SCTV: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→top: Teks kecil |
WillsonEP09 (bicara | kontrib) k Mengembalikan suntingan oleh MRTeamWiki (bicara) ke revisi terakhir oleh Raja Nine to Five Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(83 revisi perantara oleh 29 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{pp}}
{{Infobox television channel
| name = PT Surya Citra
| logo = SCTV Logo.svg
| logosize =
| logoalt =
| logocaption = Logo saat ini sejak 29 Januari 2005
|
| image_size =
| image_alt =
| alt =
|
| type = [[Jaringan televisi]]
| country = Indonesia
| broadcast area = Nasional
|
| tv_stations =
| tv_transmitters =
| affiliates =
| headquarters = SCTV Tower, [[Senayan City]], Jl. Asia Afrika Lot 19, [[Tanah Abang, Jakarta Pusat]]
| slogan = "Satu untuk Semua"
| language = Bahasa Indonesia
| picture_format =
| owner = [[Surya Citra Media]]
| parent = [[Elang Mahkota Teknologi]]
| key_people =
| sister_channels = {{Plainlist|
* [[RCTI]] {{small|(1990—1993)}}
* [[Elshinta TV]] {{small|(2011—2013)}}
* [[Moji]] {{small|(2004—sekarang)}}
* [[Indosiar]] {{small|(2011—sekarang)}}
<!-- Saluran saudara yang bersiaran diluar terestrial jangan dimasukkan kesini! -->
* [[Mentari TV]] {{small|(2021—sekarang)}}
}}
| launch_date = {{Start date|1990|08|24}}
| founder = {{Plainlist|
* [[Sudwikatmono]]
* Henry Pribadi
* [[
}}
| former_names = PT Surabaya Central Televisi (1989—1991)
| closed_date = <!-- {{End date|YYYY|MM|DD|df=y}} -->
| replaced_by =
| online serv 1 = [[Vidio]]
| online serv 2 = [[IndiHome TV]]
| online chan 2 = {{URL|https://indihometv.com/livetv/sctv|Tonton langsung}} (Hanya untuk Pelanggan [[IndiHome]])
| website = {{URL|www.sctv.co.id}}
}}
'''PT Surya Citra Televisi''' ('''SCTV''') adalah [[jaringan televisi]] [[swasta]] nasional Indonesia yang lahir pada 24 Agustus 1990. Awalnya SCTV hadir sebagai stasiun lokal di [[Surabaya]] dengan siaran terbatas. Perusahaan ini baru mendapatkan izin mengudara secara nasional pada Januari 1993.
== Sejarah ==
=== Televisi lokal ===
[[Berkas:DSCN0634.JPG|230px|jmpl|kiri|Kantor SCTV di Kota Surabaya, yang digunakannya sebagai pusat operasional sebelum bersiaran nasional. Kini, gedung tersebut menjadi kantor jaringan dan [[Stasiun relai televisi|transmisi]] SCTV wilayah Surabaya.]]
Peletakan baru pertama kantor SCTV dilakukan pada 10 November 1989, bertepatan dengan peringatan [[Hari Pahlawan]]. Selanjutnya pembangunan gedung yang berlokasi di Jalan Darmo Permai, Surabaya dimulai pada 1 Februari 1990 dihadiri oleh [[Menteri Penerangan]] [[Harmoko]].<ref name="SurabayaKita">{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p448.html |title=SURABAYA KITA: PELETAKAN BATU PERTAMA SCTV 1 FEBRUARI 1990 SORE |access-date=2021-02-08 |archive-date=2021-02-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210215021119/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p448.html |dead-url=no }}</ref> Modal awal dikeluarkan untuk membangun SCTV Rp150 miliar dengan dibantu oleh 200 karyawan. Sesuai dengan izin saluran terbatas, SCTV direncanakan memulai siaran terestrial, tetapi terbatas untuk pemirsa yang memiliki [[dekoder (televisi)|dekoder]].<ref>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p451.html |title=SURABAYA KITA: SCTV SUATU SAAT TAK PERLU DEKODER |access-date=2021-12-04 |archive-date=2021-12-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211204124433/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p451.html |dead-url=no }}</ref> Siaran percobaannya direncanakan pada Juni 1990 selama sebulan, tanpa menggunakan dekoder dalam waktu 8 jam/hari sebagai perkenalan ke publik.<ref name="mintalagudec">{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p454.html |title=SURABAYA KITA: SATU BULAN, SIARAN SCTV TANPA DEKODER |access-date=2021-12-04 |archive-date=2021-12-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211204124430/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p454.html |dead-url=no }}</ref>
Namun, pada Juli 1990 pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan yang mengizinkan televisi swasta bersiaran secara ''[[siaran gratis|free to-air]]''. Pada 1 Agustus 1990, dikeluarkan izin prinsip Deppen Dirjen RTF No. 1271E/RTF/K/VIII/1990 yang mengizinkan SCTV dapat diterima secara bebas tanpa dekoder.<ref>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526.html?&page=460 |title=JATI DIRI: ALHAMDULILLAH, TANPA DEKODER |access-date=2021-12-04 |archive-date=2021-12-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211204124427/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526.html?&page=460 |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://www.coursehero.com/file/p3afr9o/SSU-adalah-siaran-TV-yang-dapat-ditangkap-langsung-oleh-umum-melalui-pesawat/ |title=Ssu adalah siaran tv yang dapat ditangkap langsung.. |access-date=2021-12-04 |archive-date=2021-12-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211201192107/https://www.coursehero.com/file/p3afr9o/SSU-adalah-siaran-TV-yang-dapat-ditangkap-langsung-oleh-umum-melalui-pesawat/ |dead-url=no }}</ref><ref name="indo">{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=hFZGYmE9d1oC&pg=PA117&dq=RCTI+SCTV+1990&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi4ieyqx9ruAhXt7HMBHWuqBoAQ6AEwBXoECAUQAg#v=onepage&q=RCTI%20SCTV%201990&f=false |title=Televisi Jakarta di atas Indonesia |access-date=2021-02-08 |archive-date=2023-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230712024656/https://books.google.co.id/books?id=hFZGYmE9d1oC&pg=PA117&dq=RCTI+SCTV+1990&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi4ieyqx9ruAhXt7HMBHWuqBoAQ6AEwBXoECAUQAg#v=onepage&q=RCTI%20SCTV%201990&f=false |dead-url=no }}</ref> Akhirnya dengan izin baru berupa perjanjian bersama Direktur Yayasan TVRI bernomor No. 150/SP/Dir/TV/1990 dan 02/SPS/SCTV/VIII/1990, pada 24 Agustus 1990 Surabaya Central Televisi (SCTV) dapat memulai siarannya secara resmi dengan cakupan siaran beradius 80 km di Surabaya dan sekitarnya ([[Gresik]], [[Bangkalan]], [[Mojokerto]], [[Sidoarjo]], dan [[Lamongan]]).<ref name=leo/> Siaran resmi ini dimulai pada pukul 19.30 [[Waktu Indonesia Barat|WIB]], dengan penyampaian ucapan HUT TVRI dan pembukaan oleh seorang penyiar wanita. Program pertama yang ditayangkan adalah ''[[Brit Awards|The British Record Industrial Awards]]'', sebuah siaran penghargaan musik dari [[Britania Raya]].
Siaran perdana SCTV hanya berlangsung selama 1 jam 30 menit hingga pukul 21.00 WIB. Selanjutnya pada hari-hari berikutnya siaran SCTV, kemudian diperpanjang dari pukul 12.00 WIB-00.30 WIB pada akhir pekan atau dimulai dari 17.00 WIB pada hari kerja.<ref name=SurabayaKita/>
Meski pada saat itu masih berstatus televisi lokal di Surabaya, banyak merek terkemuka sempat mengiklankan produknya di SCTV. Di saat itu pula, SCTV dikenal sebagai "Saudara Kembar" dari stasiun TV [[RCTI]] Jakarta, karena SCTV selalu menayangkan acara-acara serupa yang disiarkan RCTI Jakarta meskipun berbeda jam tayang. Hal ini bisa terjadi karena keduanya melakukan kerjasama ''programming'' yang didorong oleh pemerintah walaupun keduanya memiliki perbedaan struktur kepemilikan dan manajemen.<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=SoPT3gcepkwC&pg=PT16&dq=RCTI+SCTV+1991+cooperating&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiVlePXxtruAhW58HMBHUcTC1IQ6AEwAXoECAYQAg#v=onepage&q=RCTI%20SCTV%201991%20cooperating&f=false |title=Imagi-Nations and Borderless Television: Media, Culture and Politics Across Asia |access-date=2021-02-08 |archive-date=2023-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230712024709/https://books.google.co.id/books?id=SoPT3gcepkwC&pg=PT16&dq=RCTI+SCTV+1991+cooperating&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiVlePXxtruAhW58HMBHUcTC1IQ6AEwAXoECAYQAg#v=onepage&q=RCTI%20SCTV%201991%20cooperating&f=false |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=5VrDCgAAQBAJ&pg=PA25&dq=RCTI+SCTV+kerjasama+1991&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjbspv9xtruAhXKdCsKHWnECWUQ6AEwAXoECAUQAg#v=onepage&q=RCTI%20SCTV%20kerjasama%201991&f=false |title=Pola Penggunaan Waktu Dalam Kehidupan Pelajar di Jawa Timur |access-date=2021-02-08 |archive-date=2023-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230712025207/https://books.google.co.id/books?id=5VrDCgAAQBAJ&pg=PA25&dq=RCTI+SCTV+kerjasama+1991&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjbspv9xtruAhXKdCsKHWnECWUQ6AEwAXoECAUQAg#v=onepage&q=RCTI%20SCTV%20kerjasama%201991&f=false |dead-url=no }}</ref> Alasan kerjasama ini adalah kemungkinan SCTV bisa mendapat program yang lebih murah karena membeli program yang sudah ditayangkan RCTI. (Bagaimanapun, SCTV pada 1991 justru sempat "tersandung" masalah karena programnya dituduh tidak mencerminkan masyarakat Surabaya dengan menyiarkan acara impor RCTI Jakarta, seperti ''Wok with Yan'' dan ''Basic Training'').<ref>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p17.html |title=Dalam menghadapi era persaingan, tvri programa 2 bersiap menandingi tv swasta |access-date=2022-11-19 |archive-date=2022-11-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221119041833/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p17.html |dead-url=no }}</ref> Selain dalam pemograman, kerjasama dengan RCTI juga dilakukan dalam hal teknis dan dengan [[magang]] calon karyawan SCTV dari Februari 1990.<ref name="mintalagudec"/> Upaya persiapan lain juga dilakukan dengan mengirim beberapa tenaga ahli ke luar negeri seperti [[Australia]] dan [[Amerika Serikat]].<ref name=henrypr/>
Setelah direncanakan sejak awal bersiaran, pada 14 September [[1991]] pancaran siaran SCTV dapat diperluas, menjangkau [[Kota Denpasar|Denpasar]], [[Bali]] dengan mendirikan sebuah televisi jaringan bernama [[SCTV Denpasar]].<ref name=bali>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p459.html |title=SURABAYA KITA: SCTV DIRENCANAKAN MENJANGKAU BALI, SIARAN PERCOBAAN 26 JULI 1990 |access-date=2021-12-04 |archive-date=2021-12-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211204124436/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p459.html |dead-url=no }}</ref>
=== Televisi nasional ===
[[Berkas:Liputan 6.jpg|jmpl|ka|Studio [[Liputan 6]] di SCTV Tower, Senayan City, Jakarta]]
[[Berkas:SCTV Tower, Senayan City - Jakarta.jpg|jmpl|ka|Kantor Pusat SCTV saat ini - SCTV Tower, Senayan City, Jakarta (sejak 2007)]]
Pada tanggal [[30 Januari]] 1993, berbekal SK [[Menteri Penerangan Republik Indonesia|Menteri Penerangan]] No. 04A/1993 (18 Januari 1993), SCTV mendapatkan izin mengudara secara nasional (bernomor 206/RTF/K/I/1993).<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=_IGWDwAAQBAJ&pg=PA32&dq=207/RTF/K/I/1993&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwinr4-c0Mv7AhXxlOYKHRI5DbQQ6AF6BAgIEAI#v=onepage&q=207%2FRTF%2FK%2FI%2F1993&f=false |title=Dasar-dasar Penyiaran: Sejarah, Organisasi, Operasional, dan Regulasi: Edisi 2 |access-date=2022-11-26 |archive-date=2022-11-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221126102548/https://books.google.co.id/books?id=_IGWDwAAQBAJ&pg=PA32&dq=207/RTF/K/I/1993&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwinr4-c0Mv7AhXxlOYKHRI5DbQQ6AF6BAgIEAI#v=onepage&q=207%2FRTF%2FK%2FI%2F1993&f=false |dead-url=no }}</ref> Namun, siarannya secara nasional baru resmi dilakukan pada tanggal 24 Agustus 1993 pukul 21.00 WIB, tepat saat SCTV berulang tahun yang ke-3. Terdapat 9 kota awal di Indonesia (selain Surabaya, Denpasar dan Mataram) dimana SCTV dapat dinikmati setelah bersiaran nasional, yaitu [[Banjarmasin]], [[Ambon]], [[Dili]], [[Balikpapan]], [[Jakarta]], [[Bandung]], [[Surakarta]], [[Yogyakarta]], dan [[Semarang]], yang selanjutnya pada akhir 1993 diperluas ke beberapa kota lain seperti [[Medan]], [[Manado]], [[Malang]], [[Pontianak]], [[Ujung Pandang]], [[Batam]], dan [[Palembang]]. Sebelum siaran nasional itu dimulai, SCTV melakukan siaran percobaan dengan memperpanjang jam siarnya (dari 12.00-01.00 WIB) menjadi 06.00-01.30/02.30 WIB selama 3 hari, yaitu mulai 20-23 Agustus 1993 dan membangun sejumlah stasiun transmisi di berbagai kota.<ref>{{Cite web |url=https://mobile.twitter.com/museumiklanindo/status/1562418902881079296/photo/2 |title=Iklan SCTV siaran nasional |access-date=2022-11-26 |archive-date=2023-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230712025200/https://twitter.com/museumiklanindo/status/1562418902881079296/photo/2 |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p419.html |title=RCTI DAN SCTV MENGUDARA SECARA NASIONAL |access-date=2022-11-26 |archive-date=2022-11-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221126044302/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p419.html |dead-url=no }}</ref><ref name=siapsiaran>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p52.html |title=Rcti-sctv siap siaran nasional |access-date=2022-11-26 |archive-date=2022-11-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221126044301/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p52.html |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p449.html |title=SCTV, MULAI 25 AGUSTUS 1993 TAMPIL MANDIRI, 24 AGUSTUS 1993 MALAM BERPISAH DGN RCTI |access-date=2021-02-08 |archive-date=2021-02-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210214224820/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p449.html |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p52.html |title=Pertelevisian di indonesia: "saat rcti 'bercerai' dengan sctv" |access-date=2022-11-26 |archive-date=2022-11-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221126044301/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p52.html |dead-url=no }}</ref>
Diberikannya izin SCTV untuk bersiaran nasional, berarti juga mengakhiri kerjasama dengan RCTI yang sudah dijalin sejak 1990. Sejak saat itu, program SCTV (kecuali berita) selalu berbeda dengan RCTI.<ref name=siapsiaran/> Namun, pada akhirnya kerjasama kedua pihak dalam ''programming'' berita benar-benar berakhir setelah SCTV mulai menghentikan program berita RCTI dan menyiarkan acara beritanya sendiri bernama [[Liputan 6]] sejak 20 Mei 1996 pukul 18.00. Kerjasama yang pada saat ini tersisa antara RCTI-SCTV (dan kemudian ditambah [[Indosiar]]), hanyalah dalam pengelolaan [[stasiun relai televisi|stasiun
Setelah itu, secara bertahap mulai tahun 1993 sampai dengan [[1998]], SCTV memindahkan basis operasi siaran nasionalnya dari Surabaya ke [[Jakarta]]. Mulanya, hanya kantor pusat yang berpindah (ke Wisma AKR, Kebon Jeruk, Jakarta Barat) ketika SCTV mulai bersiaran nasional, sedangkan operasional (seperti studio dan produksi program) masih berada di Surabaya (Jalan Darmo Permai) dengan alasan telah menanamkan investasi yang tidak kecil.<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=hnT23OkTHlMC&dq=SCTV+AKR&focus=searchwithinvolume&q=AKR |title=Proses pembahasan rancangan undang-undang tentang penyiaran menjadi undang-undang |access-date=2022-11-30 |archive-date=2022-11-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221130015550/https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=hnT23OkTHlMC&dq=SCTV+AKR&focus=searchwithinvolume&q=AKR |dead-url=no }}</ref>
Dalam periode yang sama, tepatnya di tanggal 1 Juni 1997, juga dilakukan ''rebranding'' dengan penggunaan slogan "SCTV NgeTop!" yang dimaknai sebagai upaya SCTV dan karyawannya untuk melakukan dan memberikan yang terbaik kepada pemirsanya
Pada tahun 2002, SCTV (dengan induknya yang bernama [[Surya Citra Media]]), mulai mencatatkan saham perdananya di [[Bursa Efek Jakarta]]. Tahun 2004, kanal SCTV di Surabaya pindah ke 34 UHF hingga 20 Desember 2022. Sejak tanggal 29 Januari 2005, SCTV mengubah logo dan slogannya menjadi "Satu Untuk Semua", sebagai harapan agar terus menjadi pilihan pemirsa dan berkarakter variatif-informatif.<ref name=liputan/> Di tahun berikutnya, SCTV berhasil memperoleh hak siar dalam ajang sepak bola bergengsi di dunia, [[Piala Dunia FIFA 2006]].
Baris 165 ⟶ 83:
== Kepemilikan ==
Sejarah SCTV bisa dikatakan terikat kuat dengan trah [[Soeharto]] selama awal beroperasinya. Pada awalnya, saat masih merupakan televisi lokal Surabaya, SCTV dikuasai oleh tiga pihak, yaitu [[Sudwikatmono]],
Pada tahun 2000, masuklah [[Eddy Kusnadi Sariaatmadja]], dari grup [[Elang Mahkota Teknologi]] dengan bendera PT Abhimata Mediatama (Sariaatmadja pada saat itu menggandeng Singleton Group [[Australia]] dan beberapa pihak lainnya untuk menyuntik modal di PT Abhimata).<ref name="kancutmerah">{{Cite web |url=https://kancutmerah.wordpress.com/2006/11/28/sctv-satu-untuk-dijual/ |title=sctv, satu untuk dijual |access-date=2021-02-20 |archive-date=2022-04-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220406063121/https://kancutmerah.wordpress.com/2006/11/28/sctv-satu-untuk-dijual/ |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=http://www.andreasharsono.net/2006/02/televisi-batavia.html |title=Televisi Batavia |access-date=2021-02-26 |archive-date=2021-11-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211117123344/http://www.andreasharsono.net/2006/02/televisi-batavia.html |dead-url=no }}</ref> Sebagian saham PT Mitrasari di SCTV kemudian beralih tangan kepada PT Abhimata. PT Abhimata dan PT Mitrasari kemudian mendirikan PT Cipta Aneka Selaras (kemudian berganti nama menjadi PT [[Surya Citra Media]]/SCM) sebagai induk perusahaan SCTV. Dalam posisi ini di tahun 2001, pihak yang terkait dengan Cendana masih menguasai sebagian kepemilikan SCTV, di mana Henry dan Sudwikatmono lewat sebagian saham di PT Mitrasari (yang mengendalikan induk SCTV, PT Cipta Aneka Selaras) serta Bambang-Gontha lewat PT Datakom (sebanyak 27% saham langsung di SCTV). Namun, kemudian kepemilikan mereka berangsur-angsur dilepas di mana PT Datakom melepaskan kepemilikannya di SCTV kepada SCM pada 1 Mei 2002<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=g9TsAAAAMAAJ&q=DATAKOM+SCTV&dq=DATAKOM+SCTV&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjinLry7_ruAhV9ILcAHfdqADIQ6AEwAHoECAAQAg |title=Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 14,Masalah 21-24 |access-date=2021-02-21 |archive-date=2023-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230712025714/https://books.google.co.id/books?id=g9TsAAAAMAAJ&q=DATAKOM+SCTV&dq=DATAKOM+SCTV&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjinLry7_ruAhV9ILcAHfdqADIQ6AEwAHoECAAQAg |dead-url=no }}</ref> dan Henry-Sudwikatmono melepaskan seluruh sahamnya di SCM (masing-masing Henry lewat PT Citrabumi Sacna sebanyak 25% dan Sudwikatmono lewat PT [[Indika Multimedia]] sebesar 14,42%) pada tahun 2005. Indika merupakan yang pertama melepas sahamnya, disusul Citrabumi pada 27 Juli 2005.<ref name="mail-archive.com">{{Cite web |url=https://www.mail-archive.com/bolaml@yahoogroups.com/msg20036.html |title=Re: [BolaML] SCTV payah & kampungan! Re: Titik Suharto bayar berapa ke SCTV?? |access-date=2022-08-17 |archive-date=2022-08-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220817184102/https://www.mail-archive.com/bolaml@yahoogroups.com/msg20036.html |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-411091/henry-pribadi-jual-semua-saham-di-sctv-ke-abhimata-mediatama |title=Henry Pribadi Jual Semua Saham di SCTV ke Abhimata Mediatama |access-date=2021-02-20 |archive-date=2021-08-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210805023823/https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-411091/henry-pribadi-jual-semua-saham-di-sctv-ke-abhimata-mediatama |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20190310084713-4-59701/eddy-sariaatmadja-obama-dan-harta-rp-182-t |title=Eddy Sariaatmadja, Obama dan Harta Rp 18,2 T |access-date=2021-02-20 |archive-date=2021-04-16 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210416192157/https://www.cnbcindonesia.com/news/20190310084713-4-59701/eddy-sariaatmadja-obama-dan-harta-rp-182-t |dead-url=no }}</ref> Praktis, sejak saat itu SCTV berada di bawah kendali keluarga Sariaatmadja sampai sekarang.<ref name="indo"/><ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=-DRZBwAAQBAJ&pg=PA14&dq=PT+Abhitama+mediatama&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiAgfve5q7uAhWGV30KHczxAr8Q6AEwAXoECAQQAg#v=onepage&q=PT%20Abhitama%20mediatama&f=false |title=Politics and the Media in Twenty-First Century Indonesia: Decade of Democracy |access-date=2021-01-22 |archive-date=2023-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230712025725/https://books.google.co.id/books?id=-DRZBwAAQBAJ&pg=PA14&dq=PT+Abhitama+mediatama&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiAgfve5q7uAhWGV30KHczxAr8Q6AEwAXoECAQQAg#v=onepage&q=PT%20Abhitama%20mediatama&f=false |dead-url=no }}</ref> Kepemilikan Eddy Sariaatmadja makin diperkuat, ketika ''partner'' lamanya, Singleton, ikut melepas sejumlah sahamnya di SCTV (secara tidak langsung) pada akhir 2004 karena dirasa kurang prospektif.<ref>{{Cite web |url=https://www.smh.com.au/business/stw-completes-sale-of-sctv-20050104-gdkfgn.html |title=STW completes sale of SCTV |access-date=2022-08-17 |archive-date=2022-08-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220817184105/https://www.smh.com.au/business/stw-completes-sale-of-sctv-20050104-gdkfgn.html |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://www.afr.com/companies/singleton-offloads-sctv-stake-20041023-jlmrd |title=Singleton offloads SCTV stake |access-date=2022-08-17 |archive-date=2022-08-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220817184103/https://www.afr.com/companies/singleton-offloads-sctv-stake-20041023-jlmrd |dead-url=no }}</ref>
Baris 177 ⟶ 95:
Seperti telah disebutkan, sejak 2005 saham induk SCTV, PT Surya Citra Media berada di bawah [[Elang Mahkota Teknologi]] (Emtek) via PT Abhimata Mediatama. Pada 2008, dilakukan restrukturisasi sehingga SCM kini di bawah langsung kendali Emtek. Tindakan ini dilakukan dengan menjual saham PT Abhimata Mediatama di SCM kepada Emtek.<ref>{{Cite web |url=https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-924985/emtek-kuasai-langsung-sctv?f771108bcj= |title=Emtek Kuasai Langsung SCTV |access-date=2021-01-22 |archive-date=2020-10-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20201017155627/https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-924985/emtek-kuasai-langsung-sctv?f771108bcj= |dead-url=no }}</ref>
==
=== Logo ===
{{Multiple image
Baris 183 ⟶ 101:
| direction = vertical
| width = 120
| image1 = SCTV
| caption1 = Logo pertama SCTV (20 Juli 1990
| image2 = SCTV lama.png
| caption2 = Logo kedua SCTV
| image3 = SCTV Indonesia 2003.svg
| caption3 = Logo ketiga SCTV (1 Agustus 2003
}}
Logo SCTV awalnya terdiri dari setengah sabit warna biru dan setengah lingkaran warna merah di atas serta persegi panjang berwarna abu-abu di bawah. Di tengah-tengah kedua bentuk tersebut, ada tulisan SCTV dengan [[fon komputer|jenis huruf]] [[Helvetica|Helvetica Black]]. Logo ini digunakan dari [[24 Agustus]] [[1990]] hingga [[29 Januari]] [[2005]]. Pertama kali dimunculkan pada siaran pertama SCTV, logo tersebut merupakan hasil sayembara ke publik. Dari 100 kandidat, kemudian terpilih 1 logo yang dirasa mampu merepresentasikan SCTV.<ref name=henrypr/> Sabit berwarna biru melambangkan langit dan setengah lingkaran merah melambangkan matahari, yang bermakna agar SCTV dapat memberikan pencerahan kepada pemirsa melalui tayangannya. Sabit tersebut membesar dari kanan ke kiri, yang merupakan simbol dari siaran SCTV yang menyebar ke berbagai tempat dan menasional.<ref name=ngetop/><ref>[https://web.archive.org/web/20050207005923/http://www.sctv.co.id/company/ LINTAS SEJARAH]</ref> Tercatat sempat terjadi beberapa perubahan minor pada logo ini, seperti pada 1997, di ''station identification''-nya digunakan logo yang menggunakan warna-warna lebih cerah (seperti matahari yang berubah dari merah menjadi kuning keemasan) sebagai cerminan semangat dan harapan;<ref name="sctvterancam"/> serta pada tahun 2003 dengan menghapuskan bayangan yang ada (sehingga warnanya solid) dengan tujuan agar lebih mudah diaplikasikan di layar televisi atau media promosi lainnya.<ref name=ngetop/>
Pada tanggal [[29 Januari]] [[2005]], dalam rangka penyegaran identitas, pada acara berjudul ''Satu Untuk Semua'',<ref>{{Cite web |url=https://koran.tempo.co/amp/budaya/32672/surya-citra-televisi-sctv-ganti-logo |title=Surya Citra Televisi (SCTV) Ganti Logo |access-date=2023-02-14 |archive-date=2023-02-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230214061300/https://koran.tempo.co/amp/budaya/32672/surya-citra-televisi-sctv-ganti-logo |dead-url=no }}{{subscription required}}</ref> SCTV mengubah logo barunya menjadi tulisan SCTV warna biru dengan jenis huruf
=== Slogan ===
{| class="wikitable" style="text-align: center;"
|+
!Judul Slogan
Baris 257 ⟶ 175:
=== Slogan spesial HUT ===
{| class="wikitable" style="text-align: center;"
|+
!Nama
Baris 381 ⟶ 299:
|''31 Tahun SCTV''
|1 Juni 2021
| rowspan="
|-
|''32 Tahun SCTV''
Baris 388 ⟶ 306:
|''33 Tahun SCTV''
|1 Juni 2023
|-
|''34 Tahun SCTV''
|26 Juni 2024
|}
== Acara ==
{{Informasi lebih lanjut|Daftar acara SCTV}}
Pada awal bersiaran, program SCTV tidak jauh berbeda dengan program RCTI sebagai hasil kerjasama mereka, namun jam penayangan acara-acaranya tidak sama. Setelah berpisah, SCTV kemudian memfokuskan siarannya pada acara-acara impor, terutama [[telenovela]] dan serial [[Mandarin]].<ref>{{Cite web |url=https://www.liputan6.com/showbiz/read/4045807/hut-ke-29-inilah-5-telenovela-ngetop-yang-pernah-tayang-di-sctv |title=HUT ke-29, Inilah 5 Telenovela Ngetop yang Pernah Tayang di SCTV |access-date=2021-11-02 |archive-date=2021-11-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211102082309/https://www.liputan6.com/showbiz/read/4045807/hut-ke-29-inilah-5-telenovela-ngetop-yang-pernah-tayang-di-sctv |dead-url=no }}</ref> Berbagai [[sinetron]] juga mulai diperkenalkan, walaupun kurang populer dan lebih menargetkan pasar perempuan. Setelah perubahan pada 1997, program sinetron ini kemudian mulai dijadikan acara utama, dengan nama "Sinetron Prima". Berbagai acara ini, seperti ''[[Deru Debu]]'', ''[[Kisah Cinta Ratu Pantai Selatan]]'',<ref name="Ratu Pantai Selatan">{{cite web|title=''Ratu Pantai Selatan'': Seruni Tampil sebagai Dewa Penolong|url=http://bintang.com/140198/tv_bios/sinetron/ratu.htm|first= |last= |date= |accessdate=26 Mei 2023|language= |website=Tabloid Bintang |archive-date=3 November 1999|archive-url=https://web.archive.org/web/19991103233351/http://bintang.com/140198/tv_bios/sinetron/ratu.htm|dead-url=yes}}</ref> ''[[Tersayang (sinetron)|Tersayang]]'', ''[[Wah Cantiknya]]'', ''[[Si Cecep]]'', dan ''[[Dewi Fortuna]]'' cukup dikenal oleh penonton.<ref>{{Cite web |url=https://www.liputan6.com/showbiz/read/2295961/25-sinetron-sctv-paling-fenomenal-bag-2 |title=25 Sinetron SCTV Paling Fenomenal (Bag. 2) |access-date=2021-11-02 |archive-date=2021-11-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211102082309/https://www.liputan6.com/showbiz/read/2295961/25-sinetron-sctv-paling-fenomenal-bag-2 |dead-url=no }}</ref> Selain acara diatas, SCTV juga memiliki acara berita di bawah bendera [[Liputan 6]].
Acara-acara ini kemudian
=== Olahraga ===
SCTV memiliki nama program olahraga di bawah jenama '''SCTV Sports''' yang menjadi rumah sepakbola Eropa dan olahraga dunia. Pada 22 Desember 2011, SCTV berhasil memenangkan bidding hak siar [[UEFA Champions League]], [[UEFA Europa League]], dan [[Piala Super UEFA|UEFA Super Cup]] untuk musim 2012/13 hingga musim 2014/15. SCTV mengucapkan terima kasih kepada [[RCTI]] dan [[Indovision]] atas penayangan hak siar UCL dan UEL selama 10 tahun berturut-turut. dan SCTV kembali menyiarkan UCL dan UEL untuk musim 2016/17 hingga musim 2017/18 setelah mendapatkan lisensi dari [[beIN Sports]] dan sebelumnya RCTI hanya menyiarkan UCL dan UEL selama semusim 2015/16. Pada bulan [[Agustus 2019]], SCTV kembali
Pada bulan April 2013, SCTV resmi menjadi pemegang hak siar [[Liga Utama Inggris]] musim 2013–2014 sampai 2015–2016 bersama [[Indosiar]] dan TV berlangganan [[Nexmedia]]. SCTV dan Indosiar akan menyiarkan 76 pertandingan Barclays Premier League atau 2 pertandingan per minggunya. SCTV diplot menyiarkan BPL Setiap Minggu pukul 22.30 WIB Sedangkan Indosiar hanya menyiarkan pertandingan BPL Setiap Sabtu pukul 21.30 WIB, Untuk seluruh pertandingan BPL, Capital One Cup dan FA Cup bisa dinikmati di Nexmedia. Tidak hanya Liga Utama Inggris, SCTV juga menyiarkan siaran langsung pertandingan Semifinal The [[FA Cup]] dan [[Piala EFL]] (sebelumnya Football League Cup) selama tiga musim yaitu 2013-14 hingga dan 2015-16 ditambah pertandingan [[FA Community Shield]] 2013, 2014, dan 2015 untuk melengkapi paket hak siar kompetisi/turnamen sepak bola Inggris juga dengan kerjasama [[beIN Sports]].<ref>{{Cite web |url=http://bola.kompas.com/read/2013/06/21/2039244/SCTV.Indosiar.dan.NexMedia.Tayangkan.Premier.League.di.Indonesia |title=SCTV, Indosiar, dan Nexmedia Tayangkan Premier League di Indonesia |access-date=2013-07-15 |archive-date=2013-06-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130627010137/http://bola.kompas.com/read/2013/06/21/2039244/SCTV.Indosiar.dan.NexMedia.Tayangkan.Premier.League.di.Indonesia |dead-url=no }}</ref> dan SCTV kembali menyiarkan Premier League hanya musim 2021-22 saja setelah mendapatkan lisensi dari [[Mola]] dan sebelumnya [[TVRI (saluran TV)|TVRI Nasional]] dan [[TVRI Sport HD]] hanya menyiarkan Premier League musim 2019-20 silam dan [[NET.]] menyiarkan Premier League musim 2020-21. Dan pada bulan April 2022, Emtek Group kembali lagi menjadi pemegang hak siar Premier League selama 3 musim ke depan yakni 2022-23 hingga 2024-25 bersama SCTV, Moji, Nex Parabola, Vidio dan Champions TV. Bisa dibilang, ini yang keempat kalinya SCTV menyiarkan pesta sepakbola bergengsi Eropa di Inggris terbesar di dunia tersebut sebagai saluran televisi dengan induk media [[Surya Citra Media|SCM]] dan [[Emtek Group]].
Baris 408 ⟶ 329:
Pada bulan [[Maret]] [[2022]], Emtek Group melalui SCTV mengumumkan bahwa resmi menjadi pemegang hak siar [[Piala Dunia FIFA 2022|FIFA World Cup Qatar 2022]] di [[Qatar]] bersama [[Indosiar]], [[Moji]], [[Mentari TV]], [[Vidio]], [[Nex Parabola]], dan [[Champions TV]]. Bisa dibilang, ini yang kedua kalinya SCTV menyiarkan pesta bola terbesar di dunia tersebut sebagai saluran televisi dengan induk media sendiri, setelah terakhir pada tahun [[Piala Dunia FIFA 2006|2006]] di [[Jerman]].
Pada bulan [[September]] [[2024]], SCTV kembali menyiarkan Premier League, UEFA Champions League dan UEFA Europa League untuk musim 2024/25 hingga musim 2026/27 setelah mendapatkan hak siar dan lisensi dari [[beIN Sports]].{{butuh rujukan}}<!-- sumber dari Instagram @sctv.sports, tapi cari sumber terpercaya terlebih dahulu, barulah tanda "butuh rujukan" boleh diganti. -->
== Penyiar ==
Baris 418 ⟶ 341:
''Keterangan: stasiun yang dicetak miring berarti masih berupa stasiun relai dan belum memiliki siaran lokalnya sendiri''.
{| class="wikitable sortable" style="text-align: center;"
!Nama Perusahaan
!Nama Stasiun
Baris 486 ⟶ 409:
|Indosiar Yogyakarta / Indosiar Solo
|-
|rowspan=
|SCTV Jambi
|[[Kota Jambi|Jambi]]
Baris 496 ⟶ 419:
|32 UHF
|Indosiar Palembang / Indosiar Lempuing
|-
|''SCTV Pangkalpinang''
|''[[Pangkal Pinang]]''
|39 UHF
|MetroTV Pangkalpinang
|-
|rowspan=11|PT Surya Citra Mediatama
Baris 739 ⟶ 667:
|SCTV Tuban
|-
|PT Untukmu Indonesia Kupang
|''SCTV Kupang''
|''[[Kupang]]''
Baris 745 ⟶ 673:
|MetroTV Kupang
|-
|PT Untukmu Indonesia Mamuju
|''SCTV Mamuju''
|''[[Mamuju]]''
Baris 751 ⟶ 679:
|[[RCTI]] Mamuju
|-
|PT Untukmu Indonesia Ternate
|''SCTV Ternate''
|''[[Ternate]]''
|40 UHF
|Trans TV Ternate
|}
Saat [[Timor Timur]] masih menjadi bagian Indonesia, SCTV tercatat sempat mengudara di kota [[Dili]] menggunakan kanal 11 VHF hingga 1999.<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=WDoqAQAAIAAJ&dq=RCTI+SCTV+DILI+11&focus=searchwithinvolume&q=DILI+ |title=World Radio TV Handbook |access-date=2023-01-14 |archive-date=2022-11-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221126045746/https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=WDoqAQAAIAAJ&dq=RCTI+SCTV+DILI+11&focus=searchwithinvolume&q=DILI+ |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://www.facebook.com/atambuabeluntt/photos/a.411984526230586/411984466230592 |title=Roni Mau Luma... |access-date=2023-01-14 |archive-date=2023-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230712030214/https://www.facebook.com/login/?next=https%3A%2F%2Fwww.facebook.com%2Fatambuabeluntt%2Fphotos%2Fa.411984526230586%2F411984466230592 |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://www.liputan6.com/news/read/591159/video-berkat-jasa-operator-pemancar-siaran-sctv-lancar |title=VIDEO Berkat Jasa Operator Pemancar, Siaran SCTV Lancar |access-date=2023-01-14 |archive-date=2022-11-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221126045748/https://www.liputan6.com/news/read/591159/video-berkat-jasa-operator-pemancar-siaran-sctv-lancar |dead-url=no }}</ref>
Beberapa kota lain di Indonesia juga sempat menerima siaran SCTV dalam kanal VHF sebelum berpindah ke UHF, seperti Mataram, Banjarmasin, Balikpapan dan Ambon.<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=vrUTAQAAMAAJ&q=(+UHF+35+)+,+MEDAN+(+UHF+35+)+,+PALEMBANG+(+UHF+32+)+MATARAM+(+VHF+11+)+,+DILI+(+VHF+...&dq=(+UHF+35+)+,+MEDAN+(+UHF+35+)+,+PALEMBANG+(+UHF+32+)+MATARAM+(+VHF+11+)+,+DILI+(+VHF+...&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjJhYXs-sv7AhUc1DgGHWYyAosQ6AF6BAgHEAI |title=Tempo, Volume 23 |access-date=2023-01-14 |archive-date=2022-11-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221126135016/https://books.google.co.id/books?id=vrUTAQAAMAAJ&q=(+UHF+35+)+,+MEDAN+(+UHF+35+)+,+PALEMBANG+(+UHF+32+)+MATARAM+(+VHF+11+)+,+DILI+(+VHF+...&dq=(+UHF+35+)+,+MEDAN+(+UHF+35+)+,+PALEMBANG+(+UHF+32+)+MATARAM+(+VHF+11+)+,+DILI+(+VHF+...&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjJhYXs-sv7AhUc1DgGHWYyAosQ6AF6BAgHEAI |dead-url=no }}</ref>
== Daftar komplek pemancar ==
Berikut ini adalah daftar alamat komplek pemancar stasiun transmisi dan relay televisi yang berada di kantor pusat SCTV.
{| class="wikitable sortable" style="text-align: center;"
!Stasiun Transmisi/Relay
!Alamat
!Desa/Kecamatan
!Kabupaten/Kota
!Provinisi
!Kode Pos
|-
|Bandung
|Kampung Gandrung (RT 02/RW 10)
|Jambudipa, Cisarua
|Bandung Barat
| rowspan="2" |[[Jawa Barat]]
|
|-
|Cirebon
|Jl. Dukuh No. 1
|Padabeungliar, Pasawahan
|Cirebon
|
|-
|Semarang
|Jl. Bukit Puncak No. 5
|Gombel
|Semarang
|Jawa Tengah
|
|-
|Surabaya
|Jl. Pattimura
|
|Surabaya
|Jawa Timur
|
|}
== Manajemen ==
Baris 816 ⟶ 776:
| 2015
|-
|
| Sutanto Hartono
| 2015
| sekarang
|}
=== Direksi saat ini ===
Struktur dewan direksi SCTV saat ini adalah sebagai berikut:
Baris 835 ⟶ 794:
|-
| 2
|
| Direktur Penjualan dan Pemasaran
|-
Baris 843 ⟶ 802:
|-
| 4
|
| Direktur Pemrograman<br>(juga produser [[SinemArt]])
|}
=== Komisaris saat ini ===
Struktur dewan komisaris SCTV saat ini adalah sebagai berikut:
Baris 856 ⟶ 814:
|-
| 1
| [[
| Komisaris Utama
|-
| 2
|
| rowspan="3" | Komisaris
|-
| 3
| Budi Harianto
|-
| 4
| Suryani Zaini
|}
Baris 891 ⟶ 843:
* {{facebook|sctv}}
* {{instagram|sctv}}
* {{tiktok|sctv_}}
* {{twitter|sctv}}
* {{youtube|user=SCTVIndonesia}}
|