Oerip Soemohardjo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
ZulkfiKarim (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Cyduck (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(12 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 24:
| unit =
| commands =
| battles = [[Perang Dunia II]]{{bulleted list|br}}[[Revolusi Nasional Indonesia]]|{{tree list}}
**[[Agresi Militer Belanda I|Operasi Produk]]}}
| battles_label = Operasi
| awards = [[Pahlawan Nasional Indonesia]]
Baris 31 ⟶ 32:
| signature =
| website = <!-- {{URL|example.com}} -->
| office = Panglima Tentara Nasional Indonesia{{!}}PanglimaKepala TKRStaf Tentara Keamanan Rakyat
| termend = November 1948
| termstart = 5 Oktober 1945
| predecessor = [[Jenderal Besar]] [[TNI]] [[Soedirman]]
| successor = [[Letjen]] [[TNI]] [[T.B. Simatupang]]
| order = Ke -1
| president = [[Soekarno]]
| primeminister = [[Sutan Syahrir]]<br>[[Amir Syarifudin]]<br>[[Mohammad Hatta]]
}}
[[Jenderal TNI]] ([[Anumerta]]) [[Raden]] ''' Oerip Soemohardjo''' (<!--{{IPA-id|uˈrɪp sumoˈhardʒo|}}; -->[[Ejaan Yang Disempurnakan|EYD]]: [[Raden]] '''Urip Sumoharjo'''; {{lahirmati||22|2|1893||17|11|1948}}) adalah seorang jenderal dan kepala staf umum [[Tentara Nasional Indonesia]] pertama pada masa [[Revolusi Nasional Indonesia]]. Lahir di [[Purworejo]], [[Hindia Belanda]], Oerip kecil adalah anak nakal yang sudah memperlihatkan kemampuan memimpin sejak usia dini. Orangtuanya menginginkan dirinya untuk mengikuti jejak kakeknya sebagai [[bupati]], oleh sebab itu, setamat sekolah dasar, ia dikirim ke Sekolah Pendidikan Pegawai Pribumi ([[OSVIA]]) di [[Magelang]]. Ibunya wafat saat ia menjalani tahun kedua di sekolah, dan Oerip berhenti sekolah untuk mengikuti pelatihan militer di [[Meester Cornelis]], [[Jakarta|Batavia]] (kini Jatinegara, Jakarta). Setelah lulus pada tahun 1914, ia menjadi letnan di ''[[Koninklijk Nederlands-Indische Leger]]'' (KNIL), tentara pemerintah kolonial Belanda. Bertugas selama hampir 25 tahun, ia ditempatkan di tiga pulau berbeda dan dipromosikan beberapa kali, dan akhirnya menjadi perwira [[pribumi]] dengan pangkat tertinggi di KNIL.
Baris 102 ⟶ 105:
Oerip menerima sejumlah [[Daftar tanda kehormatan di Indonesia|tanda kehormatan dari pemerintah]] secara [[anumerta]], termasuk [[Bintang Sakti]] (1959), [[Bintang Mahaputra]] (1960),{{sfn|Pemerintah Kota Jakarta, Oerip Soemohardjo}} [[Bintang Republik Indonesia Adipurna]] (1967),{{sfn|Sekretariat Negara Republik Indonesia, Bintang Republik Indonesia}} dan [[Bintang Kartika Eka Paksi|Bintang Kartika Eka Pakçi Utama]] (1968).{{efn|Bintang Sakti adalah tanda kehormatan militer tingkat tinggi bagi yang menunjukkan keberanian melampaui panggilan tugas.{{sfn|UU No. 20/2009|pp=4, 10, 23}}. Bintang Mahaputra adalah tanda kehormatan tingkat tinggi bagi orang-orang yang telah membantu pembangunan Indonesia, menjadi ahli dalam bidang tertentu, atau secara luas diakui atas pengorbanan mereka bagi negara.{{sfn|UU No. 20/2009|pp=4, 9, 23}} Bintang Republik Indonesia adalah tanda kehormatan tertinggi yang diberikan bagi warga sipil; hanya delapan tokoh yang telah menerima kelas Adipurna.{{sfn|Sekretariat Negara Republik Indonesia, Bintang Republik Indonesia}}{{sfn|Saragih 2012, SBY bestows honors}} Bintang Kartika Eka Pakçi Utama adalah tanda kehormatan militer tingkat rendah yang dianugerahkan kepada orang-orang yang telah membantu pembangunan tentara melampaui panggilan tugas. Utama adalah kelas tertinggi.{{sfn|UU No. 20/2009|pp=4, 10, 23}}}}{{sfn|Pemerintah Kota Jakarta, Oerip Soemohardjo}} Pada tanggal 10&nbsp;Desember 1964, Oerip ditetapkan sebagai [[Pahlawan Nasional Indonesia]] melalui Keputusan Presiden No. 314 Tahun 1964. Soedirman juga dinyatakan sebagai pahlawan nasional oleh keputusan yang sama.{{sfn|Sekretariat Negara Republik Indonesia, Daftar Nama Pahlawan}}
 
Pada tanggal 22&nbsp;Februari 1964, akademi militer Indonesia di Magelang mendedikasikan sebuah tugu untuk dirinya, dan menggambarkan Oerip sebagai "seorang putra Indonesia yang mengagungkan karya daripada kata, yang mengutamakan Dharma daripada minta."{{sfn|Soemohardjo-Soebroto|1973|pp=135–136}} Gereja Katolik di akademi tersebut juga mempersembahkanmenyimpan sebuahpiala dedikasidari untuk[[Paus Paulus VI]] yang dibawa oleh [[Justinus Darmojuwono|Kardinal Monsinyur Darmojuwono]] pada natal 1964, yang bertuliskan "''In memori ducis militum Benedicti Oerip Soemohardjo pro Aede sacra Pro aede sacra, Academiae militaris, Indonesianae, D.D., Anno MCMLXIV''"<ref name="Matanasi 2020"/>{{sfn|Imran|1983|p=120}} dan sejak tahun 1965 disimpan sebagai dedikasi untuk Oerip, yang berawal dari perbincangan antara Rohmah dan teman [[misionaris]]nya.{{sfn|Imran|1983|p=90}} Beberapa jalan juga dinamakan untuk menghormati Oerip, termasuk di kampung halamannya Purworejo, {{sfn|Google Maps, Purworejo}} di Yogyakarta,{{sfn|Google Maps, Yogyakarta}} dan di ibu kota Jakarta.{{sfn|Google Maps, Jakarta}}
 
== Dalam budaya populer ==
* Dalam film ''[[Jenderal Soedirman (film)|Jenderal Soedirman]]'' (2015), Oerip Soemohardjo diperankan oleh [[Landung Simatupang]].
 
== Catatan ==
Baris 382:
}}
 
{{Persondata
|NAME = Soemohardjo, Oerip
|ALTERNATIVE NAMES =
|SHORT DESCRIPTION = Indonesian general
|DATE OF BIRTH = 22 February 1893
|PLACE OF BIRTH = [[Purworejo]], [[Dutch East Indies]]
|DATE OF DEATH = 17 November 1948
|PLACE OF DEATH = [[Yogyakarta]], Indonesia
}}
{{DEFAULTSORT:Soemohardjo, Oerip}}
[[Kategori:Artikel mengandung aksara Belanda]]
Baris 407 ⟶ 398:
[[Kategori:Penerima Bintang Republik Indonesia Adipradana]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Adipradana]]
[[Kategori:Tokoh yang berpindah agama dari Islam ke Katolik]]