Kalimantan Tengah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan visualeditor-wikitext |
k Mengembalikan suntingan oleh 2001:448A:10CC:3565:CC73:C2C9:1244:628B (bicara) ke revisi terakhir oleh Penikmatbacaan Tag: Pengembalian |
||
(46 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
{{Kotak info provinsi Indonesia
|nama = Kalimantan Tengah
|
|julukan = Bumi Pancasila, Bumi Tambun Bungai
|foto = {{multiple image|border= infobox|total_width = 300|image_style = border:1;
|perrow = 1
|image1=Rumah Betang Sei Pasah 180505001.JPG
|caption1=<center>[[Rumah Betang]]
|image2=Jelawat Fish Statue, Sampit.jpg
|caption2=<center>Tugu Ikan Jelawat [[Sampit]],
|image3=Bundaran Besar Kuala Kapuas.jpg
|caption3=<center>Bundaran Besar [[Kabupaten Kapuas|Kapuas]]
|image4=Lawang Sakepeng 180505003.JPG
|caption4=<center>[[Lawang sakepeng]]
|
|caption5=<center> [[GKE|Gereja GKE Hampatung]]
}}
|bendera = Flag of Central Kalimantan.svg
|lambang = Coat of arms of Central Kalimantan.svg
Baris 22 ⟶ 23:
|hari jadi = {{Start date and age|1957|05|23}}
|dasar hukum = UU Darurat RI No.10 Tahun 1957<ref>{{Cite web |url=https://m.hukumonline.com/pusatdata/detail/22139/nprt/968/undang-undang-darurat-no-10-tahun-1957-pembentukan-daerah-swatantra-propinsi-kalimantan-tengah-dan-pengubahan-undang-undang-nomor-25-tahun-1956-(lembaran-negara-republik-indonesia-nomor-65-tahun-1956) |title=Salinan arsip |access-date=2020-07-04 |archive-date=2021-04-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210424083720/https://m.hukumonline.com/pusatdata/detail/22139/nprt/968/undang-undang-darurat-no-10-tahun-1957-pembentukan-daerah-swatantra-propinsi-kalimantan-tengah-dan-pengubahan-undang-undang-nomor-25-tahun-1956-(lembaran-negara-republik-indonesia-nomor-65-tahun-1956) |dead-url=yes }}</ref>
|ibukota = [[Kota
|kota besar =
|luas = 153564,50
Baris 29 ⟶ 30:
|persenperairan =
|peringkat populasi =
|penduduk =
|tahun populasi =
|populasi ref = <ref name="DUKCAPIL"/><ref name=KALTENG>{{cite web|url=https://kalteng.bps.go.id/publication/2023/02/28/45c828b0139ad2a9d3b848ca/provinsi-kalimantan-tengah-dalam-angka-2023.html|title=Provinsi Kalimantan Tengah Dalam Angka 2023|website=www.kalteng.bps.go.id|accessdate=21 Maret 2023|pages=7, 114, 348-349|format=pdf|archive-date=2023-06-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20230605141135/https://kalteng.bps.go.id/publication/2023/02/28/45c828b0139ad2a9d3b848ca/provinsi-kalimantan-tengah-dalam-angka-2023.html|dead-url=no}}</ref>
|kepadatan =
|nama gubernur = [[Sugianto Sabran]]
|nama wakil gubernur = [[Edy Pratowo]]
Baris 43 ⟶ 44:
|desa = 1.432
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|74,
|{{Tree list}}
* 20,
** 16,
** 3,
{{Tree list/end}}
|5,
|bahasa = [[bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi)<br>[[bahasa Dayak|Dayak]] (dominan)<br>— [[Bahasa Ngaju|Dayak Ngaju]]<br>— [[Bahasa Bakumpai|Dayak Bakumpai]]<br>— [[Bahasa Ma'anyan|Dayak Ma'anyan ]]<br> [[bahasa Banjar|Banjar]], [[bahasa Bugis|Bugis]], [[bahasa Jawa|Jawa]], [[bahasa Madura|Madura]], [[bahasa Melayu|Melayu]]<br>— [[Bahasa Waringin|Melayu Kotawaringin]]
|IPM = {{increase}}
|lagu = {{hlist|"Isen Mulang"|"Mamangun Mahaga Lewu"|"Kalayar"|"Naluya"|"Palu Cempang Pupoi"|"Saluang Kitik-kitik"|"Manasai"|"Tumpi Wayu"}}
|rumah = [[Rumah betang|Huma Betang]] ([[Rumah Betang|Rumah Betang / Rumah Lewu]])
Baris 82 ⟶ 83:
}}
'''Kalimantan Tengah'''
== Sejarah ==
Baris 88 ⟶ 89:
[[Berkas:Prov. Kalimantan Tengah.jpg|jmpl|220px|ki|Peta Administrasi Provinsi Kalimantan Tengah]]
Menurut legenda [[suku Dayak]] yang berasal dari [[Panaturan]] '''Tetek Tatum''' yang ditulis oleh Tjilik Riwut mengisahkan orang pertama yang menempati bumi atau menginjakan kakinya di Kalimantan adalah Raja Bunu.
Pada abad ke-14 Maharaja Supayaryanata, gubernur Majapahit memerintah di [[Kerajaan Negara Dipa]] (Amuntai) yang berpusat di [[Candi Agung]] dengan wilayah mandalanya dari [[Tanjung Silat]] sampai [[Tanjung Puting]] dengan daerah-daerah yang disebut Sakai, yaitu daerah batang sungai Barito, [[Distrik Tabalong|Tabalong]], [[Distrik Balangan|Balangan]], Pitap, [[Distrik Batang Alai|Alai]], [[Distrik Amandit|Amandit]], [[Distrik Labuan Amas|Labuan Amas]], [[Biaju Kecil]] (Kapuas-Murung), [[Biaju Besar]] (Kahayan), Sebangau, Mendawai, Katingan, Sampit dan Pembuang dengan kepala-kepala daerahnya masing-masing yang disebut [[Mantri Sakai]] (Kepala Distrik), sedangkan wilayah Kotawaringin pada masa itu merupakan kerajaan tersendiri.<ref name="hikayat banjar">{{ms}}{{cite book|last=Ras|first=[[Johannes Jacobus Ras|Johannes Jacobus]]|year=1990|title=''[[Hikayat Banjar]]'' diterjemahkan oleh [[Siti Hawa Salleh]]|publisher=[[Malaysia]]: Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka|isbn=9789836212405}}ISBN 983-62-1240-X</ref> Kerajaan Negara Dipa dilanjutkan oleh [[Kerajaan Negara Daha]] dengan raja pertamanya [[Miharaja Sari Babunangan Unro]] miharaja= [[maharaja]]. Raja tersebut telah mengantar salah seorang puteranya yang bernama Raden Sira Panji Kesuma alias Uria Gadung (Uria= Aria) untuk memegang kekuasaan wilayah [[Tanah Dusun]] [atau Barito Raya] yang berkedudukan di JAAR – SANGGARWASI. Sebelum abad XIV, daerah Kalimantan Tengah termasuk daerah yang masih murni, belum ada pendatang dari daerah lain. Saat itu satu-satunya alat transportasi adalah perahu. Tahun 1350 Kerajaan Hindu mulai memasuki daerah Kotawaringin. Tahun 1365, Kerajaan Hindu dapat dikuasai oleh Kerajaan [[Majapahit]]. Beberapa kepala suku diangkat menjadi Menteri Kerajaan.
Baris 161 ⟶ 166:
Tahun 1917, Pemerintah [[Hindia Belanda]] mulai menerapkan sistem pemerintahan [[Inlands Bestuur]], dimana orang-orang Belanda mengangkat masyarakat pribumi untuk dijadikan petugas-petugas pemerintahannya, dengan pengawasan langsung oleh para penjajah sendiri. Sejak abad XIX, penjajah mulai mengadakan ekspedisi masuk pedalaman Kalimantan dengan maksud untuk memperkuat kedudukan mereka. Namun penduduk pribumi, tidak begitu saja mudah dipengaruhi dan dikuasai. Perlawanan kepada para penjajah mereka lakukan hingga abad XX. Perlawanan secara frontal, berakhir tahun 1905, setelah Sultan Mohamad Seman gugur sebagai kusuma bangsa di Sungai Menawing dan dimakamkan di Puruk Cahu.
Pada masa penjajahan, suku Dayak di daerah Kalimantan Tengah, sekalipun telah bersosialisasi dengan pendatang, namun tetap berada dalam lingkungannya sendiri. Tahun 1919, generasi muda Dayak yang telah mengenyam pendidikan formal, mengusahakan kemajuan bagi masyarakat sukunya dengan mendirikan Serikat Dayak dan Koperasi Dayak, yang dipelopori oleh Hausman Babu, M. Lampe, Philips Sinar, Haji Abdulgani, Sian,
Tahun 1928, kedua organisasi tersebut dilebur menjadi Pakat Dayak, yang bergerak dalam bidang sosial, ekonomi dan politik. Mereka yang terlibat aktif dalam kegiatan tersebut ialah Hausman Babu, Anton Samat, Eduard Loei Kamis. Kemudian dilanjutkan oleh Mahir Mahar, C. Luran, H. Nyangkal, Oto Ibrahim, Philips Sinar, E.S. Handuran, Amir Hasan, Christian Nyunting, Tjilik Riwut, dan masih banyak lainnya. Pakat Dayak meneruskan perjuangan, hingga bubarnya pemerintahan Belanda di Indonesia.
Tahun 1945, Persatuan Dayak yang berpusat di Pontianak, kemudian mempunyai cabang di seluruh Kalimantan, dipelopori oleh [[Johanes Chrisostomus Oevaang Oeray]], [[Franciscus Conradus Palaoensoeka|F.C. Palaunsuka]], A. Djaelani, T. Brahim, F.D. Leiden. Pada tahun 1959, Persatuan Dayak bubar, kemudian bergabung dengan PNI dan Partindo. Akhirnya Partindo Kalimantan Barat meleburkan diri menjadi IPKI. Di daerah Kalimantan Timur berdiri Persukai atau Persatuan Suku Kalimantan Indonesia di bawah pimpinan Kamuk Tupak, W. Bungai, Muchtar, R. Magat, dan masih banyak lainnya.
Baris 206 ⟶ 211:
#*[[Kabupaten Kotawaringin Barat]], dengan ibu kotanya [[Pangkalan Bun]].
Sesudah sarana dan prasarana untuk kantor dan perumahan di Palangka Raya telah terbangun, Kemendagri pada tanggal 22 Desember 1959 mengeluarkan surat keputusan mengenai pemindahan kedudukan Pemerintah Daerah
== Kondisi geografis dan sumber daya alam ==
Baris 225 ⟶ 230:
{{Climate chart
|[[Kota Palangka Raya|Palangka Raya]], Kalimantan Tengah
| 23.3|30.1|
| 23.4|30.2|
| 23.4|30.1|
| 23.6|30.4|
| 23.7|30.7|
| 23.4|30.9|
| 23.0|31.3|
| 23.1|31.7|
| 23.5|32.5|
| 23.6|31.6|
| 23.4|30.8|
| 23.4|30.1|
| source = <ref>{{citeweb |url = https://en.climate-data.org/asia/indonesia/central-kalimantan/palangka-raya-5641/ |title = Climate of Palangka Raya, Central Kalimantan |accessdate = Juli 2022 |publisher = Climate Data.org |archive-date = 2021-05-22 |archive-url = https://web.archive.org/web/20210522002659/https://en.climate-data.org/asia/indonesia/central-kalimantan/palangka-raya-5641/ |dead-url = no }}</ref><ref>{{cite web
| url = https://iklim.bmkg.go.id/bmkgadmin/storage/buletin/20220511_BukuNormal_Lengkap_FormatBuku.pdf
| title = Buku Peta Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Periode 1991-2020 Indonesia
| publisher = BMKG
| accessdate = 10 September 2024
| page = 81 & 146
}}</ref>
| source 2 = Weatherbase<ref>
{{cite web
| url = https://www.weatherbase.com/weather/weatherall.php3?s=602440&units=
| title = PALANGKARAYA, INDONESIA
| publisher = Weatherbase
| accessdate = 20 September 2020}}
</ref>
| float = right
| clear = both
Baris 249 ⟶ 267:
Hutan mendominasi wilayah 80%. Hutan primer tersisa sekitar 25% dari luas wilayah. Lahan yang luas saat ini mulai didominasi kebun Kelapa Sawit yang mencapai 700.000 ha (2007). Perkebunan karet dan rotan rakyat masih tersebar hampir diseluruh daerah, terutama di Kabupaten Kapuas, Katingan, Pulang Pisau, Gunung Mas dan Kotawaringin Timur.
Kalimantan Tengah memiliki beragam potensi [[sumber daya alam]].{{Butuh rujukan}} Di Indonesia, wilayah Kalimantan
== Pemerintahan ==
Baris 362 ⟶ 380:
=== Agama ===
[[Berkas:Balai Basarah Induk Intan Kaharingan Muara Teweh.JPG|jmpl|ki|220px|Balai Basarah Induk Intan Kaharingan, rumah ibadah [[Kaharingan|Hindu Kaharingan]] di [[Muara Teweh]], [[Kabupaten Barito Utara|Barito Utara]].]]
[[Berkas:GKE Hosana Puruk Cahu.jpg|jmpl|ka|220px|[[Gereja Kalimantan Evangelis]] Hosana, Puruk Cahu, [[Kabupaten Murung Raya]].]]
Sebelum masuknya agama [[Islam]] dan [[Kristen]], sebagian besar penduduk Kalimantan Tengah menganut [[Kaharingan]]. [[Kaharingan]] adalah kepercayaan asli suku [[Suku Dayak|Dayak]] Kalimantan Tengah. Pada [[Sensus Penduduk Indonesia 2010]], Kaharingan digabungkan dalam kelompok lainnya. Penganut Kaharingan tersebar di daerah Kalimantan Tengah dan banyak terdapat di bagian hulu sungai, antara lain hulu sungai [[Kahayan]], sungai [[Katingan]] dan hulu sungai lainnya.<ref name="Olivier Sevin">{{fr}}{{cite book|first=[[Olivier Sevin|Olivier]]|last=Sevin|coauthors=|title=''[http://books.google.co.id/books?id=dBqdjqicR8gC&lpg=PA32&dq=kayoe%20tangi&pg=PA27#v=onepage&q=kayoe%20tangi&f=false Les Dayak du centre Kalimantan: étude géographique du Pays ngaju, de la Seruyan à la Kahayan]''|publisher=IRD Editions|year=1983|isbn=9782709907002}}ISBN [https://web.archive.org/web/20230208125220/https://books.google.co.id/books?id=dBqdjqicR8gC&lpg=PP6&pg=PP6&hl=id#v=onepage&q&f=false 2-7099-0700-3]</ref> Dan [[Kaharingan]] sudah masuk kedalam agama [[Hindu]] yang umumnya dianut oleh orang [[Bali]].
Saat ini, mayoritas masyarakat Kalimantan Tengah menganut agama [[Islam]], umumnya dianut oleh orang [[Suku Banjar|Banjar]], [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Melayu|Melayu]], [[Suku Madura|Madura]], [[Suku Sunda|Sunda]], yang memiliki jumlah signifikan di beberapa wilayah di Kalimantan Tengah. Kemudian, penduduk yang menganut agama [[Kekristenan]] sebanyak 20,
[[Berkas:Vihara Avalokitesvara Palangka Raya.JPG|jmpl|ka|220px|Vihara Avalokitesvara Palangka Raya]]
Agama yang dianut masyarakat Kalimantan Tengah berdasarkan data [[Badan Pusat Statistik]] Kalimantan Tengah 2010 dan
{| class="wikitable sortable"
Baris 376 ⟶ 393:
!rowspan="2"|Agama
!colspan="2"|2010
!colspan="2"|
|-
!Jumlah
Baris 383 ⟶ 400:
!%
|-
|style="background:Yellow;"| [[Islam]] ||align=right| 1.643.715 ||align=right| 74,31% ||align=right| 2.
|-
|style="background:Turquoise;"| [[Protestan]] ||align=right| 353.353 ||align=right| 15,97% ||align=right|
|-
|style="background:Pink;"| [[Hindu]] ||align=right| 11.149 ||align=right| 0,50% ||align=right|
|-
|style="background:Orchid;"| [[Katolik]] ||align=right| 58.279 ||align=right| 2,63% ||align=right|
|-
|style="background:Honeydew;"| [[Buddha]] ||align=right| 2.301 ||align=right| 0,10% ||align=right| 2.
|-
|style="background:Honeydew;"| [[Konghucu]] ||align=right| 414 ||align=right| 0,02% ||align=right|
|-
|style="background:orange;"| Lainnya* ||align=right| 142.878 ||align=right| 6,45% ||align=right|
|-
|style="background:white;"| '''Total''' ||align=right| '''2.212.089''' ||align=right| '''100%''' ||align=right| '''2.
|-
|}
Catatan: * Pada sensus tahun 2010, [[Kaharingan]] sebagai kepercayaan asli suku Dayak dimasukkan pada kategori lainnya. Namun, sensus 2020 memasukkan [[Kaharingan]] dalam kategori agama [[Hindu
=== Pendidikan ===
Baris 586 ⟶ 603:
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.kalteng.go.id/ Situs web resmi
* {{id}} [http://www.indonesia.travel/id/discover-indonesia/region-detail/39/kalimantan-tengah/ Informasi Lengkap Seputar Provinsi Kalimantan Tengah]
* {{BI|Kalteng}}
* {{id}} [http://www.dayak21.org/ Situs web resmi Lembaga Studi Dayak 21] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210314174703/https://dayak21.org/ |date=2021-03-14 }}
* {{id}} [http://www.palangkaraya.net/ Situs
* {{id}} [http://kalteng.net/ Situs web resmi Komunitas Warga Kalimantan Tengah] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080723124625/http://www.kalteng.net/ |date=2008-07-23 }}
* {{id}} [
* {{id}} [http://bapelkeskalteng.org Balai Pelatihan Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110625030009/http://www.bapelkeskalteng.org/ |date=2011-06-25 }}
* {{id}} [
{{Geographic location
Baris 618 ⟶ 635:
[[Kategori:Kalimantan Tengah| ]]
[[Kategori:Provinsi di Indonesia]]
[[Kategori:Negara dan wilayah yang didirikan tahun 1957]]
|