Institut Pemerintahan Dalam Negeri: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Melengkapi daftar lulusan terbaik IPDN dari angkatan pertama (lulusan tahun 1992) sampai yang terbaru angkatan 30 (lulusan 2023) berhubung sangat minim informasi terkait lulusan terbaik IPDN di angkatan-angkatan lalu. |
|||
(39 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Multiple issues|
{{Copy edit|date=Maret 2024}}
{{Tone}}
{{Close paraphrasing|source=|date=Maret 2024}}
{{Non-free|date=Maret 2024}}
{{COI|date=Maret 2024}}
{{Over-coverage|date=Maret 2024}}
}}
{{Copypaste|url=https://www.ipdn.ac.id/sejarah_ipdn|date=Maret 2024}}
{{Infobox university
| name = Institut Pemerintahan Dalam Negeri
Baris 9 ⟶ 18:
| latin_name =
| other_name =
| former_names = Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (1956–1992)<br>Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (1992–2004)<br>Institut Ilmu Pemerintahan (1967–2004)
| motto = Abdi Praja Dharma Satya Nagara Bhakti
| motto_lang = "sa"
Baris 16 ⟶ 25:
| top_free_label =
| top_free =
| type = [[Daftar
| established = 17 Maret 1956 (APDN)
| founder = [[Soekarno]], [[Mohammad Hatta]]
Baris 25 ⟶ 34:
| endowment =
| budget =
| officer_in_charge = [[Tito Karnavian]]▼
| chairman =
| chairperson =
Baris 34 ⟶ 42:
| vice_chancellor =
| provost =
▲| officer_in_charge = [[Tito Karnavian]]
| rector = [[Hadi Prabowo]]
| principal =
| dean =
Baris 49 ⟶ 58:
| doctoral =
| other =
| address = Jl. Ir. Soekarno
| city = [[Kabupaten Sumedang|Sumedang]]
| province = [[Jawa Barat]]
Baris 63 ⟶ 72:
| footnotes =
}}
'''Institut Pemerintahan Dalam Negeri''' ([[Bahasa Inggris]]: ''Institute of Home Affairs Governance'') disingkat '''IPDN''' adalah [[
== Sejarah singkat ==
Baris 69 ⟶ 78:
'''Periode Pra-APDN'''
Pada masa awal kemerdekaan RI,
Pada Tahun 1952, [[Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia|Kementerian Dalam Negeri]] menyelenggarakan Kursus Dinas C (KDC) di [[Kota Malang]], dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan pegawai golongan DD yang siap pakai dalam melaksanakan tugasnya. Seiring dengan itu, pada tahun 1954 KDC juga diselenggarakan di [[Banda Aceh]], [[Bandung]], [[Bukittinggi]], [[Pontianak]], [[Makassar]], [[Palangkaraya]] dan [[Mataram]].
Baris 77 ⟶ 86:
'''Periode APDN Daerah (1956-1989)'''
Pada perkembangan selanjutnya, lulusan APDN dinilai masih perlu ditingkatkan dalam rangka upaya lebih menjamin terbentuknya kader-kader pemerintahan yang ” qualified leadership and manager administrative ”, terutama dalam menyelenggarakan tugas-tugas urusan pemerintahan umum. Kebutuhan ini mendorong pemerintah untuk menyelenggarakan pendidikan aparatur di lingkungan Departemen Dalam Negeri setingkat Sarjana, maka dibentuklah Institut Ilmu Pemerintahan ( IIP ) yang berkedudukan di Kota Malang Jawa Timur berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 8 Tahun 1967, selanjutnya dikukuhkan dengan Keputusan Presiden Nomor 119 Tahun 1967. Peresmian berdirinya IIP di Malang ditandai dengan peresmian oleh Presiden Soekarno pada tanggal 25 Mei 1967.
Baris 96 ⟶ 105:
Usaha pengintegrasian STPDN dan IIP secara intensif dan terprogram sejak tahun 2003 sejalan dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pengintegrasian ini terwujud dengan ditetapkannya Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 2004 tentang Penggabungan STPDN ke dalam IIP dan sekaligus merubah nama IIP menjadi Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
Penjabaran lebih lanjut Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 2004 ditindaklanjuti dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 892.22-421 Tahun 2005 tentang Pelaksanaan Penggabungan dan Operasional Institut Pemerintahan Dalam Negeri, disertai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja IPDN dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2005 tentang Statuta IPDN serta peraturan pelaksanaan lainnya.
Baris 103 ⟶ 110:
'''Periode IPDN Pusat dan IPDN Daerah (2009-sekarang)'''
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 2004 tentang Penggabungan Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri ke dalam Institut Ilmu Pemerintahan dan diubah namanya menjadi IPDN, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 36 Tahun 2009 tentang Statuta Institut Pemerintahan Dalam Negeri dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Pemerintahan Dalam Negeri
Presiden Republik Indonesia pada tanggal 9 April 2007 mengeluarkan kebijakan dengan menetapkan 6 (enam) langkah pembenahan yang segera dilakukan untuk membangun budaya organisasi yang baru bagi IPDN. Kebijakan Presiden memperoleh dukungan dari DPR-RI.
Baris 209 ⟶ 216:
|}
== Peserta didik dan Lulusan
Peserta didik IPDN terdiri atas praja program sarjana terapan, mahasiswa Sekolah Pascasarjana, dan mahasiswa Program Pendidikan Profesi Kepamongprajaan.
Baris 224 ⟶ 231:
Lulusan terbaik [[Diploma 4|D-IV]] akan mendapat penghargaan [[Kartika Astha Brata]]. Sebelum tahun 2022, diberikan juga penghargaan [[Kartika Pradnya Utama]] untuk lulusan terbaik [[Sarjana|S1]]. Penghargaan ini diserahkan oleh [[Presiden Republik Indonesia]] yang dilaksanakan dalam upacara [[Pelantikan Pamong Praja Muda]] lulusan IPDN.
===Organisasi Purna Praja===
IKPTK adalah singkatan dari Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan, dimana mereka yang tergabung dalam organisasi ini hanya Purna Praja hanyalah para purna Praja yaitu lulusan Diploma dan S1 KDC, APDN, IIP, STPDN dan IPDN.
== Angkatan Praja ==
Baris 289 ⟶ 299:
|Abimata Ksatriya
''(Kesatria yang berani)''
|
|XXVII
|2020
Baris 296 ⟶ 306:
|Nayottama Praja Manggala
''(Pemimpin yang bijaksana)''
|Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan
|XXVIII
|2021
Baris 303 ⟶ 313:
|Praja Gautama
''(Bekerja dengan sempurna)''
|Wakil Presiden RI
|XXIX
|2022
Baris 310 ⟶ 320:
|Satya Haprabu
''(Setia kepada pemimpin dan negara)''
|Menteri Dalam Negeri
|XXX
|2023
Baris 360 ⟶ 370:
Rektor IIP Malang 1967-1972;
Rektor IIP Jakarta
|-
|2
Baris 419 ⟶ 429:
|1990
|1995
|▼
|-
|2
Baris 543 ⟶ 553:
|}
==
===[[Jabatan Pimpinan Tinggi Aparatur Sipil Negara|Pimpinan Tinggi Madya - Eselon I.a]]===
* Rektor {{br}}Prof.
===[[Jabatan Pimpinan Tinggi Aparatur Sipil Negara|Pimpinan Tinggi Madya - Eselon I.b]]===
* Wakil Rektor Bidang Akademik dan Inovasi :{{br}} Prof. Dr. Drs. [[Hyronimus Rowa]], M.Si
* Wakil Rektor Bidang Administrasi : {{br}}Dr. Drs. [[Rizari]], M.B.A., M.Si
* Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan : {{br}}Dr. [[Yudi Rusfiana]], S.IP, M.Si
* Wakil Rektor Bidang Hukum, Kerja Sama, Dan Kepegawaian : {{br}}Dr. H. [[Suhajar Diantoro]], M.Si
===[[Jabatan Pimpinan Tinggi Aparatur Sipil Negara|Pimpinan Tinggi Pratama - Eselon II.a]]===
* Kepala Satuan Pengawas Internal Dr. [[Tumpak Haposan Simanjuntak]], M.A
* Dekan
* Kepala Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu Internal Dr. [[Noudy Reinold Pierre Tendean]], S.IP, M.Si
* Direktur Sekolah Pascasarjana {{br}}Prof. Dr. Drs. [[Muh. Ilham]], M.Si
* Direktur Pendidikan Profesi Kepamongprajaan {{br}} Dr. Dra. Hj. [[Endang Try Setyasih]], M.M
* Kasat Manggala {{br}} [[Brigadir Jenderal|Brigjen. Pol.]] '''[[Wahyu Bintono Hari Bawono]]''', [[Sarjana|S.IK.,]] [[Sarjana|S.H.,]] [[Magister|M.H.]]
* Kasat Bina Pelatihan Praja {{br}} [[Brigadir Jenderal|Brigjen. Pol.]] '''[[Djoni Hendra]]''', [[Sarjana|S.H.,]]
===[[Jabatan Pimpinan Tinggi Aparatur Sipil Negara|Pimpinan Tinggi Pratama - Eselon II.b]]===
Direktur kampus daerah, wakil Dekan, wakil direktur
Sekolah Pascasarjana, dan sekretaris direktur Program
Pendidikan Profesi Kepamongprajaan
== Kartika Pradnya Utama ==
Bintang [[
{| class="wikitable"
!Tahun Lulus
Baris 610 ⟶ 615:
|2016
|XXIII
|Muhammad
|Bengkulu
|3,881
Baris 663 ⟶ 668:
|1992
|I
|Drs. Jaoharul Alam, ME
|Jawa Barat
|
Baris 686 ⟶ 691:
|Dra. Dwi Budi Wahyuningsih, MT
|Jawa Tengah
|3,
|
|-
Baris 698 ⟶ 703:
|1998
|VI
|Verra Yullya Lasut,
|Sulawesi Utara
|3,56
▲|
|Kepala Dinas Perhubungan, Kabupaten [[Minahasa Selatan]], Provinsi [[Sulawesi Utara]].
|▼
|-
|1999
Baris 735 ⟶ 740:
|Dewi Purnamasari, S.STP., M.Si
|DKI Jakarta
|3,73
|▼
|
|-
Baris 747 ⟶ 752:
|2005
|XIII
|Aldhiana Kusumawati, S.STP., M.M
|Jawa Tengah
|
Baris 775 ⟶ 780:
|2009
|XVII
|
|Jawa Tengah
|
Baris 831 ⟶ 836:
|2018
|XXV
|Puspita Dewi
|Sulawesi Selatan
|3,705
Baris 869 ⟶ 874:
|Sumatera Utara
|3,874
▲|
▲|-
|2024
|XXXI
|Saddam Al-Yasri Firstya, S.Tr.IP
|Lampung
|3,87
|
|}
== Kontroversi ==
Beberapa orang praja meninggal selama mengikuti pendidikan di IPDN. Jumlah orang yang meninggal dari tahun 1999-2007 diperkirakan 35 orang. Angka kematian tersebut rata-rata disebabkan oleh perlakuan tidak layak ([[bullying]]) dari senior kepada junior. Salah satu korban yang menarik perhatian pemerintah pada tahun 2007 adalah [[Cliff Muntu]], di mana IPDN diduga berusaha menutupi penyebab kematian praja tersebut dengan cairan [[formalin]].
|