Saberan bin Kaderi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
k →Kehidupan awal: Memperbaiki informasi |
||
(5 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox tokoh}}
[[Berkas:K.H. Saberan Kacil - Makam 002.jpg|jmpl|Makam K.H Saberan Kacil]]
'''Saberan bin Kaderi''' atau yang biasa dikenal sebagai K.H. Saberan Kacil adalah seorang [[ulama]] [[Sufisme|tasawuf]] yang berasal dari [[Kalimantan Selatan]].
== Kehidupan awal ==
▲'''Saberan bin Kaderi''' atau yang biasa dikenal sebagai K.H. Saberan Kacil adalah seorang [[ulama]] [[Sufisme|tasawuf]] yang berasal dari [[Kalimantan Selatan]]. Beliau lahir di [[Distrik Alabio|Alabio]], [[Amuntai (kota)|Amuntai]], Kalimantan Selatan pada tahun 1900 dan wafat pada 14 [[Maret]] 1970. K.H. Saberan Kacil dikenal karena menentang ajaran yang terdapat pada kitab tasawuf [[Al-Durr al-Nafis]]. Pada era 1930-an hingga dekade 1960-an, secara vokal dia bersama [[Muhammad Khalid Tangga Ulin]] memiliki pandangan bahwa kitab ini mengandung kesalahan dan bisa menyesatkan.<ref>{{Cite journal|last=Rahmadi, S.Ag., M.Pd.I, Drs. H. M. Husaini Abbas, Drs. Abd. Wahid|date=2022|title=ISLAM BANJAR: DINAMIKA DAN TIPOLOGI PEMIKIRAN TAUHID, FIQIH DAN TASAWUF|url=https://idr.uin-antasari.ac.id/10684/1/Islam%20Banjar.pdf|journal=IAIN Antasari Press|pages=121}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Putra .A|first=I. Kadek|date=2022-01-01|title=Guru Saberan Kacil bin H. Kaderi|url=https://www.academia.edu/67822821/Guru_Saberan_Kacil_bin_H_Kaderi}}</ref>
Menurut riwayat dari Haji Syahrani B di Banjarmasin, dia lahir pada tahun 1900-an di [[Distrik Alabio|Alabio]], [[Amuntai (kota)|Amuntai]], Kalimantan Selatan. Di usia 15 tahun, dia belajar di [[Makkah]] dengan beberapa ulama di sana, di antaranya Syekh Maliki dan Syekh Muchtar. Dari situlah, dia mempelajari beberapa macam ilmu seperti ''[[tauhid]]'', ''[[ushuluddin]]'', dan lain-lain.<ref name=":1">{{Cite book|last=Barije|first=Ahmad|date=2018|title=Mengenal Ulama dan Tokoh Banjar|location=Banjarmasin|publisher=CV Rahmat Hafiz Al Mubaraq|url-status=live}}</ref>
Setelah 27 tahun menuntut ilmu di Makkah, dia pulau ke kampung halamannya, Alabio, dan membuka majelis taklim di daerah tersebut. Menjelang masa kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1945, dia hijrah ke Banjarmasin dan mengajar beberapa ilmu kepada para muridnya.<ref name=":1" />
== Perjuangan ==
=== Dipenjara oleh NICA ===
Pada masa kedatangan [[Pemerintahan Sipil Hindia Belanda|NICA]] di Kalimantan Selatan, dia pernah ditangkap dan dipenjara di Banjarmasin. Pada saat berada di penjara, dia bertemu dengan [[Idham Chalid|K.H. Idham Chalid]] yang pernah dipenjara di Kandangan. Di dalam penjara, Saberan Kacil sering dijadikan tempat untuk curhat, belajar, dan lain-lain. Dia juga memberi wafak kepada Idham Chalid dan para tahanan lainnya agar mereka diberi kesabaran dan ketahanan mental. Setelah pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda pada tahun 1949, dia dan tahanan lainnya dibebaskan.<ref name=":1" />
=== Melawan aliran yang menyimpang ===
Saat dia hidup, dia pernah melawan aliran yang dinilai menyimpang dengan ajaran Islam. Aliran tersebut mengajarkan bahwa ketika seseorang sampai kepada hakikat beragama, dia akan terbebas dengan kewajiban menjalankan syariat (seperti salat, puasa, haji, dan lain-lain). Dalam melawan aliran tersebut, dia mengajak dialog dan debat terhadap orang yang mengikuti aliran tersebut. Dia juga menjalin kerjasama dengan pemerintah dan TNi dalam melawan aliran tersebut, termasuk [[Hasan Basry|Brigjen H. Hasan Basry]] yang saat itu menjadi Gubernur Tentara Divis IV ALRI Pertahanan Kalimantan dan sempat menjadi Pangdam X Lambung Mangkurat.<ref name=":1" />
Karena kiprahnya inilah, [[Ahmad Zuhdiannoor|K.H. Ahmad Zuhdiannoor]] saat menghadri haulnya pernah berkata bahwa nama Sabran bisa berarti "Macan. Istilah "Macan" di sini memiliki makna bahwa Saberan Kacil berani melakukan ''amal ma'ruf'' dan ''nahi munkar''.<ref name=":1" />
== Pemakaman ==
== Referensi ==
|