Sejarah Kekristenan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
→Gereja mula-mula: kembalikan kata yang diubah |
||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 20:
Gereja dimulai 40 hari sesudah kebangkitan Yesus (sekitar tahun 30-34 Masehi). Yesus sudah berjanji bahwa Dia akan mendirikan gerejaNya ({{Alkitab|Matius 16:18}}), dan dengan datangnya Roh Kudus pada hari [[Pentakosta]] ({{Alkitab|Kisah 2:1-4}}), "[[Gereja]]" (“kumpulan yang dipanggil keluar”) secara resmi dimulai. Tiga ribu orang yang menerima khotbah [[Simon Petrus]] pada hari itu dan memilih untuk mengikuti Kristus dengan cara [[Baptisan|dibaptiskan]].<ref>[[Kisah Para Rasul 2]]</ref>
Petobat-petobat pertama kepada kekristenan adalah orang-orang Yahudi atau penganut-penganut [[Yudaisme]], dan [[gereja]], yaitu persekutuan orang-orang yang mengaku
Periode gereja mula-mula dimulai sejak kurang lebih tahun [[33]] dengan pelayanan rasul [[Simon Petrus|Petrus]], [[Paulus dari Tarsus|Paulus]] dan lain-lainnya dalam memberitakan kisah Yesus hingga bertobatnya Kaisar [[Konstantinus I]] pada tahun [[325]]. Pada periode ini [[gereja]] dan orang-orang [[Kristen]] mengalami [[Penganiayaan terhadap orang Kristen|penganiayaan]], terutama penganiayaan fisik, tetapi para [[Bapa gereja]] mulai menulis tulisan-tulisan Kristen yang pertama dan ajaran-ajaran yang menyeleweng yang bermunculan diatasi.
Baris 52:
[[Cestius Gallus]], Gubernur Romawi untuk daerah itu berangkat dari [[Siria]] dengan 20.000 tentara. Ia menguasai Yerusalem selama enam bulan namun gagal dan kembali. Ia meninggalkan 6.000 tentara Romawi yang tewas dan sejumlah besar persenjataan yang dipungut dan dipakai orang-orang Yahudi.
Kaisar [[Nero]] mengirim [[Vespasianus]], seorang jenderal yang dianugerahi banyak bintang jasa, untuk meredam pemberontakan. [[Vespasianus]] pun melumpuhkan kelompok pemberontak tersebut secara bergilir. Ia memulainya di [[Galilea]], kemudian di [[Transyordania]], dan berikutnya di [[Idumea]]. Setelah itu, dia mengepung [[Yerusalem]]. Akan tetapi sebelum merebutYerusalem, Vespasianus dipanggil pulang ke Roma, karena Kaisar [[Nero]] mati dibunuh. Pergumulan untuk mencari pengganti Nero berakhir dengan keputusan [[Senat Romawi]] untuk menjadikan Vespasianus sebagai Kaisar. Titah kekaisaran pertamanya ialah penunjukan anaknya, [[Titus]], untuk memimpin [[Perang Yahudi]].
Ketika pengepungan Yerusalem sedang berlangsung, penduduk kota pun satu demi satu mati karena kelaparan dan wabah penyakit. Akhirnya, orang-orang Romawi merobohkan tembok lapisan luar, kemudian lapisan kedua dan akhirnya yang ketiga. Namun orang-orang Yahudi masih berperang sambil merangkak menuju [[Bait Allah (Yerusalem)|Bait Allah]] sebagai garis pertahanan terakhir. Sejarawan Romawi-Yahudi, [[Flavius Yosefus]] (37-100 M) menjelaskan bahwa Titus ingin melindungi Bait Allah tersebut, tetapi prajurit-prajuritnya begitu marah terhadap musuh mereka sehingga mendorong mereka membakar [[Bait Kedua|Bait Allah]].
Pemberontakan orang-orang Yahudi ini pada abad pertama dan awal abad ke-2 M menandai berakhirnya negara Yahudi yang baru ada lagi pada zaman modern (tahun 1948).
Baris 64:
{{Peristiwa|tahun=150|c. 150 |tokoh=Yustinus Martir |tempat=Yudea |deskripsi=Yustinus Martir menulis ''Liber Apologeticus'' - buku [[apologetik Kristen]] pertama]], yang membantu memajukan usaha kekristenan untuk menjawab filsafat-filsafat lainnya {{seealso|Kategori:Penulis Kristen|l1=Penulis Kristen}}|berkas=Justin Martyr.jpg}}
{{end}}
Sejak awal, gereja berperan di dua dunia yang berbeda, dunia orang [[Yahudi (agama)|Yahudi]] dan dunia non-Yahudi. [[Kisah Para Rasul]] menggambarkan lambannya dan kadang-kadang sakitnya perkembangan kekristenan di kalangan orang-orang bukan Yahudi. [[Simon Petrus|Petrus]] dan [[Stefanus]] mengadakan pekabaran [[Injil]] kepada orang-orang Yahudi, sedangkan [[Paulus dari Tarsus|Paulus]] kepada filsuf-filsuf [[Athena]] dan para penguasa Romawi.
Menjelang pertengahan abad kedua, di bawah pemerintahan yang adil oleh para kaisar seperti [[Trajanus]], [[Antoninus Pius]] dan [[Marcus Aurelius]], gereja mulai membuka diri pada dunia luar untuk meyakinkan keberadaannya. Yustinus menjadi salah seorang [[apologist]] (orang yang mempertahankan pendiriannya dalam argumentasi) Kristen pertama, yang menjelaskan imannya sebagai sistem yang masuk akal. Bersama-sama penulis lain, seperti [[Origenes]] dan [[Tertulianus]], ia menafsirkan kekristenan dalam istilah-istilah yang mudah dikenal orang-orang Yunani dan Romawi terpelajar pada masa itu.
Karya tulis Yustinus, "Apologi Pertama", ditujukan pada Kaisar [[Antoninus Pius]] (dalam bahasa Yunani berjudul ''Apologia'', yaitu suatu kata yang mengacu pada logika yang menjadi dasar kepercayaan seseorang).
Di samping menulis, Yustinus mengadakan perjalanan yang cukup jauh. Dalam perjalanannya ia selalu berargumentasi tentang iman yang diyakininya. Di [[Efesus]], ia bertemu dengan [[Tryfo]]. Di Roma, ia bertemu [[Marcion]], pemimpin [[Gnostik]]. Pada suatu perjalanannya ke Roma, ia pernah bersikap tidak ramah terhadap seseorang yang bernama [[Crescens]], seorang ''Cynic''. Ketika Yustinus kembali ke Roma pada tahun [[165]], Crescens mengadukannya kepada penguasa atas tuduhan memfitnah. Yustinus pun ditangkap, disiksa dan akhirnya dipenggal kepalanya bersama-sama enam orang percaya lainnya.
Baris 74:
{{Peristiwa|tahun=156|c. 156 |tokoh=Polikarpus |tempat=Smyrna |deskripsi=Uskup Polikarpus yang berusia 86 tahun menjadi martir yang menjadikan orang Kristen semakin berdiri teguh di bawah penganiayaan {{seealso|Kategori:Martir Kristen|l1=Martir Kristen}}|berkas=Polikarpus.jpg}}
{{end}}
Orang-orang [[Romawi]] percaya bahwa roh kaisar ilahi adanya. Bagi orang Romawi pada umumnya, dengan sejumlah dewa, menyembah kaisar bukanlah masalah. Mereka melihat hal itu sebagai loyalitas kebangsaan. Namun orang-orang Kristen menolak karena tahu bahwa itu adalah penyembahan [[berhala]]. Polikarpus, uskup yang disegani di kota itu, diburu oleh prajurit [[Smyrna]]. Para prajurit itu sudah mengirim orang-orang Kristen lainnya untuk dibunuh di arena, kini mereka menghendaki sang pemimpin.
Di hadapan gubernur Romawi yang berjanji membebaskannya asalkan ia menghujat Kristus, ia mengatakan kalimat terakhirnya yang terkenal, "Selama delapan puluh enam tahun aku telah mengabdi kepada Kristus dan Ia tidak pernah menyakitiku. Bagaimana aku dapat mencaci Raja [Kristus] yang telah menyelamatkanku?"
Baris 222:
<!-- === Penyelesaian Alkitab Vulgata oleh Hieronimus === -->
{{Peristiwa|tahun=405 |tokoh=Hieronimus |tempat=Roma |pranala=Vulgata |deskripsi=Hieronimus menyelesaikan karyanya Alkitab Vulgata yang menjadi standar untuk seribu tahun ke depan. {{seealso|Penerjemahan Alkitab}}|berkas=Prologus Ioanni - Vulgata Clementina (Verlag Friedrich Pustet, 1922, p. 197).jpg|caption=Prolog Injil Yohanes, Alkitab Vulgata Clementina, edisi 1922}}
<!--
|