Bahasa Kampar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
|||
(52 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Pp-vandalism|anti-vandalism}}{{Infobox Bahasa
|name= Kampar
|nativename = ''baso Ocu''
| states = [[Indonesia]]
| region = {{Tree list}}
* {{Flag|Riau}}
** {{Kab singkat|Kampar}}
{{Tree list/end}}
| ethnicity = [[Suku Kampar|Kampar]]
| familycolor=Austronesian
Baris 16 ⟶ 17:
* [[Abjad Jawi]]
| posteriori = [[Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa|Balai Bahasa Provinsi Riau]]<ref>{{cite web |url= https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/|title=Balai Bahasa Provinsi Riau|lang=id|author=<!--Not stated--> |work= Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia}}</ref>
| minority =
| agency = [[Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa]]
|sk= NA
|extlink = FcQxOmZAlG0
|extvideo= Bahasa kampa, ocu kampa
|map = Lokasi Riau Kabupaten Kampar.svg
| mapcaption= Lokasi [[kabupaten Kampar]] di [[Provinsi Riau]], tempat utama bahasa Kampar (Ocu) dituturkan.
|contoh_teks ={{kotak sampel bahasa
| terj1= Beras Solok itu enak kalau ditanak di dandang.
| teks1= ''Boghe Solok lomak kalau tanaknyo di dandang.''
| terj2= Sayapnya sudah pendek, bagaimana akan terbang?
| teks2= ''Sayoknyo la pendek, ba apong nak tobang?''
| terj3= Seperti itu benar nasib abangmu, dik!
| teks3= ''Condo tu bonou nosib ocu kau, diok!''
| terj4= Kemana kamu pergi?
| teks4= ''Kamano ang poi?''
| terj5= Tiap petang, nelayan itu sama-sama menarik pukatnya ke pantai dari laut.
| teks5= ''Tiok potang, nalayan du samo-samo maelo pukeknyo ka pantai daghi lauik.''
| keterangan = Beberapa contoh kalimat dalam bahasa Kampar (Ocu) beserta artinya.
}}
|fitur= mati
}}
'''Bahasa Kampar'''<ref name=":22">{{Cite web|date=2022-10-07|title=Malam Puisi, Pj Bupati Kampar Deklarasikan Sehari Berbahasa Ocu.|url=https://kominfosandi.kamparkab.go.id/2022/10/08/malam-puisi-pj-bupati-kampar-deklarasikan-sehari-berbahasa-ocu/|website=Pemerintah Kabupaten Kampar|language=en-US|access-date=2023-11-05}}</ref> (''bahaso Kampau'' atau ''bahaso Ocu'') adalah sebuah [[Bahasa daerah|ragam bahasa]] [[Rumpun bahasa Melayik|Melayik]] yang dituturkan oleh penduduk beretnis [[Suku Kampar|Kampar]] di [[Kabupaten Kampar]], [[Riau]]. Status kebahasaan Kampar masih diperdebatkan, terkadang bahasa ini dianggap sebagai dialek [[bahasa Melayu]] atau [[bahasa Minangkabau]].{{Sfn|Chatlinas|1986|p=2}}<ref name=":03">Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud RI. ''Bahasa di Provinsi Riau''. Pada: Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. 2017 [http://118.98.223.79/petabahasa/infobahasa2.php?idb=20&idp=Riau] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180812115450/http://118.98.223.79/petabahasa/infobahasa2.php?idb=20&idp=Riau|date=2018-08-12}}</ref><ref>Hamidy, U. U. 2003, ''Bahasa Melayu dan Kreativitas Sastra di Riau / U.U. Hamidy'' Unri Press kerjasama dengan Yayasan Adikarya Ikapi dan The Ford Foundation Pekanbaru, <nowiki>ISBN 979-3297-33-6</nowiki></ref> m[[Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa|Badan Bahasa Kemdikbud RI]] mengelompokkan dialek Kampar sebagai salah satu dialek dalam bahasa Minangkabau di Riau.<ref name=":6" /> Namun, [[orang Kampar]] lebih suka menganggapnya sebagai bagian dari [[bahasa Melayu Riau]] dan dalam kesehariannya, penutur bahasa ini menyebutnya dengan sebutan bahasa Kampar.<ref>{{Cite web|title=Kampar, antara Melayu dan Minangkabau - WACANA|url=http://www.wacana.co/2017/02/kampar-antara-melayu-dan-minangkabau/|website=www.wacana.co|language=Indonesia|access-date=2018-07-03}}{{Pranala mati|date=Juni 2023|bot=InternetArchiveBot|fix-attempted=yes}}</ref><ref name=":22" />{{Sfn|Zikri|2022|p=42}}
== Penggolongan bahasa ==
=== Identitas bahasa ===
Status kebahasaan Kampar masih diperdebatkan, terkadang bahasa ini dianggap sebagai [[dialek]] dalam bahasa Melayu Riau ataupun bahasa Minangkabau.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Sari|first=Yunita|title=Kekerabatan Bahasa Ocu dan Minangkabau Suatu Kajian Etnolinguistik|url=https://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?tabID=61&src=a&id=359355|journal=KOLITA 17: Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Ketujuh Belas Tingkat Internasional (2019)|pages=552-556|via=Pusat Kajian Bahasa dan Budaya Unika Atma Jaya, Jakarta}}</ref> Bahasa Kampar merupakan ragam bahasa dari rumpun Melayik, namun belum memiliki kode bahasa ataupun klasifikasi internal rumpun Melayik yang diterima secara luas. Wilayah
Hamidy (2002) menyebutkan bahwa [[bahasa Melayu Riau]] terbagi dalam enam dialek. Perbedaan keenam dialek ini ada pada intonasi dan leksikal. Dialek-dialek yang ada dalam bahasa Melayu Riau antara lain:<ref name=":3">Hamidy, U. U. 2003, ''Bahasa Melayu dan Kreativitas Sastra di Riau / U.U. Hamidy'' Unri Press kerjasama dengan Yayasan Adikarya Ikapi dan The Ford Foundation Pekanbaru, ISBN 979-3297-33-6</ref><ref name=":5">Dahlan S, Syair A, Manan A, et al., 1985. ''Pemetaan Bahasa Daerah Riau dan Jambi''. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Jakarta.[http://repositori.perpustakaan.kemdikbud.go.id/1685/] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210131033747/http://repositori.perpustakaan.kemdikbud.go.id/1685/|date=2021-01-31}}</ref><ref>Danardana A S, 2010. ''Persebaran dan Kekerabatan Bahasa-Bahasa di Prov Riau dan Kep Riau .'' Balai Bahasa Provinsi Riau. ISBN 978-979-1104-46-3 [http://repositori.perpustakaan.kemdikbud.go.id/3413/] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210130022127/http://repositori.perpustakaan.kemdikbud.go.id/3413/|date=2021-01-30}}</ref>
* Dialek masyarakat terasing
* [[Suku Petalangan|Petalangan]]
* Rokan
* [[Bahasa Kuantan|Rantau Kuantan]]
* Kampar
* dan [[Bahasa Melayu Riau Pesisir|dialek Riau Kepulauan]].
Pada tahun 2009, Tim Pemetaan Bahasa
Menurut Asmah Haji Omar (2015), bahasa Melayu di Sumatra terbagi dalam empat kluster dialek. Sementara itu bahasa Kampar termasuk dalam kluster dialek Sumatra Tengah bersama dengan Siak dan [[Bahasa Minangkabau|Minangkabau]].<ref name=":1" /> Menurutnya pula, di Sumatra dan seluruh Indonesia kata "bahasa" mengacu pada semua jenis kelompok kebahasaan baik itu bahasa, dialek, atau subdialek, seperti pada ungkapan bahasa Kampar, bahasa Jambi, bahasa Minang, dan lain-lain. Oleh karena itu, kesemuanya akan tetap disebut "bahasa" berdasarkan identifikasi suatu lokalitas atau wilayah.<ref name=":1" />
Persamaan dengan bahasa Minangkabau, khususnya dengan dialek Limapuluh Kota, membuat sebagian pakar menggolongkan bahasa Kampar sebagai salah satu dialek dalam bahasa Minangkabau.<ref name=":0" />{{Sfn|Chatlinas|1986|p=2}}<ref>Noviatri, Reniwati. "[https://core.ac.uk/download/pdf/300564873.pdf The Comparison of Affixes in Minangkabau Language Between the Region of Origin and Migration Region]." ''INCOLWIS 2019: Proceedings of the 2nd International Conference on Local Wisdom, INCOLWIS 2019, August 29-30, 2019, Padang, West Sumatera, Indonesia''. European Alliance for Innovation, 2019.</ref><ref>{{Cite journal|last=Abidin|first=Zainal|date=2012-04-22|title=BUNYI /O/ DIALEK KAMPAR BERASAL DARI / / DIALEK RIAU KEPULAUAN: BENARKAH?|url=http://madah.kemdikbud.go.id/index.php/madah/article/view/2|journal=Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra|language=en|volume=3|issue=1|pages=1–8|doi=10.31503/madah.v3i1.2|issn=2580-9717}}</ref><ref name=":4">{{Cite journal|last=Masni|first=Atri Kehana|date=2021-12-31|title=Sistem Fonem Isolek Kuntu Kabupaten Kampar|url=https://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/medanmakna/article/view/4013|journal=MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan|language=id|volume=19|issue=2|pages=207–216|doi=10.26499/mm.v19i2.4013|issn=2721-2955}}</ref> Said, et al. (1986) menyebut bahasa yang dipergunakan penduduk di Kabupaten Kampar bagian barat (yang menjadi Kabupaten Kampar saat ini) adalah bahasa Minangkabau.{{Sfn|Chatlinas|1986|p=2}} Lalu Masni, et al. (2021) menyebutkan dalam penelitiannya pada [[isolek]] [[Kuntu, Kampar Kiri, Kampar|Kuntu]] Kabupaten Kampar bahwa keberagaman fonem diftong yang ditemukannya menunjukan isolek tersebut termasuk dialek bahasa Minangkabau meski secara pemerintahan administrasi berada di Riau.<ref name=":4" /> Sementara [[Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa|Badan Bahasa Kemdikbud RI]] mengelompokkan dialek Kampar sebagai salah satu dialek dalam bahasa Minangkabau di Riau (bersama dialek Rokan, Basilam, Indragiri, dan Kuantan).<ref name=":6">Sugono, Dendy, Sasangka, S.S.T. Wisnu, Rivay, Ovi Soviaty, et al., 2017. ''Bahasa dan peta bahasa di Indonesia.'' Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. ISBN 9786024373762 [http://repositori.perpustakaan.kemdikbud.go.id/7191/] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210131022024/http://repositori.perpustakaan.kemdikbud.go.id/7191/|date=2021-01-31}}</ref>
==
=== Vokal dan diftong ===
{| class="wikitable" style="text-align: center;"
|+Vokal bahasa Kampar{{Sfn|Chatlinas|1986|p=26}}<ref name=":4" />
!
!Depan
!Madya
!Belakang
|-
!Tertutup
|{{IPAlink|i}}
| rowspan="2" |
|{{IPAlink|u}}
|-
!Setengah tertutup
|{{IPAlink|e}}
|{{IPAlink|o}}
|-
!Terbuka
|
|{{IPAlink|ä|a}}
|
|}
Selain vokal, bahasa Kampar memiliki bunyi [[diftong]]. Fonem diftong pada bahasa Kampar dapat berbeda pada tiap subdialek atau isolek. Contohnya isolek Kuntu yang memiliki 10 diftong, yaitu /ia̯/, /ua̯/, /ij/, /uj/, /aj/, /aw/, /ie̯/, /uo̯/, /uw/, dan /ow/.<ref name=":4" /> Sementara isolek-isolek di [[Bangkinang, Kampar|Bangkinang]] dan [[Air Tiris, Kampar, Kampar|Air Tiris]] memiliki 7 diftong /ia̯/, /ua̯/, /uj/, /oj/, /aj/, /iw/, dan /aw/.{{Sfn|Chatlinas|1986|p=29}}
{| class="wikitable" style="text-align: center;"
|+Diftong bahasa Kampar{{Sfn|Chatlinas|1986|p=29}}<ref name=":4" />
!Diftong
!Tengah
!Akhir
|-
!/ia̯/
|[ʔambia̯ʔ] ''<nowiki/>'''ambil'
|[sambia̯] 'sambil'
|-
!/ua̯/
|[masua̯ʔ] ''<nowiki/>'''masuk'
|[kapua̯] 'kapur'
|-
!/uj/
|[kabujʔ] ''<nowiki/>'''kabut'
|[potuj] 'petir'
|-
!/oj/
|[mojʔ] ''<nowiki/>'''mayit'
|[boj] ''<nowiki/>'''Boy'
|-
!/aj/
|[sampajan] 'sampaikan'
|[t͡ʃoʁaj] ''<nowiki/>'''cerai'
|-
!/iw/
|
|[kambiw] ''<nowiki/>'''kelapa'
|-
!/aw/
|
|[pagaw] ''<nowiki/>'''pagar'
|-
!/ij/
|
|[botij] ''<nowiki/>'''betis'
|-
!/uo̯/
|[ʔiduo̯ŋ] ''<nowiki/>'''hidung'
|[tud͡ʒuo̯] ''<nowiki/>'''tujuh'
|-
!/ie̯/
|[sisie̯ʔ] 'sisik'
|[kijambie̯] 'kelapa'
|-
!/uw/
|
|[ʔikuw] ''<nowiki/>'''ekor'
|-
!/ow/
|
|[bonow] 'benar'
|}
=== Konsonan ===
{| class="wikitable"
|+Konsonan bahasa Kampar{{Sfn|Chatinas|1986|p=22}}<ref name=":4" /><ref name=":7" />
! colspan="2" |
![[Konsonan dwibibir|Dwi-]]
[[Konsonan dwibibir|bibir]]
![[Konsonan rongga-gigi|Rongga-]]
[[Konsonan rongga-gigi|gigi]]
![[Konsonan langit-langit|langit-]]
[[Konsonan langit-langit|langit]]
![[Konsonan langit-langit belakang|lang.]]
[[Konsonan langit-langit belakang|bel.]]
![[Konsonan tekak|tekak]]
![[Konsonan celah-suara|Celah-]]
[[Konsonan celah-suara|suara]]
|-
! colspan="2" |[[Konsonan sengau|Sengau]]
|{{IPAlink|m}} {{angbr|m}}
|{{IPAlink|n}} {{angbr|n}}
|{{IPAlink|ɲ}} {{angbr|ny}}
|{{IPAlink|ŋ}} {{angbr|ng}}
|
|
|-
! rowspan="2" |[[Konsonan letup|Letup]]/
[[Konsonan gesek|Gesek]]
!<small>nirsuara</small>
|{{IPAlink|p}} {{angbr|p}}
|{{IPAlink|t}} {{angbr|t}}
|{{IPAlink|tʃ}} {{angbr|c}}
|{{IPAlink|k}} {{angbr|k}}
|
|{{IPAlink|ʔ}} {{angbr|'}}
|-
!<small>bersuara</small>
|{{IPAlink|b}} {{angbr|b}}
|{{IPAlink|d}} {{angbr|d}}
|{{IPAlink|dʒ}} {{angbr|j}}
|{{IPAlink|ɡ}} {{angbr|g}}
|
|
|-
! colspan="2" |[[Konsonan geser|Geser]]
|
|{{IPAlink|s}} {{angbr|s}}
|
|
|{{IPAlink|ʁ}} {{angbr|gh}}
|{{IPAlink|h}} {{angbr|h}}
|-
! colspan="2" |[[Konsonan sisian|Sisian]]
|
|{{IPAlink|l}} {{angbr|l}}
|
|
|
|
|-
! colspan="2" |[[Semivokal]]
|{{IPAlink|w}} {{angbr|w}}
|
|{{IPAlink|j}} {{angbr|y}}
|
|
|
|}
* {{IPA|/ʁ/}} direalisasikan berbeda-beda di berbagai dialek dengan bunyi fonetis {{IPA|[r]}}, {{IPA|[ʀ]}}, dan {{IPA|[ʁ]}}. Fonem ini biasa dituliskan dengan ''gh''. Contohnya pada kata 'darah' dalam bahasa [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] dapat diterjemahkan menjadi ''dagha'' dengan bunyi fonetis [dara],{{Sfn|Chatinas|1986|p=24}} [daʁa],<ref name=":4" /> atau [daʀa].<ref name=":7" />
== Kosakata dasar ==
{| class="wikitable" style="font-size: 85%"
!Glosa
!Bahasa Kampar
!Glosa
!Bahasa Kampar
!Glosa
!Bahasa Kampar
!Glosa
!Bahasa Kampar
|-
|saya, aku
|''ambo, den, deyen, deyan''
|banyak
|''banyak''
|tipis
|''mipi, nipi''
|ranting
|''antiong''
|-
|kamu, kau
|''ang, waang, kau, wokau, awak''
|beberapa
|''babaapo''
|laki-laki
|''laki-laki, kilaki, jantan''
|buah
|''buah''
|-
|dia
|''inyo''
|sedikit
|''saketek''
|perempuan
|''tino, podusi''
|biji
|''mincek, tampang, biek, bijo''
|-
|kami
|''kami, awak''
|lain
|''lain''
|manusia
|''manusio''
|daun
|''daun''
|-
|kita
|''kito, awak''
|satu
|''ciek''
|orang
|''ughang, uwang, uang''
|akar
|''akau''
|-
|ini
|''iko, ike, ikie''
|dua
|''duo''
|anak
|''anak, pajie-pojie, pajau, pajo''
''pojal''
|bunga
|''bungo''
|-
|itu
|''itu, eten, itan, iti''
|tiga
|''tigo''
|suami
|''laki''
|rumput
|''umpuik''
|-
|sini
|''siko, komai, komei''
|empat
|''ompek''
|istri
|''bini''
|tali
|''tali''
|-
|sana/situ
|''situ, sitan, siton, siten, kian, kien''
|lima
|''limo''
|ayah
|''aya, apak, abak''
|kulit
|''kulik''
|-
|apa
|''apo''
|besar
|''godang, bosa, bosau''
|ibu
|''amak, amai, omak''
|daging
|''dagiong, dagieng''
|-
|siapa
|''siapo''
|kecil
|''ketek, kociok''
|binatang
|''binatang''
|darah
|''dagha, daa''
|-
|bagaimana
|''condo apo, bak apo,''
''bagaimano, baapong''
|panjang
|''panjang''
|ikan
|''ikan, lauok''
|tulang
|''tulang''
|-
|mengapa
|''mangapo, dek apo, karono apo''
|pendek
|''pendek''
|burung
|''unggeh, buong''
|lemak
|''lomak''
|-
|dimana
|''dimano''
|tinggi
|''tinggi, tenggi''
|anjing
|''anjiong''
|telur
|''tolu''
|-
|kapan
|''bilo''
|rendah
|''onda''
|kutu
|''kutu''
|tanduk
|''tanduok''
|-
|berapa
|''baapo, baghapo''
|sempit
|''sompik''
|ular
|''ulek, ulau''
|ekor
|''iku''
|-
|iya
|''iyo''
|berat
|''boghek, bowek,''
|cacing
|''caciong''
|bulu
|''bulu''
|-
|tidak
|''indak, ndak''
|ringan
|''ringan''
|pohon
|''batang''
|rambut
|''obuok''
|-
|semua
|''sodo''
|tebal
|''tobal, tobe''
|rimba/hutan
|''imbo, utan''
|kepala
|''kopalo, palo''
|-
|mata
|''mato''
|hidung
|''iduong''
|mulut
|''muluik, muncuong''
|telinga
|''tolingo''
|}
== Karya sastra ==
Baris 62 ⟶ 415:
Pertama kali diawali dari pihak laki-laki:
:'''''<small>Iko bosuo bonou bak andai-andai ughang, tuok.</small>'''''
:<small>Sekarang benar bersua seperti andai-andainya orang, tuk (datuk).</small>
:'''<small>''Copek tikam talampau logo, olun dudok lah maunju,'' ''olun togak koluh lah tibo pulo.''</small>'''
: <small>Cepat tikam terlampau laga, belum duduk lah mengunjur, belum tegak keluh lah tiba pula.</small>
:'''''<small>Condo kan baguluik-guluik nan bak kuciong naiok, dek apo tu kato datuok?</small>'''''
:<small>Seperti tergesa-gesa umpama kucing akan naik, mengapa begitu menurut Datuk?</small>
:'''''<small>Kojo nan bughuok, elok lah dipalambek-lambek, nan jan disolo dek nan buok.</small>'''''
: <small>Kerja yang buruk, eloklah diperlambat-lambat, supaya jangan disulut oleh yang buruk.</small>
:''<small>'''Kojo nan elok, elok lah dipacopek-copek, nak lai disolo dek nan elok'''.</small>''
:<small>Kerja yang baik, eloklah dipercepat-cepat, supaya dapat disulut oleh yang baik.</small>
:'''''<small>Itulah mako dek copek ajo datang ka datuok sabagai andai-andai ughang.</small>'''''
:<small>Itulah makanya cepat saja datang ke datuk sebagai andai-andai orang (tempat orang-orang bertanya)</small>
:'''''<small>Alah toghang condonyo aghi</small>'''''
:<small>Sudah terang candanya hari</small>
:'''''<small>Toghang puntuong dengan asok</small>'''''
:<small>Terang puntung dengan asap</small>
:'''''<small>Olah datang ghuponyo kami</small>'''''
:<small>Sudah datang rupanya kami</small>
:'''''<small>Datang nak baetong dengan datouk</small>'''''
:<small>Datang ingin berhitung dengan datuk</small>
:'''''<small>Itulah condo na ditutuik nyato, dimintak abih bokek datuok,</small>'''''
:<small>Itulah canda yang ditutup nyata, diminta habis berkat datuk</small>
:'''''<small>koknyo dapek izin jo bonau, koknyo tumbuo dikojo nak dikakok haknyo,</small>'''''
:<small>Kalaulah iya dapat izin dengan benar, kalaulah tumbuh dikerja hendak dipegang haknya</small>
:'''<small>''tibo di etongan nak dimulai,'' ''iyo sadetu kato disombahkan ka datuok.''</small>'''
:<small>Tibo dihitungan hendak dimulai, iya sampai di situ kata disembahkan ke datuk</small>
Pihak perempuan sebagai pihak yang menanti menyahuti keinginan dari pihak laki-laki yang datang, yaitu:
:'''''<small>Sampai tuok?</small>'''''
:<small>Sampai, Tuk? (Sudah, Tuk?)</small>
:'''''<small>Pulang ka sisamo indak kan bajawek panjang, malahan imbau biaso basahuti,</small>'''''
:<small>Pulang ke sesama tidak akan dijawab panjang, malahan himbau biasa disahuti</small>
:'''''<small>tumbuoh dikato biaso ula bajawek, iyo dijawab juo kato datuok agak sapatah duo sabagai mauling kato datuok.</small>'''''
:<small>Tumbuh dikata biasa berjawab, iya dijawab juga kata datuk agak sepatah dua sebagai pengulang kata datuk.</small>
:'''''<small>Copek tikam talampau logo, logonyo datuok olun lai duduok la maunju, olun togak koluo lah tibo pulo.</small>'''''
:<small>Cepat tikam terlampau laga, laganya datuk belum lagi duduk sudha mengunjur, belum tegak keluh lah tiba pula.</small>
:'''''<small>Condo kan baguluik-guluik datuok datuok nan bak kuciong naiok.</small>'''''
:<small>Seperti tergesa-gesa datuk, datuk yang bak kucing naik.</small>
:'''''<small>Dek nak mamotong kojo nan bughuok, eloklah dipalambek-lambek, untuong-untuong tibo bayioknyo.</small>'''''
:<small>Karena hendak memotong kerja yang buruk, eloklah diperlambat-lambat, untung-untung tiba baiknya</small>
:'''''<small>Condo itu pulo nan dituntuik nyato dimintak abih ka sisamo,</small>'''''
:<small>Seperti itu pula yang dituntut nyata diminta habis ke sesama</small>
:'''''<small>koknyo dapek izin dengan bonau kok nyo tumbuoh dijalan jawuo kan ditawuik nak dighansu,</small>'''''
:<small>Kalau iya dapat izin dengan benar kalau iya tumbuh di jalan jauh kan ditaut hendak diangsur</small>
:'''''
:<small>Kalau iya tiba dikerjakan yang akan dipegang tentu ingin memulai,</small>
:'''''
:<small>Oleh karena kata datuk menuju ke sesama sendiri tentunya enak lauk hendak dikunyah-kunyah</small>
:'''''<small>elok kato nak dibaiyo patidokan, iyo mananti datuok sesaat sakatiko, lai nak dipaiyo-patidokan bagi nan patuik.</small>'''''
:<small>Elok kata hendak di-iya tidak-kan, iya menanti datuk sesaat seketika, selagi hendak di-iya tidak-kan bagi yang patuik</small>
:'''''<small>Iyo sadetu kato disombahkan ka datuok.</small>'''''
:<small>Iya sampai situ kata disembahkan ke datuk.</small>
dan selanjutnya saling bergantian sisombau.
== Lihat pula ==
Baris 126 ⟶ 476:
* [[Kabupaten Kampar]]
==
{{reflist|2}}
=== Daftar pustaka ===
* {{Cite book|last=Said|first=Chatlinas|last2=Gandor|first2=Yusuf|last3=HRL|first3=Zainuddin|last4=Yusuf|first4=H. Husna|last5=Noor|first5=Rumia Bahri|last6=Zulnasri|date=1986|url=https://repositori.kemdikbud.go.id/2524/|title=Struktur Bahasa Minangkabau di Kabupaten Kampar|location=Jakarta|publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|language=bahasa Indonesia|ref=harv|url-status=live}}
* {{Cite journal|last=Zikri|first=Ahmad|last2=Fadlillah|first2=Afi|date=2022-05-31|title=Pemertahanan Bahasa Ocu pada Interaksi Masyarakat di Kawasan Wisata Sungai Gelombang Kampar Riau (Kajian Sosiolinguistik)|url=http://ejournal.fkip.unsri.ac.id/index.php/logat/article/view/248|journal=Logat: Jurnal Bahasa Indonesia dan Pembelajaran|volume=9|issue=1|pages=42–51|doi=10.36706/logat.v9i1.248|issn=2685-2993}}
{{Bahasa di Indonesia}}
|