Sinta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
M. Adiputra (bicara | kontrib)
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{otheruses|Sinta (disambiguasi)|Sita (disambiguasi)}}
{{untukredirect|Sita|pengambilalihan aset karena pelanggaran|penyitaan}}
{{TMH Infobox|
| Image = Sita in exile.jpg
Baris 57:
Berkat bantuan [[Sugriwa]] raja bangsa Wanara, serta [[Wibisana]] adik Rahwana, [[Rama]] berhasil mengalahkan [[Kerajaan Alengka]]. Setelah kematian [[Rahwana]], Rama pun menyuruh [[Hanoman]] untuk masuk ke dalam istana menjemput Sinta. Hal ini sempat membuat Sinta kecewa karena ia berharap Rama yang datang sendiri dan melihat secara langsung tentang keadaannya.
 
Setelah mandi dan bersuci, Sinta menemui Rama. Rupanya Rama merasa sangsi terhadap kesucian Sinta karena istrinya itu tinggal di dalam istana musuh dalam waktu yang cukup lama. menyadari hal itu, Sinta pun menyuruh Laksmana untuk mengumpulkan kayu bakar sebanyak-banyaknya dan membuat api unggun. Tak lama kemudian Sinta melompat ke dalam api tersebut. Dari dalam api tiba-tiba muncul [[Dewa Brahma]] dan [[Dewa Agni]] mengangkat tubuh Sinta dalam keadaan hidup. Hal ini membuktikan kesucian Sinta sehingga Rama pun dengan lega menerimanya kembali.
 
== Kehidupan selanjutnya ==
Baris 64:
[[Rama]] merasa tertekan mendengar suara sumbang tersebut. Ia akhirnya memutuskan untuk membuang Sinta yang sedang mengandung ke dalam hutan. Dalam pembuangannya itu, Sinta ditolong seorang [[resi]] bernama [[Walmiki]] dan diberi tempat tinggal.
 
Beberapa waktu kemudian, Sinta melahirkan sepasang anak kembar diberi nama [[Lawa]] dan [[Kusa]]. Keduanya dibesarkan dalam asrama Resi Walmiki dan diajari nyanyian yang mengagungkan nama [[Rama]]candra, ayah mereka.
 
Suatu ketika Rama mengadakan upacara ''[[Aswamedha]]''. Ia melihat dua pemuda kembar muncul dan menyanyikan sebuah lagu indah yang menceritakan tentang kisah perjalanan dirinya dahulu. Rama pun menyadari kalau kedua pemuda tersebut yang tidak lain adalah Lawa dan Kusa merupakan anak-anaknya sendiri.
 
== Akhir riwayat ==
Atas permintaan [[Rama]] melalui [[Lawa]] dan [[Kusa]], Sinta pun dibawa kembali ke [[Ayodhya]]. Namun masih saja terdengar desas-desus kalau kedua anak kembar tersebut bukan anak kandung Rama. Mendengar hal itu, Sinta pun bersumpah jika ia pernah berselingkuh maka bumi tidak akan sudi menerimanya.
 
Tiba-tiba bumi pun terbelah. [[Dewi]] [[Pertiwi]] muncul dan membawa Sinta masuk ke dalam tanah. Menyaksikan hal itu Rama sangat sedih. Ia pun menyerahkan takhta Ayodhya dan setelah itu bertapa di Sungai Gangga sampai akhir hayatnya.