Martin Bucer: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jonoo27 (bicara | kontrib)
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 26470894 oleh Taoo2410 (bicara)
Tag: Pembatalan
 
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 29:
Usaha-usaha Bucer untuk mereformasi gereja di [[Wissembourg]] menyebabkan dirinya di[[ekskomunikasi]] dari [[Gereja Katolik]], dan ia dipaksa melarikan diri ke Strasbourg. Di sana ia bergabung dengan sekelompok reformator yang meliputi [[Matthäus Zell]], [[Wolfgang Capito]], dan [[Caspar Hedio]]. Ia berperan sebagai penengah antara dua reformator terkemuka, [[Martin Luther]] dan [[Huldrych Zwingli]], yang berbeda pandangan dalam doktrin [[Perjamuan Kudus]]. Di kemudian hari, Bucer berusaha mencari kesepakatan dalam pengakuan-pengakuan iman seperti [[Pengakuan Iman Empat Kota]] (Tetrapolitan) dan [[Konkorda Wittenberg]]. Dalam menyelesaikan konkorda tersebut, ia bekerja bersama [[Philipp Melanchthon]].
 
Bucer percaya bahwa orang-orang [[Gereja Katolik Roma|Katolik]] dalam [[Kekaisaran Romawi Suci]] dapat diyakinkan untuk bergabung dengan Reformasi. Melalui serangkaian konferensi yang diselenggarakan oleh [[Karl V, Kaisar Romawi Suci|Karl V]], ia berusaha mempersatukan kubu Protestan dan Katolik untuk membentuk gereja nasional Jerman yang terpisah dari Roma. Ia tidak berhasil mencapai hal ini karena peristiwa-peristiwa politik membawa kepada [[Perang SchmalkaldicSchmalkalden]] dan kemunduran Protestantisme di dalam Kekaisaran. Pada tahun 1548, Bucer dibujuk, dalam tekanan, untuk menandatangani [[Interim Augsburg]], yang memaksakan bentuk-bentuk tertentu dari ibadah Katolik. Namun, ia terus memajukan reformasi hingga kota Strasbourg menerima Interim tersebut, dan memaksanya untuk pergi.
 
Pada tahun 1549, Bucer diasingkan ke Inggris, di mana, di bawah bimbingan [[Thomas Cranmer]], ia dapat memengaruhi kedua buku [[Ordinal Edwardine]] dan revisi kedua dari ''[[Buku Doa Umum|Buku Doa Bersama]]''. Ia meninggal di [[Cambridge, Cambridgeshire|Cambridge, Inggris]], pada usia 59 tahun. Meskipun pelayanannya tidak menyebabkan terbentuknya denominasi baru, banyak denominasi Protestan telah mengklaimnya sebagai bagian dari mereka. Ia diingat sebagai pelopor awal dari [[ekumenisme]].
 
== Konteks historis ==
[[File: Schmalkaldic war 1547.jpg|thumb|upright=1|Peta yang menunjukkan kedua partisi yang membentuk Sachsen dengan warna hijau dan merah muda. Sachsen telah lama dibagi menjadi dua kepangeranan, salah satunya adalah [[Elektorat Sachsen]] dengan ibukotanya di Wittenberg. Karl V memindahkan elektorat dan sebagian besar wilayahnya kepada Sachsen Albertine pada tahun 1517 setelah kekalahan [[Liga SchmalkaldicSchmalkalden]] dan [[Johann Friedrich I dari Sachsen]]. Hessen berada di sebelah barat Sachsen.]]
 
Pada abad ke-16, status [[Kekaisaran Romawi Suci]] sebagai negara yang tersentralisasi hanya sebatas nama. Kekaisaran terbagi menjadi banyak negara kepangeranan dan negara kota yang mengawasi pemerintahan [[Kaisar Romawi Suci]]. Pemisahan kekuasaan antara kaisar dan berbagai negara membuat [[Reformasi Protestan|Reformasi]] dapat terjadi di Jerman, sebab masing-masing negara membela reformator yang berada di dalam wilayah mereka. Di [[Elektorat Sachsen]], Martin Luther didukung oleh elektor [[Friedrich III dari Sachsen|Friedrich III]] dan penerus-penerusnya, [[Johann dari Sachsen|Johann]] dan [[Johann Friedrich I dari Sachsen|Johann Friedrich]]. [[Philipp I, Landgraf Hessen]]—yang tanahnya berada di tengah-tengah antara Sachsen dan Rhein—juga mendukung Reformasi, dan ia berperan penting dalam hidup baik Luther maupun Bucer. Kaisar [[Karl V, Kaisar Romawi Suci|Karl V]] harus mengimbangi tuntutan dari rakyatnya. Pada saat yang sama, perhatiannya sering teralihkan oleh perang dengan Prancis dan [[Kesultanan Utsmaniyah]], serta perang di Italia. Rivalitas politik di antara para pemain sangat berpengaruh terhadap perkembangan gerejawi di dalam Eropa.{{Sfn|Greschat|2004|pp=87–9}}
Baris 64:
Kebencian ini mencapai puncaknya ketika Conrad Treger, prior provinsi dari [[Ordo Santo Agustinus|biara Augustinian]], mengecam para pengkhotbah reformis dan para [[borjuis|burgher]] di Strasbourg sebagai bidat. Pada tanggal 5 September 1524, massa yang marah menerobos masuk ke dalam biara-biara, merampas dan menghancurkan gambar-gambar religius. Banyak penentang Reformasi ditangkap, termasuk Treger. Setelah dewan kota meminta pernyataan resmi dari para reformator, Bucer membuat draf 12 artikel yang meringkas pengajaran-pengajaran Reformasi, termasuk [[sola fide|pembenaran hanya oleh iman]] (''sola fide''). Ia menolak [[Misa]] dan konsep-konsep [[Katolik]] seperti [[kaul religius|kaul biara]], [[venerasi|penghormatan]] orang kudus, dan [[purgatori]]. Ia menolak untuk mengakui otoritas paus dan sebaliknya menekankan ketaatan kepada pemerintah. Treger dibebaskan pada tanggal 12 Oktober dan meninggalkan Strasbourg. Dengan kepergiannya, perlawanan terbuka terhadap Reformasi di kota itu berakhir.{{Sfn | Greschat| 2004 | pp = 61–2}}
 
Tujuan pertama para reformator adalah penyusunan [[Liturgi|tata ibadah]] yang baru—pada saat ini para reformator Strasbourg mengikuti liturgi Zwingli. Mereka mengajukan proposal untuk sebuah tata ibadah umum untuk seluruh gerakan Reformasi kepada para teolog Wittenberg dan Zürich. Dalam buku Bucer ''Grund und Ursach'' (Dasar and Penyebab), diterbitkan pada bulan Desember 1524, ia menyerang ide Misa sebagai pengorbanan, dan menolak [[vestimentum|jubah liturgi]], [[altar]], dan bentuk-bentuk ritual tertentu. Buku ini juga yang mengakui penerimaan kebiasaan dari Jerman untuk menyanyikan lagu himne oleh seluruh jemaat.<ref>{{Cite book|title=The Singing of the Strasbourg Protestants, 1523–1541|last=Trocmé-Latter|first=Daniel|publisher=Ashgate|year=2015|location=Farnham|pages=38, 113}}</ref> (Hanya pendahuluannya kepada ''Gesangbuch'' tahun 1541 yang melampauinya dalam hal signifikansi musik.<ref>{{Cite book|title=The Singing of the Strasbourg Protestants, 1523-1541|last=Trocmé-Latter|pages=341–349}}</ref>) Di bulan Mei 1525, reformasi liturgi telah diterapkan di gereja paroki Strasbourg, tetapi dewan kota memutuskan untuk mengizinkan misa terus berlangsung di [[Katedral Strasbourg|katedral]] dan [[gereja kolegiat|gereja-gereja kolegiat]] [[St. Thomas, Strasbourg| Santo Tomas]], [[Gereja Protestan Saint-Pierre-le-Jeune|Santo Petrus Muda]], dan [[Gereja Santo Petrus Tua, Strasbourg|Santo Petrus Tua]].{{Sfn |Greschat|2004|pp= 63–4}}
 
==Dialog dengan Luther dan Zwingli (1524–1540)==
Baris 84:
Meskipun begitu, Karl mendekretkan pada tanggal 22 September bahwa semua reformator harus bergabung kembali dengan iman Katolik, atau ia akan menggunakan kekuatan militer untuk menindas mereka. Hal ini menyebabkan Melanchthon kembali menyelenggarakan sebuah pertemuan dengan Bucer. Kemudian, setelah diskusi yang panjang mereka sepakat pada 9 tesis, yang mereka kirimkan kepada Luther dan ke Strasbourg. Para magistrat Strasbourg meneruskannya kepada [[Basel]] dan Zürich. Bucer bertemu dengan Luther di [[Coburg]] pada tanggal 26-28 September. Luther tetap menolak tesis-tesis Bucer, tetapi ia menasihati Bucer untuk terus mencari persatuan. Bucer kemudian mengunjungi beberapa kota Jerman selatan, termasuk [[Ulm]], [[Isny]], Konstanz, Memmingen, and Lindau, dan ke kota-kota Swiss, Basel dan Zürich. Di Zürich pada tanggal 12 Oktober, ia menyajikan artikel-artikel itu kepada Zwingli, yang tidak melawannya atau pun setuju dengannya.{{Sfn |Eells|1931|pp=104–11}}{{Sfn |Greschat|2004|pp= 95–7}}
 
Pada bulan Februari 1531, pangeran-pangeran dan kota-kota injili di kekaisaran membentuk [[Liga SchmalkaldicSchmalkalden]] yang beragama Protestan untuk melindungi agama yang sudah diperbaharui.{{Sfn | MacCulloch| 2003|p=174}}{{Sfn | Hughes | 1992|pp=55–6}} [[Jakob Sturm von Sturmeck|Jakob Sturm]] dari Strasbourg menegosiasikan keanggotaan kota ke dalam Liga atas dasar Pengakuan Iman Empat Kota.{{Sfn |Collinson|2003|p=131}} Pada saat ini, hubungan Bucer dan Zwingli sedang memburuk. Zwingli tidak tahan dengan ikatan politik Strasbourg dengan [[Johann Friedrich I dari Sachsen|Elektor Sachsen]], dan dukungan teologis parsial Bucer terhadap Luther. Pada tanggal 21 Februari 1531, ia menuliskan surat mengakhiri pertemanan mereka. Ketika perwakilan kota-kota Jerman selatan bertemu di Ulm pada tanggal 23-24 Maret 1532 untuk mebahas aliansi mereka dengan Liga SchmalkaldicSchmalkalden, Bucer menasihatkan mereka untuk menandatangani Pengakuan Iman Augsburg, jika mereka dipaksa untuk berbuat demikian. Kota-kota Swiss terkejut karena Bucer merekomendasikan pengakuan iman saingan alih-alih versinya sendiri. Luther terus melanjutkan serangan polemisnya terhadap Bucer, tetapi Bucer tidak gelisah: "Bagaimanapun juga, kita harus mencari kesatuan dan kasih di dalam hubungan kita dengan siapa pun," tulisnya, "tanpa memandang bagaimana mereka bertindak terhadap kita."{{Sfn |Greschat|2004|p=100}} Pada bulan April dan Mei 1533, ia sekali lagi mengelilingi kota-kota Jerman Selatan dan kota-kota Swiss. Kota-kota Swiss tetap tidak diyakinkan dan tidak bergabung dengan aliansi Protestan tersebut.{{Sfn | Greschat |2004|pp= 97–101}}
 
==Menata gereja Strasbourg (1529–1534)==
Baris 90:
[[File:Straßburg 22.jpg|thumb|right|upright|Menara [[Gereja Sainte-Madeleine, Strasbourg|Gereja Santa Magdalena]] di belakang rumah rangka kayu yang sudah ada sejak zaman Martin Bucer]]
 
Ketika peristiwa-peristiwa ini berlangsung, para reformator di Strasbourg perlahan membuat kemajuan. Tekanan mereka terhadap dewan untuk melarang semua misa akhirnya berhasil. Pada tanggal 20 Februari 1529, Strasbourg secara terbuka bergabung dengan Reformasi ketika misa secara resmi dihentikan.{{Sfn |Eells| 1931|pp= 52–3}}{{Sfn |Greschat| 2004|pp= 64, 83–5}} Sebagai gantinya, dua kebaktian khotbah (''Predigtgottesdienste'') diadakan setiap hari Minggu di semua gereja paroki. Pada tanggal 5 Januari 1530, ketika Strasbourg bergabung dengan aliansi kota-kota Swiss, ''Christliches [[Christliches Burgrecht]]'' (Konfederasi Kristen), dewan kota secara sistematis menghilangkan ganbar dan altar samping dari gereja.{{Sfn |Greschat|2004|p=116}} Bucer awalnya menoleransi gambar-gambar di tempat ibadah selama mereka tidak dihormati. Ia kemudian yakin bahwa gambar-gambar harus dihilangkan karena berpotensi untuk disalahgunakan, dan ia mendukung penghilangannya secara teratur. Pertama, ia harus mendapatkan otoritas dari magistrat, dan kemudian rakyat diperintahkan untuk meninggalkan penghormatan gambar-gambar.{{Sfn |Eire|1989|pp=93–4}}{{Sfn | Eells |1931|pp = 37–9}}
 
Prioritas Bucer di Strasbourg adalah untuk menerapkan disiplin moral di dalam gereja. Untuk tujuan ini, pengawas khusus (''Kirchenpfleger''), dipilih dari antara kaum awam, ditugaskan di setiap jemaat untuk mengawasi doktrin dan praktik.{{Sfn |Greschat| 2004|p= 108}} Perhatiannya dimotivasi oleh akibat dari populasi pengungsi yang meningkat pesat, yang tertarik dengan kebijakan pengungsi Strasbourg yang toleran. Masuknya pengungsi, khususnya setelah tahun 1528, membawa serangkaian pengkhotbah revolusioner ke dalam Strasbourg. Para pengkhotbah ini terinspirasi oleh berbagai doktrin [[Apokalips|apokaliptik]] dan mistik, dan dalam beberapa kasus oleh kebencian terhadap tatanan sosial dan paham akan adanya gereja resmi.{{Sfn |Greschat|2004|pp= 117–21}} Sejumlah besar pengungsi adalah kaum [[Anabaptis]] dan spiritualis, seperti pengikut-pengikut [[Melchior Hoffman]], [[Kaspar Schwenckfeld]], dan [[Clemens Ziegler]].{{Sfn |Greschat|2004|pp=118–9}} Bucer secara pribadi mengambil tanggung jawab untuk menyerang pengkhotbah-pengkhotbah ini dan pengkhotbah populer lainnya untuk meminimalisasi pengaruh mereka dan memastikan pengusiran mereka dan pengikut mereka.{{Sfn |Eells|1931|p=130}} Pada tanggal 30 November 1532, para pendeta dan pengawas gereja mengajukan petisi kepada dewan untuk menegakkan standar etis, secara resmi mengizinkan iman reformed dan menolak doktrin-doktrin "sektarian".<ref>{{Harvnb|Greschat|2004|pp=117, 121}}</ref> Pihak yang berwenang, yang telah mengizinkan jemaat-jemaat sektarian untuk berkembang di antara pengungsi dan masyarakat kelas bawah, hanya mengusir orang-orang yang jelas-jelas membuat masalah.<ref>{{Harvnb|Greschat|2004|p=70}}</ref> Bucer bersikeras bahwa dewan harus dengan sangat segera mengambil kendali atas seluruh ibadah Kristen di dalam kota untuk kebaikan bersama.<ref>{{Harvnb|Greschat|2004|p=118}}</ref>
Baris 115:
Pada akhir tahun 1538, segera sebelum kematian Adipati [[Georg dari Sachsen]] yang beragama Katolik, sebuah kolokium religius diadakan di [[Leipzig]] untuk mendiskusikan reformasi yang berpotensi terjadi di dalam Kadipaten. [[Elektorat Sachsen]] mengutus Melanchthon, dan Philipp dari Hessen mengutus Bucer. Kadipaten itu sendiri diwakili [[Georg Witzel]], seorang mantan Lutheran yang telah kembali kepada keyakinan Katolik. Dalam diskusi dari tanggal 2 hingga 7 Januari 1539, Bucer dan Witzel sepakat untuk menunda poin-poin doktrin yang kontroversial, tetapi Melanchthon mengundurkan diri, merasa bahwa kesatuan doktrinal adalah prasyarat bagi sebuah rencana reformasi. Bucer dan Witzel setuju dalam 15 artikel meliputi berbagai isu dalam kehidupan gereja. Namun, Bucer tidak membuat satu pun konsesi doktrinal: ia tetap diam dalam hal-hal penting seperti misa dan kepausan. Pendekatan [[ekumenis]]nya memancing kritikan keras dari reformator lainnya.{{Sfn |Thompson|2004|pp=167–72}}{{Sfn |Greschat|2004|pp= 168–70}}
 
[[Image:Titian - Portrait of Charles V Seated - WGA22964.jpg|thumb|left|[[Karl V, Kaisar Romawi Suci|Karl V]] berusaha memenangkan kembali pangeran-pangeran Protestan melalui serangkaian kolokium dan dewan kekaisaran. Ketika rekonsiliasi gagal, ia berusaha menekan perlawanan Protestan dalam [[Perang SchmalkaldicSchmalkalden]].]]
 
Dalam [[Perjanjian Frankfurt (1539)|Gencatan Senjata Frankfurt]] tahun 1539, Karl dan para pimpinan Liga SchmalkaldicSchmalkalden sepakat untuk mengadakan kolokium besar yang dapat menyelesaikan semua isu religius di dalam Kekaisaran. Bucer memiliki harapan yang besar untuk pertemuan ini: ia percaya bahwa adalah memungkinkan untuk meyakinkan sebagian besar Katolik Jerman untuk menerima doktrin ''[[sola fide]]'' sebagai dasar bagi diskusi tentang isu-isu lainnya. Dengan menggunakan berbagai pseudonim, ia menerbitkan risalah-risalah mendukung terbentuknya sebuah gereja nasional Jerman.{{Sfn |Augustijn| 1994|pp= 107–19}}{{Sfn |Greschat| 2004|pp= 170–5}} Sebuah konferensi di [[Haguenau]] dimulai pada tanggal 12 Juni 1540, tetapi selama diskusi sebulan tersebut kedua pihak tidak dapat sepakat dalam menentukan titik mula bersama. Mereka memutuskan untuk bertemu kembali di [[Worms]]. Melanchthon memimpin kaum Protestan, dengan Bucer sebagai pengaruh besar di balik layar. Ketika kolokium sekali lagi tidak membuahkan hasil, kanselir kekaisaran, [[Nicolas Perrenot de Granvelle]], mengatur agar negosiasi rahasia diadakan. Bucer kemudian mulai bekerja bersama [[Johannes Gropper]], sebuah delegasi dari uskup agung [[Elektorat Köln|Köln]], [[Hermann von Wied]]. Sadar akan risiko dari kolusi yang nyata tersebut, ia bertekad untuk membuat kesatuan di antara gereja-gereja Jerman. Keduanya sepakat dalam 23 artikel di mana Bucer mengalah dalam beberapa isu kepada pandangan Katolik. Isu-isu ini termasuk pembenaran, sakramen, dan tata gereja. Empat isu yang diperdebatkan tetap tidak terselesaikan: penghormatan para santo-santa, [[sine populo|misa pribadi]], [[sakramen pengakuan dosa]], dan [[transubstansiasi]].
Hasil dari pertemuan tersebut diterbitkan dalam "Kitab Worms", yang mereka sajikan secara rahasia pada pangeran dari masing-masing pihak: Philipp dari Hessen dan [[Joachim II, Elektor Brandenburg]].{{Sfn |Matheson|1994|p=14}}{{Sfn |Eells|1931|pp = 271–87}}{{Sfn |Greschat|2004|pp=175–8}}{{Sfn |Thompson|2004|pp= 172–5}}
 
Baris 133:
 
== Menolak Interim Augsburg (1547–1549) ==
Dengan permulaan [[Perang SchmalkaldicSchmalkalden]] pada tahun 1546, kaum Protestan memulai kemunduran yang bertahap di dalam Kekaisaran. Pada tanggal 21 Maret 1547, Strasbourg menyerah kepada pasukan Kekaisaran, dan bulan berikutnya, kemenangan telak Kekaisaran di [[Pertempuran Mühlberg]] mengakhiri sebagian besar perlawanan Protestan. Di Strasbourg, Bucer dan kolega-koleganya, termasuk Matthäus Zell, [[Paulus Fagius]], dan [[Johannes Marbach]], terus mendesak dewan untuk memberikan lebih banyak disiplin dan kemerdekaan kepada gereja. Karl V membatalkan usaha-usaha mereka di dalam [[Dewan Augsburg]], yang bersidang September 1547 hingga Mei 1548. Dewan tersebut menghasilkan dekrit kekaisaran, [[Interim Augsburg]] yang bersifat sementara, yang memaksakan ritus dan upacara Katolik di seluruh Kekaisaran, dengan beberapa kelonggaran kepada Reformasi. Agar dokumen tersebut dapat diterima kaum Protestan, Karl membutuhkan tokoh reformasi terkemuka untuk mendukungnya, dan ia memilih Bucer.{{Sfn|Greschat|2004|pp=211–20}}
 
Bucer atas kemauannya sendiri tiba di Augsburg pada tanggal 30 Maret 1548. Pada tanggal 2 April, setelah ditunjukkan dokumen tersebut, ia menyatakan kesediaannya untuk mengesahkannya jika dilakukan modifikasi tertentu. Namun, waktu untuk bernegosiasi telah lewat, dan Karl bersikeras untuk mendapatkan tanda tangan Bucer. Ketika Bucer menolak, ia ditempatkan dalam penjara rumah pada tanggal 13 April, dan segera setelahnya dalam kurungan tertutup. Pada tanggal 20 April, ia menandatangani Interim dan langsung dibebaskan.{{Sfn|Greschat|2004|pp=220–1}}{{Refn|Menurut {{Harvnb|Eells|1931| p= 394}}, alih-alih dibebaskan dengan segera, ia melarikan diri dan kembali ke Strasbourg.|group=lower-alpha}}