Mesiwah Pare Gumboh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Yudifebri (bicara | kontrib)
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox recurring event
| name = Mesiwah Pare Gumboh
| native_name = Mesiwah Pare Gumboh
| logo = <!--Logo dimulai dengan kata ''Berkas'', misalnya: "[[Berkas:Filename.ext]]"-->
| logo_caption =
| image = <!--Jangan dimulai dengan kata "Berkas:" bila ingin menampilkan foto
| imagesize =
| caption =
| date = <!--"dates=" juga bisa dipakai, seperti pada
Template:Infobox festival. Tidak perlu memakai keduanya-->
| begins =
| ends =
| prev =
| next =
| frequency =
| location = Desa Liyu, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan
| years_active =
| first = <!--"founded=" juga bisa dipakai-->
| last =
| participants =
| attendance =
| genre =
| budget =
| patron =
| organised = <!--"organized=" juga bisa dipakai-->
| people =
| member =
| website =
| footnotes =
}}
 
'''Mesiwah Pare Gumboh''' (disingkat MPG) merupakan ritual adat perayaan panen [[suku Dayak Deah]] yang bermukim di desa [[Liyu, Halong, Balangan|Liyu]], Kecamatan [[Halong, Balangan|Halong]], Kabupaten [[Kabupaten Balangan|Balangan]], [[Kalimantan Selatan]]. Belakangan, ritual ini dijadikan sebagai festival budaya tahunan yang berlangsung pada bulan Juli. Sebelumnya Mesiwah Pare Gumboh dilangsungkan secara sendiri-sendiri oleh warga setempat. Beberapa tahun terakhir, mereka bersama-sama saling gotong-royong merayakan pesta panen. Kini Mesiwah Pare Gumboh juga dapat dinikmati oleh masyarakat luar.
 
Baris 6 ⟶ 37:
Beranda|url=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=3072|website=warisanbudaya.kemdikbud.go.id|language=id|access-date=2023-07-20}}</ref>
== Pagelaran ==
Ritual Mesiwah Pare Gumboh dijadikan sebuah festival yang meriah pertama kali dilakukan pada tahun 2019 dengan tujuan melestarikan budaya lokal dan agar masyarakat luas mengenal kebudayaan asli Dayak Deah di Desa Liyu dan Desa Gunung Riut sehingga kebhinekaan terawat. Mesiwah Pare sendiri terdiri dari nyerah ngemonta, ngemonta, nengkuat mulukng, besoyokng, mengudang, nyerahdan tombaidiakhiri bukanprosesi sekadarnyerah ritual adat syukuran sajatombai.<ref>https://dinaspmd.kalselprov.go.id/2022/07/ritual-mesiwah-pare-gumboh-merawat-kebhinekaan/</ref>
 
== Referensi ==