Keresidenan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Ahmed Fikrie (bicara | kontrib)
k Melengkapi informasi
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(38 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{globalizeGlobalkan|article|Hindia Belanda/2=[[Indonesia|date=Oktober 2022]]}}
'''Keresidenan''' (bentuk tidak baku: '''karesidenan''') adalah sebuah daerah [[pembagian administratif|administratif]] yang dikepalai oleh [[Residen (gelar)|residen]].<ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=Keresidenan|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/keresidenan|title=Keresidenan|last=|first=|date=|website=KBBI Daring|publisher=[[Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa]], [[dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan KebudayaanTeknologi Republik Indonesia]]|access-date=18 Januari 2019}}</ref> Menurut sejarah, pembagian administratif jenis keresidenan hanya pernah digunakan di [[Kepresidenan dan provinsi di India Britania|India Britania]] dan, [[KemaharajaanRaj Britania|kemaharajaan KunoRaya]], dan [[Hindia Belanda]] serta penerusnya [[Indonesia]] dan negara bagian [[Melaka]] di [[Malaysia]].
 
Semenjak krisis pada tahun 1950-an, sudah tidak ada keresidenan lagi keresidenan dan yang muncul faktor kekuasaannya adalah [[kabupaten]]. Keresidenan kemudian dikenal dengan istilah "Pembantupembantu Gubernurgubernur". Istilah ini sudah tidak digunakan lagi, tapi sebutan "eks- keresidenan" masih dipakai secara informal. Setelah itu, muncul [[Tata nama|nomenklatur]] baru yaitu '''Badan Koordinasi Wilayah''' (Bakorwil) yang berada di bawah pemerintahan [[provinsi]]. Kepala Bakorwil tidak memiliki kewenangan otonom dan administatif karena hanya bertugas mengkoordinasikan hal-hal tertentu kepada [[wali kota]] atau [[bupati]]. Cakupan Bakorwil tidak sama dengan keresidenan., misalnya SemisalProvinsi [[Jawa Tengah]],; eks keresidenanKeresidenan [[Keresidenan Kedu|Kedu]], Keresidenan [[Keresidenan Banyumas|Banyumas]], dan Keresidenan [[Keresidenan Pekalongan|Pekalongan]] masuk dalam satu Bakorwil.
 
Pengaruh pemberlakuan sistem keresidenan di Indonesia tampak pada pembagian pelat nomor ([[Tanda Nomor Kendaraan Bermotor Indonesia|tanda kendaraan bermotor]]) hingga sekarangsaat ini.
 
== Sejarah ==
Baris 19:
[[Hindia Belanda]] dikuasai [[Imperium Britania|Britania Raya]] pada 1811 dengan menempatkan Letjen [[Thomas Stamford Raffles]]. Ia memerintah bekas jajahan Belanda ini dengan membagi-bagi [[Jawa|Pulau Jawa]] menjadi beberapa keresidenan (''residency'' dalam [[bahasa Inggris]]). Keresidenan-keresidenan ini dikepalai oleh para residen bangsa [[Eropa]]. Residen-residen ini membawahi para [[bupati]] bangsa pribumi yang mengepalai wilayah kabupaten. Residen pun diberi wewenang untuk menjalankan tugas-tugas dalam bidang administrasi, pemerintahan, [[fiskal]], peradilan, dan kepolisian. Dalam bidang peradilan, perkara besar akan dibawa ke tingkat keresidenan, sedangkan perkara kecil akan dibawa ke tingkat [[kabupaten]].<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=nrhktUy_3jgC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false|title=Teori dan Praktik Pemerintahan dan Otonomi Daerah|last=Nurcholis|first=Hanif|publisher=Grasindo|year=|isbn=9797597121|location=|pages=132}}</ref>
 
Pada 1816, [[Hindia Belanda]] diserahkan kembali ke tangan [[Kerajaan Bersatu Belanda|Belanda]] sesuai dengan [[Perjanjian Inggris-Belanda 1814|Konvensi London 1814]]. Pada zaman ini, diadakan kembali pembentukan keresidenan (''residentie'' dalam [[bahasa Belanda]]) dan kabupaten secara resmi, tepatnya saat [[Godert Alexander Gerard Philip baron van der Capellen|van der Capellen]] memerintah. Menurut Peraturan Komisaris Jenderal No, 3 tanggal 9 Januari 1819 yang dimuat dalam ''[[Lembaran negara|Staatsblad]]'' No. 16 tahun 1819, dibentuklah dua puluh keresidenan di Pulau Jawa: [[Keresidenan Banten|Banten]], [[Keresidenan Jakarta|Jakarta]], [[Keresidenan Bogor|Bogor]], [[Keresidenan Priangan|Priangan]], [[Keresidenan Karawang|Krawang]], [[Keresidenan Cirebon|Cirebon]], [[Keresidenan Tegal|Tegal]], [[Keresidenan Pekalongan|Pekalongan]], [[Keresidenan Semarang|Semarang]], [[Keresidenan Kedu|Kedu]], [[Keresidenan Grobogan dan Jipang|Grobogan dan Jipang]], [[Keresidenan Yogyakarta|Yogyakarta]], [[Keresidenan Surakarta|Surakarta]], [[Keresidenan Jepara|Jepara dan Juana]], [[Keresidenan Surabaya|Surabaya]], [[Keresidenan Pasuruan|Pasuruan]], [[Keresidenan BesukiProbolinggo|BesukiProbolinggo]], [[Keresidenan Banyuwangi|Banyuwangi]], [[Keresidenan Madura|Madura dan Sumenep]], [[Keresidenan Rembang|Rembang]], dan [[Keresidenan Gresik|Gresik]].<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=Jf57CgAAQBAJ&printsec=frontcover|title=Sejarah Daerah Jawa Timur|last=Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah|first=|publisher=Direktorat Jenderal Kebudayaan|year=1978|isbn=|location=|pages=133}}</ref><ref>{{Cite book|last=Sutherland|first=Heather|date=|url=https://ecommons.cornell.edu/bitstream/handle/1813/53573/INDO_17_0_1107130745_1_42.pdf?sequence=1&isAllowed=y|title=Notes on Java's Regent Families - Part II|location=|publisher=|isbn=|pages=|url-status=live}}</ref>
 
Pada [[Sejarah Nusantara (1800–1942)|zaman penjajahan Belanda]], seorang residen menjadi penguasa penjajahan tertinggi sekaligus mewakili [[Gubernur Jenderal Hindia Belanda]] di wilayah kekuasaannya. Residen pun menjadi wakil dan lambang Pemerintah Hindia Belanda di keresidenannya dengan kekuasaan [[legislatif]], [[eksekutif]], dan [[Kehakiman|yudikatif]] di tangannya. Dengan itu, kekuasaannya mutlak dan tak terbatas.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=nhSghziY5jQC&printsec=frontcover|title=Kenangan Masa Lampau: Zaman Kolonial Hindia Belanda dan Zaman Pendudukan Jepang di Bali|last=Agung|first=Ide Anak Agung Gde|publisher=Yayasan Obor Indonesia|year=1993|isbn=979-461-156-5|editor-last=Koesoemanto|editor-first=H.J.|location=[[Jakarta]]|pages=73|editor-last2=Anggraini|editor-first2=Th. Enny}}</ref>
Baris 26:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het huis van de resident aan de Kanarielaan te Banjoemas. TMnr 60004313.jpg|jmpl|300px|Kediaman residen Banyumas di Banyumas]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Ambtswoning van de resident van de Lampongsche districten in Teloekbetoeng Zuid-Sumatra. TMnr 60013126.jpg|jmpl|300px|Kediaman residen Lampung di Teluk Betung]]
 
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het residentiehuis TMnr 10015450.jpg|COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Het_residentiehuis_TMnr_10015450|jmpl|300px|Kediaman residen Probolinggo di Probolinggo]]
[[Berkas:Java en Madoera aangevende de bestuursindeeling 1931.tif|jmpl|300px|Peta pembagian Keresidenan Jawa dan Madura tahun 1931]]
 
== Daftar Keresidenan di [[Hindia Belanda]] ==
Baris 36 ⟶ 39:
|-
|Atjeh en Onderhoorigheden
|[[Keresidenan Aceh dan Daerah Taklukannya|Aceh dan Daerah Taklukannya]]
|[[Kota Banda Aceh|Koetaradja]]
|Seluruh Provinsi [[Aceh]]
|-
|Oostkust van Sumatra
|[[Keresidenan Pantai Timur Sumatera|Pantai Timur Sumatera]]
|[[Kota Medan|Medan]]
|[[Sumatera Utara]] bagian timur
Baris 51 ⟶ 54:
|-
|Westkust van Sumatra
|[[Keresidenan Pantai Barat Sumatera|Pantai Barat Sumatera]]
|[[Kota Padang|Padang]]
|Seluruh [[Sumatera Barat|Provinsi Sumatera Barat]] ditambah [[Kabupaten Kerinci]], [[Kota Sungai Penuh]], dan sebagian wilayah [[Kabupaten Kampar|Kampar]]
|-
|Riouw
|[[Keresidenan Riau|Riau]]
|[[Kota Tanjungpinang|Tandjoengpinang]]
|Seluruh Provinsi [[Riau]] dikurangi sebagian wilayah Kabupaten Kampar dan ditambah Seluruh Provinsi [[Kepulauan Riau]]
|-
|Djambi
|[[Keresidenan Jambi|Jambi]]
|[[Kota Jambi|Djambi]]
|Seluruh Provinsi [[Jambi]] dikurangi Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh
|-
|Benkoelen
|[[Keresidenan Bengkulu|Bengkulu]]
|[[Kota Bengkulu|Benkoelen]]
|Seluruh Provinsi [[Bengkulu]] ditambah Kabupaten Lampung Barat dan Pesisir Barat
|-
|Palembang
|[[Keresidenan Palembang|Palembang]]
|[[Kota Palembang|Palembang]]
|Seluruh Provinsi [[Sumatera Selatan|Sumatera Selatan]]
|-
|Lampoengsche Districten
|Distrik-distrik Lampung
|[[Kota Bandar Lampung|Teloekbetoeng]]
|Seluruh Provinsi [[Lampung]] dikurangi Kabupaten Lampung Barat dan Pesisir Barat
|-
|Bangka en Billiton
|Bangka dan Belitung
|[[Kota Pangkalpinang|Pangkalpinang]]
|Seluruh Provinsi [[Kepulauan Bangka Belitung]]
|-
|Bantam
|[[KaresidenanKeresidenan Banten|Banten]]
|[[Kota Serang|Serang]]
|Kabupaten Serang, Kota Serang, Kabupaten Cilegon Kota Cilegon, Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten Lebak
|-
|Batavia
|[[Karesidenan Jakarta|Karesidenan Batavia]]/Betawi
|Batavia
|Seluruh Provinsi [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]] ditambah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupatensebagian Bekasi,wilayah Kota Bekasi,dan Kabupatensebagian Cikarang,wilayah Kabupaten Karawang,Bekasi Kabupaten(kecuali wilayah Kawedanan CikampekJonggol/Tjibaroesa), KabupatenKarawang, Purwakarta, dan Kabupaten Subang
|-
|Buitenzorg
|[[Keresidenan Bogor|Bogor]]
|[[Karesidenan Buitenzorg]]/Bogor
|[[Kota Bogor|Buitenzorg]]
|Kabupaten Bogor, Kota Bogor, KabupatenKota JonggolDepok, Kabupaten CileungsiSukabumi, KabupatenKota CibinongSukabumi, KabupatenCianjur Parung,ditambah Kabupatensebagian Leuwiliang,wilayah KabupatenKota Ciawi,dan Kotasebagian Depok,wilayah Kabupaten Sukabumi,Bekasi Kota(Kawedanan Sukabumi, dan Kabupaten CianjurJonggol/Tjibaroesa)
|-
|Priangan/Preanger-Regent schappenRegentschappen
|[[KaresidenanKeresidenan Priangan|Priangan]]/Bandung
|[[Kota Bandung|Bandoeng]]
|Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kabupaten Cileunyi, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Singaparna, Kabupaten Sumedang, Kota Ciamis, Kota Banjar Patroman dan Kabupaten Pangandaran
|-
|Cheribon
|Tjirebon
|[[KaresidenanKeresidenan Cirebon|Cirebon]]
|[[Kota Cirebon|Cheribon]]
|Tjirebon
|Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Majalengka
|-
|Pekalongan
|[[KaresidenanKeresidenan Pekalongan|Pekalongan]]
|[[Kota Pekalongan|Pekalongan]]
|Pekalongan
|Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Brebes, Kabupaten Bumiayu, Kabupaten Tegal, Kota Tegal, Kabupaten Pemalang, dan Kabupaten Batang
|-
|Semarang
|[[KaresidenanKeresidenan Semarang|Semarang]]
|[[Kota Semarang|Semarang]]
|Kabupaten Semarang, Kota Semarang, Kabupaten Kendal, Kota Salatiga, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Grobogan
|-
|Japara-Rembang
|[[Keresidenan Pati|Pati]]
|[[Pati (kota)|Pati]]
|Kabupaten Jepara, Kabupaten Pati, Kabupaten Rembang, Kabupaten Kudus, dan Kabupaten Blora
|-
|Banjoemas
|[[KaresidenanKeresidenan Banyumas|Banyumas]]
|[[Kabupaten Banyumas|Banjoemas]]
|Kabupaten Banyumas, Kota Purwokerto, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Majenang, Kabupaten Purbalingga, dan Kabupaten Banjarnegara
|-
|Kedoe
|[[KaresidenanKeresidenan Kedu|Kedu]]
|[[Kota Magelang|Magelang]]
|Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Kebumen, KotaKaranganyar GombongRoma (dibubarkan 1936), Kabupaten Wonosobo, dan Kabupaten Temanggung
|-
|[[Keresidenan Surabaya|Soerabaja]]
|Soerakarta
|[[KaresidenanKeresidenan Surabaya|Surabaya]]
|[[Karesidenan Surakarta]]
|[[Kota Surabaya|Soerabaja]]
|Surakarta
|Kabupaten SukoharjoGresik, KabupatenJombang, KaranganyarMojokerto, Kota SurakartaMojokerto, Kabupaten Sragen, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Boyolali,Sidoarjo dan KabupatenKota KlatenSurabaya
|-
|[[KaresidenanKeresidenan Bojonegoro|Bodjonegoro]]
|Jogjakarta
|[[Keresidenan Bojonegoro|Bojonegoro]]
|[[Karesidenan Yogyakarta]]
|[[Kota Bojonegoro|Bodjonegoro]]
|Yogyakarta
|Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban, dan Kabupaten Lamongan
|Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo, dan Kabupaten Gunung Kidul
|-
|[[Keresidenan Madiun|Madioen]]
|Soerabaja
|[[Keresidenan Madiun|Madiun]]
|[[Karesidenan Surabaya]]
|[[Kota Madiun|Madioen]]
|Soerabaja
|Kabupaten SidoarjoMadiun, Kota SurabayaMadiun, Kabupaten GresikMagetan, Kabupaten JombangNgawi, Kabupaten MojokertoPonorogo, dan Kota MojokertoPacitan
|-
|[[Keresidenan Kediri|Kediri]]
|Bodjonegoro
|[[Keresidenan Kediri|Kediri]]
|[[Karesidenan Bojonegoro]]
|[[Kota Kediri|Kediri]]
|Bodjonegoro
|Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Tuluangagung, dan Kabupaten Trenggalek
|Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban, dan Kabupaten Lamongan
|-
|[[Keresidenan Malang|Malang]]
|Madioen
|[[Keresidenan Malang|Malang]]
|[[Karesidenan Madiun]]
|[[Kota Malang|Malang]]
|Madioen
|Kabupaten MadiunMalang, Kota MadiunMalang, KabupatenKota MagetanBatu, KabupatenPasuruan, Kota NgawiPasuruan, KabupatenKota PonorogoBangil, danProbolinggo, KabupatenKota Probolinggo, dan PacitanLumajang
|-
|[[Keresidenan Besuki|Besuki]]
|Kediri
|[[Keresidenan Besuki|Besuki]]
|[[Karesidenan Kediri]]
|[[Kota Bondowoso|Bondowoso]]
|Kediri
|Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Banyuwangi
|Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Tuluangagung, dan Kabupaten Trenggalek
|-
|Malang
|[[Karesidenan Malang]]
|Malang
|Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, dan Kabupaten Lumajang
|-
|Besuki
|[[Karesidenan Besuki]]
|Bondowoso
|Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Banyuwangi
|-
|[[Keresidenan Madura|Madoera]]
|[[KaresidenanKeresidenan Madura|Madura]]
|[[Kabupaten Pamekasan|Pamekasan]]
|Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, dan Kabupaten Sumenep
|-
|Westerafdeeling van Borneo
|[[Divisi Barat Borneo]]
|[[Kota Pontianak|Pontianak]]
|Seluruh Provinsi Kalimantan Barat
|-
|Zuider en Oosterafdeeling van Borneo
|[[Divisi Selatan dan Timur Borneo]]
|[[Kota Banjarmasin|Bandjermasin]]
|Seluruh Provinsi Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara
|-
|Manado
|[[Keresidenan Manado|Manado]]
|[[Kota Manado|Manado]]
|Seluruh Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah
|-
|Celebes en Onderhoorigheden
|[[Celebes dan Daerah Taklukannya]]
|Makassar
([[Kota Makassar|Ujung Pandang]])
Baris 202 ⟶ 195:
|-
|Molukken
|[[KepulauanKeresidenan Maluku|Maluku]]
|[[Kota Ambon|Amboina]]
|Seluruh Provinsi Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua, Papua Pengunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan
 
|-
|Timor en Onderhoorigheden
|[[Timor dan Daerah Taklukannya]]
|[[Kota Kupang|Koepang]]
|Seluruh Provinsi Nusa Tenggara Timur ditambah Kabupaten Sumbawa Barat, Sumbawa, Dompu, Bima, dan Kota Bima
|-
|Bali en Lombok
|[[Keresidenan Bali dan Lombok|Bali dan Lombok]]
|[[Singaraja|Singaradja]]
|Seluruh Provinsi Bali ditambah Kabupaten Lombok Barat, Kota Mataram, Lombok Utara, Lombok Tengah, dan Lombok Timur
|}
Baris 230 ⟶ 223:
|-
|West Priangan
|[[Keresidenan Priangan Barat|Priangan Barat]]
|[[Kota Sukabumi|Soekaboemi]]
|1925–1931
|Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, dan Cianjur
|-
|Midden Priangan
|[[Keresidenan Priangan Tengah|Priangan Tengah]]
|[[Kota Bandung|Bandoeng]]
|1925–1931
|Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Bandung Barat, Kota Cimahi dan Sumedang
|-
|Oost Priangan
|[[Keresidenan Priangan Timur|Priangan Timur]]
|[[Kota Tasikmalaya|Tasikmalaja]]
|1925–1931
|Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Garut, Ciamis, Kota Banjar, dan Pangandaran
|-
|Krawang
|[[Keresidenan Karawang|Karawang]]
|Poerwakarta
|1925–1931
Baris 254 ⟶ 247:
|-
|Indramajoe
|[[Keresidenan Indramayu|Indramayu]]
|Indramajoe
|1925–1931
Baris 260 ⟶ 253:
|-
|Tegal
|[[Keresidenan Tegal|Tegal]]
|Tegal
|1928–1931
Baris 266 ⟶ 259:
|-
|Noord Banjoemas
|[[Keresidenan Banyumas Utara|Banyumas Utara]]
|Banjoemas
|1928–1931
Baris 272 ⟶ 265:
|-
|Zuid Banjoemas
|[[Keresidenan Banyumas Selatan|Banyumas Selatan]]
|Tjilatjap
|1928–1931
|Kabupaten Cilacap dan sebagian wilayah Kebumen (Kabupaten Karanganyar/Roma)
|-
|Wonosobo
|[[Keresidenan Wonosobo|Wonosobo]]
|Wonosobo
|1928–1931
Baris 284 ⟶ 277:
|-
|Bagelen
|[[Keresidenan Bagelen|Bagelen]]
|Poerworedjo
|1928–1931
|Kabupaten Purworejo dan sebagian wilayah Kebumen (Kabupaten Pandjer)
|-
|Koedoes
|[[KabupatenKeresidenan Kudus|KoedoesKudus]]
|Koedoes
|1928–1931
Baris 296 ⟶ 289:
|-
|Rembang
|[[Keresidenan Rembang|Rembang]]
|Rembang
|1928–1931
Baris 302 ⟶ 295:
|-
|Blora
|[[Keresidenan Blora|Blora]]
|Blora
|1928–1931
Baris 308 ⟶ 301:
|-
|Grisee
|[[Keresidenan Gresik|Gresik]]
|Grisee
|1928–1931
Baris 314 ⟶ 307:
|-
|Modjokerto
|[[Keresidenan Mojokerto|Mojokerto]]
|Modjokerto
|1928–1931
Baris 320 ⟶ 313:
|-
|Ponorogo
|[[Keresidenan Ponorogo|Ponorogo]]
|Ponorogo
|1928–1931
Baris 326 ⟶ 319:
|-
|Blitar
|[[Keresidenan Blitar|Blitar]]
|Blitar
|1928–1931
Baris 332 ⟶ 325:
|-
|Pasoeroean
|[[Keresidenan Pasuruan|Pasuruan]]
|Pasoeroean Bangil
|1928–1931
Baris 338 ⟶ 331:
|-
|Probolinggo
|[[Keresidenan Probolinggo|Probolinggo]]
|Probolinggo
|1928–1931
Baris 344 ⟶ 337:
|-
|Bondowoso
|[[Keresidenan Bondowoso|Bondowoso]]
|Bondowoso
|1928–1931
Baris 350 ⟶ 343:
|-
|Djember
|[[KabupatenKeresidenan Jember|Jember]]
|Djember
|1928–1931
Baris 356 ⟶ 349:
|-
|West Madoera
|[[Keresidenan Madura Barat|Madura Barat]]
|Bangkalan
|1928–1931
Baris 362 ⟶ 355:
|-
|Oost Madoera
|[[Keresidenan Madura Timur|Madura Timur]]
|Pamekasan
|1928–1931