Kerusuhan Tarakan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sanusi2121 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Mengembalikan suntingan oleh 36.75.73.14 (bicara) ke revisi terakhir oleh Nyilvoskt
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(10 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 4:
| image =
| caption =
| date = 26 September - 29 September 2010
| place = [[Kota Tarakan]], [[Kalimantan Timur]]
| coordinates = {{coord|3.377073|117.532897}}
Baris 23:
| casualties = 500
| fatalities =
| injuries = korban dari suku bugis: 500 korbanorang.
korban dari suku tidung: 4 orang
 
| arrests =
| detentions =
Baris 33 ⟶ 35:
}}
 
'''Kerusuhan Tarakan''' adalah sebuah insiden keamanan yang melibatkan dua kelompok wargamassa di [[Kota Tarakan]]. yangKerusuhan dimulai pada tanggal [[26 September]] [[2010]].
 
== Kronologi ==
Pada tanggal [[26 September]] [[2010]], terjadi perselisihan antara dua kelompok pemuda di kawasan Perumahan [[Juata Permai, Tarakan Utara, Tarakan|Juata Permai]]<ref>[http://www.detiknews.com/read/2010/09/27/165038/1449696/10/bentrok-antarwarga-di-kota-tarakan1-orang-tewas detikNews - Bentrok Antarwarga di Kota Tarakan, 1 Orang Tewas. Diakses pada 2 Oktober 2010]</ref> yang mengakibatkan seorang pemuda bernama Abdul Rahmansyah terluka di telapak tangan. Abdul pulang ke rumah untuk meminta pertolongan dan diantar pihak keluarga ke RSU Tarakan untuk berobat.
 
Pada 27 September sekitar pukul 00.30 WitaWITA, Abdullah (56), orang tua Abdul Rahmansyah, beserta enam orang yang merupakan keluarga dari [[suku Tidung]] berusaha mencari para pelaku pengeroyokan dengan membawa senjata tajam berupa [[mandau]], [[parang]], dan [[tombak]]. Mereka mendatangi sebuah rumah yang diduga sebagai rumah tinggal salah seorang dari pengroyok di Perum Korpri.
 
Penghuni rumah yang mengetahui rumahnya akan diserang segera mempersenjatai diri dengan senjata tajam berupa badik dan parang. Setelah itu, terjadilah perkelahian antara kelompok Abdullah dan penghuni rumah tersebut yang adalah warga suku Bugis Letta. Abdullah meninggal dengan kondisi kedua tangannya terpotong akibat ditebas senjata tajam.<ref>[[Suku Pattinjo]] terdiri atas Letta-[[Batulappa, Pinrang|Batulappa]]-Kassa berasal dari [[Daftar bahasa di Sulawesi#Rumpun bahasa Sulawesi Selatan|rumpun Sulawesi Selatan]]</ref><ref>[http://www.ethnologue.com/show_language.asp?code=ptt Enrekang]</ref><ref>[http://nusantara.tvone.co.id/berita/view/44058/2010/09/27/bentrok_di_tarakan_tewaskan_satu_warga/ tvOne - Bentrok di Tarakan Tewaskan Satu Warga] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100930155025/http://nusantara.tvone.co.id/berita/view/44058/2010/09/27/bentrok_di_tarakan_tewaskan_satu_warga |date=2010-09-30 }}. Diakses pada 2 Oktober 2010</ref><ref name="Tarakan">[http://regional.kompas.com/read/2010/09/29/11593062/Inilah.Kronologi.Bentrok.di.Tarakan-3 Kompas - Kronologi Bentrok di Tarakan]. Diakses pada 2 Oktober 2010</ref>
 
Pukul 01.00 WitaWITA, sekitar 50 orang dari kelompok suku Tidung menyerang Perum Korpri. Para penyerang membawa mandau, parang, dan tombak. Mereka merusak rumah Noordin, warga suku Bugis Letta.
 
Pukul 05.30 WitaWITA terjadi pula aksi pembakaran rumah milik Sarifudin, warga suku Bugis Letta, yang juga tinggal di Perum Korpri.
Pukul 06.00 WitaWITA, sekitar 50 orang dari suku Tidung mencari Asnah, warga suku Bugis Letta. Namun, ia diamankan anggota Brimob.
Pukul 10.00 WitaWITA, massa kembali mendatangi rumah tinggal Noordin, warga suku Bugis Letta dan langsung membakarnya.
Pukul 11.00 WitaWITA, massa kembali melakukan perusakan terhadap empat sepeda motor yang berada di rumah Noordin.
Pukul 14.30 WitaWITA, Abdullah, korban tewas dalam pertikaian dini hari, dimakamkan di Gunung Daeng, Kelurahan [[Sebengkok, Tarakan Tengah, Tarakan]].
Pukul 18.00 WitaWITA, terjadi pengeroyokan terhadap Samsul Tani, warga suku Bugis, warga Memburungan, Kecamatan Tarakan Timur, Kota Tarakan, oleh orang tidak dikenal.
Pukul 18.00 WitaWITA, personel gabungan dari Polres Tarakan (Sat Intelkam, Sat Reskrim, dan Sat Samapta) diperbantukan untuk mengamankan tempat kejadian perkara.
 
Pukul 20.30 Wita hingga 22.30 Wita, berlangsung pertemuan yang dihadiri unsur pemda setempat, seperti Wali Kota Tarakan, Sekda Kota Tarakan, Dandim Tarakan, Dirintelkam Polda Kaltim, Dansat Brimob Polda Kaltim, Wadir Reskrim Polda Kaltim, serta perwakilan dari suku Bugis dan suku Tidung. Pertemuan berlangsung di Kantor Camat Tarakan Utara.