[[Kekristenan|Agama Kristen]] maupun [[agama Yahudi]] telah melahirkan berbagai gerakan mesianis yang mengusung ajaran-ajaran milenialis, misalnya gagasan bahwa Kerajaan Allah tidak lama lagi akan terwujud di muka Bumi. Gerakan-gerakan [[milenarianisme|milenarian]] tersebut sering kali menimbulkan keresahan masyarakat.<ref>Beberapa contohnya disajikan Gerschom Scholem di dalam ''Sabbatai Sevi, the mystical messiah'' (London: Routledge, 1973). Buku ini khusus mengulik hal-ihwal segolongan umat Yahudi milenarian yang berbaiat kepada [[Sabbatai Zevi|Sabetai Sebi]], tetapi di dalam bagian 1 Scholem juga menyajikan beberapa contoh yang sebanding dari kalangan Kristen, misalnya di hlmn. 100–101.</ref>
Milenialisme serupa juga terdapat di dalam [[Zoroastrianisme|agama Mazdayasna]], yang membagimembabak zaman menjadi sederet sahasrawarsa, tiap sahasrawarsa berakhir dengan mahapralaya dalam wujud [[ajaran sesat|kesesatan]] maupun kehancuran, sampai akhirnya [[kejahatan|kedurjanaan]] dibinasakan dan roh kedurjanaan dimusnahkan untuk terakhir kalinyaselama-lamanya oleh seorang raja damai nan jaya pada penghujung sahasrawarsa penghabisan. "Lalu [[Saosyiant|Sosyans]] memurnikan kembali segala makhluk seperti sediakala, maka terjadilah kebangkitan dan kehidupan akhirat" (''Zand-i Vohuman Yast 3:62'').
Para sarjana sudah pula mengaitkan berbagai gerakan sosial dan politik lainnya, baik yang bersifat agamawi maupun yang bersifat [[sekuler]], dengan metafora-metafora milenialis.
{{Blockquote|Ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya, lalu melemparkannya ke dalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, sebelum berakhir masa seribu tahun itu; kemudian dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya.|Wahyu 20:2–3<ref>{{Alkitab|Wahyu 20:2-3}}</ref>}}
Kitab Wahyu selanjutnya menjabarkan tentang hakim-hakim yang duduk di atas takhtanya masing-masing, serta penglihatan Yohanes akan arwah-arwah manusiaorang yang mati dipancung lantaran kesaksian tentang Yesus dan lantaran menolak tanda binatang. ArwahOrang-arwahorang yang mati dipancung itu:
{{Blockquote|hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun. Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama. Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.|RevelationWahyu 20:4–6<ref>{{Alkitab|Wahyu 20:4-6}}</ref>}}
=== Gereja Perdana ===
==== Pramilenialisme ====
Pada abad-abad permulaan tarikh Masehi, ada berbagai macam bentuk khiliasme (millenialismemilenialisme) di dalam tubuh Gereja, baik di [[Kristen Timur|Gereja Timur]] maupun di [[Kristen Barat|Gereja Barat]].<ref>{{Cite web |date=2005-01-03 |title=Theology Today – Jld. 53, No. 4 – Januari 1997 – ARTICLE – Paul Tillich and the Millenialist Heritage |url=http://theologytoday.ptsem.edu/jan1997/v53-4-article3.htm |access-date=16 Juni 2023|pages=464–476|archive-url=https://web.archive.org/web/20050103083254/http://theologytoday.ptsem.edu/jan1997/v53-4-article3.htm |archive-date=03 Januari 2005}}</ref> Pramilenialisme yang dianut Gereja Perdana disebut "[[pramilenialisme historis]]",<ref>{{Cite book |last1=Blomberg |first1=Craig L. |url=https://books.google.com/books?id=huMlsCYyI5YC&dq=Early+Church+historic+premill&pg=PT73 |title=A Case for Historic Premillennialism: An Alternative to "Left Behind" Eschatology |last2=Chung |first2=Sung Wook |date=2009-02-01 |publisher=Baker Academic |isbn=978-1-4412-1056-2 |language=en |via=[[Google Books]]}}</ref> didukung oleh [[Papias dari Hierapolis|Papias]],<ref name=":1">{{cite book |last=Davies and Allison |title=A Critical and Exegetical Commentary on the Gospel according to Saint Matthew, Jilid 1, ICC |page=13}}</ref> [[Ireneus]], [[Yustinus Martir]],<ref name=":0">{{cite web |title=Historic Premillennialism |url=https://www.monergism.com/topics/eschatology/all-millennial-views/historic-premillennialism |access-date=26 Februari 2018 |website=Monergism}}</ref> [[Tertulianus]],<ref>{{Cite book |last1=Chung |first1=Sung Wook |url=https://books.google.com/books?id=AlcXEAAAQBAJ&dq=Tertullian+premillennialism&pg=PA12 |title=Models of Premillennialism |last2=Mathewson |first2=David L. |date=2018-08-27 |publisher=[[Wipf & Stock Publishers]] |isbn=978-1-5326-3769-8 |language=en |via=[[Google Books]]}}</ref> [[Polikarpus]],<ref>{{Cite book |last1=Chung |first1=Sung Wook |url=https://books.google.com/books?id=OcpwDwAAQBAJ&dq=Papias+historic+premill&pg=PT16 |title=Models of Premillennialism |last2=Mathewson |first2=David L. |date=2018-08-27 |publisher=[[Wipf & Stock Publishers]] |isbn=978-1-5326-3771-1 |language=en |via=[[Google Books]]}}</ref> [[Surat Barnabas|Pseudo-Barnabas]],<ref>{{Cite web |title=Philip Schaff: ANF01. The Apostolic Fathers with Justin Martyr and Irenaeus – Christian Classics Ethereal Library |url=https://www.ccel.org/ccel/schaff/anf01.vi.html |access-date=2023-06-16 |website=www.ccel.org |at=Volume 2, p. 382 |quote=Di kalangan Bapa Apostolik Barnabas adalah yang pertama dan saru-satunya tokoh yang terang-terangan mengajarkan tentang pemerintahan pra-milenial Kristus di muka bumi. Ia menganggap sejarah penciptaan di dalam kitab-kitab Musa sebagai lambang dari enam zaman berkarya bagi dunia, tiap zaman lamanya seribu tahun, ditambah satu sahasrawarsa istirahat, sebab bersama Allah ‘satu hari sama dengan seribu tahun.’ Sabat milenial di muka bumi akan disusul satu hari kedelapan yang kekal di suatu dunia yang baru, yakni hari yang dilambangkan dengan Hari Tuhan (disebut Barnabas ‘hari kedelapan’)}}</ref> [[Metodius dari Olimpus|Metodius]], [[Lactantius|Laktansius]],<ref>''Insruct. adv. Gentium Deos'', hlmn. 43, 44.</ref> [[Komodianus]],<ref>Menurut ''Encyclopedia of the Early Church'' “[[Komodianus]] (pertengahan abad ke-3) mengangkat tema masa 7000 tahun, 1000 tahun yang terakhir adalah masa milenium (''Instr''. II 35, 8 ff.).” M. Simonetti, “Millenarism,” hlm. 560.</ref> [[Teofilus dari Antiokhia|Teofilus]],<ref>Melawan Markion, buku 3, bab 25</ref> [[Melito dari Sardis|Meliton]],<ref>Simonetti mengemukakan di dalam ''Encyclopedia of the Early Church'' bahwa “kita tahu bahwasanya Melito juga adalah seorang milenarian" mengingat [[Hieronimus]] pernah menyebutnya sebagai seorang kilias. M. Simonetti, “Millenarism,” hlm. 560.</ref> [[Hipolitus dari Roma]], [[Viktorinus dari Pettau]],<ref>Perlu diingat bahwa tokoh ini adalah Viktorinus dari Pettau bukan Markus Piav(v)onius [[Viktorinus]], Kaisar Galia</ref><ref>Di dalam risalahnya ''Ulasan Kitab Wahyu'' dan dari fragmen risalah ''De Fabrica Mundi'' (bagian dari ulasan Kitab Kejadian). Hieronimus menyebutnya seorang pramilenialis.</ref> [[Kitab Nepos|Nepos]], [[Sextus Julius Africanus|Yulius Afrikanus]], [[Tatianos|Tasianus]]<ref name=":2">{{Cite book |last1=Foster |first1=K. Neill |url=https://books.google.com/books?id=xaVvBAAAQBAJ&dq=Book+of+Nepos+premillenialism&pg=PT14 |title=Essays on Premillennialism: A Modern Reaffirmation of an Ancient Doctrine |last2=Fessenden |first2=David E. |date=2007-02-01 |publisher=Moody Publishers |isbn=978-1-60066-959-0 |language=en |via=[[Google Books]]}}</ref> dan [[Montanus]].<ref>{{Cite book |last1=Foster |first1=K. Neill |url=https://books.google.com/books?id=xaVvBAAAQBAJ&dq=Montanist+premillenialism&pg=PT14 |title=Essays on Premillennialism: A Modern Reaffirmation of an Ancient Doctrine |last2=Fessenden |first2=David E. |date=2007-02-01 |publisher=Moody Publishers |isbn=978-1-60066-959-0 |language=en |via=[[Google Books]]}}</ref> Meskipun demikian, pandangan-pandangan pramilenial Montanus mungkin sekali berdampak terhadap penolakan yang timbul kemudian hari terhadap paham pramilenialisme di dalam Gereja, sementara [[Montanisme]] dipandangsendiri dicap sebagai bidat.<ref name=":2" /> {{Eskatologi Kristen}}
==== Amilenialisme ====
==== Saksi Yehuwa ====
[[Saksi-saksiSaksi Yehuwa]] percaya bahwa Kristus akan memerintah dari surga selama seribu tahun selaku raja di muka bumi, dibantu oleh [[Saksi-Saksi Yehuwa dan keselamatan#Orang-orang yang diurapi|144.000]] insan yang diangkat ke surga.<ref>{{Cite web |title=Who Goes to Heaven?|url=https://www.jw.org/en/bible-teachings/questions/go-to-heaven/ |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20210529173319/https://www.jw.org/en/bible-teachings/questions/go-to-heaven/ |archive-date=29 Mei 2021 |access-date=19 Juli 2021 |website=[[Saksi-Saksi Yehuwa]]}}</ref>
==== Gereja Allah Yang Mahakuasa ====
== Agama Yahudi ==
Fikrah milenialis pertama kali mengemuka di dalam [[apokrifa Yahudi|sastra apokrip Yahudi]] dari [[Periode Bait Suci Kedua|zaman Haikal Kedua]] yang penuh dengan gejolak,.<ref>
Bdk:
{{cite book |last1=Tabor |first1=James D. |url=https://books.google.com/books?id=zgUTDAAAQBAJ |title=The Oxford Handbook of Millennialism |publisher=[[Oxford University Press]] |year=2011 |isbn=9780190611941 |editor1-last=Wessinger |editor1-first=Catherine |editor1-link=Catherine Wessinger |edition=reprint |series=Oxford Handbooks |location=New York |publication-date=2016 |page=254 |chapter=13: Ancient Jewish and Early Christian Millennialism |quote=Milenialisme, sebagaimana yang berkembang di dalam bentuk-bentuk agama Yahudi yang mulai terbentuk sekitar tahun 200 SM, merupakan suatu tanggapan terhadap permasalahan konseptual yang muncul mendahuluinya maupun terhadap suatu krisis kesejarahan tertentu yang diakibatkan oleh program Helenisasi yang diprakarsai penguasa berkebangsaan Makedonia, Antiokhus IV (bertakhta tahun 175–164 SM), salah seorang penerus Aleksander Agung (tahun 256–323 SM), yang menaklukkan Suriah-Palestina pada tahun 332 SM. |author-link1=James Tabor |access-date=05 Februari 2019 |via=[[Google Books]]}}
</ref>
[[Gershom Scholem|Gerschom Scholem]] mengulik ajaran-ajaran milenialis Yahudi yang muncul pada permulaan zaman modern di dalam bukunya, ''Sabbatai Sevi, the mystical messiah'',. yangPusat berfokusperhatian padadi dalam buku ini adalah gerakan abad ke-17 yang mengagung-agungkan [[Sabbatai Zevi|Sabetai Sebi]] (tahun 1626-1676), tokoh yang mengaku-ngaku sebagai Mesias (pada tahun 1648).<ref>
Gerschom Scholem, ''Sabbatai Sevi, the mystical messiah'' (London: Routledge, 1973). Scholem juga menyajikan contoh-contoh gerakan milenialis Yahudi lainnya.
</ref>
== Agama Baha'i ==
{{See also|Wahyu progresif (Bahá'í)}}<!--
Di dalam ''[[Kitáb-i-Íqán]]'', BaháBaha'u'lláhllah menyebutkanmengatakan bahwa Allah akan memperbaharui "Kota Allah" kira-kira seribu tahun sekali,<ref>{{Cite web |title=Bahá'í Reference Library – The Kitáb-i-Íqán, Pages 161–200 |url=https://reference.bahai.org/en/t/b/KI/ki-6.html.utf8 |access-date=16 Juni 2023 |website=reference.bahai.org |page=khususnya halaman 199}}</ref> dan secara khusus menyebutkan bahwa suatutidak wada [[ManifestationManifestasi ofAllah|Titisan GodAllah]] (Baháʼí Faithnabi)|Manifestation ofbaru God]]yang wouldbakal notmuncul appear withinsepanjang 1,.000 yearstahun (tahun 1852–2852 CEMasehi) of Bahá'u'lláh's [[DispensationDispensasi (periodperiode)|Dispensationmasa dispensasi]], butyang thatdiajarkan theBaha'u'llah, authoritytetapi ofpesan BaháBaha'u'lláh'sllah messageakan couldterus lastberwibawa up tosampai 500,.000 yearstahun.<ref>{{cite book |first=Michael D. |last=McMullen |year=2000 |title=The Baha'i: The Religious Construction of a Global Identity |publisher=[[Rutgers University Press]] |location=Atlanta, Georgia |isbn=0-8135-2836-4 |page=7 |url=https://books.google.com/books?id=lF0UquZAZW8C |via=[[Google Books]]}}</ref><ref>{{Cite web |title=Bahá'í Reference Library – The Kitáb-i-Aqdas, PagesHalaman 19–34 |url=https://reference.bahai.org/en/t/b/KA/ka-4.html.utf8 |access-date=2023-06-16 |website=reference.bahai.org |at=gr. 37}}</ref>
== TheosophyTeosofi ==
The [[ Theosophy|TheosophistTeosofi]] s [[Alice Bailey]] taughtmengajarkan thatbahwa '' The ChristAlmasih'' oratau '' TheSang WorldGuru TeacherJagat'' wouldakan returnkembali “sometime“suatu aftersaat ADnanti 2025”,sesudah andtahun that2025 thisMasehi”, woulddan bekedatangannya theakan mengawali suatu [[ NewZaman AgeBaru]] equivalentyang ofkurang thelebih Christiansama conceptdengan ofkonsep theKristen tentang [[ SecondKedatangan ComingKedua ofYesus Kristus|kedatangan Kristus untuk Christkedua kalinya]]. NotePerlu thatdiingat whenbahwa sheyang speaksdimaksud ofAlice Bailey dengan '' TheSang WorldGuru TeacherJagat'' , this being is the same asadalah thatwujud spiritualrohaniah beingyang bestdikenal knownpara toTeosofis otherlain Theosophistsdengan assebutan ''[[Maitreya ( TheosophyTeosofi)|Maitreya]]''<ref>Bailey, Alice A. ''The Externalisation of the Hierarchy'' New York: 1957 Lucis Publishing Co., phlm. 530</ref><ref>Bailey, Alice A. ''The Reappearance of the Christ,'' New York: 1948 Lucis Publishing Co.</ref> ▼
== Gerakan sosial ==
▲The [[Theosophy|Theosophist]] [[Alice Bailey]] taught that ''The Christ'' or ''The World Teacher'' would return “sometime after AD 2025”, and that this would be the [[New Age]] equivalent of the Christian concept of the [[Second Coming of Christ]]. Note that when she speaks of ''The World Teacher'', this being is the same as that spiritual being best known to other Theosophists as ''[[Maitreya (Theosophy)|Maitreya]]''<ref>Bailey, Alice A. ''The Externalisation of the Hierarchy'' New York: 1957 Lucis Publishing Co., p. 530</ref><ref>Bailey, Alice A. ''The Reappearance of the Christ,'' New York: 1948 Lucis Publishing Co.</ref>
Gerakan-gerakan sosial milenial, yang merupakan salah satu bentuk spesifik dari [[milenarianisme]], didasarkan pada beberapa konsep siklus sahasrawarsa. Kadang-kadang kedua istilah tersebut dipakai sebagai kata-kata yang saling bersinonim, tetapi kaum [[purisme bahasa|puris]] menganggapnya tidak betul-betul akurat. Gerakan-gerakan sosial milenial tidak mesti berlandaskan agama, tetapi harus memiliki visi tentang [[apokalips|akhir zaman]] yang bersifat [[utopia]] maupun [[distopia]]. Pihak-pihak yang berkaitan dengan gerakan-gerakan sosial milenial "cenderung melakukan kekerasan", manakala beberapa ragam milenialisme tertentu berkaitan erat dengan kekerasan.<ref>
== Social movements ==
Millennial social movements, a specific form of [[millenarianism]], have as their basis some concept of a cycle of one-thousand years. Sometimes{{quantify|date=August 2020}} the two terms{{which|date=August 2020}} are used{{by whom|date=August 2020}} as synonyms, but purists regard this as not entirely accurate.{{citation needed|date=April 2021}} Millennial social movements need not have a religious foundation, but they must{{qn|date=August 2020}} have a vision of an [[apocalypse]] that can be [[utopia]]n or [[dystopia]]n. Those associated with millennial social movements are "prone to be violent",{{citation needed|date=August 2020}} with certain types of millennialism connected to violence.<ref>
{{cite book
| last1 = Bromley
| editor1-last = Lewis
| editor1-first = James R.
| editor1-link = James R. Lewis (scholarcendekiawan)
| title = The Oxford Handbook of New Religious Movements
| url = https://books.google.com/books?id=sRESDAAAQBAJ
| series = Oxford Handbooks in Religion and Theology
| volume = 1
| edition = reprintcetak ulang
| location = New York
| publisher = [[Oxford University Press]]
| page = 148
| isbn = 9780195369649
| access-date = 30 AugustAgustus 2020
| quote = Sudah sering dikemukakan bahwa kelompok-kelompok yang berpengharapan milenial/apokaliptik cenderung melakukan kekerasan lantaran retorika berapi-api yang mereka lontarkan mengecam tatanan sosial yang sudah ada dan keterpisahan dari tatanan tersebut. [...] Meskipun demikian, tampaknya tidak ada hubungan yang sederhana di antara milenialisme dan kekerasan. [...] Kendati milenialisme sebagai suatu bentuk umum tidak berkaitan dengan kekerasan, sudah muncul beberapa dugaan bahwa ragam-ragam tertentu dari milenialisme bisa saja berkaitan dengan kekerasan.
| quote = Groups with millennial/apocalyptic expectations have been proposed to be prone to violence due to their fiery rhetoric condemning the existing social order and separation from that order. [...] However, there does not appear to be any simple connection between millennialism and violence. [...] While millennialism as a general form may not be linked to violence, there have been several suggestions that specific types of millennialism may be so connected.
| via = [[Google Books]]
}}
</ref><ref>
Bdk:
Compare:
{{cite book |last1=Walliss |first1=John |url=https://books.google.com/books?id=zgUTDAAAQBAJ |title=The Oxford Handbook of Millennialism |publisher=[[Oxford University Press]] |year=2011 |isbn=9780190611941 |editor1-last=Wessinger |editor1-first=Catherine |editor1-link=Catherine Wessinger |edition=reprint |series=Oxford Handbooks Series |location=Oxford |publication-date=2016 |page=224 |chapter=Fragile Millennial Communities and Violence |quote=LikeSama allseperti religioussemua groupskelompok keagamaan, Wessingermenurut arguesWessinger, millennialkelompok-kelompok groupsmilenial possessmemiliki ansuatu 'ultimatekeprihatinan concernutama' [...] WhenBilamana this concernkeprihatinan – oratau 'millennialtujuan goalmilenial' – isini threatenedterancam indengan somesatu way,atau alain groupcara, thatkelompok possessesyang amemiliki radicallysuatu dualisticperspektif perspectivedualistik mayyang inradikal somedalam casesbeberapa seekkasus tobisa preservesaja orberusaha fulfillmelanggengkan theiratau goalmencapai throughtujuannya actsmelalui oftindak violencekekerasan. [...] By contrastSebalikny, revolutionarygerakan-gerakan millennialmilenial movementsrevolusioner arekemungkinan likelybesar tomelakukan engagetindakan-tindakan inofensif pre-emptivepencegahan, offensivedengan actions,meyakini believingbahwa 'thatkekerasan revolutionaryrevolusioner violencediperlukan isdemi necessaryterbebaskan todari becomepihak liberatedyang frommenganiaya theirmereka persecutorsdan anduntuk tomenegakkan setpemerintahan updan themasyarakat righteousyang governmentberbudi and societyluhur' [...]. [...] FinallyPada akhirnya, [...] Wessinger addsmenambahkan thekategori categorykelompok-kelompok ofmilenial fragileyang millennial groupsrapuh, where violencedi stemsmana fromkekerasan amuncul combinationdari ofperpaduan internaltekanan pressuresdari anddalam thedan perceptionpersepsi oratau experiencepengalaman ofditolak externaldari oppositionluar. |access-date=30 AugustAgustus 2020 |via=[[Google Books]]}}
</ref>
Di dalam milenialisme progresif, "transformasi tatanan sosial terjadi secara berangsur-angsur dan manusia memainkan peranan di dalam memajukan transformasi itu".<ref>
In progressive millennialism, the "transformation of the social order is gradual and humans play a role in fostering that transformation".<ref>
{{cite book
| last1 = Bromley
| series = Oxford Handbooks in Religion and Theology
| volume = 1
| edition = reprintcetak ulang
| location = New York
| publisher = [[Oxford University Press]]
| page = 148
| isbn = 9780195369649
| access-date = 30 AugustAgustus 2020
| quote = Dengan milenialisme progresif, transformasi tatanan sosial terjadi secara berangsur-angsur dan manusia memainkan peranan dalam memajukan transformasi itu.
| quote = With progressive millennialism, transformation of the social order is gradual and humans play a role in fostering that transformation.
| via = [[Google Books]]
}}
</ref>
Milenialisme katasptopis "menganggap tatanan sosial yang ada saat ini sudah kelewat bobrok sehingga tidak mungkin diperbaiki lagi, sehingga perlu dirombak total demi membuka ruang bagi pembangunan suatu tatanan baru yang sarat dengan nilai-nilai ketuhanan".<ref>
Catastrophic millennialism "deems the current social order as irrevocably corrupt, and total destruction of this order is necessary as the precursor to the building of a new, godly order".<ref>
{{cite book
| last1 = Bromley
| series = Oxford Handbooks in Religion and Theology
| volume = 1
| edition = reprintcetak ulang
| location = New York
| publisher = [[Oxford University Press]]
| page = 148
| isbn = 9780195369649
| access-date = 30 AugustAgustus 2020
| quote = Milenialisme katastropis menganggap tatanan sosial yang ada saat ini sudah kelewat bobrok sehingga tidak mungkin diperbaiki lagi, sehingga perlu dirombak total demi membuka ruang bagi pembangunan suatu tatanan baru yang sarat dengan nilai-nilai ketuhanan.
| quote = Catastrophic millennialism deems the current social order as irrevocably corrupt, and total destruction of this order is necessary as the precursor to the building of a new, godly order.
| via = [[Google Books]]
}}
</ref>
HoweverMeskipun thedemikian, linktautan betweenyang millennialismmenghubungkan andmilenialisme violencedengan maykekerasan bemungkin problematicsaja problematis, askarena newgerakan-gerakan religiousagamawi movementsbaru maydapat straymenyimpang fromkeluar thedari catastrophicpandangan viewkatastropis asseiring timebergulirnya progresseswaktu.<ref>{{cite book |last=Lewis |title=The Oxford Handbook of New Religious Movements |url=https://archive.org/details/oxfordhandbookof0000unse_m1q8 |editor-last=Lewis |editor-first=James R. |publisher=[[Oxford University Press]] |year=2004 |isbn=0-19-514986-6}}</ref>{{qn|date=August 2020}}
=== NazismNazisme ===
TheSalah mostsatu controversialtafsir interpretationterkontroversial of theatas [[three-agepembabakan tiga systemzaman]] anddan ofmilenialisme millennialismpada inumumnya general involvesadalah "[[AdolfJerman Hitler]]'s "[[Nazi Germany|ThirdReich ReichKetiga]]" ("{{lang|-de|Drittes Reich}}"), whichyang indigagas his[[Adolf visionHitler]], wouldyang lastia forcita-citakan abakal thousandberdiri yearsselama tosatu comesahasrawarsa ("''Tausendjähriges Reich''") buttetapi pada ultimatelykenyataannya lastedcuma forbertahan onlyselama 12 yearstahun (1933–1945).
TheFilsuf German thinkerJerman [[Arthur Moeller van den Bruck]] coinedmenciptakan the phrasefrasa "Third Reich Ketiga" and in 1923dan publishedmenerbitkan asebuah bookbuku titledberjudul ''[[Das Dritte Reich]]'' pada tahun 1923. LookingSesudah backmengilas atbalik [[GermanSejarah historyJerman|sejarah silam bangsa Jerman]], heia distinguishedmembabaknya twomenjadi separatedua periodszaman, anddan identifiedmenyamakannya them withdengan [[ThreeTiga ErasZaman|the ageszaman-zaman]] ofmenurut thepembabakan 12th-centuryyang Italiandibuat theologianteolog Italia abad ke-12, [[Joachim ofdari Fiore|Yoakim dari Fiore]]:
* theZaman [[HolyKekaisaran RomanRomawi EmpireSuci]] (beginningsejak withpenobatan [[CharlemagneKarel Agung]] inmenjadi ADkaisar pada tahun 800): the "First Reich Pertama", disamakan dengan ''The Age of theZaman [[God theAllah FatherBapa|FatherBapa]]'' anddan
* theZaman [[GermanKekaisaran EmpireJerman]], underdi bawah thepemerintahan [[House ofwangsa Hohenzollern]] (tahun 1871–1918): the "SecondReich ReichKedua", disamakan dengan ''The Age of theZaman [[God theAllah SonAnak|SonPutra]]''.
Setelah melewati masa jeda [[Republik Weimar]] (sejak tahun 1918), yang didominasi [[konstitusi]]onalisme, [[sistem parlementer|parlementerisme]], bahkan [[pasifisme]], kedua zaman itu diikuti oleh:
After the interval of the [[Weimar Republic]] (1918 onwards), during which [[constitution]]alism, [[Parliamentary system|parliamentarianism]] and even [[pacifism]] dominated, these were then to be followed by:
* the "ThirdReich ReichKetiga", disamakan dengan ''The Age of theZaman [[HolyRoh SpiritKudus]]''.
AlthoughMeskipun van den Bruck wastidak unimpressedterkesan bysaat Hitlerbertemu whendengan heHitler metpada him intahun 1922 and diddan nottidak joinbergabung thedengan [[partai Nazi Party]], neverthelessNazi themengadopsi Nazis adopted the termistilah "ThirdReich ReichKetiga" tountuk labeldijadikan thesebutan bagi [[totalitarianTotaliterisme|negara statetotaliter]] theyyang wantedhendak tomereka setdirikan upjika whenkelak theyberhasil gainedmenduduki powertampuk pemerintahan Jerman, whichcita-cita theyyang [[EnablingUndang-Undang ActPemberian of 1933Kuasa|succeededakhirnya interwujud doingpada intahun 1933]]. Later,Meskipun howeverdemikian, thekemudian Nazihari authoritiespara bannedpetinggi theNazi informalmengharamkan usepemakaian ofistilah "Third Reich Ketiga" throughoutyang thesebenarnya Germanbukan pressistilah inresmi thedi summerdalam ofsemua media massa Jerman pada musim panas tahun 1939, instructingdan itmemerintahkan topemakaian useistilah-istilah moreyang officiallebih termsresmi suchsaja, asseperti "German Reich Jerman", "GreaterReich GermanJerman ReichRaya", anddan "NationalNegara SocialistNasional Germany"Sosialis exclusivelyJerman".<ref>{{cite book |last=Schmitz-Berning |first=Cornelia |date=2000 |title=Vokabular des Nationalsozialismus |language=de |trans-title=Vocabulary of National Socialism |publisher=[[Walter de Gruyter]] GmbH & Co. KG |location=Berlin |pages=159–160 |url=https://books.google.com/books?id=9jmWOMks6bkC&q=drittes+reich&pg=PA607 |via=[[Google Books]]}}</ref>
Pada masa-masa awal Reich Ketiga, banyak [[bangsa Jerman|rakyat Jerman]] yang mengelu-elukan Hitler sebagai ''Mesias Jerman'', khususnya ketika ia menggelar [[pertemuan akbar Nürnberg|rapat akbar]]. Kemudian hari, rapat akbar dijadikan acara tahunan (dari tahun 1933 sampai 1938) di [[Nürnberg]] dan diselenggarakan pada tanggal-tanggal menjelang [[Ekuinoks September|Matahari melintasi khatulistiwa ke belahan bumi selatan]].
During the early part of the Third Reich many [[Germans]] also referred to Hitler as being the ''German Messiah'', especially when he conducted the [[Nuremberg rallies]],{{citation needed|date=August 2020}} which came to be held annually (1933–1938) at a date somewhat before the [[September equinox]] in [[Nuremberg]].
InDi adalam speechpidatonya heldpada ontanggal 27 November 1937, Hitler commented onmengutarakan [[Welthauptstadt Germania (city)|hisrencananya plansuntuk tomerubuhkan havesebagian majorbesar partskawasan ofkota Berlin torn downdengan andmaksud rebuiltuntuk]]:
{{blockquote|[...] einem tausendjährigen Volk mit tausendjähriger geschichtlicher und kultureller Vergangenheit für die vor ihm liegende unabsehbare Zukunft eine ebenbürtige tausendjährige Stadt zu bauen [...].}}
{{blockquote|[...] mendirikan, bagi suatu bangsa setua seribu tahun dengan warisan sejarah dan budaya sepurba seribu tahun, demi menyongsong masa depan nan terbentang tak terterawang di hadapannya, sebuah kota berdaya tahan seribu tahun yang sepadan kegemilangannya [...]}}
{{blockquote|[...] to build a millennial city adequate [in splendour] to a thousand-year-old people with a thousand-year-old historical and cultural past, for its never-ending [glorious] future [...]}}
Sesudah Adolf Hitler gagal mewujudkan pemerintahan seribu tahunnya, [[Takhta Suci|Vatikan]] mengeluarkan maklumat resmi yang menegaskan bahwa pernyataan-pernyataan milenial tidak dapat diajarkan tanpa menimbulkan masalah, dan bahwasanya nas-nas terkait di dalam Wahyu (disebut pula Apokalips) seharusnya dipahami dalam arti rohaniah. Sastrawan Katolik Bernard LeFrois mengemukakan di dalam bukunya sebagai berikut:
{{blockquote|text={{sic|Millenium}}: [...] Lantaran Jawatan Suci memaklumkan (pada tanggal 21 Juli 1944) bahwasanya tidaklah orang dapat mengajarkan tanpa menimbulkan masalah bahwa pada kedatangan-Nya yang kedua kali Kristus akan memerintah secara kasatmata bersama-sama segelintir orang saja (yang dibangkitkan dari maut) dari antara semua orang kudus-Nya sepanjang suatu masa sebelum tiba penghakiman terakhir dan menyeluruh, maka sepatutnya yang tercantum di dalam nas Wahyu 20:4–6 itu dimaknai sebagai suatu milenium rohaniah. Santo Yohanes menyajikan suatu ikhtisar sepak terjang Satan, serta pemerintahan rohaniah orang-orang kudus bersama Kristus di surga dan di dalam Gereja-Nya di muka bumi..|source=<ref>
After Adolf Hitler's unsuccessful attempt to implement a thousand-year-reign, [[Holy See|the Vatican]] issued an official statement that millennial claims could not be safely taught and that the related scriptures in Revelation (also called the Apocalypse) should be understood spiritually. Catholic author Bernard LeFrois wrote:
LeFrois, Bernard J. Eschatological Interpretation of the Apocalypse. ''The Catholic Biblical Quarterly'', VolJld. XIII, pphlmn. 17–20; CitedDikutip indi dalam: Culleton R. G. ''The Reign of Antichrist'', 1951. ReprintCetak ulang TAN Books, Rockford (IL), 1974, phlm. 9 anddan di indalam: ▼
{{blockquote|text={{sic|Millenium}}--><!-- PLEASE NOTE that "Millenium" is deliberately spelled incorrectly here, reflecting the mistake on the external page. --><!-- : [...] Since the Holy Office decreed (July 21, 1944) that it cannot be safely taught that Christ at His Second Coming will reign visibly with only some of His saints (risen from the dead) for a period of time before the final and universal judgment, a spiritual millenium is to be seen in Apoc. 20:4–6. St. John gives a recapitulation of the activity of Satan, and the spiritual reign of the saints with Christ in heaven and in His Church on earth.|source=<ref>
▲LeFrois, Bernard J. Eschatological Interpretation of the Apocalypse. ''The Catholic Biblical Quarterly'', Vol. XIII, pp. 17–20; Cited in: Culleton R. G. ''The Reign of Antichrist'', 1951. Reprint TAN Books, Rockford (IL), 1974, p. 9 and in:
{{cite book
| last1 = Culleton
| publication-date = 2009
| isbn = 9781505102918
| access-date = 30 AugustAgustus 2020
| quote = [...] Lantaran Jawatan Suci memaklumkan (pada tanggal 21 Juli 1944) bahwasanya tidaklah dapat diajarkan tanpa menimbulkan masalah bahwa pada kedatangan-Nya yang kedua kali Kristus akan memerintah secara kasatmata bersama-sama segelintir orang saja (yang dibangkitkan dari maut) dari antara semua orang kudus-Nya selama satu kurun waktu sebelum tiba penghakiman terakhir dan menyeluruh, maka sudah sepatutnya seribu tahun di dalam nas Wahyu 20:4–6 dimaknai sebagai suatu milenium rohaniah. Santo Yohanes menyajikan suatu ikhtisar sepak terjang Satan, serta pemerintahan rohaniah orang-orang kudus bersama Kristus di surga dan di dalam Gereja-Nya di muka bumi.
| quote = [...] Since the Holy Office decreed (July 21, 1944) that it cannot be safely taught that Christ at His Second Coming will reign visibly with only some of His saints (risen from the dead) for a period of time before the final and universal judgment, a spiritual millenium is to be seen in Apoc. 20:4–6. St. John gives a recapitulation of the activity of Satan, and the spiritual reign of the saints with Christ in heaven and in His Church on earth.
| via = [[Google Books]]
}}
</ref>}}
=== UtopianismUtopianisme ===
{{See also|ThreeTiga ErasZaman}}
Konsep-konsep milenialisme Kristen purba sudah melebar sampai ke luar ruang lingkup agama berabad-abad kemudian, manakala berbagai berbagai perumus teori mencampuradukkan dan memoles konsep-konsep itu dengan gagasan-gagasan tentang [[utopia]].
The early Christian concepts of millennialism had ramifications far beyond strictly religious concerns during the centuries to come, as various theorists blended and enhanced them with ideas of [[utopia]].
Sesudah kemunculan fikrah milenial perdana, dikembangkanlah filsafat [[Tiga Zaman]]. Rahib dan [[teologi|teolog]] Italia, [[Joachim dari Fiore|Yoakim dari Fiore]] (wafat tahun 1202) membabak seluruh perjalanan sejarah umat manusia menjadi tiga zaman, yaitu:
In the wake of early millennial thinking, the [[Three Eras|Three Ages]] philosophy developed. The Italian monk and [[Theology|theologian]] [[Joachim of Fiore]] (died 1202) saw all of human history as a succession of three ages:
# the Age of theZaman [[God theAllah FatherBapa|FatherBapa]] (thezaman [[OldPerjanjian TestamentLama]])
# the Age of theZaman [[God theAllah SonAnak|SonPutra]] (thezaman [[NewPerjanjian TestamentBaru]])
# Zaman [[Roh Kudus]] (zaman yang bermula sejak Kristus naik ke surga, dan [[Parakletos|Paraklitus]], Pribadi Tritunggal Mahakudus yang ketiga, diutus untuk menuntun umat beriman)
# the Age of the [[Holy Spirit]] (the age begun when Christ ascended into heaven, leaving the [[Paraclete]], the third person of the Holy Trinity, to guide the faithful)
Zaman Roh Kudus dipercaya bermula sekitar tahun 1260, dan sejak saat itu semua umat beriman akan menjalani kehidupan selaku rahib dan rubiah, diubah secara mistik dan dipenuhi dengan puji-pujian kepada Allah selama seribu tahun sampai tiba [[Pengadilan Terakhir|Hari Penghakiman]] yang mengakhiri sejarah planet Bumi.
It was believed{{by whom|date=August 2020}} that the Age of the Holy Spirit would begin at {{circa|1260}}, and that from then on all believers would live as monks, mystically transfigured and full of praise for God, for a thousand years until [[Judgment Day]] would put an end to the history of our planet.
Pembagian sejarah yang dibuat [[Joachim dari Fiore|Yoakim dari Fiore]] juga sangat memengaruhi gerakan [[Zaman Baru]], yang mentransformasikan filsafat Tiga Zaman menjadi istilah astrologis, mengait-ngaitkan [[Ekuinoks Maret|gerak Matahari melintasi khatulistiwa ke belahan bumi utara]] dengan bermacam-macam [[zodiak|rasi bintang]]. Berdasarkan skenario tersebut, Zaman Bapa adalah Zaman [[Aries]], Zaman Putra adalah Zaman [[Pises]], dan Zaman Roh Kudus adalah Zaman Baru [[Aquarius]]. Konon pada zaman yang sekarang ini disebut-sebut sebagai "[[Zaman Aquarius]]", akan terjadi beberapa perubahan besar bagi kemaslahatan umat manusia,<ref>
[[Joachim of Fiore]]'s divisions of historical time also highly influenced the [[New Age]] movement, which transformed the Three Ages philosophy into astrological terminology, relating the [[March equinox|Northern-hemisphere vernal equinox]] to different [[constellations of the zodiac]]. In this scenario the Age of the Father was recast{{by whom|date=August 2020}} as the Age of Aries, the Age of the Son became the Age of Pisces, and the Age of the Holy Spirit was called the Aquarian New Age. The current so-called "[[Age of Aquarius]]" will supposedly witness the development of a number of great changes for humankind,<ref>
{{cite book
| last1 = Bogdan
| publication-date = 2012
| isbn = 9780199996063
| access-date = 30 AugustAgustus 2020
| quote = Zaman Baru juga lazim didefinisikan dengan istilah-istilah astrologis, seperti Zaman Pises yang konon akan digantikan oleh Zaman Aquarius. Lompatan evolusi perkembangan umat manusia yang akan terjadi sebagai konsekuensinya kerap digambarkan sebagai pendahuluan dari suatu perubahan fundamental di dalam pemahaman akan hubungan umat manusia dengan alam semesta. Fikrah semacam ini berpuncak pada munculnya gerakan Zaman Baru pada dasawarsa 1960-an dan awal dasawarsa 1970-an, dengan penyifatan Zaman Aquarius sebagai perwujudan dari asas-asas holistik [...]. [...] Zaman Baru tersebut akan ditandai dengan perdamaian dan kerukunan.
| quote = The New Age was commonly also defined in astrological terms, with the Age of Pisces said to be supplanted by the Age of Aquarius. The consequent evolutionary leap in the development of humankind was often portrayed as heralding a fundamental change in the understanding of the relationship between human beings and the universe. Such thought culminated in the blossoming of the New Age movement of the 1960s and early 1970s, with its characterization of the Age of Aquarius as the embodiment of holistic principles [...]. [...] the New Age would be marked by peace and harmony.
| via = [[Google Books]]
}}
</ref> cerminan dari unsur-unsur yang lumrah dijumpai di dalam beberapa manifestasi paham milenialisme.<ref>
</ref> reflecting the typical features of some manifestations of millennialism.<ref>
Compare:
{{cite book
| page = 11
| isbn = 9781932792386
| access-date = 30 AugustAgustus 2020
| quote = Milenialisme transformasional cenderung menumbuhsuburkan program-program perubahan sosial yang radikal dan sering kali tidak realistis [...]. [...] Dewasa ini, bentuk milenialisme transformasional yang paling menonjol berasal dari gerakan-gerakan Zaman Baru yang dipicu oleh gelombang milenial dasawarsa 1960-an: komune-komune yang diselaraskan dengan lingkungan.
| quote = Transformational millennialism tends to foster programs of radical and often unrealistic social change [...]. [...] Currently, the most prominent form of transformational millennialism comes from the New Age movements set in motion by the millennial wave of the 1960s: environmentally harmonized communes.
| via = [[Google Books]]
}}
</ref> -->
== Baca juga ==
* Wessinger, Catherine. ed. ''The Oxford Handbook of Millennialism'' ([[Oxford University Press]], 2011) 768 pp. {{ISBN|978-0-19-530105-2}} [http://www.h-net.org/reviews/showrev.php?id=34266 online review]
* Wistrich, Robert. ''Hitler's Apocalypse: Jews and the Nazi Legacy'' (St. Martin's Press, 1985). ({{ISBN|0-312-38819-5}})
* {{cite book |title=The End of the World as We Know It: Faith, Fatalism, and Apocalypse in America |url=https://archive.org/details/endofworldaswekn0000wjci |last=Wojcik |first=Daniel |date=1997 |publisher=[[New York University Press]] |isbn=0-8147-9283-9}}
{{Refend}}
|