Masjidilaqsa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanif pratama91 (bicara | kontrib)
k Hanif pratama91 memindahkan halaman Masjidilaqsa ke Wikipedia:Masjidil Aqsa
Soufiyouns (bicara | kontrib)
+ {{Authority control}}
 
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 20:
}}
 
'''Masjidilaqsa''' atau '''Masjid Al-Aqsa''' ({{lang-ar|المسجد الاقصى}}, {{Audio|ArAqsaMosque.ogg|''Al-Masjid Al-Aqsha''}}, arti harfiah: "masjid terjauh"), juga disebut dengan '''[[Baitulmaqdis]]''' atau '''Bait Suci''' ({{lang-ar|بيت المقدس}}, {{lang-he|בֵּית־הַמִּקְדָּשׁ}}, ''Beit HaMikdash''), '''Al Haram Asy Syarif''' ({{lang-ar|الحرم الشريف}}, ''al-Ḥaram asy-Syarīf'', "Tanah Suci yang Mulia", atau {{lang|la|الحرم القدسي الشريف}}, ''al-Ḥaram [[al-Quds]]ī asy-Syarīf'', "Tanah Suci Yerusalem yang Mulia"), '''Bukit Bait (Suci)''' ({{lang-he|הַר הַבַּיִת}}, ''Har HaBáyit''), adalah nama sebuah kompleks seluas 144.000 meter persegi yang berada di [[Kota Lama Yerusalem]], [[Palestina]]. Kompleks ini menjadi tempat yang disucikan oleh umat [[Islam]], [[Yahudi]], dan [[Kekristenan|Kristen]]. Tempat ini sering dikelirukan dengan [[Jami' Al-Aqsha]] atau Masjid Al-Qibli. Jami' Al-Aqsha adalah masjid berkubah biru yang menjadi bagian dari kompleks Masjidilaqsa sebelah selatan, sedangkan Masjidilaqsa sendiri adalah nama dari kompleks tersebut, yang di dalamnya tidak hanya terdiri dari Jami' Al-Aqsha (bangunan berkubah biru) itu sendiri, tetapi juga Kubah Shakhrah (bangunan berkubah emas) dan berbagai situs lainnya.
 
Dalam sudut pandang umat Muslim, [[Muhammad|Nabi Muhammad]] diangkat ke Sidratulmuntaha dalam peristiwa [[Isra Mikraj]] dari tempat ini setelah sebelumnya dibawa dari [[Masjidil Haram|Masjidilharam]] di [[Makkah]]. Masjidilaqsa juga menjadi kiblat umat Islam generasi awal hingga tujuh belas bulan setelah hijrah sampai kemudian dialihkan ke [[Ka'bah|Ka’bah]] di Masjidilharam.
 
Sedangkan menurut kepercayaan Yahudi, tempat yang sekarang menjadi Masjidilaqsa juga dipercaya menjadi tempat berdirinya Bait Suci pada masa lalu.<ref name="BBC - Science & Nature - Horizon">{{cite web|url=http://www.bbc.co.uk/sn/tvradio/programmes/horizon/solomon_qa.shtml|title=BBC - Science & Nature - Horizon|work=bbc.co.uk}}</ref> Berdasarkan sumber Yahudi, Bait Suci pertama dibangun oleh [[Sulaiman]] (Salomo) putra [[Daud dalam Islam|Daud]] (Daud) pada tahun 957 SM dan dihancurkan [[Babilonia]] pada 586 SM. Bait Suci kedua dibangun pada tahun 516 SM dan dihancurkan oleh Kekaisaran [[Romawi Kuno|Romawi]] pada tahun 70 M. Umat [[Yahudi (agama)|Yahudi]] dan [[Kekristenan|Kristen]] juga percaya bahwa peristiwa [[Ibrahim]] (Abraham) yang hendak menyembelih putranya, Ishak, juga dilakukan di tempat ini. Masjidilaqsa juga memiliki kaitan erat dengan para nabi dan tokoh Bani Israel yang juga disucikan dan dihormati dalam ketiga agama.
 
Pada masa kepemimpinan [[Kekhalifahan Umayyah|Dinasti Umayah]], para khalifah memerintahkan berbagai pembangunan di kompleks Masjidilaqsa yang kemudian menghasilkan berbagai bangunan yang masih bertahan hingga saat ini, di antaranya adalah Jami' Al-Aqsa dan Kubah Shakhrah.<ref>Nicolle, David (1994). Yarmuk AD 636: The Muslim Conquest of Syria. Osprey Publishing.</ref> [[Kubah Shakhrah]] sendiri diselesaikan pada tahun 692 M, menjadikannya sebagai salah satu bangunan Islam tertua di dunia.
 
Saat kemenangan umat Kristen pada Perang Salib Pertama pada tahun 1099, pengelolaan Masjidilaqsa lepas dari tangan umat Islam. Jami' Al-Aqsha diubah menjadi istana dan dinamakan ''Templum Solomonis'' atau Kuil Sulaiman (Salomo), sedangkan Kubah Shakhrah diubah menjadi gereja dan dinamakan ''Templum Domini'' atau Kuil Tuhan.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.ve/books?id=HPBQpYBXepoC&pg=PA132&dq=Templum+Domini+Jerusalem&hl=es&sa=X&ved=0ahUKEwiNl9mJ9-LQAhUBSiYKHWfYDsEQ6AEIKTAC#v=onepage&q=Templum%20Domini%20Jerusalem&f=false|title=A Brief Description of the Holy Sepulchre Jerusalem and Other Christian Churches in the Holy City: With Some Account of the Mediaeval Copies of the Holy Sepulchre Surviving in Europe|last=Jeffery|first=George|date=2010-10-31|publisher=Cambridge University Press|isbn=9781108016049|language=en}}</ref> Masjidilaqsa menjadi salah satu lambang penting di Yerusalem dan gambar Kubah Batu tercetak dalam koin yang dikeluarkan oleh Kerajaan Kristen Yerusalem. Masjidilaqsa dikembalikan fungsinya, seperti semula setelah umat Islam berhasil mengambil alih kepemimpinan kompleks ini pada masa [[Shalahuddin Al-Ayyubi]]. Setelah itu, umat Islam mengelola Masjidilaqsa sebagai wakaf tanpa gangguan hingga pendudukan [[Israel]] atas [[Yerusalem]] pada 1967.<ref name=Archnet>[http://archnet.org/library/sites/one-site.jsp?site_id=8180 Haram al-Sharif] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110924112717/http://archnet.org/library/sites/one-site.jsp?site_id=8180 |date=2011-09-24 }}, ArchNet</ref>
 
Sebagai bagian dari Kota Lama Yerusalem, pihak [[Israel]] dan [[Palestina]] masing-masing menyatakan sebagai pihak yang lebih berhak dalam mengelola Masjidilaqsa, dan ini menjadi salah satu titik permasalahan utama Konflik Arab-Israel.<ref>[http://www.voanews.com/english/2009-10-25-voa6.cfm Israeli Police Storm Disputed Jerusalem Holy Site] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20091031040808/http://www.voanews.com/english/2009-10-25-voa6.cfm |date=2009-10-31 }}</ref> Untuk menjaga kompleks ini berada dalam ''status quo'', pemerintah Israel menetapkan larangan untuk ibadah bagi umat non-Islam di tempat ini.<ref>{{Cite web|url = http://www.hudson.org/research/11686-the-temple-mount-outrageous-lies-and-escalating-dangers|title = The Temple Mount – Outrageous Lies and Escalating Dangers|date = 21 September 2015|access-date = 4 November 2015|publisher = [[Hudson Institute]]|last = Gilbert|first = Lela}}</ref><ref>{{Cite news|url = http://www.israelnationalnews.com/News/News.aspx/202602|title = Watch: Waqf bans 'Religious Christians' from Temple Mount|last = Yashar|first = Ari|date = 28 October 2015|work = Arutz Sheva|access-date = 4 November 2015}}</ref><ref>{{Cite web|url = https://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/Society_&_Culture/geo/Mount.html|title = The Temple Mount|access-date = 4 November 2015|website = Jewish Virtual Library}}</ref>
 
== Etimologi ==
Baris 40:
 
Sering terjadi kebingungan antara Masjidilaqsa dengan Jami' Al-Aqsha (disebut juga Masjid Al-Qibli). Selama berabad-abad yang dimaksud dengan Masjidilaqsa adalah keseluruhan kompleks,<ref>{{cite book|last=Saed|first=Muhammad|title=Islam: Questions and Answers - Islamic History and Biography|publisher=MSA Publication Limited|year=2003|page=12|url=http://books.google.com/?id=k22YCjWjF60C&pg=PA14&dq=Al-Masjid+Al-Aqsa|isbn=1861793235}}</ref> sedangkan Jami' Al-Aqsa adalah masjid berkubah biru gelap yang berada di Masjidilaqsa bagian selatan. Pada masa pemerintahan [[Kesultanan Utsmaniyah|Kesultanan Usmaniah]] (kira-kira abad ke-16 sampai awal 1918), kompleks tersebut dinamai ''[[Al-Haram asy-Syarif|Al-Haram Asy-Syarif]]'', sedangkan nama Masjidilaqsa menjadi hanya mengerucut kepada Jami' Al-Aqsa.<ref name=Necipoglup85>{{cite book|title=Muqarnas: An Annual on the Visual Culture of the Islamic World|first1=Sabri|last1=Jarrar|editor=Gülru Necipoğlu|edition=Ilustrasi, anotasi|publisher=BRILL|year=1998|isbn=9004110844, 9789004110847|url=http://books.google.com/?id=FG6ZlkRjD2IC&pg=PA85&dq=aqsa+haram+sharif&cd=6#v=onepage&q=aqsa%20haram%20sharif|page=85}}</ref> ''Al-Haram Asy Syarif'' sendiri secara harfiah berarti “tanah suci yang mulia.” Berdasarkan penuturan sejarawan Oleg Grabar, “Hanya cenderung belakangan ini bahwa tempat suci umat Muslim di Yerusalem disebut dengan ''Al-Haram Asy-Syarif''. Meskipun kepastian dari sejarah awal mula istilah ini tidak jelas, tetapi kita tahu hal itu menjadi kebiasaan pada masa Usmaniah … Sebelum (masa) Usmaniah, tempat tersebut biasanya disebut Masjidilaqsa.”<ref>Grabar 2000, p. 203.</ref>
 
Nama lain untuk tempat ini adalah Baitulmaqdis yang secara harfiah bermakna “Bait (Rumah) Suci”. Dalam bahasa Ibrani disebut ''Beit HaMikdash''. Istilah lain yang juga kerap digunakan untuk merujuk kepada tempat ini dalam bahasa Ibrani adalah adalah ''Har HaBáyit'', secara harfiah bermakna “Bukit Bait” atau “Bukit Kuil”. Maknanya adalah Bukit Bait Tuhan atau Bukit Rumah Tuhan.
 
== Sejarah ==
Baris 45 ⟶ 47:
=== Masa Bani Israel ===
 
Bukit tempat Masjidil AqsaMasjidilaqsa berada dipercaya telah dihuni sejak milenium keempat sebelum Masehi. Menurut Alkitab Ibrani, Nabi Daud (Raja Daud) membeli sebidang tanah di Yerusalem dari salah satu suku Yebus, suku Kan’an untuk dibangun sebuah tempat ibadah di atasnya. Namun, keinginan itu baru terwujud pada masa putra dan penerusnya, Sulaiman (Salomo), yang kemudian membangun tempat ibadah yang dikenal dengan [[Bait Suci Pertama|Bait Suci pertama]], Bait Salomo, atau Kuil Sulaiman. Lokasi pasti dari Bait Suci pertama ini masih tidak diketahui, tetapi dipercaya berada pada tempat yang sekarang menjadi kompleks Masjidilaqsa.
 
=== Masa kekuasaan Persia, Hashmonayim, dan Herodes ===
Baris 74 ⟶ 76:
Setelah kemenangan umat Kristen pada [[Perang Salib Pertama]] pada tahun 1099, kepemimpinan Yerusalem beralih ke tangan umat Kristen. Umat Muslim berlindung di Masjidilaqsa, tetapi hal tersebut tidak menolong. Gesta Francorum menyatakan “(Orang-orang kita) membunuh dan menyembelih bahkan di Bait Salomo (Masjidilaqsa), pembantaian begitu besar sampai orang-orang kita mengarungi darah setinggi mata kaki.” Fulcher, pendeta yang turut serta dalam Perang Salib pertama, menyatakan, “Di Bait (Suci) 10.000 orang terbunuh. Memang, jika Anda di sana, Anda akan melihat kaki Anda diwarnai darah dari orang-orang yang terbunuh sampai mata kaki. Namun, apa lagi yang harus saya hubungkan? Tak satupun dari mereka dibiarkan hidup, baik wanita maupun anak-anak tidak diampuni.” <ref name=fulcher_siege>Fulcher of Chartres, [http://www.fordham.edu/halsall/source/cde-jlem.html#fulcher1 "The Siege of the City of Jerusalem"], ''Gesta Francorum Jerusalem Expugnantium''.</ref> Setelah peristiwa ini, Kerajaan Kristen Yerusalem didirikan. Jami' Al-Aqsha diubah menjadi istana kerajaan dengan nama ''Templum Solomonis'' atau Kuil Sulaiman (Salomo) dan Kubah Shakhrah diubah menjadi gereja dengan nama ''Templum Domini'' (Kuil atau Bait Tuhan).
 
=== Masa Kekhalifahan dan ZionisIsrael ===
 
Kepemimpinan Yerusalem beralih kembali ke tangan umat Islam pada 1187 setelah kemenangan [[Shalahuddin Al-Ayyubi]]. Semua jejak dan bekas peribadahan Kristen di Masjidilaqsa dihilangkan dan kompleks tersebut kembali kepada kegunaan asalnya. Kewenangan umat Islam terhadap Masjidilaqsa cenderung tanpa gangguan hingga lepasnya wilayahnya Palestina dari Usmaniah. Setelah Perang Enam Hari, pemerintah Israel mengambil alih kepemimpinan Kota Lama Yerusalem, termasuk di dalamnya Masjidilaqsa. Kepala Rabi dari Pasukan Pertahanan Israel, [[Shlomo Goren]], memimpin pasukan melaukan perayaan keagamaan di Masjidilaqsa dan Tembok Barat dan mengeluarkan maklumat untuk menjadikan hari tersebut sebagai hari raya “Yom Yerushalayim” (Hari Yerusalem). Beberapa hari setelah itu, 200.000 umat Yahudi berbondong-bondong mendatangi Tembok Barat dan ini adalah ziarah massal pertama umat Yahudi ke kompleks ini sejak tahun 70 M. Awalnya pihak berwenang Muslim tidak menghalangi Goren ketika dia beribadah di Masjidilaqsa, hingga pada hari [[Tisha B'Av|Tisha B’Av]] dia membawa lima puluh pengikutnya sembari membawa dan mengenalkan ''[[shofar]]'' (trompet Yahudi) dan tabut portabel saat ibadah, membuat ini dipandang sebagai peringatan keras bagi Lembaga Wakaf Yerusalem yang menggiring kepada buruknya hubungan antara pemerintah Israel dan pihak berwenang Muslim.<ref name=Gonen>{{cite book|last1=Gonen|first1=Rivka|title=Contested holiness : Jewish, Muslim, and Christian perspectives on the Temple Mount in Jerusalem|date=2003|publisher=KTAV|location=Jersey City (N. J.)|isbn=9780881257984|pages=149–155|url=https://books.google.com/books?id=xfxABPA2q0cC&pg=PA149}}</ref>
Baris 278 ⟶ 280:
 
{{Topik Muhammad}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Gunung di Yerusalem]]