Raden Alit Prawatasari: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Radenprawatasari.jpeg|jmpl|Lukisan Raden Alit Prawatasari|260x260px]]
'''Kyai Haji Raden Alit Prawatasari''' (1679 - 1707) adalah seorang [[Menak Sunda|menak]] dan [[ulama]] pejuang anti [[VOC]] (Kompeni), yang berasal dari daerah [[Kabupaten Cianjur]], [[Jawa Barat]].
== Kehidupan awal ==
Prawatasari merupakan putra tunggal dari [[Wira Tanu I]] dan istri keduanya Dewi Amriti, putri dari seorang patih di [[Kerajaan Jampang Manggung]] yang masih keturunan bangsawan dari daerah [[Panjalu, Ciamis|Panjalu,]] [[Kabupaten Ciamis]]. Masa kecilnya banyak dihabiskan di Kedaleman Cikundul (sekarang [[Cikalongkulon, Cianjur|Cikalongkulon]]), dimana ia mendapat julukan dari masyarakat sekitar sebagai Raden Alit (Alit berarti "kecil" atau "mungil" dalam [[Bahasa Sunda]]).<ref name=":0">{{Cite web|date=2020-06-19|title=Menak Pemberontak dari Jampang Manggung|url=https://historia.id/militer/articles/menak-pemberontak-dari-jampang-manggung-6m7zB|website=Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia|language=id-ID|access-date=2023-12-04}}</ref>
== Perlawanan Terhadap VOC ==
Prawatasari memulai perlawanan di Cianjur tahun 1703 dikarenakan setoran paksa [[belerang]] dari [[Gunung Gede]] dan buah [[kopi]] serta hasil pertanian lainnya yang diharuskan dikirim ke [[Batavia]] dianggap semakin memberatkan para petani di Cianjur. Hubungannya dengan bupati Cianjur yang juga merupakan kakak
Dikarenakan perburuan yang dilakukan VOC terhadapnya, Prawatasari berperang tidak secara frontal namun dengan cara bergerliya di daerah [[Mande, Cianjur|Jampang Mande]], yang terletak di perbatasan Cianjur-[[Kabupaten Bogor|Bogor]]. Wilayah operasi gerilya Prawatasari selanjutnya menyebar ke [[Kabupaten Sumedang|Sumedang]], seluruh [[Parahyangan Timur]], [[Kabupaten Cirebon|Cirebon]] dan [[Kabupaten Banyumas|Banyumas]], untuk menghindari perburuan VOC antara tahun 1703-1707.<ref>{{Cite book|last=Rosidi|first=Ajip|date=2000|url=https://books.google.com/books?id=8uoSAQAAMAAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=Prawatasari+Banyumas&q=Prawatasari+Banyumas&hl=en|title=Ensiklopedi Sunda: alam, manusia, dan budaya, termasuk budaya Cirebon dan Betawi|publisher=Pustaka Jaya|isbn=978-979-419-259-7|language=id}}</ref> Selama melakukan perlawanan, Prawatasari mampu menghimpun kekuatan sampai 3000 orang pasukan (suatu jumlah yang besar mengingat jumlah penduduk waktu itu untuk satu kabupaten hanya sekitar 1000 keluarga) untuk melakukan perlawanan terhadap VOC.<ref name=":0" /><ref>{{Cite web|date=2022-06-19|title=Sepak Terjang dan Perlawanan Haji Prawatasari Berujung VOC Larang Ibadah Haji|url=https://www.merdeka.com/histori/sepak-terjang-dan-perlawanan-haji-prawatasari-berujung-voc-larang-ibadah-haji.html|website=merdeka.com|language=en|access-date=2023-12-04}}</ref> Pada Maret 1704, pasukan Prawatasari berhasil mengepung serta nyaris menghancurkan [[Regol Wetan, Sumedang Selatan, Sumedang|Regol Wetan]], ibu kota baru [[Kabupaten Sumedang|Sumedang]]. Pasukan Prawatasari tercatat 3 kali berhasil mengalahkan pasukan VOC sampai Agustus 1705.<ref>{{Cite web|title=Tak Terima Tertindas, Haji Prawatasari Pimpin Gerilya|url=https://wartakota.tribunnews.com/2012/12/29/tak-terima-tertindas-haji-prawatasari-pimpin-gerilya|website=Wartakotalive.com|language=id-ID|access-date=2023-12-04}}</ref>
Baris 17:
=== Kontroversi Tentang Kuburan Raden Prawatasari ===
Ahli sejarah dan ahli waris dari Raden Alit Prawatasari terkadang salah dalam menentukan letak kuburan yang benar dari Raden Alit Prawatasari dengan kuburan dari Raden Arya Salingsingan atau [[Arya Sacanata]] yang juga keturunan menak Panjalu dan sama-sama dikuburkan di tepi Sungai Cibeet di Dayeuhluhur. Letak kuburan sejati Raden Alit Prawatasari yang benar agak di sebelah hulu yang dikenali sebagai '''Kuburan Raja Karaman''' di '''Keramat Raja Kembang''' yang dipelihara oleh masyarakat adat Tejakembang
== Warisan ==
Nama Raden Alit Prawatasari saat ini diabadikan menjadi nama sebuah stadion ([[Lapang Prawatasari]]) dan taman kota ([[Taman Prawatasari]]) di Kel. [[Sawah Gede, Cianjur, Cianjur|Sawah Gede]], Kec. [[Cianjur, Cianjur|Cianjur]].<ref>{{Cite web|title=TAMAN PRAWATASARI CIANJUR JABAR - Jl. Surya Kencana No.1, Sawah Gede, Kec. Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat 43212|url=https://bkppkutim.com/taman-prawatasari-cianjur-jabar-5363539478593691101/|website=bkppkutim.com|access-date=2023-12-04}}</ref>
== Rujukan ==
|