Kabupaten Cirebon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(29 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Tentang|kabupaten di Indonesia|kota bernama sama|Kota Cirebon}}
{{Kegunaan lain|Cirebon (disambiguasi)}}
{{kotak info Dati II Indonesia
| settlement_type = kabupaten
| nama = Kabupaten Cirebon
| translit_lang1_type = [[Aksara Sunda]]
| translit_lang1_type1 = [[Cacarakan]]/[[Hanacaraka]]
| translit_lang1_type2 = [[Pegon]]
| translit_lang1_type3 =
| translit_lang1_info = {{sund|ᮊᮘᮥᮕᮒᮨᮔ᮪ ᮎᮤᮛᮨᮘᮧᮔ᮪ }}
| translit_lang1_info1 = {{jv}}{{!}}ꦕꦶꦉꦧꦺꦴꦤ꧀
| translit_lang1_info2 = چيرٓبَون
| translit_lang1_info3 = Cirebon
| foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
| foto = Makam sunan gunung jati.jpg
|perrow = 2/2
| caption = Pemakaman [[Sunan Gunung Jati]]
|image1=Girl Cirebon Mask Dance.jpg
|caption1=Tari Topeng Cirebon
|image2=Makam sunan gunung jati.jpg
|caption2 = Pemakaman [[Sunan Gunung Jati]]
}}
| lambang = Coat of arms of Cirebon Regency.svg
| julukan = {{hlist|<!--Tidak usah memakai frasa kota-->Udang|<!--Tidak usah memakai frasa kota-->Bumi para wali}}
Baris 28 ⟶ 35:
| tanggal = 8 Agustus 1950<ref name="UU"/>
| hari jadi = {{tanggal lahir dan umur|1482|04|2}}
| nama kepala daerah = [[ImronWahyu RosyadiMijaya]] (Pj.)
| nama wakil kepala daerah = Wahyu Tjiptaningsih''lowong''
| nama sekretaris daerah = Hilmi Rivai
| nama ketua DPRD = Mohammad[[Sophi LuthfiZulfia]]
| luasref = <ref name="bps2021">{{cite book|title=Kabupaten Cirebon dalam Angka 2021|url=https://cirebonkab.bps.go.id/publication/2021/02/26/610d97a2185dfa5c2fb4b197/kabupaten-cirebon-dalam-angka-2021.html|year=2021|publisher=Badan Pusat Statistik|access-date=2022-02-03|archive-date=2022-02-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20220203153639/https://cirebonkab.bps.go.id/publication/2021/02/26/610d97a2185dfa5c2fb4b197/kabupaten-cirebon-dalam-angka-2021.html|dead-url=no}}</ref>
| luas = 1070,29
Baris 47 ⟶ 54:
| population_density_rank =
| population_rank =
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
| agama = [[Islam]] 99,54%<br> [[Kristen]] 0,43%<br>— [[Protestan]] 0,31%<br>— [[Katolik]] 0,12%<br>[[Agama Buddha|Buddha]] 0,02%<br>Lainnya 0,01%
|99,54% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 0,43% [[Kekristenan]]
** 0,31% [[Protestan]]
** 0,12% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,01% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,01% [[Hindu]] |0,01% Lainnya<ref>{{cite web|url=https://cirebonkab.bps.go.id/indicator/108/746/1/jumlah-penduduk-menurut-agama-dan-kecamatan.html|title=Jumlah Penduduk Menurut Agama dan Kecamatan (Jiwa), 2021-2023|website=Badan Pusat Statistik|publisher=[[Badan Pusat Statistik]]|accessdate=15 Juli 2024}}</ref>}}
| bahasa = {{bulleted list|[[Bahasa Indonesia]]|[[Bahasa Jawa]]|[[Bahasa Sunda Cirebon|Bahasa Sunda ]]|[[Bahasa Cirebon]]}}
| IPM = {{increase}} 69,12 {{small|(2021)}}<br> {{fontcolor|orange|sedang}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|title=Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021|website=www.bps.go.id|accessdate=2 Juli 2022|archive-date=2021-01-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210127193437/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|dead-url=no}}</ref>
Baris 62 ⟶ 76:
}}
 
'''Kabupaten Cirebon''' ([[Aksara Sunda]]: ᮊᮘᮥᮕᮒᮨᮔ᮪ ᮎᮤᮛᮨᮘᮧᮔ᮪) adalah [[kabupaten]] yang berada di [[bagian timur laut Provinsi [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. [[Ibu kota kabupaten]] ini terletak di [[Sumber, Cirebon|Kecamatan Sumber]]. Kabupaten iniCirebon berada di ujung bagian timur Provinsi Jawa Barat, serta menjadimerupakan pintu gerbang masuk Provinsi Jawa Barat dari wilayah timur [[Jawa|Pulau Jawa]]. Kabupaten Cirebon yang bentuk nonformalnya adalah '''Cirbon''' atau '''Cerbon''' merupakan produsen beras unggulan yang berada di [[Jalan Nasional Rute 1|Jalan Pantura]].
 
== Sejarah ==
{{utama|Kesultanan Cirebon}}
Kabupaten Cirebon awalnya merupakan bagian dari [[Kerajaan Tarumanagara]], lalu menjadi bagian dari [[Kerajaan Galuh]]. Setelah berdirinya [[Kesultanan Demak]] wilayah Cirebon masuk sebagai [[protektorat]] Kesultanan Demak, dimana banyak pasukan Demak yang menetap di daerah Pantura Jawa Barat seperti di daerah Cirebon, Indramayu, karawang, Jayakarta dan Serang. Kabupaten ini merupakan kabupaten terawal yang mengalami proses Islamisasi di Jawa barat, dimana proses ini dirintis oleh seorang pangeran [[Kerajaan Galuh|Galuh]] bernama [[Bratalegawa]] di abad ke-14. Setelah masuk [[Islam]], Bratalegawa meninggalkan ibu kota Galuh, [[Kawali]], untuk menyebarkan Islam di daerah Caruban Girang.<ref>{{Cite book|date=2003|url=https://books.google.com/books?id=nvPXAAAAMAAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=bratalegawa+caruban&q=bratalegawa+caruban&hl=en|title=Risalah: majalah da'wah Islamiyah|publisher=Yayasan Risalah Pers|language=id|access-date=2023-02-06|archive-date=2023-02-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20230206221642/https://books.google.com/books?id=nvPXAAAAMAAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=bratalegawa+caruban&q=bratalegawa+caruban&hl=en|dead-url=no}}</ref>
{{Tambah referensi bagian | date = Agustus 2022}}
 
Kemerdekaan Cirebon diawali dari kisah dari [[Kerajaan Sunda|Kerajaan Pajajaran]], yang kala itu diperintah oleh [[Sri Baduga Maharaja]]. Ia menikah dengan Nyai Subang Larang dan dikarunia 2 (dua) orang putra dan seorang putri. Putranya Pangeran Walangsungsang yang lahir pertama tahun 1423 M, lalu anak kedua putri Nyai Lara Santang yang lahir di tahun 1426 Masehi. Sedangkan anak bungsu mereka putra yang ketiga Raja Sengara lahir tahun di 1428 M. Pada tahun 1442 M Walangsungsang menikah dengan Nyai Endang Geulis Putri Ki Gedheng Danu Warsih dari Pertapaan Gunung Mara Api.
Kabupaten Cirebon awalnya merupakan bagian dari [[Kerajaan Tarumanagara]], lalu menjadi bagian dari [[Kerajaan Galuh]],setelah Bedirinya [[Kesultanan Demak]] Wilayah Cirebon masuk dalam wilayah Kesultanan Demak,banyak Pasukan Pasukan Demak yang menetap di pantura jawa barat antara lain di daerah cirebon,Indramayu,karawang,jayakarta dan Serang.Kabupaten ini merupakan kabupaten terawal yang mengalami proses Islamisasi di Jawa barat
 
era demak, dimana proses ini dirintis oleh seorang pangeran [[Kerajaan Galuh|Galuh]] bernama [[Bratalegawa]] di abad ke-14. Setelah masuk [[Islam]], Bratalegawa meninggalkan ibu kota Galuh, [[Kawali]], untuk menyebarkan Islam di daerah Caruban Girang.<ref>{{Cite book|date=2003|url=https://books.google.com/books?id=nvPXAAAAMAAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=bratalegawa+caruban&q=bratalegawa+caruban&hl=en|title=Risalah: majalah da'wah Islamiyah|publisher=Yayasan Risalah Pers|language=id|access-date=2023-02-06|archive-date=2023-02-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20230206221642/https://books.google.com/books?id=nvPXAAAAMAAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=bratalegawa+caruban&q=bratalegawa+caruban&hl=en|dead-url=no}}</ref>
 
Diawali dari kisah [[Kerajaan Sunda|Kerajaan Pajajaran]], yang kala itu diperintah oleh [[Sri Baduga Maharaja]]. Ia menikah dengan Nyai Subang Larang dikarunia 2 (dua) orang putra dan seorang putri, Pangeran Walangsungsang yang lahir pertama tahun 1423 Masehi, kedua Nyai Lara Santang lahir tahun 1426 Masehi. Sedangkan Putra yang ketiga Raja Sengara lahir tahun 1428 Masehi. Pada tahun 1442 Masehi Pangeran Walangsungsang menikah dengan Nyai Endang Geulis Putri Ki Gedheng Danu Warsih dari Pertapaan Gunung Mara Api.
 
Mereka singgah di beberapa petapaan antara lain petapaan Ciangkup di desa Panongan (Sedong), Petapaan Gunung Kumbang di daerah Tegal dan Petapaan Gunung Cangak di desa Mundu Mesigit, yang terakhir sampai ke Gunung Amparan Jati dan di sanalah bertemu dengan Syekh Datuk Kahfi yang berasal dari kerajaan Parsi. Ia adalah seorang Guru Agama Islam yang luhur ilmu dan budi pekertinya. Pangeran Walangsungsang beserta adiknya Nyai Lara Santang dan istrinya Nyai Endang Geulis berguru Agama Islam kepada Syekh Nur Jati dan menetap bersama Ki Gedheng Danusela adik Ki Gedheng Danuwarsih. Oleh Syekh Nur Jati, Pangeran Walangsungsang diberi nama Somadullah dan diminta untuk membuka hutan di pinggir Pantai Sebelah Tenggara Gunung Jati (Lemahwungkuk sekarang). Maka sejak itu berdirilah Dukuh Tegal Alang-Alang yang kemudian diberi nama Desa Caruban (Campuran) yang semakin lama menjadi ramai dikunjungi dan dihuni oleh berbagai suku bangsa untuk berdagang, bertani dan mencari ikan di laut.
Baris 89 ⟶ 99:
 
Peristiwa merdekanya Cirebon keluar dari kekuasaan Pajajaran tersebut, dicatat dalam sejarah tanggal Dwa Dasi Sukla Pakca Cetra Masa Sahasra Patangatus Papat Ikang Sakakala, bertepatan dengan 12 Shafar 887 Hijiriah atau '''2 April 1482 Masehi yang sekarang diperingati sebagai hari jadi Kabupaten Cirebon.'''
 
 
== Geografi ==
Baris 238 ⟶ 247:
{{utama|Daftar Bupati Cirebon}}
 
Bupati adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah kabupaten Cirebon. Bupati Cirebon bertanggungjawab kepada [[gubernur]] provinsi [[Jawa Barat]]. Saat ini, [[bupatiBupati]] atau kepala daerah yang menjabat di kabupaten Cirebon untuk periode 2019-2024 ialah [[Imron Rosyadi (politikus, lahir Desember 1961)|Imron Rosyadi]], dengan wakil bupati [[Wahyu Tjiptaningsih]]. Sebelumnya, Imron menjadi wakil bupati terpilih bersama bupati terpilih petahana [[Sunjaya Purwadi Sastra]], mereka menang pada [[Pemilihan umum Bupati Cirebon 2018]]. Namun, Sunjaya diberhentikan tepat di hari pelantikannya pada 17 Mei 2019, karena kasus [[korupsi]]. Sejak 17 Mei 2019, Imron kemudian menjadi pelaksana tugas bupati Cirebon, dan kemudian dilantik pada 1 Oktober 2019 di Aula Barat [[Gedung Sate]] [[Kota Bandung]] sebagai bupati Cirebon.<ref name="BP">{{cite web|url=https://www.suaramerdeka.com/nasional/pr-04111535/imron-rosyadi-resmi-dilantik-sebagai-bupati-cirebon|title=Imron Rosyadi Resmi Dilantik Sebagai Bupati Cirebon|first=Setiady|last=Dwi|date=1 Oktober 2019|website=www.suaramerdeka.com|accessdate=2 Juli 2022|archive-date=2022-07-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20220702110416/https://www.suaramerdeka.com/nasional/pr-04111535/imron-rosyadi-resmi-dilantik-sebagai-bupati-cirebon|dead-url=no}}</ref> Selanjutnya, [[Wahyu Tjiptaningsih]] dilantik menjadi wakil bupati Cirebon pada 10 Februari 2021. Wahyu adalah istri [[Sunjaya Purwadi Sastra]].<ref name="WBP">{{Cite news|url=https://www.merdeka.com/peristiwa/suami-terjerat-kasus-korupsi-wahyu-tjiptaningsih-dilantik-jadi-wakil-bupati-cirebon.html|title=Suami Terjerat Kasus Korupsi, Wahyu Tjiptaningsih Dilantik Jadi Wakil Bupati Cirebon|first=Aksara|last=Bebey|date=10 Februari 2021 2019|work=[[Merdeka.com]]|accessdate=2 Juli 2022|editor-last=Aliansyah|editor-first=Muhamad Agil|language=id|archive-date=2022-07-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20220702110407/https://www.merdeka.com/peristiwa/suami-terjerat-kasus-korupsi-wahyu-tjiptaningsih-dilantik-jadi-wakil-bupati-cirebon.html|dead-url=no}}</ref>
 
Selanjutnya, setelah masa jabatan Imron dan Ayu selesai pada 17 Mei 2024, penjabat Bupati Cirebon diberikan kepada [[Wahyu Mijaya]]. Ia dilantik oleh [[Penjabat]] [[Gubernur Jawa Barat]], [[Bey Machmudin]], tanggal 17 Mei 2024 di Aula [[Gedung Sate]], [[Kota Bandung]], [[Jawa Barat]].
<!--
{|class="wikitable sortable" style="text-align:center;"
!style="background: lavender;"|No
Baris 253 ⟶ 264:
|[[Imron Rosyadi (politikus, lahir Desember 1961)|Imron Rosyadi]]
|1 Oktober 2019
|17 Mei 2024
|''petahana''
|29<br><small>([[Pemilihan umum Bupati Cirebon 2018|2018]])
|<ref name="BP"/>
|[[Berkas:Wahyu_Tjiptaningsih.jpg|100px]]
|[[Wahyu Tjiptaningsih]]<br> (''Sejak 2021'')
|}-->
 
{| class="wikitable" style="background:#eeee; float:center; text-align:center"
! colspan="2" |Bupati
! Potret
! [[Daftar partai politik di Indonesia|Partai]]
! Mulai menjabat
! Selesai menjabat
! Masa jabatan
! Periode
! colspan="3"| [[Wakil Bupati Cirebon|Wakil]]
|-
|-
! style="background:{{Independen/meta/color}}" |
| <span>[[Wahyu Mijaya]]<br>(''penjabat'')<br />(lahir 1973)</span>
| [[Berkas:Wahyu Mijaya Pj Bupati Cirebon.jpg|90px]]
| [[Politikus independen|Nonpartisan]]
| 17 Mei 2024
| ''[[Daftar kepala daerah dan wakil kepala daerah petahana di Jawa Barat|Petahana]]''
| {{age in years and days|2024|5|17}}
| Transisi
| colspan="3"| ''Lowong''
|}
 
Baris 431 ⟶ 464:
==== Wana Wisata Ciwaringin ====
Hutan wisata dengan menampilkan keindahan alam dan banyak ditumbuhi oleh pohon kayu putih. Menyediakan lokasi bagi para penggemar jalan kaki dan arena ''motor cross''. Di lokasi ini juga terdapat [[Danau Ciranca]] bagi penggemar memancing. Berlokasi di [[Ciwaringin, Ciwaringin, Cirebon|Desa Ciwaringin]] [[Ciwaringin, Cirebon|Kecamatan Ciwaringin]], 17&nbsp;km dari [[Sumber, Cirebon|Kota Sumber]].
 
== Putra Putri Daerah ==
{{col|2}}
* [[Affandi]]
* [[Hasan Alwi]]
* [[Irish Bella]]
* [[Pitrajaya Burnama]]
* [[Rokhmin Dahuri]]
* [[Chitra Dewi]]
* [[Willem Anton Engelbrecht]]
* [[Victor Aristide Honig van den Bossche]]
* [[Saira Jihan]]
* [[Mohamad Kusnaeni]]
* [[Olaf J. de Landell]]
* [[Dirk Theodoor Uden Masman]]
* [[Yogie Suardi Memet]]
* [[Ronald Anton Meyer]]
* [[Djoko Munandar]]
* [[Arifin C. Noer]]
* [[Cecep Reza]] (alm.)
* [[Norbertus Riantiarno]]
* [[Willem Nicolaas Rose]]
* [[Hans Stam]]
* [[Kaboel Suadi]]
* [[Peggy Melati Sukma]]
* [[Alam Surawidjaja]]
* [[Catherine Surya]]
* [[Ricky Karanda Suwardi]]
* [[Jos Verdier]]
* [[Hans Vernes]]
* [[Nani Widjaja]] (almh.)
* [[Ilham Attirmidzi A.S]]
* Nining Indra Shaleh
* [[Candra Wijaya]]
* [[Rendra Wijaya]]
* [[Dewi Yull]]
* [[Helmy Faishal Zaini]]
* [[Charly Van Houten]]
* [[Muhammad Zuhal]]
* [[Claudia Emmanuela Santoso]]
* [[Mpok Atiek]]
* [[Helsi Herlinda]]
* [[Aty Fathiyah]]
* [[Helsi Herlinda]]
{{EndDiv}}
 
<gallery>
Berkas:Affandi.jpg|[[Affandi]] adalah seorang [[pelukis]] yang dikenal sebagai Maestro Seni Lukis [[Indonesia]].
Berkas:Zuhal3.jpg|[[Muhammad Zuhal]] adalah mantan Menristek, Mantan Menteri Negara Investasi Indonesia, dan mantan Dirut PLN.
</gallery>
 
== Galeri kuliner ==