahli kitab. Jika kamu telah sampai kepada mereka, ajaklah mereka agar bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah. Jika mereka mentaatimu dalam hal itu, beritakan kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan kepada mereka lima salat setiap siang dan malam. Jika mereka mentaatimu dalam hal itu beritakan kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan sedekah (zakat) yang diambil dari orang-orang kaya di antara mereka dan dikembalikan kepada orang-orang miskin. Jika mereka mentaatimu dalam hal itu hati-hatilah kamu terhadap kemuliaan harta mereka dan waspadalah terhadap doanya orang yang dizalimi, sebab antaranya dan Allah tidak ada dinding pembatas.” (HR. Bukhari Muslim)</ref><ref>Dari Abdullah bin Umar bahwa rasulullah {{saw}} bersabda, "Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah, mendirikan salat, dan menunaikan zakat. Jika mereka telah melakukan hal itu, terperihalah darah dan harta benda mereka kecuali dengan haknya sedangkan hisab mereka kepada Allah.” (HR. Bukhari Muslim)</ref> dan pembeda dari umat lain
# Intisari ajaran Islam
# Dasar-dasar perubahan
# Hakikah dakwah para rasul
# Mendapat ganjaran besar<ref>Ubadah bin Shamit meriwayatkan dari nabi {{saw}} dia bersabda, “Barangsiapa mengatakan tiada ilah selain Allah tiada sekutu bagi-Nya dan bahwa Muhammad adalah utusan-Nya dan rasul-Nya, bahwa Isa adalah hamba dan utusan-Nya, kalimat-Nya yang dicampakkan kepada Maryam dan ruh dari-Nya, dan bahwa surga adalah haq serta neraka itu haq. Allah akan memasukkannya ke surge, apapun amal perbuatannya.” (HR. Bukhari)</ref><ref>Dari Anas dari nabi {{saw}} bersabda, “keluar dari neraka orang yang mengucapkan la ilaha illallah dn di hatinya ada seberat rambut kebaikan. Keluar dari neraka orang yang mengucapkan la ilaha illallah sedang di hatinya ada seberat gandum kebaikan, dan keluar dari neraka orang yang mengatakan la ilaha illallah sedang di hatinya ada seberat zarrah kebaikan.” (HR. Bukhari)</ref><ref>Abu Hurairah berkata, rasulullah {{saw}} ditanya, siapakah orang yang paling berbahagia dengan syafaatmu pada hari Kiamat? Rasulullah {{saw}} bersabda, “Aku telah mengira ya Abu Hurairah, bahwa tidak ada seorang pun yang tanya tentang hadits ini yang lebih dahulu daripada kamu, karena aku melihatmu sangat antusias terhadap hadits. Orang yang paling bahagia dengan syafaatku pada hari Kiamat adalah yang mengatakan la ilaha illallah secara ikhlas dari hatinya atau jiwanya.” (HR. Bukhari)</ref>
 
== Perkara yang membatalkan ==
Dikutip dari kitab Nawaqidhul Islam (makna harfiah: pembatal-pembatal Islam) karya [[Muhammad bin Abdul Wahhab|Syaikh Muhammad bin 'Abdul Wahhab]], pembatal keislaman ada 10:
 
'''1. Menyekutukan Allah ([[syirik|syirk]]).'''
 
Yaitu menjadikan sekutu atau menjadikannya sebagai perantara antara dirinya dengan Allah.
 
Contoh: Berdo’a, memohon syafa'at, bertawakkal, beristighatsah, bernadzar, menyembelih yang ditujukan kepada selain Allah, dengan keyakinan bahwa para sesembahan selain Allah itu dapat menolak bahaya atau dapat mendatangkan manfaat.
 
[[Dalil]]: An-Nisa':48, Al-Ma'idah:72, dan lain-lain.
 
'''2. Membuat perantara antara dirinya dengan Allah.'''
 
Yaitu dengan berdo’a, memohon syafa’at, serta bertawakkal kepada mereka.
 
Dalil: Al-Isro':56-57, dan lain-lain.
 
'''3. Tidak mengkafirkan orang-orang [[musyrik]], atau meragukan kekafiran mereka, atau membenarkan pendapat mereka.'''
 
Dalil: Ali-'Imron:19, Ali-'Imron 85, Al-Bayyinah:6, dan lain-lain.
 
'''4. Meyakini adanya petunjuk yang lebih sempurna dari petunjuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.'''
 
Dalil: Al-Ma'idah:44, Al-Ma'idah:45, Al-Ma'idah:47, Al-Ma'idah:50, dan lain-lain.
 
'''5. Membenci apa yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.'''
 
Yaitu benci terhadap apa-apa yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, walaupun ia melaksanakannya, maka telah batal keislamannya.
 
Dalil: Muhammad:8-9, Muhammad:25-28, dan lain-lain.
 
'''6. Menghina Islam.'''
 
Yaitu orang yang mengolok-olok (menghina) Allah dan Rasul-Nya, Al-Qur'an, agama Islam, Malaikat atau para ulama karena ilmu yang mereka miliki. Atau menghina salah satu syi’ar dari syi’ar-syi’ar Islam, seperti shalat, zakat, puasa, haji, thawaf di Ka’bah, wukuf di ‘Arafah atau menghina masjid, adzan, memelihara jenggot atau Sunnah-Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lainnya, dan syi’ar-syi’ar agama Allah pada tempat-tempat yang disucikan dalam keyakinan Islam serta terdapat keberkahan padanya, maka telah batal keislamannya.
 
Dalil: At-Tawbah:65-66, Al-An'am:68, dan lain-lain.
 
'''7. Melakukan sihir.'''
 
Dalil: Al-Baqoroh:102, Abu Dawud:3883, dan lain-lain.
 
'''8. Memberikan pertolongan dan bantuan kepada orang-orang kafir dalam rangka memerangi kaum Muslim.'''
 
Dalil: Al-Ma'idah:51, Al-Ma'idah:57, dan lain-lain.
 
'''9. Meyakini bahwa manusia bebas keluar dari syari’at Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.'''
 
Dalil: Al-A'rof:158, Saba':28, Al-Ambiya':107, Ali-'Imron:83, dan lain-lain.
 
'''10. Berpaling dari agama.'''
 
Yaitu tidak mempelajarinya dan tidak beramal dengannya.
 
Dalil: Al-Ahqof:3, As-Sajdah:22, Thoha:124, dan lain-lain.
 
''Catatan: Pembatal-pembatal keislaman yang disebutkan di atas adalah hukum yang bersifat umum. Maka, tidak diperbolehkan bagi seseorang tergesa-gesa dalam menetapkan bahwa orang yang melakukannya langsung keluar dari Islam. Sebagaimana [[Ibnu Taimiyah|Syaikhul Islam Ibnu Taymiyyah]] berkata: “Sesungguhnya pengkafiran secara umum sama dengan ancaman secara umum. Wajib bagi kita untuk berpegang kepada kemutlakan dan keumumannya. Adapun hukum kepada orang tertentu bahwa ia kafir atau dia masuk neraka, maka harus diketahui bukti dan keterangan yang jelas atas orang tersebut, karena dalam menghukumi seseorang harus terpenuhi dahulu syarat-syaratnya serta tidak adanya penghalang (kekafiran).”''
 
== Penggunaan pada bendera ==
 
[[File:Flag of Jihad.svg|thumb|250px|right|[[Bendera Jihad|Varian bendera Jihad]] dari [[Ar-Rayah dan Al-Liwa]] yang digunakan oleh beberapa [[Islamisme|organisasi Islam]] sejak akhir tahun 1990-an, yang mengandung kalimat ''Syahadat'' warna putih diatas latar hitam]]
 
''Syahadat'' dapat ditemukan di beberapa [[bendera Islam]]. [[Wangsa Saud|Bani Saud]] dan kelompoknya telah menggunakan Syahadat di bendera mereka sejak abad ke-18.<ref name=firefly>{{cite book|author=Firefly Books|title=Firefly Guide to Flags of the World|url=https://books.google.com/books?id=FsxaAAAAYAAJ|year=2003|publisher=Firefly Books|isbn=978-1-55297-813-9|access-date=8 Desember 2021|archive-url=https://web.archive.org/web/20180618174628/https://books.google.com/books?id=FsxaAAAAYAAJ|archive-date=18 June 2018|url-status=live}}</ref> Pada tahun 1902, [[Ibnu Saud]], pemimpin [[Wangsa Saud]] dan pendiri [[Arab Saudi]] menambahkan pedang pada bendera ini.<ref name=firefly/> [[Bendera Arab Saudi]] moderen diperkenalkan kepada publik pada tahun 1973.<ref>{{cite web|title=Saudi Arabia Flag and Description|url=http://www.worldatlas.com/webimage/flags/countrys/mideast/saudiarb.htm|publisher=World Atlas|access-date=8 Desember 2021|archive-url=https://web.archive.org/web/20150622133420/http://www.worldatlas.com/webimage/flags/countrys/mideast/saudiarb.htm|archive-date=22 June 2015|url-status=live}}</ref> [[Bendera Somaliland]] memiliki baris horizontal berwarna hijau, putih, dan merah dengan ''Syahadat'' ditulis di baris Hijau.<ref>{{cite book|author1=James B. Minahan|title=Encyclopedia of the Stateless Nations: Ethnic and National Groups Around the World A-Z|url=https://archive.org/details/encyclopediaofst0003mina|date=30 May 2002|publisher=[[Greenwood Publishing Group]]|isbn=9780313076961|page=806}}</ref>
 
Antara tahun 1997 dan 2001, dan pendudukan kembali kekuasaan [[Taliban]] pada tahun 2021, [[Taliban]] telah memiliki bendera putih dengan kalimat ''Syahadat'' yang ditulis menggunakan warna hitam dalam bendera [[Afganistan|Keamiran Islam Afganistan]].
===Bendera Nasional dengan kalimat Syahadat===
{{gallery
|align=center
|width=160 | height=170
|footer=<sup>+</sup>Negara yang diakui sebagian sampai tahun 2001, Negara yang tidak diakui dari tahun 2021-sekarang.
|File:Flag of Afghanistan.svg|[[Republik Islam Afganistan]] (2004-2021)
|File:Flag of Saudi Arabia.svg|[[Bendera Arab Saudi|Arab Saudi]]
|File:Flag of Taliban.svg|<sup></sup>[[Afganistan|Keamiran Islam Afganistan]], digunakan tahun 1996, digunakan kembali tahun 2021 sebagai bendera resmi
|File:Flag of Somaliland.svg|[[Bendera Somaliland|Somaliland]] (Tidak diakui)
|File:Flag of the Syrian Salvation Government.svg|[[Pemerintahan Keselamatan Suriah]] (sebuah pemerintahan de facto dari [[Oposisi Suriah]])
}}
==Lihat pula==
* [[Kredo]], kalimat syahadat dalam agama nasrani.
 
== Referensi ==
 
=== Catatan kaki ===
{{reflist}}
 
=== Daftar pustaka ===
 
* {{Cite book|last=Hambali|first=Muhammad|date=2017|url=https://www.google.co.id/books/edition/Panduan_Muslim_Kaffah_Sehari_hari_dari_K/b1FHEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1|title=Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari: Dari Kandungan hingga Kematian|location=Yogyakarta|publisher=Laksana|isbn=978-602-407-185-1|editor-last=Rusdianto|ref={{sfnref|Hambali|2017}}|url-status=live}}
 
== Pranala luar ==
{{commonscat|{{#property:p373}}}}
* [http://www.salimunj.com/tsaqafah-islamiyah/aqidah/154-ahammiyah-syahadatain-pentingnya-dua-kalimat-syahadat.html Ahammiyah Syahadatain Pentingnya Dua Kalimat Syahadat di Salimunj.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190405080344/http://www.salimunj.com/tsaqafah-islamiyah/aqidah/154-ahammiyah-syahadatain-pentingnya-dua-kalimat-syahadat.html |date=2019-04-05 }}
* [http://rumaysho.com/aqidah/syarat-kalimat-laa-ilaha-illallah-yang-harus-dipenuhi-644 Syarat Kalimat Laa Ilaha Illallah yang Harus dipenuhi di Rumaysho.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141004205121/http://rumaysho.com/aqidah/syarat-kalimat-laa-ilaha-illallah-yang-harus-dipenuhi-644 |date=2014-10-04 }}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Ucapan Islami]]
[[Kategori:Rukun Islam]]
[[Kategori:Tauhid]]
[[Kategori:Semboyan]]
[[Kategori:Pernyataan iman]]